Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

Kuliah Sambil Bekerja

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari aktivitasnya masing-masing. Setiap
aktivitas tersebut mempunyai tujuan yang baik yang bersifat komersial maupun hanya bersifat hobi
ataupun kesenangan. Begitu pula dengan bekerja. Bahwa seseorang didorong untuk beraktivitas bekerja
karena berharap hal ini akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan (Smith dan Wakeley).
Mahasiswa yang bekerja adalah mahasiswa yang aktif dalam menjalani dua aktivitas sekaligus yaitu
kuliash dan bekerja. Dua aktivitas ini dapat dilakukan secara bersamaan dan saling mendukung satu sama
lain. Dengan bekerja, seseorang dapat mengumpulkan uang untuk biaya kuliah, sementara dengan kuliah
seseorang dapat memperoleh ilmu Pendidikan yang lebih tinggi dan membangun masa depan yang jauh
lebih cerah. Mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi, sedangkan bekerja adalah
melakukan suatu pekerjaan atau berbuat sesuatu.

Mahasiswa yang ideal yaitu memiliki pengetahuan yang luas, mampu berbagi waktu antara kuliah
dan bekerja, pintar, aktfi, kreatif, bertanggung jawab, berakhlak terpuji dan berjiwa social tinggi. Yang
dimaksud kuliah sambal bekerja adalah suatu perbuatan atau kativitas yang dikerjakan diluar tugas pokok.
Tugas pokok yang paling utama adalah melakukan aktivitas pembelajaran atau mengikuti kegiatan selama
pembelajharan dan setelah dikerjakan, maka mahasiswa itu melanjutkan tugas yang lain yaitu bekerja
seperti mengajar di sekolah sekolah lain, penjaga toko, dan menjadi barista di café.

Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang mengambil peran sebagai orang yang
mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkat Pendidikan tinggi sambal melakukan suatu
aktivitas yang dilakukan untuk orang lain dengna memberikan talenta mereka kepada majikan atau
mendapatkan imbalan.

Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi dalam
rangka mencapai tujuan belajar. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atua melakukan aktivitas sendiri. Siwa belajar sambal bekerja, dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek tingkah laku lainnya serta mengembangkan
ketrampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.

Jenis jenis aktivitas

Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok

1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar


demonstrasi, pekerjaan orang lain
2. Oral activites seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi
3. Listening activities sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato
4. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, menyalin
5. Drawing activites, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat
kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan beternak.
7. Mental activites, sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan
8. Emotional activites seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira , bersemangat, bergairah,
berani,tenang, dan gugup.

Dengan klasifikasi aktifitas seperti diuraikan di atas, menunjukan bahwa aktivitas di kampus
itu cukup kompleks dan bervariasi, kalua berbagai macam kegaitan tersebut dapat diciptakan di
kampus, tentu kampus itu akan lebih dinamis, tidak membosankan, dan benar benar menjadi
pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan memperlancar perananya sebagai pusat
dan transformasi kebudayaan.

Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur serta mengelola waktu dengan
sebaik baiknya, sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan. 8
Manajemen waktu merupakan pengaturan diri untuk menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin
dengan melakukan perencanaan dan mampu membuat prioritas dengan baik. 9Mahasiswa yang telah
melakukan manajemen waktu dengan baik maka akan mempunyai manajemen waktu belajar dengan baik.
Manajemen waktu merupakan salah satu faktor internal bagi seorang mahasiswa untuk menerapkan
prinsip belajar yang efisien. Manajemen waktu belajar dapat mempengaruhi belajar dan mengarahkan
aktivitas belajar individu. 10 Belajar yang dilakukan dalam rentang waktu yang lama tidak akan efisien
jika hanya dilakukan sekali atau jarang. Masih banyaknya mahasiswa yang belum bisa melakukan
manajemen waktu yang baik menyebabkan pendekatan belajar yang dilakukan pun merupakan
pendekatan permukaan saja (surface learning). Dalam kegiatan belajar sehari hari mahasiswa hanya
mengulang membaca sekilas materi yang telah didapatkan hari itu. Ketika menjelang ujian baru
mahasiswa menyediakan waktu lebih banyak untuk memahami. Namun hal ini tidak memberikan hasil
yang memuaskan untuk sebagian mahasiswa.

Manajemen waktu yang baik sangat berkaitan dengan Self Regulated Learning seorang
mahasiswa. Dengan kemampuan ini mahasiswa dapat mengatur sistem belajarnya sendiri untuk mencapai
tujuan belajarnya. 11 Hofer et al menyatakan bahwa, manajemen waktu seseorang dipengaruhi oleh
pengaturan diri, motivasi dan pencapaian tujuan seseorang. 12Mahasiswa harus berlatih untuk memiliki
pengaturan diri yang baik, tetap menjaga dan selalu memperbarui motivasi serta memperjelas tujuan yang
akan dicapai. Usaha yang perlu dilakukan mahasiswa untuk memiliki manajemen waktu yang baik adalah
dengan menghindari kebiasaan menghabiskan waktu. 10 Kebiasaan seperti selalu mengecek hape,
mengakses sosial media terkadang merupakan kebiasaan yang tidak terasa akan menghabiskan banyak
waktu yang tersedia. Mahasiswa juga harus memiliki sikap asertif sehingga mereka dapat fokus pada
kegiatan yang menuju kepada tujuan. Kegiatan bermain yang terkadang tidak direncanakan dapat
menghabiskan lebih banyak waktu.Manajemen waktu yang dilakukan oleh mahasiswa dapat
mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh. Manajemen waktu yang efisien dapat menghasilkan prestasi
belajaryang baik.
Self Management

Manajemen diri berarti menempatkan segala sesuatu secara teratur dalam hidup, dalam
penggunaan waktu, pilihan, kepentingan, kegiatan, serta dalam keseimbangan fisik dan mental. Ini juga
berarti mendorong diri untuk maju, mengatur semua unsur pribadi, mengendalikan potensi kemamuan
untuk mencapai hal hal yang baik, dan mengembangkan berbagai aspek kehidupan pribadi untuk
membuatnya lebih sempurna (Jazimah, 2014; Herawati, 2017). Untuk mengendalikan diri sendiri secara
langsung maka individu dapat menciptakan atau mengubah isyarat berapa benda, barang, hal yang ada
diseketira individu tersbeut untuk mempengaruhi perilakunya. Dasar yang dibuat bagi diri kita sendiri
adlaah informasi yang kita miliki tentang diri kita dengan mengamati perilaku diri dan alas an alas an
melatarbelakanginya. Individu akan mendapatkan informasi yang perlu untuk mengatur dirinya sendiri
secara efektif.

Self management berarti mendorong diri sendiri untuk maju, mengatur semua unsur kemampuan
pribadi, mengendalikan kemampuan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan mengembangkan berbagai
segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna. Self management merupakan suatu kemampuan untuk
mengatur berabagai unsure didalam diri individu seperti pikiran, perasana, dan perilaku, selain itu self
management juga bermanfaat untuk merapikan diri individu seperti pikiran, perasaan, perilaku individu
dan juga lingkungan sekitarnya lebih memahami apa yang menjadi prioritas, tidak membedakan diirnya
dengan orang lain. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan Menyusun berbagai cara atau Langkah
demi mencapai apa yang menjadi harapan dan belajar mengontrol diri untuk merubah pikiran dan
perilaku menjadi baik dan efektif.

Self management diperlukan bagi seseorang agar mampu menjadikan dirinya sebagai manusia
yang berkualitas dan bermanfaat dalam menjalankan misi kehidupannya (Asbari et al, 2020). Self
management membuat orang mampu mengarahkan setiap tindakannya kepada hal-hal positif. Secara
sederhana self management dapat diartikan sebagai suatu upaya mengelola diri sendiri ke arah yang lebih
baik sehingga dapat menjalankan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan. Self management
atau manajemen diri mengacu pada konsep pengaturan dan pengolahan diri. Ada beberapa pendekatan
yang berupaya untuk mendefinisikan manajemen diri, di antaranya adalah pendekatan affect, behavior
and cognition (ABC) yang berusaha memahami konsep ini dengan mempertimbangkan interaksi antara
perasaan, perilaku, dan pikiran dalam upaya pemahamannya

Anda mungkin juga menyukai