Oleh:
Nama
NIM
Dosen Pembimbing
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................2
B. STRUKTUR JANTUNG................................................................................7
E. PEREDARAN LIMFE..................................................................................23
A. KESIMPULAN............................................................................................25
B. DAFTAR PUSTAKA……………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peredaran disebut juga sistem sirkulasi atau sistem transport. Fungsi
site mini adalah untuk mengedarkan gas-gas pernapasan, sari-sari makanan,
hormone, antibodi serta membuang zat-zat sisa metabolisme (Tenzer, dkk.
2014).
Sistem peredaran pada vertebrata terdiri dari dua komponen yaotu
sistem peredaran darah dan sistem peredaran limfe. Sistem peredaran darah
tersusun atas jantung, pembuluh darah dan cairan darah. Sistem peredaran
limfe tersusun atas pembuluh limfe, nodus limfe dan limfe atau cairan getah
bening (Tenzer, dkk. 2014).
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua
jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup (Mononege, Isak. 2018).
Sistem Peredaran Darah Terbuka Sistem peredaran darah terbuka
artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar
atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui
pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke
dalam tubuh. Sitem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang
merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah
arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal,
berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri
merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub)
yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antena
3. Dua arteri hati
Arteri dorsal abdominalis
Sistem Peredaran Darah Tertutup Peredaran darah tertutup adalah
sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada
sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke
jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris)
(Mononege, Isak. 2018).
Sistem peredaran darah juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk (Mononege, Isak. 2018).
Jantung merupakan pompa yang berdinding otot tebal. Elemen-elemen
dindingnya terorganisir sama dengan vasa. Dia tersusun dari 3 lapisan, dari
dalam ke luar endokardium, miokardium, dan epikardium (Rufaidah, Kamilla.
2016).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah komponen dan jaringan pembentuk darah?
2. Bagaimanakah struktur jantung?
3. Bagaimanakah struktur pembuluh darah?
4. Apa sajakah pola sirkulasi darah vertebrata ?
5. Apa itu sistem peredaran limfe?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa sajakah komponen dan jaringan pembentuk darah.
2. Mempelajari struktur jantung.
3. Mengetahui struktur pembuluh darah.
4. Mengetahui apa sajakah pola sirkulasi darah vertebrata.
5. Mengetahui apa itu sistem peredaran darah limfe.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Plasma darah
Plasma darah terdiri dari air (91%-92%), zat padat
terlarut (meliputi protein plasma, glukosa, asam amino, lemak,
elektrolit serta berbagai zat organik dan anorganik yang lain),
gas terlarut (terutama O2, CO2 dan N2), serta substansi lain
(hormone, enzim dan antibodi). Di dalam plasma darah
terkandung segala bahan dan nutrisi sisa metabolism yang akan
diangkut kea tau dari seluruh tubuh (Tenzer, dkk. 2014).
2. Sel Darah
a. darah merah (eritrosit)
2. Jantung Amphibia
Berkaitan dengan perubahan organ pernapasan adri insang menjadi
paruparu, maka struktur jantung pada amfibi juga mengalami perubahan. Jantung
amfibi terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua atrium dan sebuah ventrikel. Atrium kiri
dan kanan dipisahkan oleh septum interatrium, suatu membrane tipis yang
tersusun dari jaringan ikat dan endothelium(Tenzer, dkk. 2014).
3. Jantung Reptilia
a. Endokardium
Terdiri dari selapis sel endotel dan lapisan subendotel dari jaringan ikat
longgar yang tipis. Di antara endocardium dan miokardium terdapat lapisan
subendokardial dari jaringan ikat yang mengadung vena, saraf dan
cabangcabang sistem penghantar impuls (Tenzer, dkk. 2014).
b. Miokardium
Tersusun atas jaringan otot jantung. Sel-sel otot jantung dalam lapisan ini
terbagi atas 2 kelompok, yaitu sel-sel kontraktil yang menyebabkan jantung
berdenyut dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan impuls (Tenzer,
dkk. 2014).
Miokardium dapat dibandingkan dengan tunika media vasa. Dia tersusun dari
otot jantung, serabut-serabut jaringan ikat, dan pembuluh darah (Rufaidah,
Kamilla. 2016). c. Epikardium
Disebut juga pericardium visceral. Terdiri atas selapis sel epitel pipih
(mesotel) yang disokong oleh lapisan jaringan ikat yang tipis yag mengandung
serabut kolagen, elastis dan sel-se lemak (Tenzer, dkk. 2014).
Epikardium merupakan suatu membrana serosa yang tidak lain perikardium
viseral. Mesotelium berada di atas jaringan kolagen longgar yang tipis disebut
stratum subepikardiale (Rufaidah, Kamilla. 2016).
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruangan. Atrium menerima darah yang
masuk ke dalam jantung dan hanya memompa darah ke dalam ventrikel.
Atrium dipisahkan oleh septum interatrial menjadi bagian kiri dan kanan.
Ventrikel lebih berotot daripada atrium dan kontraksinya lebih kuat, untuk
memompa darah ke luar jantung. Atrium berhubungan dengan ventrikel
melalui katup atrioventricular yang terdiri dari katup bikuspidalis
(menghubungkan atrium kiri dengan ventrikel kiri) dan katup trikuspidalis
(menghubungkan atrium kanan dengan ventrikel kanan) (Tenzer, dkk. 2015).
Gambar 2.15 Pemodelan skematis dari aliran darah dalam sistem sirkulasi reptil
kelompok penyu, ular dan kadal.
Gambar 2.16 Pemodelan skematis dari aliran darah dalam sistem sirkulasi reptil
kelompok buaya.
A. KESIMPULAN
Darah adalah cairan yang mengalir dalam pembuluh darah dan beredar
ke seluruh bagian tubuh. Pada seluruh vertebrata, darah mengandung dua
komponen yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari eritrosit,
leukosit dan juga trombosit.
Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena dan pembuluh kapiler. Darah
bersirkulasi dalam tubuh hewan-hewan vertebrata dengan dua arah aliran atau
dikenal dengan sirkulasi bolak-balik, yaitu dari jantung ke seluruh tubuh dan
kembali lagi ke jantung. Darah meninggalkan jantung melalui ventrikel dan
kembali ke jantung melalui atrium. Terdapat dua tipe sirkulasi pada vertebrata.
Vertebrata yang bernapas dengan insang (Pisces) mempunyai tipe sirkulasi darah
tunggal, sedangkan yang bernapas dengan paru-paru (Amphibia, Reptilia, Aves
dan Mamalia) mempunyai tipe sirkulasi darah ganda.
Campbell, Neil A., and Reece, Jane B. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Tenzer. A., Lestari. U., Gofur. A., Rahayu. E. S., Masjhudi., Handayani. N.,
Wulandari. N., dan Maslikah. I. S. 2014. Struktur Perkembangan Hewan
(SPH 1) (Bagian 2). Malang : Universitas Negeri Malang