Anda di halaman 1dari 34

Analisa Data

 Data hasil observasi dan wawancara yg demikian


banyak dan menyimpan informasi demikian kaya
hanya akan menjadi setumpuk kertas tidak
bermakna bila peneliti tidak mampu mengolah
dan menginterpretasaikannya.
 Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau
aturan absolut untuk mengolah dan menganalisis
data.
 Yang penting adalah melakukannya sebaik
mungkin. Bagaimana caranya?
Organisasi Data
 Data banyak dan berasal dari berbagai cara
pengumpulan data.
 Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun,
mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan
tujuan penelitian dengan rapi, sistematis dan
selengkap mungkin.
 Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data
yang sudah diproses (trasnkripsi wawancara), dan
bentuk-bentuk dari pengolahan dari data mentah dan
semua berkas yang diperoleh dari proses penelitian
(observasi)
 Masing2 data tidak boleh dicampuradukkan.
 Mengantisipasi segala kemungkinan, dianjurkan peneliti
menyimpan data dlm bentuk berbeda2
Koding

Membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan


maksud untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi
data secara lengkap dan detail sehingga data dapat
memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.
Langkah koding :
 peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom
kosong yang cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan
(untuk kode dan catatan tertentu)
 Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran
pada catatan lapangan tersebut (penomoran baru perbaris
atau per paragraf)
 Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas
dengan kode tertentu
 Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki
pada 2 Juni 2003
Pemaparan Hasil Observasi

 Presentasi kronologis peristiwa yang diamati, mulai


dari awal hingga akhir
 Presentasi insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci,
berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut
 Deskripsi setiap tempat, setting dan atau lokasi yang
berbeda sebelum presentasi gambaran dan pola pada
umumnya
 Analisis difokuskan pada individu atau kelompok
 Organisasi data dengan menjelaskan proses-proses
yang terjadi (proses komunikasi dll)
 Presentasi fokus pada pengamatan isu-isu kunci yang
diperkirakan menjawab tujuan observasi/penelitian
Cara menuliskan hasil observasi
 Lengkap
 Detil
 Deskriptif
 Tidak interpretatif
 Kesimpulan ditulis terpisah dan sudah interpretatif
Organisasi Data Wawancara

 Hal2 praktis yg sering diabaikan dalam


mengorganisir data wawncara spt:
 Memberi judul yang jelas pada file verbatim
 Mentranskripsikan wwcr begitu selesai
dilakukan
 Menyiapkan salinan2 data dan menyimpan
secara baik data aslinya
Analisis wawancara
 Analiasis wawancara terutama dipergunakan pada
transkrip hasil penelitian.
 Wawancara pada proses konseling tidak ditranskrip
tetapi sifatnya lebih pada penggalian informasi untuk
memahami persoalan klien.
Pencatatan wawancara lebih diutamakan pada info-info
yang penting saja.
 Wawancara pada seleksi kerja pencatatan berdasarkan
penggalian informasi tentang kompetensi yang dimiliki
calon karyawan.
 Wawancara infotainment tidak memerlukan
pencatatan khusus, cukup info-info penting saja.
Memulai analisis: verbatim
 Diawali dengan memindah bahasa lisan menjadi
bahasa tulis (text) ➔ transkripsi / verbatim

 Perhatikan dua aspek berikut dalam transkripsi:


o reliabilitas → ketika dua orang transcribers
setelah melakukan cross check atas sebuah teks
dari sebuah rekaman wawancara dan menyatakan
bahwa wawancaranya memang sebagaimana yang
tertulis dalam teks itu.
o validitas → yaitu apabila verbatim
mengekspresikan bahasa lisan secara tepat.
Memulai analisis: verbatim
 Etika yang berkaitan dengan verbatim:
 Confidentiality→ teks verbatim harus tetap terjaga
kerahasiaannya, identitas interviewer harus
terlindungi.
 Consequence→ ketika verbatim dikembalikan kepada
interviewee untuk divalidasikan, ada kemungkinan ia
shock membaca hasil wawancaranya.
Jadi interviewer harus tahu bagaimana menyikapi hal
itu, karena verbatim merupakan tekstualisasi bahasa
lisan dan respon seseorang dalam wawancara
seringkali merupakan refleksi pengalaman yang
spontan.
Metode Analisis Wawancara
 Analisis bergerak dalam suatu kontinum
 deskriptif ------------ interpretif

