Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

FISIOTERAPI DADA

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Roulita, S.Kep

Nama Mahasiswa : Nur Rahmawati Paningsih


20.156.03.11.074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
FISIOTERAPI DADA

Pokok Bahasan : Fisioterapi Dada


Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan fisioterapi pada pasien
Sasaran : Pasien dan keluarga
Jumlah peserta :2
Waktu : ± 10 menit
Hari/tanggal : Rabu, 23 Juni 2021
Tempat : Rumah An.A

I. Tujuan Instruksi Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 30 menit, keluarga dan pasien
dapat memahami tentang tata cara fisoterapi dada.

II. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x 30 menit keluarga dan pasien
dapat :
1. Memahami pengertian fisioterapi dada
2. Mengetahui tujuan dilakukannya fisioterapi dada
3. Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk melakukan fisioterapi dada
4. Mengetahui prosedur (langkah-langkah) dalam melakukan fisioterapi dada

III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan konseling

IV. Materi
Terlampir

V. Media Penyuluhan
1. Leaflet
VI. Evaluasi
Kriteria Pemantauan
1. Pemantauan
a. Input
 Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh keluarga khususnya pasien
 Media penyuluhan yang digunakan adalah leaflet
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 10 menit
 Tempat penyuluhan adalah di rumah An.A
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan serta minimal 50% dari peserta dapat
mendemonstrasikan kembali terkait fisioterapi dada.
2. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan klien dapat :
1) 80 % keluarga dan pasien dapat memahamai tentang pengertian
fisioterapi dada dengan bahasanya sendiri dengan benar\
2) 75 % keluarga dan pasien dapat menyebutkan tujuan dilakukannya
fisioterapi dada dengan baik
3) 75 % keluarga dan pasien dapat menyebutkan alat-alat yang
digunakanuntuk melakukan fisioterapi dada dengan baik
4) 70 % keluarga dan pasien dapat menyebutkan prosedur (langkah-
langkah) melakukan fisioterapi dada dengan baik
5) 85% keluarga dan pasien dapat mendemonstrasikan kembali cara
fisioterapi dada dengan benar

VII. Kegiatan Penyuluhan


No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
langkah
1 Pendahuluan 1 Menit - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
- Menjelaskan maksud dan menyetujui pelaksanaan
tujuan
2 Penyajian 5 Menit Menyampaikan materi
tentang :
 Pengertian fisioterapi - Memperhatikan
dada - Melihat
 Tujuan fisioterapi dada - Mendengarkan
 Manfaat fisioterapi - Bertanya
dada - Menjawab

 Peralatan yang - Mendemonstrasikan

digunakan untuk
fisioterapi dada
 Langkah-langkah
fisioterapi dada
 Melakukan demonstrasi
fisioterapi dada
 Memberikan
kesempatan audience
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
audience
 Meminta pasien untuk
mendemonstrasikan
kembali fisioterapi dada
3 Diskusi 2 menit Mempersilahkan audiens Audiens bertaya kepada
bertanya pemberi materi
3 Evaluasi 1 menit Melakukan evaluasi dengan Mampu menjawab
mengajukan pertanyaan pertanyaan
seputar materi yang telah
dipaparkan kepada peserta
4 Penutup 1 menit Memberikan reinforcement Menjawab salam
positif
Salam penutup
VIII. Materi

Terlampir

IX. Daftar Pustaka

Alimul, Aziz H. 2007.  Buku Saku Keperawatan Anak . Penerbit Buku


Kedokteran. EGC: Jakarta.
Lampiran

MATERI

A. Definisi Fisioterapi Dada


Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi
penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada
ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif
menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan
penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien
yang mendapat ventilasi mekanik.
Fisioterapi dada adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas
perkusi dan vibrasi, postural drainase, latihan pernapasan/napas dalam, dan batuk
yang efektif. (Brunner & Suddarth, 2002: 647). Tujuan: untuk membuang sekresi
bronkial, memperbaiki ventilasi, dan meningkatkan efisiensi otot-otot pernapasan.

B. Tujuan Fisioterapi Dada (Ftd)


Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah:
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
6. Mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan.

Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada
penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan
neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti
fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi
rangkaian : postural drainage, perkusi, dan vibrasi.
Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan
jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi
relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor
paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.
C. Konsep Fisiologis Fisioterapi Dada.
1. Clapping/ Perkusi Dada
Pengertian perkusi atau disebut clapping adalah tepukkan atau pukulan
ringan pada dinding dada klien menggunakan telapak tangan yang dibentuk
seperti mangkuk, tepukan tangan secara berirama dan sistematis dari arah atas
menuju kebawah.Selalu perhatikan ekspresi wajah klien untuk mengkaji
kemungkinan nyeri. Setiap lokasi dilakukan perkusi selama 1-2 menit.(ilustrasi
tangan saat melakukan clapping)
Cupping adalah menepuk-nepuk tangan dalam posisi telungkup. Clupping
menepuk-nepuk tangan dalam posisi terbuka. Tujuan untuk menolong pasien
mendorong / menggerakkan sekresi didalam paru-paru yang diharapkan dapat
keluar secara gaya berat, dilaksanakan dengan menepuk tangan dalam posisi
telungkup. Tujuan perkusi dilakukan pada dinding dada dengan tujuan
melepaskan atau melonggarkan secret yang tertahan. Indikasi klien yang
mendapat perkusi dada adalah pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua
indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.

