Siti Fatonah.,S.Kp.,M.Kes
Disusun Oleh :
TAHUN 2020/2021
1
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan........................................................................................................3
Kesimpulan................................................................................................................23
Saran..........................................................................................................................23
Daftar Pustaka...............................................................................................................24
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN NUTRISI
4
servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang
memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm dan terletak di belakang trakea, di
depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari faring menuju
lambung. Esophagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang kurang lebih 2
cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian
atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini
bertujuan untuk mencegah gerakan balik sisi ke porgan bagian atas, yaitu esophagus. Proses
penghantaran makanan dilakukan dengan cara peristaltic, yaitu lingkaran serabut otot di
depan makanan mengendor dan yang di belakang makanan berkontraksi.
3. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang etrdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum pilorik). Lambung
berhubungan dengan esophagus melalui orifisium atau kardia dan dengan duodenum melalui
orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas, sedangkan
limpa menempel pada sebelah kiri fundus.
Lambung memiliki fungsi, yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan pencernaan. Fungsi
motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan sampai dengan sedikit
demi sedikit dan sebagai pencampur adalah memecah makanan menjadi partikel-partikel
kecil yang dapat bercampur dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah
mensekresi pepsin dan HCI yang akan memecah protein menjadi pepton, amylase memecah
amilium menjadi maltose. Lipase memecah lemak menjadi asam lemak, dan gliserol
membentuk B12 yaitu di ileum, dan mensekresi mucus yang bersifat protektif. Makanan
berada pada lambung selama 2-6 jam, kemudian bercampur dengan getah lambung (cairan
asam bening tak berwarna) yang mengandung 0.4 % HCl untuk mengasamkan semua
makanan serta bekerja sebagai antiseptic dan desinfektan. Dalam getah lambung terdapat
beberapa enzim diantaranya pepsin, dihasilkan oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah
makanan menjadi bahan yang lebih mudah larut. Berfungsi membekukan susu atau
membentuk kasein kasinogen yang dapat larut.
4. Usus halus
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 m dalam
keadaan hidup. Kemudian akan bertambah panjang menjadi kurang lebih 6m pada orang
yang telah meninggal, akibatnya adanya relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus
5
halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar yang memanjang dari
lambung hingga katup ileo kolika.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, duodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm, jejunum
dengan panjang kurang lebih 2m dan illeum dengan panjang kurang lebih 1m atau 3/5 akhir
dari usus. Lapisan dinding dalam usus halus mengandung berjuta-juta vili kira-kira sebanyak
4,5 juta, yang membentuk mukosa menyerupai beludru. Pada permukaan setiap villi terdapat
tonjolan yang menyerupai jari-jari, yang disebut mikrovili. Villi bersama-sama dengan
mikrovilli dan valvula kaniventes menambah luasnya permukaan sekresi dan absorpsi serta
menghalangi agar isinya tidak terlalu cepat berjalan sehingga absorpsi lebih banyak terjadi.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limpe yang
disebut kelenjar soliter, berfungsi sebagai perlindungan terhadap infeksi. Di dalam ileum,
nodula ini membentuk tumpukan kelenjar yang terdiri atas 20-30 kelenjar soliter.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorpsi di dalam usus halus,
yaitu pada duodenum, dan di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin B,
vitamin A,D,E, dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus besar
Usus besar atau juga disebut sebagai kolon, merupakan sambungan dari usus halus yang
dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan. Usus
besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 m. kolon terbagi atas asenden, transversum,
desende, sigmoid, dan berakhir di rectum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar.
Dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat kolon asenden
membentuk belokan tajam di abdomen atas bagian kanan disebut fleksura hepatis, sedang
tempat kolon transversum membentuk belokan tajam di abdomen atau bagian kiri disebut
fleksura lienalis.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%), elektrolit, vitamin,
dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000cc/hari. Flora yang terdapat
dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B serta memungkinkan
pembusukan sisa-sisa makanan.
