OLEH:
NAMA : FINALIA LUBIS
NIM : 1810089530134
KELAS : IV EB
Pengawasan dalam sebuah koperasi sudah diatur Menurut Pasal 38 ayat 1 dan 2 Undang-undang
No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu :
1. Pengawas dipilih Dri Dan oleh anggota Koperasi dan Rapat Anggota
Pengawasan dalam sebuah Koperasi sangat penting karena dengan adanya pengawasan dapat
mencegah resiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan-
penyimpangan kebijakan dari rencana yang telah ditetapkan dengan mengadakan rapat anggota.
Dalam kegiatannya pengawas mendinamisir koperasi dan mampu memanaj kegiatan koperasi
yang dijalankan oleh anggota dan pengurus.
Pengawasan dalam sebuah koperasi salah satunya adalah anggaran sebagai dasar untuk
mengawasi kegiatan-kegiatan, dengan jalan membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan
pelaksanaan yang direncanakan. Selanjutnya dibandingkan anggaran yang telah disusun dengan
pelaksanaannya dan penyimpangan-penyimpangannya dicatat. Pengawasan dilakukan untuk
memonitor fungsi-fungsi atau proyek-proyek koperasi dan untuk menjamin bahwa kegiatan
tertentu dilaksanakan dengan tepat.
Jadi, dapat kita sadari betapa pentingnya manajemen yang baik dalam koperasi. Peminat
koperasi akan tinggi apabila performa nya baik, bila dirasakan oleh anggota koperasi. Mungkin
banyak pengurus koperasi yang memang belum melakukan manajemen yang baik, perlu adanya
kesadaran dari semua pihak bahwa koperasi bukan hanya sekedar formalitas ada di tengah-
tengah masyarakat, tetapi dapat mengembangkan perekonomian nasional.
Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien, perlu teknik pengawasan sebagai
berikut :
Contohnya anggaran
2. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang yang dipercaya (control through key
person)
Metode pengawasan efektif lainnya adalah dengan pemeriksaan akuntan Auditing. Auditing
adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh bukti secara objektif tentang pernyataan-
pernyataan berbagai kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan penyampaian
hasil-hasil temuannya kepada pihak yang memerlukan.
Dan audit manajemen adalah penerapan teknik Auditing sebagai suatu cara penilaian efektivitas
manajemen secara keseluruhan dalam manajemen melakukan pemeriksaan tentang sistem
pengamanan organisasi, kebijaksanaan, penggunaan wewenang, prosedur dan metode koperasi,
prosedur keuangan, fasilitas-fasilitas fisik, kualitas dan efektivitas metode metode manajemen
manajerial lainnya
Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif
dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif dilakukan oleh manajer untuk
menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode
pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk
mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk
mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan
auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya
2. Mengadakan Auditing
Auditing yaitu pemeriksaan akuntan yang merupakan suatu Proses sistematis untuk
memperoleh bukti secara objektif tentang pernyataan-pernyataan berbagai kejadian
ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan Kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan penyampaian
hasil-hasil temuannya kepada pihak yang memerlukan.
Tujuan pemeriksaan akuntan extern bukan untuk menyiapkan laporan keuangan suatu
perusahaan tetapi bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut
menyajikan secara wajar keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan tersebut.
Pemeriksaan harus dilakukan oleh akuntan public atau oleh kantor akuntan yang
terdaftar negara. Jadi tujuan pemeriksaan akuntan extern bukan untuk menyiapkan
laporan keuangan, tetapi menilai kewajaran laporan keuangan yang dibuat. Secara
lebih tegas lagi dapat dikatakan bahwa pemeriksaan akuntan extern ini untuk
menentukan secara objektif, dapat dipercaya atau tidaknya informasi yang diberikan
oleh manajemen dalam bentuk laporan keuangan tersebut.
2. Pemeriksaan intern (internal auditing)
Audit manajemen adalah penerapan teknik Auditing sebagai suatu cara penilaian
efektivitas manajemen secara keseluruhan, dalam manajemen melakukan pemeriksaan
tentang sistem pengawasan organisasi, kebijaksanaan, penggunaan wewenang, prosedur
dan metode koperasi, prosedur keuangan, fasilitas-fasilitas fisik, kualitas dan efektivitas
metode metode manajerial lainnya.
Informasi yang diperoleh dari audit manajemen sangat membantu manajer untuk
menjamin bahwa seluruh kebijaksanaan yang dibuat serta prosedur pelaksanaan sesuai
dengan tujuan organisasi.
pada dasarnya analisis ini menggambarkan hubungan antara penerimaan total dengan
biaya total. Pengusaha harus menentukan berapa banyaknya volume produksi agar biaya
total sama dengan penerimaan sehingga perusahaan tidak hanya memperoleh keuntungan
tetapi juga tidak mengalami kerugian. Analisa Break Even dapat digunakan sebagai alat
bantu bagi manajer dalam membuat keputusan maupun dalam mengadakan pengawasan
titik dalam proses pengawasan analisa break even merupakan tolak ukur yang objektif
untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan organisasi. Analisa break even mempunyai
suatu kebaikan yaitu sangat sederhana.
TR,TC
TR
TC
BEP
FC
FC
0 Q1 Q
Dimana TR (Total Revenue) adalah penerimaan total yang merupakan perkalian antara
per unit (P) dengan volume produk yang dihasilkan (Q). TC (Total Cost) adalah biaya total
merupakan penjumlahan antra biaya tetap dan biaya variable.
TR = TC
Dimana :
TR = P.Q
TC = FC=VC
PQ = FC = VC
PQ – VC = FC
PQ – AVC.Q = FC
Q(P – AVC) = FC
Q= FC
P - AVC