 Coding merupakan langkah awal dalam melakukan analisis


verbatim.
 Coding dilakukana dengan memberi tanda pada kata atau
kalimat tertentu pada transkripsi, sebagai tanda bahwa kalimat
atau kata tersebut adalah MEANING UNIT (MU).
 MU adalah → kata atau kalimat yang bermakna, yang
relevan atau signifikan dengan topic yang kita gali.
Empat pendekatan dalam analisis verbatim

▪ Meaning condensation
▪ Meaning categorization
▪ Narrative structuring
▪ Meaning interpretation
Metode Analisis Wawancara
Meaning Condensation
 Membaca keseluruhan teks untuk memperoleh
kesan umum yang mendalam tentang esensi
teks.
 Menemukan ‘meaning units’ (ungkapan
informan) yaitu teks yang bermakna / pokok
pikiran (yang relevan dengan topik).
 Menarik tema dominan dari meaning unit,
diformulasikan dalam sebuah tema sederhana
→ “pernyataan ini memberitahu saya tentang
apa?”
 Menggabungkan tema-tema yang muncul dalam
suatu kalimat pernyataan yang sifatnya
deskriptif.
Metode Analisis Wawancara
Meaning Categorization
 Membaca keseluruhan teks untuk
memperoleh kesan umum yang mendalam
tentang esensi teks.
 Menarik tema dominan dari meaning unit,
diformulasikan dalam sebuah tema
 Tema-tema yang ada lalu dikluster dan
dirangkum menjadi tema-tema besar.
Metode Analisis Wawancara
Narrative Structuring
 Membaca keseluruhan teks untuk
memperoleh kesan umum yang mendalam
tentang esensi teks.
 Mencari tema-tema pokok dari
keseluruhan teks
 Menarasikan kembali keseluruhan tema
dengan bahasa kita sendiri secara lebih
singkat dan padat
Metode Analisis Wawancara
Meaning Interpretation
 Membaca keseluruhan teks untuk
memperoleh kesan umum yang mendalam
tentang esensi teks.
 Menemukan ‘meaning units’ yaitu teks
yang bermakna / pokok pikiran.
 Menginterpretasikan meaning unit
tersebut berdasarkan framework teoretik
tertentu.
 Analisis Tema
 Analisis Isi
1. Proses pengambilan keputusan untuk migrasi

Suyono Sblm kerusuhan tsb sampai di Pola 1: Keputusan di


(suami desa saya, kira2 ant 3 hari, saya tangan keluarga besar
disuruh pergi ke Pontianak, oleh istri (abang ipar).
abang ipar saya utk menghindar
dari kejadian itu. Jadi pendeknya
saya ini maulah dan akhirnya
saya ini dibawa kapal motor kayu
kepunyaan abangnya.

Satun (istri) Abang saya itulah yang mengajak,


krn nggak mungkin menang
melawan, massa itu mkn hari mkn
banyak, kalau Madura kan tambah
habis. Jadi langsung aja krn abang
saya punya kapal, naik kapal
1. Proses pengambilan keputusan untuk migrasi

Karim Oh itu begini, krn kita sbg umat Pola 2: Keputusan


Islam, seumpama kita tdk diambil secara
mengikuti apa yg digariskan dlm musyawarah dan secara
Al-Quran, kita akan bentrok. Ya terpaksa (mana yg
kita mengadakan musyawarah dgn betul
istri, bgm sebaiknya. Artinya
keputusan itu kita ambil bersama,
gitu. Stlh didiskusikan makan wkt
berbln2, positif negatifnya
Muzayannah Kita Cuma ikut saja (tentara),
nggak bisa milih, asal ditampung
saja. Yang pertama di GOR, nggak
muat langsung di Untan, dibagi2
ada yg di sebelah sungai Jawi,
banyak dibagi-bagi
2. Pekerjaan yang dilakukan selama di penampungan

Suyono Setelah dari pontianak saya Suami kerja, istri tidak


(suami) pulang ke Jember bersama istri. kerja
Disana saya kerja serabutan,
tapi yang banyak ya jadi tukang
becak.

Satun (istri Anak saya waktu itu masih kecil,


waktu di Jember, jadi saya nggak
kerja. Padahal sebelumnya di
Sambas saya punya warung.
2. Pekerjaan yang dilakukan selama di penampungan

Karim Selama di sungai Jawi, tempat Suami-istri bekerja,


saya ditampung, saya tetap tapi sama-sama tidak
dakwah. Kadang diberi sedikit tetap
rejekilah dari pengajian2 yang
saya berikan.

