Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN UNTUK PELAKSANAAN PERUBAHAN

Untuk terlaksananya suatu perubahan, maka hal-hal yang tersebut di bawah ini dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan perubahan.

1. Keterlibatan
Tidak ada seorang pun yang mengetahui semuanya. Menghargai kemampuan dan pengetahuan
orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan langkah awal kesuksesan
perubahan. Orang akan bekerja sama dan menerima pembaharuan jika mereka menerima
suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.

 Libatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam keperawatan profesional pada
pasien, keterlibatan seluruh tim kesehatan akan membuat data pengkajian pasien
semakin lengkap sehingga perawat akan dengan cermat mengangkat diagnosis
keperawatan sesuai dengan data.
2. Motivasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan jika mereka termotivasi. Motivasi tersebut akan
timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.

 Manajer harus mampu menunjukkan motivasi yang tinggi dan keseriusan dalam
pelaksanaan perubahan dengan selalu mendengarkan masukan-masukan dari staf dan
selalu mencari solusi yang terbaik.
 Memberikan motivasi kepada perawat yang belum paham tentang clinical reasoning
untuk sealalu belajar mendiagnosa dengan cara yang tepat sesuai dengan Clinical
Reasoning.

3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk jika sistem tidak bisa berjalan secara efektif dan perubahan apa yang
harus dilaksanakan.
 Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam beragai bentuk organisasi sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan.
 Di ruang ICU menunjukan diagnosis keperawatan yang diangkat banyak yang kurang
sesuai dengan data hasil pengkajian. Kepala ruangan berinisiasi melakukan perubahan
untuk meningkatkan implementasi dokumen yang benar di ruangan tersebut .
 Melakukan perencanaan perubahan dalam sistem penegakan diagnosa, agar diagnosa
yang ditekan di ruangan ICU dapat akurat sesuai dengan Data pengkajian yang ada.

4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar, dan dampak
apa yang secara administratif harus diterima olehnya.

 Penentuan diagnosa harus jelas sesuai dengan SOP yang ada.


 Membuat SOP dalam pembuatan diagnosa keperawatan agar perawat menegeakan
diagnosa sesuai dengan clinical Reasoning bukan hanya kebiasaan.
5. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar tujuan
dapat tercapai.

 Beberapa perawat di ruangan ICU sudah mengetahui tang clinical reasoning dalam
menegakan diagnosa , namun sebanyak 50% staf perawat tidak terlalu paham karena
masih kurang penyegaran tentang ilmu tersebut.
 Memberikan pelatihan mengenai Clinical Reasoing kepada seluruh perawat agar
perawat mendapatkan penyegaran Ilmu tentang hal tersebut.
 Memfasilitasi perawat dalam melaksanakan pendidikan pelatihan sesuai jadwal.
6. Manajemen
Agen pembaharu harus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan antara
kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/produksi yang harus dicapai.
 Melakukan perencanaan perubahan dalam sistem penegakan diagnosa, agar diagnosa
yang ditekan di ruangan ICU dapat akurat sesuai dengan Data pengkajian yang ada.
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perubahan yang dilakukan.
 Memberikan motivasi dan penghargaan kepada perawat pelaksana.
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda dengan
sebelumnya direncanakan; terselesaikannya masalah-masalah di institusi; dan kepercayaan dan
reaksi yang positif dari staf.
 Memberikan pencerdasan dan alasan terkait perubahan dalam menegakan diagnosa
kepada perawat pelaksana , agar perawat paham mengapa dilakukan perubahan
tersebut agar semua tim dapat mencapai tujuan yang sama.
8. Asuh (nurturen)
Bimbingan dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan dan
perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan, termasuk konsultasi terhadap hal-hal yang
bersifat pribadi.

 Manajer tersebut akan dapat memberikan masukan dan solusi yang terbaik dalam
perubahan serta dia bisa berperan sebagai seorang “mentor yang baik.” Perubahan
akan berhasil dengan baik apabila antara manajer dan staf mempunyai pemahaman
yang sama dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan perubahan tersebut.

9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antartim.
Semua yang terlibat harus percaya kepada agen pembaharu dan agen pembaharu juga harus
percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.

 Meyakinkan kepada staf bahwa perubahan yang dilakukan adalah untuk kebaikan
bersama , mendengarkan masukan – masukan dari staf juga akan meningkatkan rasa
kepercayaan staf kepada manager.
Sumber :

Nursalam. 2011. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai