Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Nama Perusahaan : CV. CAHAYA PELITA
Pekerjaan : Pembangunan Drainase JL. Mushola Al-Firdaus
Lokasi : Kel. Datuk Laksamana
: U-Ditch Precast P = 217,2 M Uk. 1,5 x 1,5 M
: Box Culvert Precast P = 11 M Uk. 1,5 x 1,5 M
Tahun Anggaran : 2018
b. Uraian Pekerjaan yang dilaksanakan :
Uraian Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan yang dimaksud
meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini , yaitu dan tidak terbatas pada :
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjan Saluran Beton Precast U Dith
3) Pekerjaan Box Culvert Precast
4) Perkerjaan Parit Manual ( Join U Dith )
c. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pemborong menyediakan :
a. Tenaga kerja / tenaga ahli yang memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaa pekerjaan disediakan oleh
Kontraktor.

2. PENDAHULUAN
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi desain rencana menjadi sebuah
bangunan realisasi lapangan. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama,
hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi

Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan


pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan
juga harus memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
OHSAS dalam proyek.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


3. LATAR BELAKANG
Pembangunan Drainase JL. Mushola Al-Firdaus berlokasi di Kelurahan Datuk
Laksamana Kota Dumai, dimana daerah dengan kondisi lingkungan yang cukup padat
dengan mobilisasi masyarakat, untuk itu maka harus diperhatikan mengenai dampak
lingkungan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan terutama lalu lintas kendaraan.

4. PEKERJAAN ADMINISTRASI
a. PASCA LELANG
Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket Pekerjaan Pembangunan
Drainase JL. Mushola Al-Firdaus Tahun Anggaran 2018 maka selaku
pemenang lelang hal pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat
Jaminan Pelaksanaan sebagai syarat keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dan dilanjutkan dengan melengkapi dokumen yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain :
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan
Kurva “S” serta Network Planning;
 Jadwal penugasan personil inti;
 Jadwal pengiriman peralatan proyek (mobilisasi/demobilisasi);
 Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek;
 Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih
mendetail;
 Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan
tersebut akan segera kami laksanakan dengan tembusan kepada Instansi
yang terkait; dan
 Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan
konsultan perencana, wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan
pengawas dan bersosialisasi dengan lingkungan setempat, untuk dapat
mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu dan menghambat aktifitas
pada saat pelaksanaan pekerjaan.

b. ADMINISTRASI LAPANGAN
Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses
administrasi untuk tertib laporan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Drainase JL. Mushola Al-Firdaus
tahun anggaran 2018. Dokumen yang dipersiapkan selama masa pelaksanaan
pekerjaan meliputi:
 Laporan kegiatan;

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


 Laporan Surat-menyurat;
 Laporan hasil pertemuan rapat koordinasi dengan pihak yang terkait; dan
 Foto-foto terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

c. KETENTUAN & SYARAT-SYARAT


Pembahasan Metode Pelaksanaan pekerjaan ini mengambil beberapa ketentuan
antara lain :
1. Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan akan dimulai selambat –
lambatnya 7 (tujuh) hari dari tanggal penyerahan lapangan, atau yang di
awali dengan melakukan Pre Cost Meeting (PCM).
2. Mobilisasi
Pelaksanaan Mobilisasi dilaksanakan sesuai dengan Time Scedul.
3. Lokasi
Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan
lokasinya harus sudah diperiksa kondisi tanahnya dan pengukuran di
lapangan untuk pembuatan gambar rencana (shop drawing) yang disetujui
oleh Direksi lapangan (Pihak Pengguna Jasa).
4. Peralatan Kapasitas Peralatan yang digunakan seperti yang terlihat di
dalam analisa teknis yang merupakan bagian dari analisa harga satuan.
5. Bahan / Material Bahan dan material yang digunakan semua telah
memenuhi persyaratan teknis yang tertera di dalam spesifikasi teknis
berlaku.
6. Pembuatan dan Persetujuan Gambar Kerja
7. Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan
sebelum pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan. Shop Drawing
digunakan sebagai acuan bagi pelaksana di lapangan.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


Pembuatan dan Persetujuan Gambar Kerja

Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan sebelum pekerjaan
yang bersangkutan dilaksanakan. Shop Drawing digunakan sebagai acuan bagi pelaksana
di lapangan.

Mulai

Pemeriksaan
Shop Drawing
Kontraktor

1 day

Evaluasi & Koreksi


Shop Drawing
Pengawas

Revisi Shop Drawing 2 days


Revisi ? Kontraktor

Tidak Ya

Persetujuan SD
Dikirim kembali
Pengawas
1 days

Selesai

Flow Chart Pengajuan Shop Drawing

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


Persetujuan Bahan dan Material

Flow Chart Pengajuan Material

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN U-DITCH PRECAST & BOX CULVERT PRECAST


A. PEKERJAAN UMUM
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-
kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
a. Pengukuran Ulang
Pekerjaan Pengukuran dilakukan untuk menentukan posisi
ketinggian dan batas pekerjaan lainnya secara detail dan jelas
sesuai gambar rencana yang kemudian akan dituangkan di dalam
gambar kerja sebagai acuan dalam pelaksanaan. Untuk melakukan
Monitoring pekerjaan dan kontrol selama masa pelaksanaan dibuat
TBM (Temporary Bench Mark) pada posisi yang aman dan mudah
dilihat sesuai arahan pengawas. Pada Akhir Pelaksanaan dilakukan
kembali pengukuran ulang.
b. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor
Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan
dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan
pelaksaan pekerjaan.
c. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan terlebih dahulu dilaksanakan
pengambilan sampel bahan dari quary yang berada di lokasi setempat
atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir
dan aspal selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix Formula/Job

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam
pelaksanaan proyek.
d. Iuran Ketenagakerjaan
Selama pekerjaan kontruksi berjalan, kontraktor yang melaksanakan
proyek wajib mempertanggungkan jawabkan dan membayar iuran
ketenagakerjaan terhadap tenaga kerja (Tenaga Ahli, Tenaga
Pendukung, & pekerja) yang bekerja pada proyek tersebut sesuai
dengan yang tertuang dalam kontrak dan petunjuk teknis kegiatan.
e. Safety Fist
Keselamatan pekerja dan keamanan dari peralatan yang digunakan
dan alat berat sangatlah penting, dikarenakan sering terjadinya
kecelakaan-kecelakaan yang ditimbulkan pada saat pekerjaan
berjalan. Oleh Karena tenaga kerja yang bekerja di proyek
diwajibkannya menggunakan peralatan keamanan yang sudah
dianjurkan, yaitu seperti helm proyek, sepatu keselamatan, dan
pakaian visibilitas tinggi saat mengoperasikan atau bekerja.

Jika adanya ketidak yakinan tentang ukuran dan berat beban, maka
harus dilakukannya pengnghitungan berat untuk memastikan bahwa
memenuhi kapasitas alat tersebut. Sebelum alat dioprasikan maka
diperlukannya pengecekan-pengecekan terhadap alat supaya untuk
memastikan alat tersebut sudah siap untuk digunakan.
Peningkatan keselamatan pada pekerjaan merupakan yang pertama
dan terutama, bahwa semua pihak yang terlibat (manajer proyek,
pengawas, operator, dll) harus menyadari faktor bahaya keselamatan
yang meningkatkan kemungkinan kecelakaan khususnya pada
pekerjaan. Potensi bahaya keamanan, di mana tingkat keamanan
yang diharapkan pada lokasi tertentu dapat dievaluasi, sebaiknya
sebelum konstruksi sebenarnya telah dimulai, masuk dalam tiga
kategori yaitu :
a. Faktor manusia direfleksikan sebagian besar dalam pengalaman
dan kompetensi, mode kerja, dan sikap dari semua personel
yang terlibat di tempat kerja.
b. Faktor proyek adalah adanya garis kekuatan dan kekompakan
dari tempat dan lamanya hari kerja.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


c. Tipikal factor lingkungan yaitu, spesifik non-proyek adalah angin
dan cuaca buruk, standar pemeliharaan bagian alat dan
kebijakan perusahaan terhadap manajemen keselamatan
5.1. Rencana keselamatan perusahaan harus membahas:
 Papan Keselamatan Kerja
 Pemeriksaan peralatan
 Analisis bencana bagi umum, garis kerja, dll
 Penentuan zona tanggung jawab, garis kontrol dan
pelaporan
 Menulis laporan kecelakaan dan prosedur investigasi
f. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus
Lalu Lintas.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu
lintas transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu
lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan
dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur
arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
 Manajemen dan keselamatan lalu lintas
Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan penyediaan
perlengkapan meliputi:
 Rambu lalu lintas;
 Barikade;
 Bendera; dan
 Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas; dan
 Lampu.
Selain itu, juga menyediakan tenaga koordinator manajemen dan
keselamatan lalu lintas.
g. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan
dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari
pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


h. Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui
spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran, type maupun
ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material
yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari
Quary yang berada di lokasi setempat.
i. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi
Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat
dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).
g. Mobilisasi
Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan memobilisasi
semua keperluan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan seperti tenaga kerja lapangan, personil inti dan alat kerja.
Proses mobilisasi alat berat dilakukan secara betahap sesuai
keperluannya sehingga tidak ada alat yang menumpuk tidak terpakai
sehingga berpotensi menghambat pelaksanaan dilapangan.
j. Papan Nama Proyek
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi
mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan
Direksi pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu,
paku, split, cat minyak, semen, dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi
pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan anatara lain :
Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya
melalui beberapa tahapan :
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi
yang sudah ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari
depertemen terkait.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


B. PEMBONGKARAN BETON (JALAN MASUK)
1. Pekerjaan ini meliputi Pembongkaran Beton (Jalan Masuk) dengan
menggunakan alat berat atau manual, dimana dimensi ukuran
pembongkaran beton (jalan masuk) sesuai dengan rencana atau
sebagaimana yang diperintah oleh direksi pekerjaan.
2. Sisa dari pembongkaran tersebut harus dibuang kelokasi yang diizinkan
oleh Direksi Pekerjaan dengan.
3. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.
C. PEKERJAAN BOUWPLANK DAN PENGUKURAN
1. Pemasangan papan bouwplank dilaksanakan harus benar - benar kuat dan
dicek dengan waterpass
2. Ketinggian permukaan papan bouwplank dibuat sesuai dengan tinggi patok
BM yang ada.
3. Bagian atasnya dari papan bouwplank harus waterpass (horizontal dan
siku).
4. Papan bouwplank baru dapat di buka setelah selesai pekerjaan.
D. PELAKSANAAN PEKERJAAN SALURAN U-DITCH PRECAST
Sesuai dengan namanya, U Dith Precast adalah beton pracetak yang dibuat
dipabrik / workshop sesuai dengan cetakannya dan dipasang dilokasi Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan Galian Tanah
a. Galian tanah mengikuti dimensi Saluran U-Dith Precast. Galian tanah
dimaksud adalah galian tanah setelah pembongkaran saluran
drainase lama. Hasil galian tanah harus dibuang kelokasi yang
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai
menurut ukuran yang tercantum dalam gambar rencana.
c. Pemakaian bekas tanah galian untuk penimbunan kembali harus
mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pengawas
lapangan.
2. Pekerjaan Pasir Urug
Setelah galian tanah dirapikan, bagian dasar saluran diurug pasir dengan
ketebalan 10 cm sebagai alas untuk lantai kerja.
3. Pekerjaan Cerocok Dia. 12-15 cm Panjang 4m
Pekerjaan ini meliputi pengadaan kayu cerocok dia. 12-15 pjg 4m dan
pemancangan kayu cerocok yang dilaksanakan setelah galian Saluran U-
METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA
Dith Precast , pemancangan harus rapi serta tegak lurus dan harus masuk
semua kedalam tanah, seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana atau
sebagaimana diperintah kan oleh direksi pekerjaan.
4. Pekerjaan Pengadaan U Dith Precast
Pekerjaan ini meliputi pembuatan dan pengadaan U-DITCH PRECAST
mutu beton K-300, Uk. 1,5m x 1,5 x 1,2, dimana tebal Dinding Saluran
bagian atas 10 cm dan bagian bawah 15 cm. Tebal lantai dasar 15 cm
yang, Dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar rencana
atau sebagai mana diperintah kan oleh direksi teknis pekerjaan.
5. Pekerjaan Pemasangan U-Dith Precast
Pemasangan U Dith menggunakan Truck Crane ( Mobil Telescopic) dan
setiap persambungan antar U Dith digrouting dengan SIKA mortar.
6. Pekerjaan Tanah Timbun (yang didatangkan)
a. Pekerjaan ini mencakup pengadaan,pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah timbun yang disetujui untuk pembuatan timbunan,
pekerjaan timbun dilaksanakan setelah pemasangan U-Dith Precast
dan mendapat persetujuan dari direksi teknis dan konsultan
pengawas, dengan ukuran sesuai gambar rencana dan petunjuk
teknis pekerjaan.
b. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri
dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas
level timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat
tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti
diperintahkan atau disetujui oleh Direksi pekerjaan. Dalam segala hal,
seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR
paling sedikit 6% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai
100% kepadatan kering maksimum.
E. PELAKSANAAN PEKERJAAN BOX CULVERT PRECAST
Sesuai dengan namanya, Box Culvert Precast adalah beton pracetak yang
dibuat dipabrik / workshop sesuai dengan cetakannya dan dipasang dilokasi
Pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan Galian Tanah
a. Galian tanah mengikuti dimensi Box Culvert Precast. Galian tanah
dimaksud adalah galian tanah setelah pembongkaran saluran
drainase lama. Hasil galian tanah harus dibuang kelokasi yang
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


b. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai
menurut ukuran yang tercantum dalam gambar rencana.
c. Pemakaian bekas tanah galian untuk penimbunan kembali harus
mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pengawas
lapangan.
2. Pekerjaan Pasir Urug
Setelah galian tanah Box Culvert Precast dirapikan, bagian dasar saluran
diurug pasir dengan ketebalan 10 cm sebagai alas untuk lantai kerja.
3. Pekerjaan Cerocok Dia. 12-15 cm Panjang 4m
Pekerjaan ini meliputi pengadaan kayu cerocok dia. 12-15 pjg 4m dan
pemancangan kayu cerocok yang dilaksanakan setelah galian Box Culvert
Precast, pemancangan harus rapi serta tegak lurus dan harus masuk
semua kedalam tanah, seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana atau
sebagaimana diperintah kan oleh direksi pekerjaan.
4. Pengadaan Box Culvert Precast
Pekerjaan ini meliputi pembuatan, pengadaan BOX CULVERT PRECAST
mutu beton K-300, Uk. 1,5m x 1,5, 15, Dilaksanakan sesuai dengan yang
ditunjukan dalam gambar rencana atau sebagai mana diperintah kan oleh
direksi teknis pekerjaan.
5. Pekerjaan Pemasangan Box Culvert Precast
Pemasangan Box Culvert Precast menggunakan Truck Crane ( Mobil
Telescopic) dan setiap persambungan antar U Dith digrouting dengan SIKA
mortar. Lokasi Pemasangan Box Culvert Precast dapat dilihat dalam
gambar rencana dan bila ada perubahan harus mendapat ijin dari Direksi
Teknis.
6. Pekerjaan Oprit Jalan Masuk Beton Camp, 1:2:3 (Manual)
a. Pekerjaan ini meliputi pembuatan jalan masuk untuk ke gang dicor
beton camp, 1:2:3 (manual) yang Dilaksanakan sesuai dengan
ketebalan dan bentuk penampang melintang seperti yang ditunjukan
dalam Gambar Atau sebagai mana Diperintah kan Oleh Direksi
Pekerjaan. Plat beton ini berfungsi sebagai pengunci Box Culvert
Precast.
b. Sebelum pengecoran beton jalan masuk ke gang dilaksanakan
pekerjaan pemasangaan bekisting dengan ukuran sesuai gambar
rencana dan pentunjuk teknis pekerjaan, bekisting dengan bahan
bermutu baik dengan rangka maupun skor-skor yang kokoh,

