Anda di halaman 1dari 9

METODOLOGI PENELITIAN

Resume Etika Penelitian dan Penulisan

Dibuat untuk salah satu tugas mata kuliah metodologi penelitian

Dosen Pengampu: Anri, S.Kep., Ners., M.Kep

SITI AISAH
191FK01122
2C

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


BHAKTI KENCANA UNIVERSITY
2021
ETIKA PENELITIAN
A. Definisi Etika Penelitian

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari
aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku
dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam
konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga
etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika mencakup norma untuk
berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya
tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis
moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan
pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena
adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.
Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada  

B. Prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian

Perawat peneliti sebagai tenaga perawat professional wajib dan


mempunyai tanggung jawab moral untuk bekerja sesuai dengan standard kode etik
profesi. Kode etik memberikan panduan kepada peneliti untuk :
1. Memilih tujuan, desain, metode pengukuran, dan subjek penelitian
2. Mengumpulkan dan menganalisis data
3. Menginterpretasikan hasil
4. Mempublikasikan laporan penelitian

C. Prinsip Etik dalam Penelitian Keperawatan Ethical

1. Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan tentang


derajat dan lama keterlibatan tanpa konsekuensi negatif dari penelitian
2. Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat bagi
semua partisipan.
3. Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berati bagi
partisipan.
4. Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian terdistribusi
secara seimbang

Tujuan:
1. Menjaga privasi partisipan
2. Memastikan integritas etik selama penelitian
3. Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian
4. Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan
pelayanan keperawatan
5. Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan keuntungan
yang maksimum dengan sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan
bagi binatang.

D. Etika Penelitian meliputi butir-butir berikut:

a. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada
kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan
peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda
sebagai pekerjaan Anda.
b. Obyektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan dalam rancangan percobaan,
analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan
pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
c. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulus,
upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
d. Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian secara
teratur catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya
kapan dan di mana  pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat
korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
e. Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya
penelitian.  Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
f. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual
lainnya. Jangan gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi
tanpa ijin penelitinya. Tuliskan narasumber semua yang memberikan
kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi.
g. Penghargaan terhadap kerahsiaan (Responden)
Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan
kriminal, atau data lain yang dianggap responden sebagai data rahasia,
maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.
h. Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama secara berulang-
ulang ke berbagai media (seminar,jurnal).
i. Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi masukan dan arahan bagi
mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide
mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
j. Penghargaan terhadap rekan kerja / kolega
Bargai dan lakukan rekan penelitian anda sebagaimana semestinya.
Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka
peneliti dengan konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama
(first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)).
Urutan menunjukkan besarnya konstribusi dalam penelitian.
k. Tanggung jawab sosial
Upayakan penelitian Anda beguna demi kemaslahan masyarakat,
meningkat taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban
hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan
pendampingan bagi masyarakat yang ingin menghasilkan penelitian
Anda.
l. Tidak melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau
mahasiswa karena alasan jenis kelamin,ras,suku,agama dan faktor-faktor
yang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi
dan integritas ilmiah.
m. Kompetensi
Tingkat kemampuan dan keahlian melalui pendidikan dan
pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi anda
sampai tahap pakar.
n. Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan
pemerintah yang terkait dengan penelitian anda.
o. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik
Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan
harus dirancang sebaik mungkin, tidak gegabah melakukan sembarang
perlakuan pada hewan percobaan.
p. Mengutamakan keselamatan manusia
Bila harus menggunakan manusia sebagai penguji penelitian, maka
penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan,
manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak
objek penelitian anda tersebut, siapkan pengobatan dan pencegahan bila
sampel anda menderita efek negatif dari penelitian.
ETIKA PENULISAN

A. PENGERTIAN ETIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Etika adalah norma atau standar aturan perilaku yang membahas secara
kritis (critical), rasional (rational), dan sistematis (systematic) tentang moral
serta mengarahkan moral tersebut untuk memilih perilaku kita sendiri dan
hubungannya dengan yang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Cooper dan
Schindler sebagai berikut (2011: 32).

Setiap penulis memiliki gagasan dan hasil pikirannya yang diungkapkan


dalam berbagai pernyataan atau kalimat. Berbagai pernyataan dari gagasan dan
hasil pikirannya tersebut harus bisa dihormati dan dihargai sebagai miliknya.
Etika penulisan ilmiah adalah norma atau standar aturan perilaku yang harus
dilakukan (dan yang tidak boleh dilakukan) oleh penulis tentang baik (dan
buruknya) cara penulisan ilmiah. Dalam hal ini, yang dinilai bukanlah benar
(true) dan salahnya (false) suatu karya tulis ilmiah, melainkan baik (dan
buruknya) cara penulisan ilmiahnya serta penulis yakin Setiap penulis memiliki
gagasan dan hasil pikirannya yang diungkapkan dalam berbagai pernyataan
atau kalimat. Berbagai pernyataan dari gagasan dan hasil pikirannya tersebut
harus bisa dihormati dan dihargai sebagai miliknya. Etika penulisan ilmiah
adalah norma atau standar aturan perilaku yang harus dilakukan (dan yang
tidak boleh dilakukan) oleh penulis tentang baik (dan buruknya) cara penulisan
ilmiah. Dalam hal ini, yang dinilai bukanlah benar (true) dan salahnya (false)
suatu karya tulis ilmiah, melainkan baik (dan buruknya) cara penulisan
ilmiahnya serta penulis yakin

