Tugas Pertemuan 3
Tugas Pertemuan 3
NIM : 190204016
1. Terangkan mengapa larutan jus jeruk sebanyak 100 ml dengan pH sekitar 5, bisa
berubah pHnya ketika volume dijadkan 200 ml dengan penambahan air?
Karena Perlakuan di atas merupakan pengaruh dan proses pengenceran dimana jus jeruk
yang memiliki sifat asam saat diencerkan dengan air yang memiliki pH netral akan
menaikkan harga ph Hal ini terlihat dari perubahan volume yang semuanya 100 mili
menjadi 200 mili Setelah pengenceran. Jadi PH asam akan semakin tinggi yang mula-
mula 5 dapat berubah menjadi 6 bahkan 7 Setelah mengalami proses pengenceran.
2. Terangkan tentang sifat koligatif larutan dan hubungkan dengan tekanan osmosis
dari sel hidup (isotonik, hipotonik dan hipertonik)
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat
terlarut Tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut nya.
Hubungan antara sifat koligatif larutan dengan tekanan osmosis adalah peristiwa
perpindahan pelarut dari larutan yang konsentrasinya lebih kecil larutan yang
konsentrasinya lebih besar melalui membran semipermeable
RESUME
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan) pH-nya dari
penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air . pH larutan buffer tidak berubah
(konstan) setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu
menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar.
Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar merupakan larutan
yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit
air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga mengandung zat terlarut
bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi
menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH.
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH 3 dan NH4+
yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut,
terdapat Fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti
pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4–dan HPO42- yang dapat bereaksi
dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah
yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak/teroksidasi
(asambenzoat dengan natrium benzoat).
Selain itu penerapan larutan buffer ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
seperti pada obat tetes mata.
Adanya larutan penyangga ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat
fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan
tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang
bisa bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, mampu
menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Menjaga pH pada plasma darah supaya berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitu dari
ion HCO3- denganion Na+ . Jika pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis,
akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan, mutah hebat.Jika pH darah kurang
dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung ,ginjal ,hati dan pencernaan akan
terganggu.
1. Larutan buffer asam
Larutan buffer asam yaitu larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah dan basa
konjugasinya. Larutan penyangga asam mempunyai pH kurang dari 7.
Larutan buffer basa merupakan larutan penyangga yang terbentuk dari basa lemah dan asam
konjugasinya. Larutan penyangga basa mempauanyai pH lebih besar dari 7.