Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN KOPERASI

OLEH:
NAMA : FINALIA LUBIS
NIM : 1810089530134
KELAS : IV EB

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:


PUSPA DEWI, S.E., M.M.
HASANAH YASPITA, S.E., M.M.
GILANG RAMADAN, S.E., M.M.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI (STIE-I)

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Jelaskan pentingnya pengawasan dalam sebuah koperasi !

Pengawasan dalam sebuah koperasi sudah diatur Menurut Pasal 38 ayat 1 dan 2 Undang-undang
No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu :

1. Pengawas dipilih Dri Dan oleh anggota Koperasi dan Rapat Anggota

2. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota

Pengawasan dalam sebuah Koperasi sangat penting karena dengan adanya pengawasan dapat
mencegah resiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan-
penyimpangan kebijakan dari rencana yang telah ditetapkan dengan mengadakan rapat anggota.
Dalam kegiatannya pengawas mendinamisir koperasi dan mampu memanaj kegiatan koperasi
yang dijalankan oleh anggota dan pengurus.

Pengawasan dalam sebuah koperasi salah satunya adalah anggaran sebagai dasar untuk
mengawasi kegiatan-kegiatan, dengan jalan membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan
pelaksanaan yang direncanakan. Selanjutnya dibandingkan anggaran yang telah disusun dengan
pelaksanaannya dan penyimpangan-penyimpangannya dicatat. Pengawasan dilakukan untuk
memonitor fungsi-fungsi atau proyek-proyek koperasi dan untuk menjamin bahwa kegiatan
tertentu dilaksanakan dengan tepat.

Jadi, dapat kita sadari betapa pentingnya manajemen yang baik dalam koperasi. Peminat
koperasi akan tinggi apabila performa nya baik, bila dirasakan oleh anggota koperasi. Mungkin
banyak pengurus koperasi yang memang belum melakukan manajemen yang baik, perlu adanya
kesadaran dari semua pihak bahwa koperasi bukan hanya sekedar formalitas ada di tengah-
tengah masyarakat, tetapi dapat mengembangkan perekonomian nasional.

2. Jelaskan teknik-teknik pengawasan koperasi !

Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien, perlu teknik pengawasan sebagai
berikut :

1. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran

Contohnya anggaran

Anggaran merupakan alat pengawasan yang biasa digunakan untuk mengadakan


pengawasan, baik dalam dunia perusahaan maupun pemerintahan. Pembuatan anggaran
merupakan bagian yang integral dari proses perencanaan. Anggaran itu sendiri sebenarnya
merupakan hasil akhir dari suatu proses perencanaan. Pengawasan anggaran adalah suatu sistem
pengawasan yang menggunakan sasaran-sasaran yang sudah ditetapkan dalam anggaran sebagai
dasar untuk mengawasi kegiatan kegiatan, dengan jalan membandingkan pelaksanaan kegiatan
dengan pelaksanaan yang direncanakan. Selanjutnya dibandingkan dengan anggaran yang telah
disusun dengan pelaksanaannya dan dan penyimpangan-penyimpangan nya dicatat. Catatan ini
merupakan informasi yang penting bagi manajer untuk mengadakan koreksi apabila diperlukan
koreksi dapat dilakukan dengan cara menaikkan penerimaan mengurangi pengeluaran
memperbaiki anggaran

2. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang yang dipercaya (control through key
person)

Pemeriksaan dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi keuangan dan kegiatan-kegiatan


lain. Tujuan pemeriksaan intern adalah untuk membantu semua anggota manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawab mereka, dengan cara menyajikan analisis penilaian rekomendasi,
dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan kegiatan mereka.

3. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian pemeriksaan/verifikasi/audit secara


sistematis (control through audits)

Metode pengawasan efektif lainnya adalah dengan pemeriksaan akuntan Auditing. Auditing
adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh bukti secara objektif tentang pernyataan-
pernyataan berbagai kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan penyampaian
hasil-hasil temuannya kepada pihak yang memerlukan.

Dan audit manajemen adalah penerapan teknik Auditing sebagai suatu cara penilaian efektivitas
manajemen secara keseluruhan dalam manajemen melakukan pemeriksaan tentang sistem
pengamanan organisasi, kebijaksanaan, penggunaan wewenang, prosedur dan metode koperasi,
prosedur keuangan, fasilitas-fasilitas fisik, kualitas dan efektivitas metode metode manajemen
manajerial lainnya

3. Siapa yang mempunyai kapasitas dalam proses pengawasan sebuah koperasi!

Sesuai dengan undang-undang nomor 25 Tahun 1992, keberadaan lembaga pengawas


pada struktur organisasi koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan artinya pengawasan
pada koperasi pada dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota, tidak semua koperasi
lembaga khusus yang bertugas melakukan pengawasan. Pengawasan adalah merupakan salah
satu fungsi dari manajemen. Beberapa buku menggunakan istilah pengendalian untuk fungsi ini.
Dalam undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 29 dikatakan pengawasan yang bertujuan
untuk mencegah kesalahan yang mungkin adalah lebih bijaksana daripada memberi hukuman
dan peringatan.
4. Jelaskan moteda-metode dalam pengawasan!

Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif
dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif dilakukan oleh manajer untuk
menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode
pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk
mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk
mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan
auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya

1. Dengan Menggunakan Anggaran

Anggaran sebagai dasar untuk mengawasi kegiatan-kegiatan, dengan jalan


membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan pelaksanaan yang direncanakan.
Selanjutnya dibandingkan anggaran yang telah disusun dengan pelaksanaannya dan
penyimpangan-penyimpangannya dicatat. Pengawasan dilakukan untuk memonitor
fungsi-fungsi atau proyek-proyek koperasi dan untuk menjamin bahwa kegiatan tertentu
dilaksanakan dengan tepat.

2. Mengadakan Auditing

Auditing yaitu pemeriksaan akuntan yang merupakan suatu Proses sistematis untuk
memperoleh bukti secara objektif tentang pernyataan-pernyataan berbagai kejadian
ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan Kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan penyampaian
hasil-hasil temuannya kepada pihak yang memerlukan.

Alat pengawasan ini dapat dibagi dalam 3 kategori :

1. Pemeriksaan akuntan exstern / akuntan public (external audit)

Tujuan pemeriksaan akuntan extern bukan untuk menyiapkan laporan keuangan suatu
perusahaan tetapi bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut
menyajikan secara wajar keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan tersebut.
Pemeriksaan harus dilakukan oleh akuntan public atau oleh kantor akuntan yang
terdaftar negara. Jadi tujuan pemeriksaan akuntan extern bukan untuk menyiapkan
laporan keuangan, tetapi menilai kewajaran laporan keuangan yang dibuat. Secara
lebih tegas lagi dapat dikatakan bahwa pemeriksaan akuntan extern ini untuk
menentukan secara objektif, dapat dipercaya atau tidaknya informasi yang diberikan
oleh manajemen dalam bentuk laporan keuangan tersebut.
2. Pemeriksaan intern (internal auditing)

Pemeriksaan dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi keuangan dan kegiatan-


kegiatan lain. Tujuan pemeriksaan intern adalah untuk membantu semua anggota
manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, dengan cara menyajikan
analisis penilaian rekomendasi, dan komentar-komentar yang penting mengenai
kegiatan kegiatan mereka.

3. Dengan Audit Manajemen

Audit manajemen adalah penerapan teknik Auditing sebagai suatu cara penilaian
efektivitas manajemen secara keseluruhan, dalam manajemen melakukan pemeriksaan
tentang sistem pengawasan organisasi, kebijaksanaan, penggunaan wewenang, prosedur
dan metode koperasi, prosedur keuangan, fasilitas-fasilitas fisik, kualitas dan efektivitas
metode metode manajerial lainnya.

Informasi yang diperoleh dari audit manajemen sangat membantu manajer untuk
menjamin bahwa seluruh kebijaksanaan yang dibuat serta prosedur pelaksanaan sesuai
dengan tujuan organisasi.

4. Analisa Break Even

pada dasarnya analisis ini menggambarkan hubungan antara penerimaan total dengan
biaya total. Pengusaha harus menentukan berapa banyaknya volume produksi agar biaya
total sama dengan penerimaan sehingga perusahaan tidak hanya memperoleh keuntungan
tetapi juga tidak mengalami kerugian. Analisa Break Even dapat digunakan sebagai alat
bantu bagi manajer dalam membuat keputusan maupun dalam mengadakan pengawasan
titik dalam proses pengawasan analisa break even merupakan tolak ukur yang objektif
untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan organisasi. Analisa break even mempunyai
suatu kebaikan yaitu sangat sederhana.

TR,TC
TR

TC
BEP
FC

FC

0 Q1 Q
Dimana TR (Total Revenue) adalah penerimaan total yang merupakan perkalian antara
per unit (P) dengan volume produk yang dihasilkan (Q). TC (Total Cost) adalah biaya total
merupakan penjumlahan antra biaya tetap dan biaya variable.

Dalam bentuk persamaan :

TR = TC

Dimana :

TR = P.Q

TC = FC=VC

Dan persamaan diatas dapat diubah menjadi :

PQ = FC = VC

PQ – VC = FC

PQ – AVC.Q = FC

Q(P – AVC) = FC

Q= FC

P - AVC

Anda mungkin juga menyukai