2.1.2 Pengertian
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab GIZAWI yang berarti nutrisi. Oleh para ahli
diubah menjadi gizi. Gizi adalah subtansi organik dan non organik yang ditemkan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
6
Manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat penting yang di
kenal istilah nutrisi. Nutrisi berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses
dalam tubuh, sebagai sumber energi, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh,
membentuk struktur kerangka, dan jaringan, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam
tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi di kenal istilah nutrien. Nutrien adalah substansi organik
dan anorganik khusus yang terdapat dalam makanan yang diperlukan tubuh agar dapat
menjalankan fungsinya. Nutrien mempunyai 3 fungsi utama:
1. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh.
2. Menyediakan ‘struktur material” utuk jaringan tubuh seperti tulang dan otak.
3. Mengatur proses tubuh.
(sumber: Wahid Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chaygtin, S.Kep, 2007. “Kebutuhan
Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktek” Gresik)
Status Nutrisi Optimal
Sering disebut energi balance yaitu jumlah energi yang di konsumsi di kurangi energi
yang dikeuarkan. Positif energy balance (input>Output,Negative energy balance,
Input<Output)
Energi Input
Yang dimaksud energi input mencangkup:
a. Sumber energi: karbohidrat, protein, lemak
b. Alat ukur: calori/joule
c. Calori, panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 10 C dari 1 gram air.
d. Kilo calori, jumlah energi panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 0C dari 1
kilogram air.
Energi Output
Energi output meliputi:
a. energi output merupakan energi yang dikeluarkan oleh tubuh agar jaringan dan organ
berfungsi
b. sumber energi: ikatan molekul-molekul phosphat ATP dari hasil proses metabolisme tubuh
yang mengandung tinggi energi
Keperluan Energi
Keperluan energi ditentukan 2 hal, sebagai berikut:
7
a. BMR (Basal Metabolisme Rate)
Merupakan reaksi kimia yang terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat.
BMR adalah jumlah calori yang dihabiskan setiap jam oleh tubh dalam keadaan istirahat.
BMR = calori/meter/jam
- Pria = 1,0 Kcal/Kgbb/jam
- Wanita = 0,9 Kcal/Kgbb/jam
(sumber= internet)
b. Jumlah energi lain yang dihabiskan dalam keadaan aktif.
Fungsi energi adalah:
- Menyediakan energi untuk proses dalam tubuh dan latihan aktifitas
- Menyediakan struktur materi untuk jaringan tubuh misalnya tulang dan otot tubuh
- mengatur proses tubuh lainnya.
2.1.3 Elemen Nutrisi
Elemen nutrisi terdiri atas
1. AIR
Air merupakan komponen terbesar yang diperlukan oleh tubuh. Air meliputi 60%-80%
berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi(Potter dan Pery,1992). Individu
dewasa dapat kehilangan cairan ±2-3 liter/hari melalui keringat, urine, dan pernafasan.
Individu dewasa rata-rata memerlukan 6-8 gelas air/ hari. Fungsi air bagi tubuh untuk
membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol temperature
tubuh.
Tabel keseimbangan cairan pada pria deawasa di daerah iklim sedang
Asupan(input) Ml/hari Haluran Ml/hari
(output)
Minuman 1300 Uine 1500
Makanan 900 Keringat 550
Oksidasi nutrisi 300 Penguapan 350
Tinja 100
Total 2500 total 2500
2. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang berfungsi sebagai sumber energy bagi
tubuh, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan protein.
Jenis-jenis karbohidrat:
8
Monosakarida (C6H12O6)
Laktosa :terdapat pada buah-buahan
Fruktosa :terdapat pada buah-buahan, madu, tebu
Galaktosa :tidak ditemukan dalam keadaan aslinya. Akan di temukan jika laktosa
dipecah.
Disakarida (C12H22O11)
Sukrosa :terdapat dalam tebu
Laktosa :terdapat pada susu
Maltosa :tidak terdapat dialam bebas, diperoleh dari hindolisis amilum dengan bantuan
enzim diatase.
