Anda di halaman 1dari 1

ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH

MEMPERBANYAK AMAL KEBAJIKAN UTAMANYA KETIKA LANJUT USIA

Allah Ta’ala berfirman : “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi
orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) dating kepadamu pemberi peringatan ?” (Faathir : 37)
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata : “Umar mengajak aku ke sebuah diskusi yang diikuti orang-orang yang pernah mengikuti
perang Badar yang terdiri dari orang tua, seakan-akan saya disejajarkan dengan mereka, kemudian ada seseorang yang
bertanya : “Kenapa pemuda ini dimasukkan dalam kelompok kita, padahal kita juga mempunyai anak yang sebaya
dengannya ?” Umar menjawab : “Itu pendapat kalian ?” Pada suatu hari Umar memanggil saya dan saya dating Bersama-
sama dengan para sahabat, dan saya tahu bahwa Umar memanggil saya pada hari itu, adalah untuk menunjukkan
kelebihan saya kepada mereka. Kemudian Umar berkata : “Apakah pendapat kalian terhadap firman Allah yang
berbunyi : “IDZAA JAA-A NASHRULLAAHI WAL FATH ?” Salah seorang di antara mereka menjawab : “Kami
diperintahkan untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah apabila kita mendapat pertolongan dan kemenangan.”
Para sahabat yang lain terdiam, kemudian Umar bertanya kepada saya : “Apakah pendapatmu juga seperti itu wahai Ibnu
Abbas ?” Saya menjawab : “Tidak.” Umar bertanya lagi : “Lalu bagaimana pendapatmu ?” Saya menjawab : “Allah
memberitahu Rasulullah SAW. Bahwa ayat itu merupakan isyarat dekatnya kewafatan beliau. Yaitu Allah SWT.
Berfirman : “IDZAA JAA-A NASHRULLAAHI WAL FATH” (Apabila telah dating pertolongan dan kemenangan dari
Allah), itu adalah tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka sucikanlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampunan kepada-Nya karena Dialah Zat Yang Maha Penerima Tobat.” Kemudian Umar ra. Berkata : “Saya tidak
mengetahui kandungan ayat itu melebihi apa yang kamu kataka.” (HR. Bukhari)
Dari Aisyah ra. Ia berkata : “Sesudah turun ayat : IDZAA JAA-A NASHRULLAAHI WAL FATH, “Dalam shalatnya
beliau membaca : “SUBHAANAKA RABBANAA WABIHAMDIKA ALLAAHUMMAGHFIRLII” (Maha suci Engkau
wahai Tuhan kami, dengan memuji-Mu Ya Allah, ampunilah saya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Riwayat Bukhari dan Muslim yang lain, ‘Aisyah berkata : “Rasulullah SAW. Sebelum meninggal dunia
memperbanyak bacaan : “SUBHAANAKA RABBANAA WABIHAMDIKA ALLAAHUMMAGHFIRLII di dalam
rukuk dan sujudnya, untuk memenuhi perintah Al-Qur’an. Dikatakan dalam Riwayat Muslim : “Rasulullah sebelum
meninggal memperbanyak bacaan : “SUBHAANAKA RABBANAA WABIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA WA
ATUUBU ILAIKA (Maha suci Engkau Ya Allah, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu), kemudian ‘Aisyah
bertanya : “Ya Rasulullah apakah pengertian dari bacaanmu ?” Beliau menjawab : “Saya diberi tanda tentang umatku,
bila saya melihat tanda itu, maka saya membaca kalimat : “IDZAA JAA-A NASHRULLAAHI WAL FATh, sampai
akhir surat.” Dalam riwayat Muslim yang lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW. Senantiasa membanyak bacaan :
“SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI ASTAGHFIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIH,” Aisyah bertanya : “Wahai
Rasulullah mengapa engkau sekarang memperbanyak bacaan : “SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI
ASTAGHFIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIH ?” Beliau menjawab : “Tuhan telah memberi tahu bahwa bila saya
melihat tanda tentang umatku, maka saya memperbanyak bacaan : “SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI
ASTAGHFIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIH, dan aku benar-benar telah melihat tanda itu, yaitu dengan turunnya
surat yang artinya : “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan yaitu dengan dibukanya kota Mekah, dan
kamu melihat manusia itu, masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat.”
Dari Anas ra. Ia berkata : “Sesungguhnya Allah selalu menyambungkan wahyu kepada Rasulullah SAW. terutama
menjelang kewafatan beliau, sampai saat-saat kewafatannya, beliau sering sekali menerima wahyu.” (HR. Bukhari
Muslim)
Dari Jabir ra, ia berkata, Nabi SAW. bersabda : “Setiap hamba itu akan dibangkitkan dari kuburnya sesuai dengan
keadaannya Ketika dia mati. “ (HR. Muslim)

WASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH

Anda mungkin juga menyukai