Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian
yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan
bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam
sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan
dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi
yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam
mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan
diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST ?
2. Bagaimanakah tahapan tumbuh kembang Anak dan Remaja ?
3. Bagaimanakah tumbuh kembang Neonatus ?
4. Bagaimanakah tumbuh kembang pada Anak Balita ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST !
2. Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang Anak dan Remaja !
3. Untuk mengetahui tumbuh kembang Neonatus !
4. Untuk mengetahui tumbuh kembang pada Anak Balita !

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a) DDST
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian
yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak.
Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya
serebral palsi.
Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut:
a Tentukan usia anak saat pemeriksaan
b Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan
c Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang ada mulai
motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social
d Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal
 Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/ lebih pada 2 sektor atau 2
keterlambatan/ lebih pada 1 sektor ditambah 1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih
 Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih pada 1 sektor atau
terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih
 Dapat juga dengan menentukan ada tidaknyya keterlambatan pada masing-masing
sector bila menilai setiap sector atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan
keseluruhan.
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak,
tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang
diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat
diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah
dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan
anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up”
selanjutnya ternyta  89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-
6 tahun kemudian.
1. Aspek perkembangan yang dinilai
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur
dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :

2
-  Personal Social ( perilaku sosial )
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya. 
-  Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat.
-  Language ( bahasa )
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan
berbicara spontan.
-  Gross Motor ( gerakan motorik kasar )
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas
( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang berurutan
menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu
diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak
memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja.

2. Alat yang di gunakan


-  Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau-
biru,
permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil.
-  Lembar formulir DDST.
-  Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.

3. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :


Tahap I  : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
-       3-6 bulan
-       9-12 bulan
-       18-24 bulan
-       3 tahun
-       4 tahun
-       5 tahun
3
Tahap II  : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap.

4. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian
apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis
yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung
pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan
pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable)
dan tidak dapat dites ( Untestable ).
 Abnormal
-  Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.
-  Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau
lebih
dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada
kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
 Meragukan
-  Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
-  Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak
ada
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia.
-  Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan. 
 Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas. Dalam pelaksanaan skrining
degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan
30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari
15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

4
b) Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) menurut (Soetjiningsih dan Ranuh, 2015) adalah
perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi
pada tingkat sel, organ, maupun individu. Sebagai contoh, anak bertambah besar
bukan saja secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan
otak. Otak anak semakin tumbuh terlihat dari kapasitasnya untuk belajar lebih besar,
mengingat, dan mempergunakan akalnya semakin meningkat. Anak tumbuh baik
secara fisik maupun mental.
Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui
pertambahan berat dan tinggi badan dan  sampai anak berusia 2 tahun masih dapat
digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia
anak. Beberapa cara penilaian melalui  pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan
antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap
umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) ,
contohnya  KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap
umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.
Pengukuran berdasarkan usia, yaitu :
 Tinggi Badan
Pengukuran ini digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Pengukuran ini
dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Penilaian tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standarr baku NCHS
yaitu menggunakanpresentase dari median sebagai berikut : lebih dari atau sama
dengan 90 % dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90% dikatakan malnutrisi
kronis (abnormal).
 Berat Badan
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai paeningkatan atau
penuruan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ
tubuh dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh
kembang anak. Selain menilai berdasarkan status gizi dan tumbuh kembang anak,
berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan
yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun cara menentukan berat badan.
Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS
(National Center for Health Statistics) yaitu menggunakan presentil kurang atau
5
sama dengan tiga termasuk kategori malnutrisi. Penilaian berat badan berdasarkan
tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan presentasi dari median sebagai
berikut : antara 80 – 100% dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari 80%
dikatakan malnutrisi akut (wasting). Penilaian berat badan berdasarkan tinggi
badan menurut standar baku NCHS yaitu menggunakan presentil sebagai berikut :
persentil 72-25 dikatakan normal, persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan
kurang dari persentil 5 dikatakan malnutrisi berat.
Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan Kartu Menuju
Sehat(KMS). Sebagaimana penelitian Anwar (2003), dengan adanya KMS
perkembangan anak dapat dipantau secara praktis, sederhana dan mudah.

c) Perkembangan
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan
fungsi yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler,
berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula
kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim
untuk perkembangan.
Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan
penambahan kemampuan (skill) fungsi organ  atau individu. Kedua proses ini terjadi
secara sinkron pada setiap individu. Penilaian terhadap perkembangan seorang
anak dapat di nilai melalui kemampuan fungsi organ seseorang dalam melakukan
fungsi tubuhnya,seperti kemampuan dia bergerak,bernyanyi,berbicara dan
berjalan.perkembangan pada anak dapat di di deteksi dengan cara : DDST(Denver
Development Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening
Perkembangan ).
Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali
adalah melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang menyebabkan
gangguan dalam perkembangan, tes skrining perkembangan anak dengan DDST,
tes IQ dan tes psikologi, atau pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan
tes seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaluasi
fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik
lainnya, seperti pemeriksaan nurologis, metabolic dan lain-lain.

6
B. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )
a masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu
organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk
suatu sistem oragan dalam tubuh.
b masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri dari 2 periode yaitu :
 masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II
kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.
 Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung
pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi
transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi
asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid)
omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.
2. Masa Bayi : 0-1 bulan
a.  Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi
perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
1.    masa neonatal dini         : 0-7 hari
2.   masa neonatal lanjut       : 8-28 hari
b.  Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara
kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun).
3. Masa Pra Sekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi
perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya
keterampilan dan proses berpikir.
4. Masa Sekolah

7
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok
dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun).
a.  Masa pra remaja   : usia 6-10 tahun
b.  Masa remaja :
1) Masa Remaja Dini
 wanita      : usia 8-13 tahun
 pria           : usia 10-15 tahun
2) Masa Remaja Lanjut
 wanita      : usia 13 –18 tahun
 pria           : usia 15-20 tahun
C. Tumbuh Kembang Neonatus
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki
lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai
berat badan antara 2500 – 4500 g.  Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50
cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan setelah lahir :
a. Berat Badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada
hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5
bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat
badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-
rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai. Pacu
tumbuh pra adolesen dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun,
yang kemudian dilanjutkan dengan pacu tumbuh adolesen . Dibandingkan dengan
anak laki-laki , pacu tumbuh anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur
8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi
pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak
perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru
berhenti tumbuh pada umur 20 tahun.

b. Tinggi Badan

8
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Rumus prediksi tinggi akhir
anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan
asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah
sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :

TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu   ±  8,5 cm


                                                  2
TB anak laki-laki     = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah   ±  8,5 cm
                                                  2

D. Tumbuh Kembang Anak Balita


Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.
Melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1.    Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).
2.   Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
3.   Langauge ( bahasa )
4.   Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek
perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita
) yaitu perkembangan :
1. Tingkah laku sosial
2. Menolong diri sendiri
3. Intelektual
4. Gerakan motorik halus
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
7. Gerakan motorik kasar

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian
yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak.
Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya
serebral palsi.
Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut:
a Tentukan usia anak saat pemeriksaan
b Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan
c Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang ada mulai
motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social
d Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan
bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam
sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan
dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi
yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam
mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan
diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan.

B. Saran
Saran penulis kepada pembaca yaitu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Terima
kasih

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.

11
12

Anda mungkin juga menyukai