Anda di halaman 1dari 11

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN DUA KALIMAT

SYAHADAT

Oleh: Aisyah Sawwalia

NIM: 702016024

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN DUA KALIMAT
SYAHADAT

1. Bertawakal Bukan Kepada Allah


Allah memerintahkan kepada orang yang beriman agar bertawakkal hanya
kepada Nya, jika ia bertawakkal kepada yang lain, maka rusaklah imannya,
hal itu dijelaskan dalam Firman-Nya pada surat Al- Maidah ayat 23

Artinya : Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut


(kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah
mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu
memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah
hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".

2. Tidak mengakui bahwa nikmat adalah karunia Allah


Sebagian manusia tidak memperhatikan bahwa semua potensi yang
ada di alam ini telah ditundukkan oleh Allah sebagai rahmat bagi manusia.
Hal itu dijelaskan dalam Firman Allah surat Luqman ayat 20 yaitu
Artinya : “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di
antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan”.
Selanjutnya dikisahkan bagaimana Qarun begitu angkuh dan
mengatakan bahwa semua harta yang dimilikinya itu bukan pemberian
Tuhan, melainkan hasil jeripayah dirinya sendiri, sebagaimana disebutkan
dalam Al qur’an pada surat Al-Qasash ayat 78
Artinya: Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu,
karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya

Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat


daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu
ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
Akhirnya Qarun ditenggelamkan bersama harta-hartanya oleh Allah,
karena ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang dijelaskan dalam surat Al-
Qasash ayat 81
Artinya: “Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam
bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya
terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat)
membela (dirinya).”

3. Beramal dengan tujuan selain Allah


Tidak sedikit orang yang beramal atau beribadah hanya ingin dipuji
oleh orang lain (Riya’) dan bukan atas dasar ingin mendapat ridho dari Allah
SWT, padahal kita shalat selalu mengucapkan janji yang dijelaskan dalam
surat Al- An’am ayat 162 yaitu
Artinya:  Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,

hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

4. Menetapkan Suatu Hukum Tidak Berdasarkan Hukum Allah


Manusia tidak boleh dengan sesukanya mengahalkan atau
mengharamkan sesuatu, kecuali berdasarkan ketentuan Allah, sebagaimana
dalam firmannya dalam surat Al- An’am ayat 57
Artinya : Katakanlah "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang

nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada
padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya.
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang
sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
Di dalam ayat ini Allah mengencam kafir bagi seseorang yang
menghukum sesuatu tidak berdasarkan hukum Allah., dijelaskan dalam
firman-Nya dalam surat Al Ma’idah ayat 44

Artinya : . “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di


dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab
itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah
diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan
mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-
ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang
yang kafir.”

5. Memperolok-olok Al- Qur’an dan As Sunnah


Orang yang memperolok-olok hukum Allah dan rasul Nya akan
dikecam oleh Allah sebagai orang munafik, firman Allah dalam surat At
Taubah ayat 64
Artinya : “Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan
terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi
dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-
ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan
menyatakan apa yang kamu takuti itu.”

Dilanjutkan dalam surat At-Taubah ayat 65 yang berbunyi


l

Artinya: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

6. Menghalalkan yang Haram dan Mengharamkan yang Halal


Terkadang demi untuk mencapai tujuan, seseorang dengan gampang
memutuskan sesuatu halal atau haram, tanpa dalil yang jelas. Dalam hal ini
dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 116
Artinya : “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang
disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.”

7. Tidak mengimani Al-Qur’an secara Utuh


Dalil –dalil dalam Al Qur’an dan as sunnah itu terkadang hanya
diambil sebagian saja dan sebagian lagi diabaikan karena tidak mendukung
kepentingan orang tersebut, dalam hal ini Allah berfirman dalam surat Al
Baqarah ayat 85 yaitu
Artinya :”Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu

sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung


halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa
dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan,
kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu.
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat
demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan
pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.”
8. Mengangkat Orang Kafir menjadi pimpinan
Orang islam mengangkat orang kafir menjadi pemimpin adalah zalim
yang tidak akan diberi petunjuk oleh Allah sebagaimana dalam firman Nya
yang tertera dalam surat Al Maidah ayat 51
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil

orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);


sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

9. Suka menyekutukan Allah


Di satu sisi ia menyatakan beriman kepada Allah, tetapi di sisi lain
tetap menyebut-nyebut sesembahannya selain Allah, contohnya seperti
memberikan sesajian ke makam yang dianggap kramat. Dalam hal ini Allah
berfirman dalam surat Al Zumar ayat 45
Artinya : “Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati
orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama
sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang
hati.”
10. Mengingkari Asma-Asma Allah
Allah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa memohon kepada
Nya dengan nama-nama Nya yang baik. hal itu tertera dalam firman Allah
pada surat Al A’raf ayat 180
 Artinya : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah

kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-


orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.
Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.”

11. Beribadah Bukan Kepada Allah


Beribadah dan berdoa kepada selain Allah akan sia-sia karena selain
Allah tidak dapat memberikan manfaat dan akan menyebabkan Mudarat,
seperti dijelaskan dalam surat Ar Ra’dud ayat 14
ArtinA Artinya : “ Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa
yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak
dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang
yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air
ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa
(ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.”
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2016. Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Palembang:


Universitas Muhammadiyah Palembang

Anda mungkin juga menyukai