Anda di halaman 1dari 7

SOP SKILL SUCTION & WATER TEPID SPONGE

(Diajukan untuk memenuhi penugasan keperawatan anak)

Dosen Pengampu :
Ns. Dwi Kustriyanti, M.Kep

Disusun Oleh :
ATTINA RIGIL WILANTI
1903017

PROGAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021/2022
RESUME SUCTION

Tujuan dari video ini adalah untuk memberikan informasi umum dan pendidikan
tentang perawatan anak yang sakit kritis. Ini sama sekali bukan pengganti pengambilan
keputusan dan penilaian independen oleh profesional perawatan kesehatan yang
berkualitas. Informasi yang terkandung dalam video ini tidak boleh digunakan untuk
membuat diagnosis atau mengesampingkan saran dari penyedia layanan kesehatan yang
memenuhi syarat, juga tidak boleh digunakan untuk memberikan saran untuk perawatan
medis darurat. Penyedotan Nasofaring dan Oral, oleh Susan Hamilton. Harap dicatat
bahwa dalam video ini, kami akan mengikuti pedoman yang digunakan di Rumah Sakit
Anak Boston. Beberapa informasi ini mungkin perlu dimodifikasi berdasarkan
peralatan, pedoman, dan praktik yang berlaku di institusi Anda. Hai, nama saya Sue
Hamilton. Saya seorang pendidik perawat di Rumah Sakit Anak Boston. Hari ini, saya
di sini untuk berbicara dengan Anda tentang suction nasofaring dan oral pada pasien
yang tidak diintubasi. Pengantar.
Hisap nasofaring dan oral dapat dilakukan pada pasien untuk menghilangkan
kelebihan sekresi atau untuk merangsang batuk pada pasien yang tidak memiliki batuk
yang baik untuk membantu mempertahankan jalan napas paten serta meningkatkan
oksigenasi dan ventilasi. Di segmen ini, saya akan mendemonstrasikan teknik yang
tepat yang kami gunakan di Children's Hospital Boston untuk suction nasofaring dan
oral. Saya akan meninjau peralatan yang Anda perlukan, serta indikasi untuk
penyedotan, serta beberapa kontraindikasi, apa yang perlu Anda lakukan untuk menilai
dan memantau pasien, serta beberapa potensi komplikasi pengisapan, serta apa yang
Anda 'harus mendokumentasikan di akhir prosedur.

A. INDIKASI
1. Hasil Aukultasi : ditemukan suara crackels atau ronkhi
2. Nadi dan laju pernafasan meningkat
3. Ditemukan adanya mucus pada saluran nafas
4. Pasien yang koma
5. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan
6. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun

B. KONTRA INDIKASI
1. Pasien dengan stiridor
2. Pulmonary oedem
3. Post pneumonectomy

C. KOMPLIKASI
1. Hipoxemia
2. Trauma jaringan : Suncioning dapat menyebabkan trauma jaringan,
iritasi dan pendaraham
3. Atelektasis : dapat terjadi apabila pemakaian kateter sunction yang
terlalu besar dan vacuum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi
collaps paru (atelectasis)
4. Hipotensi : biasanya terjadi karena vagal stimulasi, batuk dan hypoxemia
5. Airways Contriction : terjadi karena adanya ransangan mekanik langsung
dari suction terhadap mukosa saluran nafas

D. HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN BAGI


PERAWAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN SUCTIONING
1. Sebelum suction pasien harus diberi oksigen yang adekuat (pre oxygenasi)
sebab oksigen akan menurun selama proses penghisapan
2. Proses suction tidak boleh melebihi 10-15 detik dilumen artificial airway,
total proses suction jangan melebihi 20 detik
3. Bila hendak mengulagi suction harus diberikan pre-oksigenasi Kembali 6-10
kaliventilasi dan begitu seterusnya sampai jalan nafas bersih
4. Jangan lupa monitor vital sign, ECG monitor, sebelum melanjutkan suction,
bila terjadi dystritma atau hemodinamik tidak stabil hentikan suction
sementara waktu.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=TUxQCPhaYbc