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


bekisting dipasang rapat dan kedap air, terutama pada sambungan-
sambungan.
c. Setelah pelaksanaan pekerjaan pemasangan bekisting dilaksanakan
pekerjaan pemasangan tulangan y a n g dipakai besi dia. 8mm jarak
15cm, pemasangan dan penempatan tulangan disesuaikan dengan
gambar rencana.
d. Pada saat pengecoran adukan beton yang telah dicor kedalam
bekisting, harus digetarkan dengan menggunakan alat penggetar
(vibrator) agar diperoleh beton yang padat dan homogen untuk
menghidari keropos atau cacart.
e. Pelaksanaan pengecoran/ penghamparan beton disaksikan oleh
PPTK / Pengawas.
f. Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca
buruk/hujan.
F. PELAKSANAAN PEKERJAAN PARIT MANUAL (JOINT U-DITCH)
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan Bak Control dan Joint U-Ditch dengan ukuran
sesuai gambar rencana dan petunjuk teknis pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan Pasir Urug
Setelah galian tanah dirapikan, bagian dasar saluran diurug pasir dengan
sesuai gambar rencana dan sebagai alas untuk lantai kerja.
2. Pekerjaan Cerocok Dia. 12-15 cm Panjang 4m
Pekerjaan ini meliputi pengadaan kayu cerocok dia. 12-15 pjg 4m dan
pemancangan kayu cerocok yang dilaksanakan setelah galian saluran
drainase, pemancangan harus rapi serta tegak lurus dan harus masuk
semua kedalam tanah, seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana atau
sebagaimana diperintah kan oleh direksi pekerjaan.
3. Pekerjaan Beton Camp. 1:2:3 (Manual)
a. Pekerjaan ini meliputi pembuatan beton camp, 1:2:3 (manual) pada
Bak Control dan pada Join U Dith, dengan menggunakan tulangan
dia. 8 mm jarak 15 cm. Dan juga pada sambungan tertentu yang
panjang saluran kurang dari Panjang U Dith Precast dicor secara
manual.
b. Bekisting menggunakan multiplek agar permukaan dinding saluran
rata dan rapi.
c. Untuk saluran beton yang dicor secara manual, difinishing rapi.
g. Pelaksanaan pengecoran/ penghamparan beton disaksikan oleh
PPTK / Pengawas.
METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA
d. Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca
buruk/hujan.
4. Pekerjaan Pembesian
a. Pekerjaan ini mencakup Pengadaan besi tulangan untuk Bak Control
dan pada Join U Dith, pemotongan, penempatan dan pemasangan
seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana atau sebagaimana
diperintah kan Oleh Direksi Pekerjaan.
b. Tulangan yang digunakan sesuai dengan gambar rencana, Baja
tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-bahan
organik lainnya yang bisa mengurangi lekatan dengan beton atau
yang dapat menimbulkan kerugian lainnya, ukuran dan pemasangan
sesuai dengan rencana dan petunjuk teknis pekerjaan.
c. Pengaruh karat, kerak, atau gabungan dari keduanya terhadap
ukuran, berat minimum, serta sitat-sifat flslk yang dihasilkan melalui
pengujian benda uji dengan sikat kawat, tidak memberikan nilai yang
lebih kecil dari yang disyaratkan.

5. Pekerjaan Bekisting
a. Pekerjaan ini mencakup pembuatan, penempatan dan pemasangan
bekisting untuk Bak Control dan pada Join U Dith, seperti yang
ditunjukan dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintah kan
Oleh Direksi Pekerjaan.
6. SISTEM MANAJEMEN
a. RENCANA MANAJEMEN WAKTU
Untuk mencapai tepat waktu maka pekerjaan dilaksanakan secara simultan
sesuai dengan jadwal yang ada sehingga bisa diketahui jika ada penyimpangan
atau keterlambatan waktu bisa diantisipsi dari awal.

Untuk pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Drainase JL. Mushola Al-


Firdaus Kel. Datuk Laksamana kami merencanakan dapat selesai dalam 120
hari kerja sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dengan jam kerja mulai
jam 08.00 s.d 16.00 setiap harinya dan kalau perlu dengan menambah jam
lembur untuk mencapai bobot yang dipersyaratkan pada setiap minggunya.
Dengan masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) Hari kalender
sejak penyerahan pekerjaan yang pertama. Diharapkan penggunaan alat yang
tepat dapat membantu percepatan sehingga waktu yang diberikan dapat selesai
tepat waktu.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


b. SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN ANTAR PERSONIL.
Struktur organisasi proyek dibentuk sesusai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk pekerjaan ini , sehingga bisa menunjang kelancaran untuk pencapaian
target
Tugas tenaga ahli meliputi antara lain :
- Pembuatan laporan harian
- Pembuatan Laporan Mingguan
- Pembuatan Laporan Bulanan
- Pembuatan Laporan Akhir
- Pengukuran
- Pembuatan Shop drawing dan As Built Drawing
- Kontrol prestasi Pekerjaan
- Pengendalian Mutu
7. SISTEM PENGENDALIAN PROGRAM
a. Untuk pengendalian program maka harus dibuat rencana pendatangan peralatan
dan bahan sehingga bisa tepat waktu, kebutuhan jumlah bahan harus dihitung
per schedule waktu sehingga keterlambatan pekerjaan akibat terlambatnya
material bisa dihindari.
b. Selalu mengevaluasi time schedule dalam periode harian, mingguan dan
bulanan sehingga bila ada bagian pekerjaan yang terlambat segera dapat
diketahui dan segera diambil langkah penanggulangannya.
c. Pengadaan tenaga kerja harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan
sehinggan memerlukan koordinasi yang tepat untuk memmenuhi jumlah dan
keahlian tenaga kerja yang mencukupi setiap harinya.
d. Hubungan yang baik antara personil , rapat rutin selalu diadakan serta mematuhi
arahan dari konsultan teknis dan direksi lapangan guna kelancaran pekerjaan.
8. SISTEM PENGENDALIAN PROSES
Sebagai bahan untuk pedoman pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Time Schedule
b. Rapat Harian
Rapat ini dihadiri oleh pelaksana , konsultan pengawas, sub kontraktor/ mandor
untuk mengadakan perencanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
mengevaluasi hasil kerja hari kemarin. Evaluasi disini berupa evaluasi kuantitas
dan evaluasi kualitas.
a. Rapat Mingguan
Rapat mingguan adalah rapat intern dari seluruh pihak terkait dilapangan, dalam
rapat ini akan dibahas rencana mingguan dan evaluasi prestsi pekerjaan minggu
METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA
lalu, untuk dijadikan menjadi laporan mingguan. Rencana kerja minggu yang
akan datang disertai dengan rencana kebutuhan material dan bahan serta
jumlah tenaga kerja yang disesuaikan dengan rencana mingguan.
9. SISTEM PENGENDALIAN MUTU.
Untuk menjaga kualitas pekerjaan yang sedang dilaksanakan pada langkah awal
sudah membuat pedoman mutu atau spesifikasi yang telah dibuat pada penawaran
ini. Pengujian seperti yang di spesifikasi teknik seperti pengujian beton , pengujian
besi beton dan lain-lainnya dilaksankan pada laboratorium yang mendapat
rekomendasi dari Direksi Pengawas. Untuk menjaga kualitas terhadap dimensi,
elevasi ,jarak maupun ketepatan secara geografis maka direncanakan menggunakan
alat Theodolith.
10. SISTEM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
Sistem keamanan dan keselamatan Kerja terhadap keseluruhan personil baik
pengawas, pelaksana dan juga pekerja terutama yang ada di dalam lingkungan
pekerjaan menjadi hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian.untuk
melayani apabila terjadi kecelakaan kecil akan disediakan PPPK di Direksi Keet..
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi maka dipasang
rambu-rambu peringatan dan penggunaan sabuk pengaman serta helm pengaman.
Disamping itu perusahaan akan mengikutkan tenaga kerja dan pengawas dalam
program Astek yang biasanya melalui program BPJS .
11. PENANGANAN MASA PEMELIHARAN
Setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan 100 % selesai dan penyedia barang/jasa
sudah diserah terimakan, masih memiliki tanggungjawab sesuai kontrak pekerjaan
atau disebut sebagai masapemeliharaan, karena pekerjaan ini masih membutuhkan
perhatian khusus maka kami selakupenyedia barang/jasa berencana menyusun
program kerja guna mendukung kinerja perusahaan.
Adapun rencana penanganan pemeliharaan tersebut adalah :
 Menempatkan petugas khusus untuk memantau dan mengiventarisir selama
masa pemeliharaan, minimal dalam 1 minggu sekali harus ngecek dan
berkordinasi dengan pihak terkait sehingga apabila ada suatu kejadian yang
terkait dengan jalan tersebut akan segeradiperbaiki..
 Bekerja sama dengan pihak instansi terkait seandainya terjadi kerusakan harus
segera menghubungi kami, selanjutnya akan kita tindak lanjuti segera dengan
memperbaiki kerusakan yang dimaksud.
 Setelah masa pemeliharan berakhir, penyedia barang/jasa mengajukan
permohonan pemeriksaan pekerjaan guna mengajukan serah terima kedua
pekerjaan tersebut.
METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA
12. PEKERJAAN PENUTUP
a. Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan
pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di
bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini
dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan.
Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK/PPK dan
KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa
pemeliharaan selama waktu yang telah ditentukan segala sesuatu yang terjadi
dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana dan harus
dilakukan perawatan.
b. Segala peraturan yang tercantum dalam bestek dan gambar-gambar serta
risalah Aanwijzing merupakan lampiran dari Kontrak yang tidak dapat
dipisahkan dan merupakan satu kesatuan untuk hal ini pemborong dianggap
mengerti.
c. Pemborong harus mengikuti peraturan dari Depertemen dan Dinas Tenaga
kerja untuk mengatur upah tenaga buruh.
d. Tentang lampiran Bill Of Quantity yang diberikan ini hanya ancar-ancar saja.
Pemborong harus tetap menghitung sendiri apabila dalam perhitungan
perencanaan Bill of Quantity dirasakan kurang maka pemborong supaya
mengajukan perubahan pada waktu aanwijizing dan apabila ada perubahan,
maka akan dimuat pada risalah aanwijizing dalam hal ini yang mengikat
adalah Gambar dan bestek.
e. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini yang tidak
teruraikan dan termuat dalam bestek ini, tetapi harus diselenggarakan dan
diselesaikan oleh kontraktor, harus dianggap pekerjaan itu telah
diuraikan/dimuat dalam bestek ini untuk menuju Penyerahan pekerjaan yang
lengkap dan sempurna, sesuai menurut pertimbangan Direksi.
f. Pekerjaan yang belum tercantum pada Spesifikasi Umum ini secara terperinci
dan khusus akan dimuat dalam Spesifikasi Khusus yang merupakan dari
spesifikasi ini.
13. PERSIAPAN BAHAN DAN MATERIAL
Di dalam perencanaan kebutuhan material dalam suatu proyek agar dalam
pelaksanaan pekerjaan pengunaan matrial menjadi efisien dan efektif sehingga tidak
terjadi masalah akibat tidak tersediakan nya matrial pada saat di butuhkan, Untuk
menetukan bahan - bahan atau komponen - komponen apa yang harus di buat atau di
beli , berapa jumlah di butuhkan dan kapan akan di butuhkan di dalam pekerjaan .

