Anda di halaman 1dari 4

Laporan Kuliah Kerja Nyata

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Edukasi Masyarakat dengan Meningkatkan Sikap Waspada dan


Tenang di Masyarakat Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Demi
Terciptanya Imunitas Yang Kuat

Corona virus merupakan virus yang menyebabkan infeksi covid-19. Infeksi pertama kali
di identifikasi pada bulan desember 2019 di Wuhan, China, corona virus mempunyai sifat
sangat mudah menular sehingga dalam waktu singkat infeksi menyebar ke seluruh dunia dan
menimbulkan pandemi global. WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi dunia dan
Pemerintah Indonesia menetapkan sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang
perlu dilakukan penanggulangan terpadu melalui beberapa langkah termasuk keterlibatan
seluruh komponen masyarakat. Total kasus konfirmasi COVID-19 global per tanggal 01
Maret 2021 adalah 113,859,451 kasus dengan 2,528,890 kematian (CFR 2,2%) di 222 Negara
Terjangkit dan 187 Negara Transmisi lokal. Berdasarkan data dialporkan sampai 01 Maret
2021 ditemukan 1.341.314 orang terkonfirmasi COVID-19. Jumlah kasus meninggal
mencapa 36,325 orang dengan CFR 2,7 %. Jumlah kasus Covid juga bertambah di wlayah
Banten sampai dengan 01 Maret 2021 jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 29.497
orang, meninggal 614 orang (Kemenkes, 2021).

Penularan virus corona terjadi secara droplet atau melalui percikan saat orang batuk atau
berbicara, hal inilah yang menyebabkan virus ini mudah sekali menular ke orang lain. Tanda
dan gejala yang tidak spesifik juga menyebabkan infeksi virus ini susah dikenali. Sebagian
besar kasus infeksi corona virus memiliki tanda dan gejala seperti influensa seperti demam,
batuk, pilek, pusing dan dalam kondisi berat bisa mengalami sesak napas yang berat (Quyumi
and Alimansur, 2020).

Masa pandemi COVID-19 terdapat begitu banyak stressor atau stimulus yang dapat
menyebabkan stress. Stressor ini menyebabkan seseorang menjadi lebih waspada. Sikap
waspada terhadap ancaman yang terjadi disekitar menjadi hal yang perlu dimiliki dalam
rangka melindungi diri dan melakukan upaya pencegahan pada diri sendiri dan orang lain
(Advokasi, 2020). Sikap waspada dan taat protokol kesehatan merupakan bentuk kepedulian
terhadap mereka yang terpuruk secara ekonomi karena pandemi. Hal ini dianggap penting,
agar pandemi cepat berlalu dan tidak berlarut-larut.

Optimis mempunyai andil yang besar untuk melenyapkan serangan Covid-19 disamping
menjaga imunitas tubuh dan pola makan yang sehat. Perlu kita ketahui pengertian optimis
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang selalu berpengharapan baik atau
perpandangan positif dalam melakukan segala hal. Optimis adalah sesuatu yang terlintas
didalam hati yang merupakan harapan pandangan yang positif, ketenangan hati yang diyakini
dimasa yang akan datang akan baik. Sikap optimis akan meningkatkan imunitas tubuh
sehingga kemungkinan terkena virus corona akan rendah. Sikap optimis akan menjaga dan
meningkatkan imunitas semakin naik. Namun, jika stress maka akan berpengaruh juga pada
imunitas. Sehingga demikian masyarakat diminta untuk menjaga pola pikir yang positif salah
satunya yakni optimis dan peduli atau tidak egois. Namun tentu saja hal ini harus diimbangi
pula dengan mengikuti anjuran pemerintah seperti sosial distancing, menghindari keramaian,
bekerja dari rumah, beribadah dirumah dan himbauan dari pemerintah lainnya (Partono and
Rosada, 2020)