B. SIFAT ETIKA PENULISAN ILMIAH


Sifat etika penulisan ilmiah terdiri atas kejujuran (honesty), bebas dari
plagiarisme, menjunjung hak cipta, keabsahan (validity), serta keterandalan
(reliability: accuracy and consistency).
1. Kejujuran (Honesty)
Kejujuran adalah sifat dan syarat dasar yang harus dimiliki oleh
penulis. Penulis yang mengungkapkan hasil dari suatu metode ilmiah atau
aplikasi ilmiah harus bebas dari berbagai pengaruh dan tekanan mana pun.
Penulis dituntut untuk mengungkapkan apa adanya secara baik agar tidak
menyimpang dari kaidah yang sudah baku sehingga tulisannya dapat lebih
mudah dapat dipertanggungjawabkannya.
2. Bebas dari Plagiarisme
Sifat berikutnya adalah bebas dari plagiarisme. Penyusunan karya
tulis ilmiah harus bebas dari plagiarisme, yaitu penggunaan suatu gagasan,
hasil, pernyataan, ataupun kalimat orang lain yang diakui sebagai karya
tulisnya tanpa menyebutkan sumbernya. Pencantuman sumber itu sangat
penting guna memberikan penghargaan kepada penulisnya berupa
pengakuan yang semestinya atas tulisan tersebut. Pengakuan tersebut dapat
dengan menyebutkan sumber kutipannya, seperti nama penulis, tahun
terbitan, dan halaman yang dikutip. Suatu pengertian plagiat yang dapat
diacu sebagai berikut.
Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya atau karya ilmiah orang lain, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Permendiknas Nomor 17
Tahun 2010, Pasal 1 ayat 1).
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa plagiat lebih
mengutamakan pada pencantuman sumbernya sehingga jenis plagiat
tersebut dapat berupa :
1) pengambilan kutipan langsung penulis lain secara keseluruhan
gagasan atau hasil pemikiran penulis lain tanpa menyebutkan
sumbernya;
2) pengambilan kutipan langsung penulis lain hanya sebagian dari
pernyataan atau kalimatnya tanpa menyebutkan sumbernya; serta
dapat juga
3) pengambilan kutipan tidak langsung yang diuraikan dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat penulis sendiri tanpa
menyebutkan sumbernya.

Dalam hal ini, pengertian kutipan dapat yang sudah dipublikasikan


ataupun yang tidak dipublikasikan dan pengertian sumber adalah dapat
berasal dari penulis orang lain dan dapat juga berasal dari penulis itu
sendiri.

3. Menjunjung Hak Cipta


Hak cipta berkaitan erat dengan hak atas keaslian hasil temuan
ilmu dan pengetahuan. Maka itu, hak cipta adalah hak penemu atas
keaslian hasil temuannya dalam ilmu dan pengetahuan serta hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak hasil temuannya, seperti yang
dijelaskan dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta (2002).
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan
izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku (p.1).
4. Keabsahan (Validity)

Sifat berikutnya yang harus dimiliki oleh penulis adalah keabsahan


(validity). Suatu karya tulis ilmiah memiliki sifat keabsahan. Keabsahan
terkait dengan konsep atau gagasan yang diungkapkan. Setiap penulis
karya tulis ilmiah harus mampu mengungkapkan konsep atau gagasan
yang diuraikannya secara baik bahwa gagasannya adalah sebenar-benar
gagasan yang menjadi dasar uraiannya. Dari awal suatu tulisan, penulis
harus mampu mengungkapkan gagasan tersebut secara baik sehingga tidak
dapat memberikan makna lain atas tulisannya.
5. Keterandalan (Reliability : Accuracy and Consistency)
Keterandalan juga merupakan sifat karya tulis ilmiah.
Keterandalan adalah ketepatan ( Accuracy ) dan kemantapan ( Consistency
) atas materi tulisan. Suatu tulisan harus bias diungkapkan secara tepat
sesuai dengan maknanya sekaligus harus konsisten setiap uraiannya.
Keabsahan mewakili keterkaitan dengan keterandalan. Apabila suatu
tulisan adalah abash ( valid ), sudah dapat dipastikan bahwa tulisan
tersebut juga akan andal ( reliable ). Sebaiknya, apabila tulisan tersebut
andal ( reliable ), tulisan tersebut tentu akan abash ( valid ).

Anda mungkin juga menyukai