Muzayan-nah Saya kadang mengajari anak2


tetangga mengaji. Ada saja yg
diberikan mereka, kadang nasi,
kadang sedikit uang. Alhamdulillah…
Analisis Isi
Makna Deskriptif

1. Membaca keseluruhan teks untuk memperoleh kesan


umum yang mendalam tentang esensi teks.
2. Melakukan coding dengan cara memberi tanda atau
highlight pada kata atau kalimat yang berarti, penting atau
signifikan (meaning unit).
3. Kata atau kalimat yang telah ditandai tesebut lalu
pindahkan ke dalam kolom MU (lihat matriks di bawah
ini), dan simpulkanlah makna deskriptif atas kata atau
kalimat yang ada dalam MU tersbut
4. Buatlah kesimpulan dari keseluruhan makna deskriptif
yang telah kita formulasikan di kolom ke dua.
Analisis Deskriptif
Meaning Units Makna deskriptif
kenal sendiri ya… ngga Memilih menikah dengan
dijodohkan. Sebenarnya mas D,
dulu ngga boleh sama orang semata-mata karena
tua itu, karna jarak yang pertimbangan umur saja,
jauh ya takutnya kebiasaan- dan mengabaikan saran
kebiasaan itu nati saya ngga orang tua dan beda budaya
bisa menyesuaikan di sana.
Kan dulu ngga boleh kami
nikah… tapi kan karna itu
udah … saya saat itu udah
… dua empat
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Makna
Informan sederhana/deskriptif

Latar belakang yang pertama adalah Alasan memakai memakai jilbab


perintah agama saya, kedua saya lebih bersifat internal, yaitu keyakinan
nyaman dengan berjilbab, orang akan agama dan inner beauty sebagai
menilai saya, bukan dari penampilan luar perempuan
saja, tetapi melalui inner beauty saya,
karakter dan personality saya.
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Informan Makna
sederhana/deskriptif
saya baru menjalani agama secara intens pada keputusan berjilbab memakan
pertengahan tahun 2004, kemudian saya berpikir dan waktu lama karena
memutuskan untuk berjilbab tapi masih dalam memantapkan hati dan
pertimbangan dan butuh waktu agak lama, saya sadar keyakinan.
dengan konsekuensi pada saat saya untuk memutuskan
berjilbab dan itu harus saya persiapkan secara matang
dan benar-benar karena itu memang motivasi dari
dalam diri saya sendiri, bukan dari orang lain atau
faktor-faktor luar.
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Makna
Informan sederhana/deskriptif
tidak semua teman-teman mendorong saya dukungan dari luar kecil pengaruhnya
untuk berjilbab, hanya beberapa saja, tapi lebih dibanding dorongan yang kuat dari
karena kemauan atau motivasi saya sendiri. dari dalam diri sendiri untuk berjilbab
sisi keluarga
sebelumnya sempat berdiskusi dengan adik, dia
berkata “Sudahlah mbak berjilbab saja, karena
sikap dan perilakumu itu akan mengikuti,
Sehingga saat itulah saya memutuskan untuk
berjilbab. Karena dukungan moral dan secara
verbal dari adik saya, terutama itu, dari teman-
teman dan sahabat saya juga, tapi lebih banyak
keputusan itu dari dalam diri saya dan motivasi
saya sendiri. Jadi faktor ekstern hanya sebagai
factor pendukung saja.

