Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN DASAR

SOP KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

(Memberikan Kompres Kepada Orang Dewasa)

Dosen Pengampu : Siti Fatonah, S.Kp., M.Kes.

Disusun Oleh:

Ollin Luskinanti (2014401074)

Riska Innayah (2014401084)

Tingkat 1 Reguler 2

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


 PROSEDUR KOMPRES
 Pengertian kompres
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
cairan atau alat yang dapat menimbulkanhangat atau dingin pada bagian tubuh yang
memerlukan.

 Jenis kompres
 Kompres panas
 Kompres dingin
 Tujuan pemberian kompres
a. Kompres Panas
 Memperlancar sirkulasi darah
 Mengurangi rasa sakit
 Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
 Merangsang peristatik usus
b. Kompres dingin
 Menurunkan suhu tubuh
 Mencegah peradangan meluas
 Mengurangi kongesti
 Mengurangi perdarahan setempat
 Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
 Indikasi pemberian kompres
a. Kompres panas
 Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
 Klien dengan perut kembung
 Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
 Sepasme otot
 Adanya abses, hematoma
b. Kompres dingin
 Klien dengan suhu tubuh yang tinggi
 Klien dengan batuk dan muntah darah
 Pascatonsilektomi
 Radang, memar

 PROSEDUR PELAKSANAAN
Cara pemberian kompres panas
1. Kompres Panas Basah
 Persiapan Alat
 Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46°C)

 Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuaiv
Kasa perban atau kain segitiga.

 Pengalas
 Sarung tangan bersih di tempatnya
 Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

 Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan

 Pinset anatomi 2 buah

 Korentang

 Prosedur Pelaksanaan
 Dekatkan alat-alat kedekat klien
 Perhatikan privacy klien
 Cuci tangan
 Atur posisi klien yang nyaman
 Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
 Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian,
buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
 Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke
dalam kom yang berisi cairanhangat.
 Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang
akan dikompres
 Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan
kasa kering. selanjutnya dibalutdengan kasa perban atau kain segitiga
 Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
 Lepaskan sarung tangan
 Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
 Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya

 Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap
hangat
 Cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
 Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
 Untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka
tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang
penting bersih.

2. Kompres Panas Kering Menggunakan Buli-buli Panas


 Persipan Alat
 Buli-buli panas dan sarungnya
 Termos berisi air panas
 Termomerter air panas

 Lap kerja

 Prosedur Pelaksanaan
 Persiapan alat
 Cuci tangan
 Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara :
- Mengisi buli-buli dengan air panas,kencangkan penutupnya kemudian
- Membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan
dan ukur air yang di inginkan (50-60°C)
 Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
o Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
o Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher
buli-buli.
o Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar.
 Periks apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan
masukkan ke dalam sarung buli-buli
 Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
 Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
 Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran, dsb.
 Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai
yang di kehendaki
 Bereskan alat-alat bila sudah selesai
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

 Hal-hal yang perlu di perhatikan


 Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
 Pemakaian buli-buli panas ada bagian bdomen, tutup buli-buli mengarah ke
atas atau ke samping
 Pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
 Buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya

3. Cara Pemberian Kompres Dingin


Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septik
 Persiapan Alat
 Mangkok bertutup steril
 Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai
kebutuhan

 Cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst
kebutuhan, larutan betadin
 Pembalut bila perlu perlak dan pengalas

 Sampiran bila perlu


 Prosedur Pelaksanaan
 Dekatkan alat ke dekat klien
 Pasang sampiran
 Cuci tangan
 Pasang perlak pada area yang akan di kompres
 Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
 Tuangkan cairan kedalam mangok steril
 Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
 Peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
 Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di
balut
 Rapikan posisi klien
 Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
 Cuci tangan
 Dokumentasikn

 Hal-hal yang perlu diperhatikan


 kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
 pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
 perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
 pada malam hari agar kelem bapan kompres bertahan lama, tutupi dengan
kapas sublimat
4. Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es
 Persiapan Alat
 Kom kecil berisi air biasa/air es

 Perlak pengalas

 Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

 Sampiran bila perlu


 Selimut bila perlu
 Prosedur Pelaksanaan
 Dekatkan alat-alat ke klien
 Pasang sampiran bila perlu
 Cuci tngan
 Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
 Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
 Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
 Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah
terendam dalam air biasa atau air es.
 Diulang ulang sampai suhu tubuh turun
 Rapikan klien dan bereskan alat alat bila prasat ini sudah selesai
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

 Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
 Pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
 Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
 Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan
kapas sublimat

5. Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es


 Persiapan Alat
 Kom kecil berisi air biasa/air es

 Perlak pengalas

 Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

 Sampiran bila perlu


 Selimut bila perlu
 Prosedur Pelaksanaan
 Dekatkan alat-alat ke klien
 Pasang sampiran bila perlu
 Cuci tangan
 Pasang pengalas pada area yang akan dikompresv masukkan waslap/kain kasa
kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
 Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
 Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah
terendam dalam air biasa atau air es.
 Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
 Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

 Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Bila suhu tubuh 39ºc/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak
 Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur
selimut di atas dada dan perut klienagar seprei atas tidak basah

6. Kompres Dingin Kering Dengan Kirbat Es (Es Cap)


 Persiapan Alat
 Kirbat es / es cap dengan sarungnya

 Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar
es tidak cepat mencair
 Air dalam kom
 Lap kerja

 Perlak pengalas

 Prosedur Pelaksanaan
 Bawa alat-alat ke dekat klien
 Cuci tangan
 Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
 Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut
 Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup
rapat
 Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
 Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
 Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
 Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
 Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
 Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
 Angkat eskap bila sudah selesai
 Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
 Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
 Cuci tangan
 Dokumentasika
 Hal-hal yang perlu di perhatikan
 Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
 Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi
dan lain-lain
 Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di
control setiap 30-60 menit.bilasuhu sudah turun kompres di hentikan
 Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
 Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)

Anda mungkin juga menyukai