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TINDAKAN KEPERAWATAN : SKILL SUCTION

1. PENGERTIAN Penghisapan lendir (suction) merupakan suatu


tindakankeperawatan yangdilakukan pada klien yang
tidakmampu untuk mengeluarkan secret secaramandiri
denganmenggunakan bantuan alat penghisap.
2. TUJUAN 1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
3. PERSIAPAN Persiapan alat :
ALAT DAN a. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa
BAHAN secukupnya
b. NaCl atau air matang
c. Canule suction
d. Perlak dan pengalas
e. Mesin suction
f. Kertas tissue
4. PROSEDUR Persiapan pasien dan lingkungan :
PELAKSANAAN • Tahap PraInteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
•Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
•Tahap Kerja
a. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala
sedikit ekstensi
b. Memberikan Oksigen 2 –5 menit
c. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
d. Memakai sarung tangan
e. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan
botolpenampung
f. Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5
cm,mulut ±10 cm)
g. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul,
menarikkeluar perlahan sambil memutar (+ 5 detik untuk
anak, + 10detik untuk dewasa)
h. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan
pasienbernafas
i. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
j.Mengobservasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya
k. Mengobservasi secret tentang warna, bau dan
volumenya
•Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
b. Merapikan pasien dan lingkungan
c. Berpamitan dengan pasien
d. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
e. Mencuci Tangan
f. Mencatat kegiatan dalam lembar
5. REFERENSI https://id.scribd.com/presentation/395525795/Suction-
Pada-Bayi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TINDAKAN KEPERAWATAN :WATER TEPID SPONGE

1 PENGERTIAN Tepid Sponge merupakan tindakan mengompres yang


. dilakukan dengan menggunakanhanduk atau waslap yang
dibasahi dengan air hangat (37C). Tepid sponge
merupakan salahsatu teknik kompres hangat untuk
menurunkan suhu tubuh febris.
2 TUJUAN 1.Meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui
. penguapan.
2.Memberikan rasa nyaman.
3.Menurunkan suhu tubuh yang demam
3 PERSIAPAN 1.Sarung tangan.
. ALAT DAN 2.Baskom mandi.
BAHAN 3.Waslap.
4.Air hangat (37C).
5.Handuk pengering.
6.Thermometer.
7.Selimut tidur
8.Selimut mandi
9.Baki dan Alas.
4 PROSEDUR 1.Identifikan kebutuhan pasien.
. PELAKSANAAN 2.Siapkan alat dan bahan.
3.Berikan salam tempeutik.
4.Jelaskan prosedur dan tujuan yang akan dilakukan.
5.Dekatkan alat.
6. Tutup samparIn untuk menjaga pnvasi pasien,
7.Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
8.Ukur suhu tubuh pasien.
9.Pertahankan sehmu mandi dr atas bagian tubuh yang
tidak dikompres.
10.Periksa suhu air
11.Rendamkan waslap ke dalam air hangat, Ietakkan di
bawah ketiak dan lipatan paha.
12. Secara perlahan ektermtas dikompres selama 5 menit.
13. Bila suhu belum turun, lanjutkan ke punggung dan
bokong selama 3-5 menit. Kaji ulang suhu tubuh pasien
setiap 5 menit
14.Ganti air bila sudah tdak hangat.
15. Bila suhu tubuh turun sedikit di atas normal, hentikan
prosedur.
16. Keringkan ekstremitas dan bagian tubuh secara
menyeluruh, selimuti dengan selimut tipis dan menyerap
keringat.
17. Ganti linen bila basah.
18. Evaluasi respon pasien.
19. Rapikan peralatan.
20. Buka sampiran.
21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
22. Catat hasil indakan dalam catatan keperawatan,
5 REFERENSI http://mantrinews.blogspot.co.id/2012/02/prosedur-water-
. tepid-sponging.html

Anda mungkin juga menyukai