.
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Makna
Informan sederhana/deskriptif
kebahagiaan terbesar pada saat itu saya lebih merasakan perubahan pribadi menjadi
rajin sholat, menurut saya itu adalah anugrah lebih positif setelah berjilbab.
dan karunia yang paling membahagiakan. Lebih
mau belajar khusuk dalam sholat, dan lebih
mengenal diri saya sendiri, dengan begitu saya
ingin mengenal dan mencari Tuhan saya, saya
lebih banyak memiliki kebijaksanaan, saya lebih
bisa berpikir secara “wise”,kebijaksanaan dan
kedewasaan itu adalah hal yang paling
membahagiakan.
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Makna
Informan sederhana/deskriptif
ada juga yang berpendapat, berjilbab adalah pilihan yang didasari
saya berjilbab karena saya ingin tampil lebih keyakinan agama.
cantik, karena mengikuti trend, itu salah!!! Saya
ingin berjilbab karena ini adalah tuntutan agama
saya dan saya jauh lebih nyaman dengan
berjilbab. Kalau mereka yang menganggap sok
suci belum pernah ada, dan semoga sampai mati
jangan pernah ada
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Makna
Informan sederhana/deskriptif
Bos saya menyuruh saya untuk melepas jilbab berjilbab adalah keyakinan dan
karena dunia Advertising sangat dekat dengan jalan hidup yang tidak dapat
dunia entertainment, tapi saya memilih untuk
keluar padahal posisi yang ditawarkan pada saya digantikan oleh apapun.
adalah posisi manager, saya memilih keluar
karena prinsip saya, pada saat saya memakai
jilbab saya tidak akan melepaskannya demi
apapun juga atau demi alasan duniawi, artinya
dia tidak menghormati agama saya,itu juga
urusan menghina Tuhan saya.
Contoh Analisis wawancara, Mengapa
Berjilbab : Keputusan perempuan
menggunakan jilbab?
Meaning Unit Ungkapan Makna
Informan sederhana/deskriptif
ada juga yang berpendapat, berjilbab adalah pilihan yang didasari
saya berjilbab karena saya ingin tampil lebih keyakinan agama.
cantik, karena mengikuti trend, itu salah!!! Saya
ingin berjilbab karena ini adalah tuntutan agama
saya dan saya jauh lebih nyaman dengan
berjilbab. Kalau mereka yang menganggap sok
suci belum pernah ada, dan semoga sampai mati
jangan pernah ada
Kesimpulan
 Alasan mengenakan jilbab datang dari diri sendiri, baik
karena keyakinan diri bahwa hal itu tuntunan agama dan
justru dapat memancarkan inner beautynya sebagai
perempuan. Meskipun demikian, keputusan untuk berjilbab
tidaklah dilakukan secara tiba-tiba, namun setelah lama
merenungkan dan memantapkan diri. Fakta bahwa setelah
berjilbab tidak dijumpai kendala yang berarti membuat
responden semakin mantap bahwa berjilbab adalah
keyakinan dan jalan hidupnya.
Analisis Isi
Intepretatif…
Ungkapan Informan Pemahaman Peneliti Makna pengalaman bagi
informan

Pikiran saya nggak Informan merasaa bhw dia Ada kemungkinan


mati oleh massa, mati akan mati, entah krn depresi dan kecemasan
di laut saya, karena amukan massa atau krn mati yang tinggi krn tidak
mesin kapal mati di laut. Perasaan akan mati memiliki harapan hidup.
terus, ini anak nangis di laut disebabkan mesin Stressor terutama dari
terus, sudah 2 anak kapal mati terus. Informan anak dan mesin kapal yg
saya waktu itu memiliki 2 anak wkt itu, yg terus menerus mati.
mengalami kegelisahan slm
perjalanan (menangis terus
Analisis Isi
intepretatif
Ungkapan Informan Pemahaman Peneliti Makna pengalaman bagi
informan

Abang saya itulah yg Informan diajak oleh Informan memiliki posisi


mengajak, krn nggak abangnya untuk lari ke bargaining yg lemah, lbh
mungkin menang Pontianak krn massa banyak locus of control dari
luar (abang). Peran suami
melawan, krn massa itu Melayu semkn banyak
dlm keputusan migrasi
mkn hari makin banyak, membunuh dan
rendah, ke-mungkinan
kalau Madura kan mengusir orang Madura. disebab-kan abang yg memi-
tambah habis. Jadi Dengan kapal abangnya, liki modal (lihat teori
langsung aja krn abang informan pergi bargaining power
saya punya kapal, naik meninggalkan Sambas
kapal
Analisis Isi
intepretatif..
Ungkapan Informan Pemahaman Peneliti Makna pengalaman bagi
informan
Kalau saya sdh mau lari Informan ingin pergi dari Ada pertentangan tujuan
terus, kalau suami saya Sambas bersama antara informan dan
mau bertahan diam di abangnya, meskipun suaminya. Informan
Paloh, Sambas itu. Saya suami sebenarnya tidak (istri) menang.
bilang bertahanpun ingin pergi. Namun Kemungkinan
mungkin nggak bisa, akhirnya suami bersedia disebabkan adanya social
langsunglah orang tua mengikuti kemauan istri support dan social capital
saya, abang2 saya, orang beserta keluarga dari keluarga besarnya
kampung juga kami ajak besarnya untuk segera
naik kapal, banyak yg menuju Pontianak.
mau. Bapak mau
langsung mau.

Anda mungkin juga menyukai