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


Untuk menjaga ketersedian material yang bermutu baik kami akan menjaga hubugan
dengan pemasok agar tidak terjadi nya hal-hal yang tidak di iginkan seperti mutu
matrial yang tidak baik , dan terputusnya ketersediaan matrial di lapagan , Untuk salah
satu menghidari terjadi nya penyimpagan bahan - bahan matrial seperti mana
diiginkan di dalam dokumen pekerjaan.
14. GAMBAR SESUAI PELAKSANA TEKNIS (AS BUILT DRAWING)
a. Semula yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena penyimpangan,
perubahan atas perintah Direksi, maka Pemborong harus membuat gambar-
gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas
memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya
yang dibiayai pembuatannya ditanggung oleh Pemborong.
15. DOKUMENTASI
Yang dimaksud dengan pekerjaan Dokumentasi adalah : Foto-foto Proyek, berwarna
minimal ukuran postcard untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat oleh
Konsultan Pengawas dan 3 (tiga) set album yang harus diserahkan pada Serah
Terima Pekerjaan untuk pertama kalinya. Ada pun uraiannya sebagai berikut :
1. Pemborong harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke Pemberi Tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
2. Pengambilan foto-foto pekerjaan untuk dokumentasi terdiri dari beberapa arah
yang diatur oleh pengawas lapangan/Direksi.
- Semua klise foto (negatifnya) tersebut harus dikumpulkan dan dikirimkan
ke Kantor Dinas bersangkutan sebagai dokumen.
- Foto-foto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan dimulai
beserta ada papan pengenal kegiatan.
- Foto fisik untuk tiap-tiap pengambilan termijn.
- Foto fisik secara keseluruhan setelah pekerjaan 100%.
- Bahan-bahan laporan harian/mingguan dan bulanan setiap kali
pengambilan termijn harus disampaikan kekantor Dinas bersangkutan oleh
pemborong setelah diperiksa dan disetujui oleh konsultan pengawas yang
menyatakan kelancaran pekerjaan.
- Dokumentasi proyek disusun sedemikian rupa dan dijadikan sebuah
album lengkapdengan keterangannya.
- Semua Dokumentasi proyek tersebut dikumpulkan dan dikirim ke Kantor
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai sebagai

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


dokumen Pemimpin Kegiatan.
- Dokumentasi yang diambil harus mencakup/menggambarkan kegiatan
pelaksanaan pada saat : 0 % , 30 % , 60 % , 80 % , dan 100 %.
16. SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Dalam rangka serah terima pekerjaan, akan diadakan peninjauan bersama
sama kelapangan. Serah terima pekerjaan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu,
serah terima pertama untuk memastikan bahwa semua pekerjaan telah selesai
dilaksanakan dengan baik oleh pemborong dan memenuhi syarat, dan serah
terima kedua yang dilaksanakan setelah selesai masa pemeliharaan yang
ditetapkan berakhir.
b. Jika dalam proses serah terima pekerjaan tersebut masih memuat keseluruhan
pekerjaan belum baik/lengkap maka adalah merupakan kewajiban pemborong
untuk memperbaiki dengan biaya ditanggung oleh pemborong.
c. Pada saat serah terima pekerjaan, pemborong wajib menyerahkan 2 (dua)
set dokumen terlaksana, Dokumen-dokumen resmi dan hasil (seperti : surat
berita acara) sesuai yang disyaratkan.
17. PENGUJIAN HASIL PEKERJAAN
Untuk pengujian hasil pekerjaan ini kami akan membuat tes pengujian bahan
konstruksi atau sejenis lainnya persepsen jika diingikan oleh direksi atau pengawas
pekerjaan yang terkait , dan Sampel akan di bawa untuk di lakukan penelitian oleh
dinas, yang mana seluruh biaya merupakan tanggung oleh pihak kami / kontraktor.
18. PEMELIHARAAN
Didalam masa pemeliharaan pekerjaan kami / kontraktor berkewajiban memantau
pekerjaan selama dalam masa pemeliharaan, dan jika terjadi kerusakakan di dalam
pekerjaan yang telah kami kerjakan maka pihak kami akan segera memperbaiki dan
membuat pekerjaan pulih seperti semula.
Jika Terjadi kerusakan dilapagan pekerjaan maka pihak kami akan memperbaiki
dengan baik dan benar agar terlihat seperti semula tampa mengurangi mutu dan
kekuatan bahan tersebut seperti mana yang ada di dalam dokumen pekerjaan.
19. DEMOBILISASI
Untuk pekerjaan Demobilisasi akan di kerjakan setelah pekerjaan selesai serah terima
pertama di nyatakan selesai . Semua yang bersangkuatan di lapagan baik alat sisa
matrial atau benda - benda yang dapat merusak pandangan, sisa matrial atau
sampah dan matrial yang dapat merusak mutu pekerjaan akan di keluarkan dari lokasi
pekerjaan pada saat Dimobilisasi.

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA


20. LAPORAN FISIK
Laporan fisik proyek berupa : Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan
Bulanan dan Membuat Back-up data sesuai dengan hasil pekerjaan
dilapangan.dikumpulkan pada setiap akhir bulan. Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas akan memeriksa kebenaran laporan yang diserahkan Laporan fisik
proyek harus dilampirkan pada saat setiap pengambilan Termijn.

Selama pekerjaan berlangsung, Penyedia Jasa harus memelihara kebersihan jalan


dari hal – hal yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas jalan. Pada penyerahan
pertama pekerjaan, keadaan jalan harus bersih dan rapi.

Demikian methode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan yang
akan kami kerjakan dalam mengelola pekerjaan ini. gambaran yang dimaksud adalah
untuk memperjelas proses pelaksanaan pekerjaan dan strategi pelaksanaan dan
untuk tercapainya mutu.

Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan ini 120 hari kalender, masing – masing waktu
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tiap Item pekerjaan tergambar dan sesuai
dengan rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. (Time Scedule terlampir) dan
masa pemerlihaan pekerjaan 180 hari kalender.
Dumai, 22 Mei 2018
Penawar,
CV. CAHAYA PELITA

NORALYTA
Direktris

METODE PELAKSANAAN CV. CAHAYA PELITA

Anda mungkin juga menyukai