Safruddin Hasil dalam penelitian Partono. riset para imuwan menunjukkan bahwa
seseorang yang optimis akan lebih sehat dan panjang umur dibanding orang yang pesimis.
Para peneliti memperhatikan seseorang yang optimis lebih sanggup menghadapi stress dan
kemungkinan kecil untuk depresi. Berikut ini beberapa manfaat dari sikap optimis antara
lain:1

a. Orang optimis beresiko kecil terkena serangan jantung. Orang yang mempunyai sikap
optimis dan semangat yang positif akan membentuk perasaan yang sangat baik untuk
kesehatan jantung.
b. Orang optimis akan lebih bahagia dan lebih sedikit mengalami stress. Orang yang
berpikir positif akan lebih percaya diri dan lebih berani mengambil berbagai peluang.
Mereka tidak mudah menyerah dan berputus asa.
c. Orang optimis akan lebih sehat dan panjang umur. Kadar hormon stress pada orang
optimis akan lebih sedikit sehingga menguatkan sistem imun tubuh dan akan lebih
kuat.
d. Orang optimis akan lebih sukses dan berprestasi serta mereka yang optimis selalu
memiliki semangat untuk maju.

1
ibid
e. Optimisme bersifat menyembuhkan. Pada studi kesehatan yang dilakukan pada
beberapa pasien depresi ditemukan bahwa terapi pikiran positif seperti optimisme
ternyata lebih berkhasiat dan efektif memperbaiki kondisi pasien daripada obat-obatan

Dimuat dalam berita tempo konsep yang harus digunakan untuk bersikap tenang dalam
menghadapi situasi COVID 19 yaitu dengan Konsep yang dikembangkan oleh Cannon pada
1932 mengartikan bahwa respon fight-or-flight adalah kondisi di mana individu secara
naluriah akan melakukan serangkaian tindakan yang agresif untuk melindungi diri atau
menarik diri maupun bersikap apatis untuk menghindari situasi yang dianggap berbahaya
(flight). Meidy menilai respons agresif maupun upaya bersikap tenang tidak dapat disalahkan
karena keduanya adalah seperangkat respons alami yang ada pada manusia. Namun, pada
kasus COVID-19 ada beberapa individu yang melakukan respons kurang tepat karena
kekhawatiran. Meidy menegaskan, dampak dari tindakan tanpa pemikiran yang tepat akan
memunculkan gejala-gejala psikologis, seperti kecemasan berlebihan, mudah menerima
informasi yang salah tanpa dicerna, dan lainnya. Dengan demikian, salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi stres adalah melalui mindfulness. Mindfulness adalah
kondisi individu yang memiliki kesadaran penuh pada hal-hal yang terjadi di sekitar. Individu
yang sedang dalam kondisi mindful menjadi lebih sadar, peka, dapat menyeimbangkan diri,
dan mampu menempatkan diri terhadap situasi yang sedang terjadi. "Melalui kondisi
psikologis yang sehat, maka kekebalan tubuh juga akan lebih prima, dan yang mengalami
sakit akan menjadi lebih cepat sembuh," terang Meidy.2

2
Partono, Amrina Rosada. "Sikap Optimis Dimasa Pandemi COVID-19." Al-Insyiroh Vol. 6, No.
2 (2020): 114.

Widiyarti, Yayuk. Tempo.com. April 4, 2020. C:\Users\ASUS-PC\Documents\Tetap Tenang di Tengah


Wabah COVID-19, Simak Caranya - Gaya Tempo.co.mhtml (accessed Juli 06, 2021).
Advokasi, D. (2020) ‘Pandemi dan Mental Health: Meringkas Isu Kesehatan Mental selama
Satu Tahun di Era Pandemi’.

Kemenkes (2021) ‘SITUASI TERKINI PERKEMBANGAN NOVEL CORONAVIRUS


(COVID-19)’.

Partono and Rosada, A. (2020) ‘SIKAP OPTIMIS DIMASA PANDEMI COVID-19’, 6(2),
pp. 112–126.

Quyumi, E. and Alimansur, M. (2020) ‘UPAYA PENCEGAHAN DENGAN KEPATUHAN


DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA RELAWAN COVID’, 4(1),
pp. 81–87.

Anda mungkin juga menyukai