2. Vibrasi
Pengertian Vibrasi adalah kompresi dan getaran kuat secara serial oleh
tangan yang diletakan secara datar pada dinding dada klien
selama fase ekshalasi pernapasan.Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk
meningkatkan turbulensi udara ekspirasi sehingga dapat melepaskan mucus kental
yang melekat pada bronkus dan bronkiolus. Vibrasi dan perkusi dilakukan secara
bergantian.(ilustrasi vibrasi pada fisioterapi dada). Vibrasi dilakukan hanya pada
waktu pasien mengeluarkan nafas. Pasien disuruh bernafas dalam dan kompresi
dada dan vibrasi dilaksanakan pada puncak inspirasi dan dilanjutkan sampai akhir
ekspirasi.
Vibrasi dilakukan dengan cara meletakkan tangan bertumpang tindih pada
dada kemudian dengan dorongan bergetar. Kontra indikasinya adalah patah tulang
dan hemoptisis. Tujuan vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan
turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan
bergantian dengan perkusi.
3. Postural Drainase
Postural drainase adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan
bantuan gravitasi. Postural drainase menggunakan posisi khusus yang
memungkinkan gaya gravitasi membantu mengeluarkan sekresi bronkial.
Sekresi mengalir dari bronkiolus yang terkena ke bronki dan trakea lalu
membuangnya dengan membatukkan dan pengisapan. Tujuan postural drainase
adalah menghilangkan atau mencegah obstruksi bronkial yang disebabkan oleh
akumulasi sekresi. Dilakukan sebelum makan (untuk mencegah mual, muntah dan
aspirasi ) dan menjelang/sebelum tidur.

D. PROSEDUR TINDAKAN (SOP / STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) :


1. Perkusi
Persiapan Alat :
 Handuk (jika perlu)
 Peniti (jika perlu)
 Tempat sputum
Prosedur Pelaksanaan:
 Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti
perkenalkan diri perawat, pastikan identitas klien, jelaskan prosedur
dan alasan tindakan, cuci tangan.
 Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian
tipis untuk mencegah iritasi kulit dan kemerahan akibat kontak
langsung.
 Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi
 Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk.
 Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secara cepat untuk menepuk dada.
 Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit.
 Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah
cedera seperti mamae, sternum,kolumna spinalis, dan ginjal.
 Cuci tangan
2. Vibrasi
Persiapan Alat: sama seperti pada perkusi.
Prosedur Pelaksanaan:
 Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti
perkenalkan diri perawat, pastikan identitas klien, jelaskan prosedur
dan alasan tindakan, cuci tangan.
 Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada
yang akan didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-
jari menempel bersama dan ekstensi. Cara lain tangan bisa diletakkan
secara bersebelahan.
 Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan
relaksasi
 Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan serta
siku lalu getarkan, gerakkan ke arah bawah.Perhatikan agar gerakan
dihasilkan dari otot- otot bahu.Hentikan gerakan jika klien inspirasi.
 Vibrasi selama 3 - 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.
 Setelah setiap kali vibrasi ,anjurkan klien batuk dan keluarkan sekresi
ke tempat sputum.
 Cuci tangan
3. Postural Drainase
Persiapan Alat:
 Bantal ( 2 atau 3 buah)
 Tisue
 Segelas Air hangat
 Sputum Pot
Prosedur Pelaksanaan:
 Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti
perkenalkan diri perawat, pastikan identitas klien,jelaskan prosedur dan
alasan tindakan, cuci tangan.
 Pilih area tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pada pengkajian
semua bidang paru, data klinis dan gambaran foto dada. Agar efektif,
tindakan harus dibuat individual untuk mengatasi spesifik dari paru
yang tersumbat.
 Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.
Bantu klien untuk memilih posisi sesuai kebutuhan. Ajarkan klien
untuk mengatur postur, posisi lengan dan kaki yang tepat. Letakkan
bantal sebagai penyangga dan kenyamanan. Posisi khusus dipilih
untuk mendrainase setiap area yang tersumbat.
 Minta klien mempertahankan posisi selama 10-15 menit.
 Pada orang dewasa, pengaliran setiap area memerlukan waktu. Anak-
anak, prosedur ini cukup 3-5 menit.
5) Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada atau
gerakan iga di atas area yang didrainase.Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan
memobilisasi sekresi pada jalan napas.

6) Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi
yang dikeluarkan dalam sputum pot. Jika klien tidak bisa batuk, harus dilakukan pengisapan.
Setiap sekresi yang dimobilisasi ke dalam jalan napas harus dikeluarkan melalui batuk atau
pengisapan sebelu klien dibaringkan pada

posisi drainase selanjutnya.Batuk akan sangat efektif bila klien duduk dan membungkuk ke
depan.

7) Minta klien istirahat sebentar, bila perlu.

Periode istirahat sebentar di antara drainase postural dapat mencegah kelelahan dan
membantu klien menoleransi terapi dengan lebih baik.

8) Minta klien minum sedikit air.

Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu ekspetorasi sekresi.

9) Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah
terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30-60 menit. Drainase postural digunakan hanya
untuk mengalirkan area yang tersumbat dan berdasarkan pada

pengkajian individual.

10) Ulangi pengkajian dada pada setiap bidang paru.

Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase selanjutnya atau mengganti

program drainase.

11) Cuci tangan. Mengurangi transmisi mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai