2 Oktober 2015
ABSTRACT
Cope with disasters is an obligation for local governments as stakeholders in the Region. In
anticipation of a disaster in order not to cause any material damage early anticipation of course
required of local governments and communities in addition to the government setempat. Because
community also has an important role taking part in the face of future disasters, so as to create a
sense of security even though the area is categorized as prone to risk disaster. Based on this,
researchers are encouraged to try to describe and explain the role of the government and society in
tackling the risk of disaster in the village Tahibua. This research is a qualitative research. The results
of this study indicate that the government's role in disaster relief in the Village Tahibua can be
considered very good, because, based on the narrative of the people in the village Tahibua itself felt
the programs that the government has carried out as well as the preparedness of intensified done
well before they occur and when disaster.
Keywords: the role of government, disaster risk
ABSTRAK
Menanggulangi bencana merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah selaku stakeholders di
Daerah. Dalam mengantisipasi setiap bencana agar tidak menimbulkan kerugian materiil tentunya
dibutuhkan antisipasi sejak dini dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Karena selain
pemerintah masyarakat juga memiliki peranan penting ikut andil dalam menghadapi bencana yang
akan terjadi, sehingga mampu tercipta rasa aman meski daerah tersebut termasuk kategori rawan
resiko bencana. Berdasarkan hal tersebut, peneliti terdorong untuk mencoba menggambarkan dan
menjelaskan tentang peran pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi resiko bencana di
Desa Tahibua. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa peran pemerintah dalam penanggulangan bencana di Desa Tahibua bisa dikategorikan
sangat baik, karena berdasar dari penuturan masyarakat di Desa Tahibua itu sendiri yang
merasakan program-program yang telah pemerintah laksanakan serta kesiapsiagaan yang sangat
intensif dilakukan baik sebelum terjadi dan ketika terjadi bencana.
Kata kunci: peran pemerintah, resiko bencana
202
Vol. V No. 2 Oktober 2015
Tiwu Kabupaten Kolaka Utara bersikap Akan tetapi biasanya dalam suatu
tegas dan memberikan sanksi kepada organisasi dibentuk suatu kerja yang
para pelaku yang dengan sengaja melakukan kegiatan pengelolaan sumber
merusak ekosistem alam, sehingga bisa daya manusia dan satuan kerja
memberikan efek jerah kepada pelaku. tersebutlah yang secara fungsional
Dengan hal tersebut bisa meminimalisir bertanggung jawab dalam melakukan
terjadinya bencana alam yang tidak berbagai kegiatan dan mengambil
diharapkan bersama. Oleh karena itu, berbagai langkah dalam manajemen
semuanya untuk kelangsungan anak cucu sumber daya manusia. Terdapat dua
dimasa yang akan datang. alasan kuat mengapa satuan kerja
fungsional demikian perlu dibentuk.
B. TINJAUAN PUSTAKA Pertama, meskipun bahwa setiap manajer
1. Konsep Peran Pemerintah yang bersangkutan diserahi tugas dan
Peranan berasal dari kata peran tanggung jawab melaksanakan kegiatan-
yang berarti sesuatu yang menjadi bagian kegiatan lain, baik yang sifatnya tugas
atau memegang pimpinan yang terutama. pokok maupun tugas penunjang, sehingga
Peranan atau role juga diartikan sebagai perhatian utamanya ditujukan kepada
suatu kelakuan yang diharapkan dari tanggung jawab fungsional itu. Kedua,
oknum dalam antar hubungan sosial manajemen sumber daya manusia mutlak
tertentu yang berhubungan dengan status perlu ditangani secara profesional oleh
sosial tertentu. Melihat pengertian ini, tenaga-tenaga spesial karena hanya
jika dikaitkan dengan pengertian peranan dengan demikianlah manajemen sumber
dalam pemerintah Kecamatan adalah daya manusia yang sangat kompleks itu
tugas dan wewenang pemerintah dapat ditangani dengan baik. (Siagian,
Kecamatan sesuai dengan tujuan yang 2001:31).
ingin dicapai. Untuk itu supaya Dari beberapa uraian di atas maka
pemerintah dapat melaksanakan sesuai disimpulkan bahwa peranan merupakan
dengan tujuan yang telah ditetapkan perilaku, tugas yang besar pengaruhnya
maka harus menjalankan peranannya. Hal pada suatu peristiwa. sehingga dalam
ini senada dengan apa yang dikemukakan konteks pembahasan peranan
oleh Soekanto (2002: 243) peranan dimaksudkan sebagai keterlibatan atau
adalah aspek dinamis dari kedudukan keikutsertaan secara aktif dalam suatu
tertentu (status) apabila seseorang pencapaian yang dilakukan oleh individu
melaksanakan hak-hak tertentu serta atau kelompok terhadap penanggulangan
kewajiban sesuai dengan kedudukannya bencana banjir di Kolaka Utara dalam
maka ia dikatakan menjalankan rangka terwujudnya sebagai kota yang
peranannya. aman dan damai.
Kurangnya pemahaman setiap a. Pemerintah Daerah
pejabat pimpinan dalam suatu organisasi Pemerintah adalah sekumpulan
merupakan manajer sumber daya orang-orang yang mengelola
manusia. Artinya, para manajer ikut dan kewenangan-kewenangan, melaksanakan
harus terlibat dalam mengambil berbagai kepemimpinan dan koordinasi
langkah kegiatan manajemen sumber pemerintahan serta pembangunan
daya manusia, mulai dari perencanaan masyarakat dari lembaga-lembaga
ketenagakerjaan hingga pensiunan dimana mereka ditempatkan. Pemerintah
pegawai. dalam arti luas pemerintah didefinisikan
sebagai Suatu bentuk organisasi yang
dengan deklarasi Hyogo yang ditetapkan mengontrol setiap bencana yang terjadi.
pada Konferensi Dunia tentang Kemampuan itu meliputi perencanaan
Pengurangan Bencana, di Kobe, Jepang, dan persiapan respons bencana, bantuan
pertengahan Januari 2005, menyatakan koordinasi, kebijakan rekontruksi dan
bahwa: “Negara-negara mempunyai mengatasi masalah populasi. Pemerintah
tanggung jawab utama untuk melindungi dengan sebuah pengembangan program
orang-orang dan harta benda yang berada manajemen bencana dapat melakukan
dalam wilayah kewenangan dan dari koordinasi yang baik. Berdasarkan pada
ancaman dengan memberikan prioritas hukum kemanusiaan internasional,
yang tinggi kepada pengurangan resiko pemerintah nasional merupakan pihak
bencana dalam kebijakan nasional, sesuai utama yang harus merespon bencana
dengan kemampuan mereka dan sumber alam.
daya yang tersedia kepada mereka”; (3) Hal ini mengacu pada Pasal 3
Membentuk Tim Penanggulangan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007
Bencana; (4) Memberikan Penyuluhan- tentang Penanggulangan Bencana
penyuluhan; (5) Merelokasi Korban menyatakan bahwa penanggulangan
Secara Bertahap. bencana harus didasarkan pada azas atau
Upaya-upaya pencegahan ancaman prinsip-prinsip utama anatara lain:
alam yaitu: (1) Membuat pos peringatan kemanusiaan, keadilan, kesamaan
bencana; (2) Membiasakan hidup tertib kedudukan dalam hukum dan
dan Disiplin; dan (3) Memberikan pemerintahan, keseimbangan,
Pendidikan tentang Lingkungan Hidup. keselarasan dan keserasian, ketertiban
dan kepastian hukum, kebersamaan,
C. METODE PENELITIAN
kelestarian lingkungan hidup, ilmu
Penelitian ini dilakukan di Kantor pengetahuan dan teknologi. Selain itu,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah penanggulanan bencana juga harus di
dan di Desa Tahibua Kabupaten Kolaka dasarkan pada prinsip-prinsip praktis
Utara. Jenis penelitian yang digunakan sebagai berikut: cepat dan tepat, prioritas,
adalah kualitatif, dan metode penelitian koordinasi dan keterpaduan, berdaya
yang digunakan adalah observasi, guna dan berhasil guna, transparansi dan
wawancara, dan dokumentasi. akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan,
Pengumpulan data dilakukan secara non-diskriminasi, dan non-proselitasi.
triangulasi (gabungan). Informan dalam sebagaimana wawancara dengan ketua
penelitian ini yakni sebagai berikut: BPBD Kabupaten Kolaka Utara sebagai
Kepala dinas badan penanggulanagan berikut :
bencana daerah, Kepala Kecamatan Tiwu, “Pada prinsipnya tujuan utama
Kepala Desa Tahibua, masyarakat korban kita adalah melakukan
bencana. Data yang dikumpulkan dalam pelayanan kepada masyarakat.
berbentuk data primer dan data jadi pelayanan untuk sementara
sekunder. yang kita lakukan ketika terjadi
D. HASIL DAN PEMBAHASAN bencana terlebih dahulu kita
1. Peran Pemerintah Dalam menurunkan personil untuk
Menanggulangi Resiko Bencana melihat kondisinya seperti apa
Banjir Di Desa Tahibua Kecamatan yang terjadi di lapangan”.
Tiwu Kabupaten Kolaka Utara (wawancara MU)
Pemerintah harus menpunyai Wawancara dengan kepala BPBD
kemampuan yang cukup besar untuk menjelaskan tentang bagaimana tindakan
terjadinya erosi. Masyarakat juga selalu membuat Perda tentang tata kerja
tanggap dalam menyikapi imbauan dari organisasi BPBD agar tidak terlalu
pemerintah seperti peringatan pra- fokus pada keputusan pemerintah
bencana dan keikutsertaan dalam pusat mengingat setiap daerah
pengadaan logistik bahan pembuatan berbeda kondisi dan potensi bahaya
beronjong. bencana alam yang bisa terjadi;
Mengurangi resiko banjir yang 2. Sebaiknya pemerintah segera mencari
meliputi pengenalan dan pemantauan solusi bagi masyarakat yang sering
resiko bencana sejak dini, perencenaan melakukan penebangan pohon
partisipatif penanggulangan bencana, sebelum terjadi penebangan yang
pengembangan budaya sadar bencana, meluas sekitar desa yang dapat
peningkatan komitmen terhadap pelaku berdampak bagi masyarakat di Desa
penanggulangan bencana itu sendiri. Tahibua.
Proteksi dini dilakukan untuk DAFTAR PUSTAKA
melindugi masyarakat dari dampak Kaufman & Rasyid, 2011. Tugas dan
bencana. Perlindungan masyarakat di Fungsi Pemerintah (2 frameit.
Desa Tahibua yaitu dengan cara blogspot.com/2011/11/tugas dan
penanganan tanggap darurat yang fungsi pemerintah.html).
dilakukan segera setalah kejadian Nurjanna DKK., 2012. Manajemen
bencana, untuk menanggulangi dampak Bencana, Alfabeta, Bandung.
bencana. Tanggap darurat ditujukan agar Soerjono, Soekanto. 2002. Sosiologi Suatu
masyarakat/korban bencana tetap Pengantar. Rajawali Jakarta.
mempertahankan hidup meskipun dalam Sugiono. 2007. Metode Penelitian
kondisi darurat. Dimana dalam Kualitatif dan Kuantitatif, R&D.
penanganan bencana tersebut BPBD Bandung: Alfaeta
dalam operasi melibatkan banyak instansi Madani, Muhlis DKK.,2012. Pedoman
lain seperti dinas sosial yang terkait baik Penulisan Proposal Penelitian dan
dari segi sumbangsi tenaga dan materi. Skripsi. Makassar.
Pemulihan kondisi dari dampak Ahyudin,2005. Peran Masyarakat dalam
bencana di Desa Tahibua kemarin telah Penanggulangan Bencana.
terlaksana seperti pembangunan kembali Disampaikan pada focus-focus
rumah-rumah korban banjir serta Group Discussion Masyarakat
pemasangan beronjong bagi sungai yang Penanggulangan Bencana Indonesia
ada yang bertujuan agar dapat mencegah ( MPBI). Di Hotel Bidakara
terjadinya erosi di tebing sungai yang Jakarta.17 Maret 2005.
dapat menimbulkan kerugian bagi (http://acccountability
masyarakat sekitar. Kegiatan ini humanitarian forum Indonesia).
dilakukan sejak proses penilaian Staf Ahli Mentri Bidang Dampak Sosial,
kerusakan dan kerugian, perencanaan, 2008. Pemberdayaan Peran
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Masyarakat Dalam Penanggulangan
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan Bencana Alam.
rekonstruksi serta pengawasannya yang (http://www.scribd.com/doc/1565
didukung pendanaan secara memadai. 42086/pemberdayaan-peran-
Adapu yang menjadi saran dari masyarakat-dalam-
hasil penelitian ini yakni sebagai berikut: penanggulangan-bencana-alam).
1. Khusus pemerintah daerah atau bupati
sebaiknya mengupayakan agar segera
Dokumen :