3. PROTEIN
Protein adalah kimia hasil hidrolis dari pencernaan yang merupakan unsur pokok untuk
membangun kembali asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk
hormon. Protein berfungsi mempertahankan dan menganti sel-sel yang rusak. Setiap 1 gram
proten menghasilkan 4 Kkal.
12 jenis asam amino yang umum ditemukan dalam protein 8 diantaranya merupakan
asam amino esensial. Asam amino yang tidak dapat disintensis oleh tubuh. oleh karena itu di
dapat dari makanan.
Sumber protein antara lain daging, telur, ayam, ikan dll. Masalah defisien protein yang
hebat menyebabkan penyakit yang disebut kwashiokor.
4. LEMAK
Lemak adalah kelompok zat kimi organic yang berminyak dan tidak bias tercampur
dengan air tetapi bisa tercampur dengan alcohol. Zat kimia ini adalah lipid. Elemen yang
terdapat pada lemak adalah karbon, hydrogen, oksigen. Lemak tunggal disebut Tri gliserit. 1
gr lemak akan menghasilkan 9 kkal/38kJ. Proses terbentuknya lemak disebut lipogenesis.
Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energy, sumber asam lemak esensial,
menyerp vitamin larut lemak.
Sumber lemak bias didapat dalam metega, keju, daging sapi, kacang tanah, ikan cord, susu.
5. VITAMIN
Vitamin ialah senyawa organic yang idak dapat dibuat oleh tubuh dan diperlukan
dalam jumlah besr sebagai katalisator dalam proses etabolisme.
Vitamin secara umum dikelompokan dalam:
a.Vitamin yang dapat larut dlam lemak :Vit A,D,E,dan K.
9
b.Vitamin Vitamin yang larut dalam air : Vit B dan C
6. MINERAL
Mineral adalah unsur kimia selain karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Mineral dikategorikan menjadi dua :
1. Makromineral
Yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih 100 mg.
Contohnya : Kalsium, pospor, sodium, potassium.
2. Mikromineral
Yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah kurang lebih100mg
Contohnya:Besi,mangan,seng,sodium,iodium,cobalt,dll.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori:
1.Bagian struktur jaringan
2,Membantu keseimbangan air dan asam basa
3.Bentuk komponen yang pnting molekul organic,beberapa enzim,hormon,mengatur proses
tubuh
4.Saraf tranmisi impulse saraf dan kontraksi otot
10
a. penyediaan makanan dalam berbagai variasi
b. membatasi makanan manis
c. konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500
kcal/hari.
3.Anak sekolah (6-12 th)
Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang
makanan yang dijual di luar rumah.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg
11
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui
Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui
Kalori 2500 gr 300 gr
Protein 85gr 100 gr
Calsium 1,5 gr 2gr
Ferum 15 gr 15 gr
Vit A 8000 U.I 8000 U.I
Vit B 1,8 mg 2,8 mg
Vit C 100 mg 150 mg
Riboflavin 2,5 mg 3 mg
Vit D 400-800 U.I 400-800 U.I
Air 6-8 gelas 6-8 gelas
12
memecahkan masalah klien dan digunakan sebagai sumber data dasar yaitu data fisiologis,
psikologis, sosiobudaya, perkembangan, dan spiritual.
Untuk mengkaji status nutrisi pasien dipaparkan pendekatan ABCD, yaitu:
a. Anthropolometric measurement
Tujuan pengukuran ini adalah mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi
serta ketersediaan energi tubuh.
Pengukuran anthopometrik terdiri atas:
1. Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan alita dilakukan dalamposisi berdiri
tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi pada posisi terbaring. Satuan tinggi badan adalah cm
atau inchi.
2. Berat badan
Alat ukur berat badan yang lazim digunakan adalah timbangan manual, meskipun ada alat
ukur yang mengunakan sistem digital elektrik. berat badan yang ideal: (TB-100)± 10&. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam mengukur berat badan:
a. Alat ukur skala ukur yang digunakan tetap sama setiap kali menimbang
b. Menimbang tanpa alas kaki
c. Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang
d. Waktu (jam) penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan
(menurut Wanit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns Nurul Chayati, S.Kep, 2007. “Buku ajar
Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik”)
13
Pria : 12,5-16,5cm
4. Lingkar Tubuh
Umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini kepala, dada, dan otot bagian
lengan atas.
b. Biochemical data
Pengkajian status nutrisi klien ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium. Klien
diperiksa darah dan urinnya yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, hemaktokrit, albumin.
Albumin berfungsi untuk memelihara kesembangan cairan dan elektrolit serta untuk
transportasi nutrisi dan hormone.
1. Hemoglobin normal
Pria : 13-16 g/dl
Wanita : 12-14 g/dl
2. Hematokrit normal
Pria : 40-48 vol %
Wanita : 37-43 vol%
3. Albumin normal
Pria dan wanita: 4-5,2 g/dl
c. Clinical sign of nutrional status
Klien dengan maslah nutrisi akan memperhatikan tanda-tanda abnormal tersebut bukan
saja pada organ-organ fisiknya tetapi juga fisiologisnya. Tanda-tanda klinik untuk
mengetahui status individu:
Organ / sistem Tanda normal Tanda abnormal
tubuh
Rambut Licin, berkilau, Kusam, rontok,
baik kering atau tumbuh tidak
berminyak sempurna
Kulit Halus, sedikit Kering, pecah-
basah, tugor baik pecah, bersisik
Mata Bersih an bersinar, Tidak bercahaya,
konjuntiva tidak konjungtiva pucat
pucat
Cardiovaskuler HR, tensi, nadi, HR, tensi tidak
irama jantung normal, irama
teratur jantung tidak
teratur
14
Otot-otot Kuat dan Lembek dan
berkembang biak berkembang tidak
baik
Gastrointestinal Nafsu makan baik, Nafsu makan
BAB/BAK teratur kurang, diare, sulit
dan normal menelan,
konstipasi
Aktifitas Bersemangat, giat Energi kurang,
dan tidur normal lemah, susah tidur
Neurologi Refleks normal, Refleks kurang,
emosi dan iritable, perhatian
perhatian baik kurang, dan emosi
labil
Clinikal singn gangguan nutrisi di golongkan sebagai berikut:
1. Protein calorie malnutrision (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kekurangan kualitas dan kuantitas konsumsi
nutrisi, dengan kateggori sebagai berikut:
a. PCM/PEM ringan
BB kurang dari 80% dari BB normal sesuai umur
b. PCM/PEM sedang
60% dari BB normal sesuai umur Sd 80% dari BB normal
c. PCM/PEM berat
BB kurang dari 60% dari BB normal sesuai umur
2. Kwashior
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika sudah
tidak mendapatkan ASI. Defisiensi protein dapat berakibat: retardasik metal, kemunduran,
apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh dll. Tanda klinis kwashiokor:
a. Odem
b. Gangguan pertumbuhan
c. Perubahan kejiwaan
d. Otot tumbuh terlihat lemah
3. Maramus
Sindrom akibat defisiensi calorie d protein. Defisiensi kalori dan protein berakibat: kelaparan,
hilangnya jaringan-jaringan tubuh, BB < dari normal, diare
15
PCM juga berakibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan di
berbagai fasilitas kesehatan
4. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20-30%>normal)
5. Over weight
Suatu keadaan berat badan 10% melebihi berat badan ideal
d. Dietery history
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan diet. Akan tetapi cara ini hanya
merangsang pengeluaran cairan, bukan perubahan kebiasaan makanan (Moore Courney,
Mary, 1997). Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang,
status sosial ekonomi, aspek psikologi. Faktor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi
nutrisi/diet klien:
Pola diet/makan Vegetarian, tidak makan ikan laut, dll
Pengetahuan Penentuan tingkat pengetahuan klien
tentang nutrisi mengenai kebutuhan nutrisi
Kebiasaan MI melihat bersama-sama, makan sambil
Makanan mendengarkan musik, makan sambil
melihat televisi
Makanan Suka makan lalap, suka sambel, suka
kesukaan coklat, suka roti
Pemasukan cairan Jumlah cairan tiap hari yang diminum,
jenis minuman, jarang minum
Problem diet Sukar menelan, kesulitan mengunyah
Tingkat aktivitas Jenis pekerjaan, waktu bekerja
siang/malam, perlu makanan tambahan
atau tidak
Riwayat Adanya riwayat penyakit diabetus melitus,
kesehatan/ adanya alergi
pengkomsumsian
obat
16
Kemungkinan ditemukan data:
a. Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit
infeksi, luka bakar, ataupun kanker
b. Disfagia akibat kelumpuhan serebral
c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat toleransi laktosa
d. Penurunan nafsu makan
e. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun pengeluaran lainnya
f. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya
g. Kesulitan mengunyah
17
c. Klien dengan pemakaian kortikosteroid
d. Imobilisasi
2.2.3 Perencanaan
Tujuan :
1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan :
1. Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering memperhatikan jumlah
kalori dan tanpa kontraindikasi
Menata ruangan senyaman mungkin
Menurunkan stress psikologis
Menjaga kebersihan mulut
Menyajikan makanan mudah dicerna
Hindari makanan yang mengandung gas
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan cara:
Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman bikarbonat
rendah kalori atau 1/2 atau 1/4 larutan hiderogen peroksida dan air sebagai pembersih mulut
Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan kepadatan
seperti jus atau sop kental
Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
18
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan cara :
Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi tempat tidur
Pertahankan posisi selama 10-15 menit
Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk mempertahankan
kepatenan esophagus
Mulai dari jumlah yang kecil
Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan yang pedas atau asam, makanan
berserat (sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
Hindari makanan yang mengandunf lemak
Berikan motivasi untuk menurunkaanberat badan
Lakukan program olah raga
2.2.4 Implementasi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu
memberikan makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.
Alat dan Bahan:
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Gelas
5. Serbet
6. Mangkok cuci tangan
7. Pengalas
8. Jenis diet
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelasksn prosedur yang akan dilakukan
19
3. Atur posisi klien
4. Pasang pengalas
5. Anjurkan klien untuk berdoa sebelum makan
6. Bantu untuk melakukan makan dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan
berikan minum sesudah makan
7. Setelah selesai, bersihkan mulut klien dan anjurkan untuk duduk sebentar
8. Cacat hasil atau respon pemenuhuan terhadap makan
9. Cuci tangan
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi klien dengan posisi semiflower
4. Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
5. Letakkan bengkok di dekat klien
20
6. Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastinum sampai
hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya
7. Berikan vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil klien dianjurkan untuk menelannya
8. Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan cara:
Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem dibuka),
perhatikan bila ada gelembung maka pipa masuk ke paru, dan jika tidak ada gelembung maka
pipa masuk ke lambung. Setelah itu diklem atau dilipat kembali
Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan
dengan stetoskop. Bila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk,
setelah itu keluarkan udara yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan
9. Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan cara pasang corong atau
spuit pada pangkal pipa
10. Masukkan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat pinggirnya
11. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, setelah itu bila ada masukkan obat dan
beri minum lalu pipa penduga diklem
12. Catat hasil tau respons klien selama pemberian makanan
13. Cuci tangan
21
digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti
Triofusin E 1000, cairan ini yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan
yang mengandung lemak seperti intralipid
3. Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk jangka waktu lama dan
melalui vena perifer.
(Hidayat,AAA & Uliyah, M, 2005)
2.2.5 Evaluasi
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan serta
adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau
kelebihan berat badan
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya proses
pencernaan makanan yang adekuat
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan
dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat enting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk
setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
22
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz alimul H,2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan jilid 2. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1 Jakarta:
EGC
Tarwoto wartonah, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawata.
Jakarta: Salemba Medika
Wahid Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chaygtin, S.Kep, 2007. “Kebutuhan
Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktek” Gresik
23