Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

GASTROENTERITIS AKUT

OLEH :
 MARIA D. KONO : PO.530320119173
 ARIYANTI BOBO : PO.530320119155
 ERLITA F. MAIRO : PO.530320119160
 ESTER M. BUKA : PO.530320119161

MATA KULIAH : METODOLOGI KEPERAWATAN


KELAS : TINGKAT 1 REGULER B

JURURSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
TAHUN AJARAN 2020
1. PENGKAJIAN
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
JenisKelamin :L
Umur : 35tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku : Sumba
Pendidikan : Mahasiswi
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Tarus
Diagnosamedis : GEA
TanggalPengkajian : 24 Februari 2020
 IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.
Umur :
JenisKelamin :P
Agama : Kristen Protestan
Suku : Timor
Pendidikan :
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tarus
Hub.Dengan Pasien : Suami

2. ANAMNESA
 Keluhan utama : Lemah
 Riwayat penyakit sekarang :Pasien mengatakan sejak pagi pasien BAB kurang lebih
8x sehari, pasien tampak meringis kesakitan, pasien mengeluh lemas dan pasien
mengeluh demam, jenis fesesnya : cair, mual muntah 2-3 x/hari.
TTV :TD : 100/70 mmHg, S : 39°C, RR : 22 x/I, N : 90 x/i
P :diare yang berkepanjangan
Q :ringan
R :di abdomenbagianatas
S :ringan
T :sejak tadi pagi
 Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan 3 bulan yang lalu pasien mengalami
penyakit yang sama
 Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita
penyakit yang sama
 Riwayat penyakit alergi : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami alergi
makanan, minuman, maupun obat-obatan

3. Pola aktivitas sehari-hari :


1) Nutrisi
a. Makanan: makan 4x/hari (bubur) tapi secara perlahan, tidak makan makanan yang
keras
b. Minum : minum air hangat
2) Eliminasi
a. BAB : tidak normal, 8x/hari. Jenis fesesnya : cair, ditopang saat berjalan
b. BAK : BAK normal tanpa bantuan
3) Istirahat dan tidur : pasien mengalami insomnia
4) Pekerjaan : Pasien bekerja sebagai pegawai swasta
5) Personal hygiene : pasien selalu mandi, namun kurang bersih, tidak melakukan
oral hygiene, jarang mencuci rambut dan potong kuku
6) Rekreasi : pasien jarang melakukan aktifitas rekreasi
4. Observasi dan Pemeriksaan Fisik :
 Keadaan umum : lemah, pucat, nyeri
 Kesadaran : composmentis
 Tingkat kesadaran : E : 4, V : 6, M : 5
 Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, Nadi : 90x/I, S : 39°C, RR : 22x/i
PENGKAJIAN HEAD TO TOE

A. Pemeriksaan Kulit
- Inspeksi : Kebersihan : bersih, Warna : Kuning langsat, Pigmentasi : tidak
berpigmen, Lesi : tidak ada, Pucat : tampak pucat, Sianosis : tidak ada
- Palpasi : Kelembaban : lembab, Suhu permukaan kulit :teraba panas, Tekstur :
baik, Turgor kulit : tidak elastis, edema : tidak ada
B. Pemeriksaan Kuku
- Inspeksi : Kebersihan : bersih, warna : putih
- Palpasi : Ketebalan kuku : 2 cm, capillary refile : normal
C. Pemeriksaan Kepala, Wajah, Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Leher .
Kepala : Bentuk : bulat, Lesi : tidak ada, Kebersihan : kotor dan kering, Warna
Rambut : hitam bercampur putih, distribusi rambut : tebal, Pembengkakan : tidak
ada, Tekstur rambut : kasar
Wajah : Warna kulit : kuning langsat, Pigmentasi : tidak berpigmen, Bentuk :
simetris, Edema : tidak ada, Nyeri tekan : tidak ada
Mata : Bentuk mata : simetris, Konjungtiva : anemis, lensa mata : keruh,
Penggunaan alat bantu : tidak ada, Respon terhadap cahaya : baik
Telinga : Bentu telinga : bulat, Kebersihan ; tidak bersih, Penggunaan alat bantu
dengar ; tidak ada, Nyeri tekan ; tidak ada
Hidung : Bentuk : mancung, Kemerahan : tidak ada, Nyeri : tidak ada
Mulut : Mukosa mulut dan bibir : pucat dan kering, lesi : tidak ada, stomatitis :
tidak ada, Bau mulut : ada, Kebersihan : tidak bersih, ada karies gigi dan karang
gigi, lidah pucat, Penggunaan gigi palsu : tidak ada
D. Dada, Aksila, Dan Punggung
Warna kulit : kuning langsat, Kebersihan : bersih, Lesi : tidak ada, edema : tidak
ada, nyeri tekan : tidak ada, Benjolan : tidak ada
E. Ekstremitas atas dan bawah
Bentuk : simetris, lesi ; tidak ada, Edema : tidak ada, ROM :, Kekuatan Otot :,
Warna Kulit :, kebersihan :,
F. Genetalia
Mukosa kulit :, edema :, lesi :, Pengeluaran : BAB ; 8x/hari, BAK : 3x/hari,
Kebersihan :
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
- Social interaksi :
 Hubungan pasien dengan keluarga : sangat baik
 Hubungan pasien dengan perawat : pasien selalu
kooperatif dengan perawat
 Dukungan keluarga dan kenalan : keluarga selalu
mendukung pasien untuk memperoleh kesembuhan
 Reaksi saat interaksi : pasien tampak sedikit cemas
dengan penyakitnya
- Spiritual Spiritual :
 Sebelum sakit : pasien selalu melaksanakan ibadah
sesuai dengan kepercayaan yang dianut dan pergi ke
gereja setiap hari minggu
 Sesudah sakit : pasien tidak melakukan ibadah dan
pergi ke gereja. Pasien hanya membaca Alkitab.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :

ANALISA DATA

Hari/ Tanggal Data Pengkajian Masalah Etiologi


Jam
Senin, 24-02-2020 Ds : pasien Nutrisi kurang dari Intake in adekuat
mengatakan nafsu kebutuhan tubuh
Pukul 13.00 makan menurun
karena mual.
Do : pasien tampak
lemas, pucat
TTV : td : 100/70
mmHg, s : 39°C, n :
90x/I, rr : 22x/i
Senin, 24-02-2020 Ds : Nyeri pada ulu hati
Do : composmentis
Pukul 13.00 S : 39°c
N : 90x/i
Rr : 22x/i
Td : 100/70 mmHg

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake in adekuat


2. Nyeri pada ulu hati b.d
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Intervensi


Hasil
1. Nutrisi kurang dari Tujuan : setelah dilakukan 1. Bina hubungan
kebutuhan tubuh b.d tindakan keperawatan saling percaya
intake in adekuat. selama 1x24 jam R : untuk
kebutuhan nutrisi pada menciptakan
pasien terpenuhi. suasana yang
KH : lemas (-) kooperatif
antara perawat
dengan pasien
2. Kaji keadaan
umum pasien
R : untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien
3. Observasi
tanda-tanda
vital
R : untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien
4. Anjurkan pasien
untuk
mengahabiskna
porsi makanan
yang di berikan.
R : untuk
memenuhi
nutrisi yang
kurang.
Motivasi pasien
untuk minum
obat secara
teratur dan
control kembali
ke rumah sakit.
R : untuk
mengetahu
perkembangan
penyakit pasien
5. Kolaborasi
dengan tim
medis dalam
memberikan
terapi
R : untuk
meringankan
penyakit yang
diderita pasien
Nyeri 1. Bina hubungan
saling percaya :
R : untuk
menciptakan
suasa yang
kooperatif
antara perawat
dengan pasien
2. Kaji keadaan
umum pasien
R : untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien
3. Kolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian
terapi
R : untuk
mempercepat
kesembuhan
pasien.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari / Diagnose Keperawatan Implementasi Tan


Tanggal da
/ Jam Tan
gan
Selasa, 1. Nutrisi kurang dari 2. Membina hubungan
25-02- kebutuhan tubuh saling percaya antara
2020 b.d intake in perawat dengan
adekuat. pasien.
Pukul R : Pasien kooperatif
13.00 3. Mengkaji keadaan
umum pasien.
R : Keadaan umum
pasien lemas (-), pucat (-)
6. Menganjurkan pasien
untuk Bina hubungan
saling percaya.

R : Pasien melakukan
R : pasien kooperatif
4. Berkolaborasi
dengan tim medis
dalam memberikan
terapi
R:
Selasa, 1. Peningkatan suhu 1. Membina hubungan
25-02- tubuh berhubungan saling percaya antara
2020 dengan proses perawat dengan
infeksi dalam pasien
Pukul tubuh R : pasien kooperatif
13.00 2. Menganjurkan untuk
kompres hangat
R : pasien melakukan
3. Menganjurkan
pasien untuk minum
air hangat dan
banyak minum
R : pasien melakukan
4. Mengkaji atau
memeriksa suhu
tubuh pasien
R : suhu tubuh pasien
kembali normal yaitu
36-37,5°C
5. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian terapi
R:
Selasa, 2. Resiko kekurangan 1. Membina hubungan
25-02- nutrisi kurang dari saling percaya
2020 kebutuhan tubuh R : pasien kooperatif
berhubungan 2. Mengkaji keadaan
Pukul dengan mual umum pasien
13.00 muntah R : keadaan umum pasien
TTV : TD 120/80
mmHg, S : 37,5°C, N :
90x/I, RR : 22x/i
3. Mengkaji status
nutrisi pasien
R : pasien makan dan
minum 3x sehari dan
menghabiskan porsi yang
diberikan
4. Menganjurkan pasien
untuk makan selagi
makanan masih
hangat
Pasien melakukan
5. Memantau berat
badan pasien setiap
hari
R : BB : 55 kg
6. Berkolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian terap
R:

EVALUASI

Hari / Tanggal / Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi


Selasa, 25-02-2020 1. Gangguan S : Pasien mengatakan
Pukul 19.00 keseimbangan tubuhnya tidak lagi lemas
volume cairan O : Wajah pasien tampak
berhubungan lebih segar
dengan diare yang TTV : TD : 120/80 mmHg,
berlebihan S : 37,5°C, n : 90x/I, RR :
22x/i
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Selasa, 25-02-2020 2. Peningkatan suhu S : Pasien mengatakan
Pukul 19.00 tubuh berhubungan sudah tidak demam lagi
dengan proses O : pasien tampak
infeksi dalam membaik, S : 37,5°C
tubuh A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Selasa, 25-02-2020 3. Resiko kekurangan S : Pasien mengatakan


Pukul 19.00 nutrisi kurang dari nafsu makan sudah
kebutuhan tubuh meningkat
berhubungan O : Pasien makan 3x sehari
dengan mual dan menghabiskan posri
muntah yang diberikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai