Tindakan:
10.
11. Ekstremitas Atas
tangan kiri dapat
mengenggam dan
dapat digerakan
dengan bebas,
12. Tangan kanan cukup sulit untuk
digerakkan
13. Ekstremitas bawah kaki kiri dapat
bergerak melawan tahanan tetapi
kekuatanya berkurang kaki kanan
cukup sulit digerakkan.
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi
yang tertahan dan Gangguan mobilitas fisik b.d
penurunan kekuatan otot.
Tindakan:
1. Monitor Tanda – tanda Vital
setiap 2jam.
2. Monitor bunyi nafas
tambahan
3. Monitor sputum (warna, aroma )
4. Posisikan pasien semi fowler
5. Kolaborasi untuk melakukan
suction kurang lebih dari 15 detik
bila perlu
6. Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi O2 nasal
kanul 3 lpm
7. Monitor kekuatan Otot
8. Ubah posisi pasien setiap 2 jam
9. Berikan atau bantu pasien untuk
melakukan latihan rentang gerak
pasif dan aktif
10. Libatkan keluarga untuk
membantu dalam meningkatkan
pergerakan
Hasil :
1. Tekanan Darah : 110/80 mmHg,
Nadi : 82 x/menit, RR : 25 x/Menit,
Suhu : 36 OC
2. Adanya sputum pada mulut pasien
bewarna hijau , kental, tidak berbau
3. Pada lapang paru bagian kiri atas,
Ronchi (+)
4. Terapi O2 nasal kanul 3 lpm
terpasang dengan baik tanpa ada
hambatan
5. Kemampuan bergerak terbatas.
6. ROM terbatas pada anggota tubuh
bagian kanan, persendian
ekstermitas kanan tampak kaku
a.
7. pasien dapat merubah posisi dengan
dibantu
8. Pasien mampu mengikuti gerakan rom
pasif dengan dibantu perawat
9. Keluarga pasien mampu memahami
bagaimana cara melatih pasien untuk
mobilitas fisik
3 23/07/2021 Ny. D Ns. Susi S: pasien mengatakan luka post op masih terasa
nyeri dengan Skala 5, terasa perih tak
menjalar
O: Ku sedang, kesadaran composmentis. Ttv
(TD:120/80mmHg, N:90x/menit, suhu
36,8 C, Rr: 20x/menit). Luka post op tampak
bersih kemerahan dan tidak ada tanda gejala
infeksi
A: nyeri akut dan resiko infeksi
Tindakan yang dilakukan:
1. mengobservasi TTV
2. mengidentifikasi nyeri luka post op
3. Mengajarkan teknik Tarik napas dalam
untuk mengurangi nyeri
4. Memberikan terapi ketorolac 20mg via
iv
5. Memberikan terapi ceftriaxone 1gr via
iv
6. Melakukan perawatan luka post op
appendicitis
7. Memonitor tanda gejala infeksi
8. Menjelaskan kepada keluarga tanda dan
gejala infeksi pada luka post op
hasil:
1. TTV (TD:120/80mmHg, N:90x/menit,
suhu 36,8 C, Rr: 20x/menit).
2. Nyeri masih terasa dengan skala 5,
terasa perih tak menjalar
3. Pasien mampu melakukan Tarik napas
dalam, pasien mengatakan nyeri agak
berkurang sedikit
4. Terapi obat ketorolac 20mg berhasil
diberikan
5. Terapi obat ceftriaxone 1gr berhasil
diberikan
6. Perawatan luka berhasil dilakukan,
kondisi luka post op bersih, kemerahan,
tidak ada tanda gejala infeksi
7. Keluarga mengatakan sudah mengerti
tanda gejala infeksi luka post op
P: lanjutkan intervensi, observasi ku, ttv dan
kesadaran. Observasi dan kaji tanda-tanda
infeksi, cek hasil lab ht hb dan leukosit.
Laporkan dpjp bila ada tanda-tanda infeksi.
Lakukan kompres hangat buli-buli untuk
meringankan nyeri.
4 23/07/2021 Ny b Ns. Syafiyah S:
- Pasien mengatakan sesak nafas
- Pasien mengatakan tidak enak
dalam merasakan makanan,
mual, dan enggak untuk makan
- Pasien mengatakan kebas di
kedua kaki
O:
- Pasien tampak bernafas
menggunakan otot bantu
pernapasan
- RR 32x/menit cepat dangkal
- Nadi 110x/menit
- GDS : 458
- Nafas berbau khas keton
- IMT 16,3
- Pasien hanya menghabiskan ¼
porsi makan
- Bb sebelum 70 bb saat sakit 50
A : ketidak efektifan pola nafas b.d kelemahan,
ketidak efektifan nutrisi kurang dari kebutuhan
b.d factor biologis, ketidakefektifan perfusi
jaringan b.d DM
A=
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Defisiensi pengetahuan
Tindakan yang sudah dilakukan :
Diagnosa 1
1. Melakukan pengkajian pada pasien.
2. Memonitoring TTV pasien.
3. Mengatur posisi semi fowler.
4. Mengajarkan teknik relaksasi (napas
dalam) dan batuk
efektif pada pasien.
Hasil :
Diagnosa 2
Hasil :
P=
Diagnosa 1 = intervensi 1-4 dilanjutkan
Diagnosa 2 = intervensi dihentikan
6 23/07/2021 Ny. A NS. Ranti S= -
O= penurunan kesadaran sejak 1 minggu yang
lalu, pelo, lemah separuh badan, GCS : 335,
tekanan darah : 122/74 mmHg, nadi : 56x
/menit suhu : 36 x /menit, SpO2: 97%.
A= Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
Sekresi yang tertahan, Mobilitas Fisik b/d
Penurunan kekuatan otot,
Tindakan yang harus dilakukan:
1. Monitor Tanda – tanda Vital setiap 1 jam.
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Monitor sputum (warna, aroma ) setiap 2
jam sekali
4. Ubah posisi pasien setiap 2 jam
5. Berikan atau bantu pasien untuk melakukan
latihan rentang gerak pasif dan aktif
Hasil:
1. Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 82 x
/menit, RR : 25 x /Menit, Suhu : 36 OC
2. Memonitoring bunyi nafas tambahan Pada
lapang paru bagian kiri atas terdengar suara
ronkhi
3. Adanya sputum pada mulut pasien bewarna
hijau , kental, tidak berbau Memonitoring
bunyi nafas tambahan Pada lapang paru
bagian kiri atas terdengar suara ronkhi
4. Miring kanan dan miring kiri
5. Melatih pasien latihan gerak aktif dan pasif
Mengajarkan gerak abduksi, adduksi, fleksi,
rotasi
P=
Lanjutkan intervensi
1. Monitor Tanda – tanda Vital setiap 1 jam.
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Monitor sputum (warna, aroma ) setiap 2
jam sekali
4. Ubah posisi pasien setiap 2 jam