BAB 3 Dan BAB 4 Analisis Prasarana Wilayah
BAB 3 Dan BAB 4 Analisis Prasarana Wilayah
Prasarana wilayah
3.5.2.1. Prasarana Air Bersih
Air bersih menjadi kebutuhan pokok masyarakat dari waktu ke waktu.
Kebutuhan air bersih akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor mempunyai 12 cabang, dengan kategori
pelayanan kota sebanyak 6 cabang dan pelayanan desa sebanyak 6 cabang. Semua
Cabang dalam kondisi SEHAT. Dari segi peraturan, PDAM Tirta Kahuripan telah
memiliki perda terkait air tanah, yaitu perda Kabupaten Bogor No. 5 Tahun 2011,
Tanggal 29 April 2011 Tentang Cara Perhhitungan Harga Dasar Air Sebagai Dasar
Penetapan Nilai Perolehan Air Tanah. Pada Tahun 2019 jumlah pelanggan PDAM Tirta
Kahuripan sebanyak 4.626.937 Penduduk (Jiwa) dan memiliki kebutuhan Sebesar
9.762.837 (L/Hari) mengalami kenaikan pada tahun 2020 seiring dengan pertumbuhan
penduduk serta kebutuhan mencapai 11.022.817 (L/Hari).
Di Kabupaten Bogor sendiri kebutuhan akan bersih ini sudah terpenuhi dengan
baik. Selain itu pelayanan jaringan air bersih di Kabupaten Bogor tersebar menjadi 30
unit pelayanan yang dikelola oleh PDAM Tirta Kahuripan di beberapa Kecamatan
Kabupaten Bogor. Sistem pengambilan sumber air bersih ini berasal dari bermacam-
macam sumber air baku seperti mata air, sumur bor, dan Instalansi Pengolahan
Lengkap. Daftar lokasi wilayah instalasi pengolahan air Berikut dilampirkan pada peta
dan tabel lokasi sumber air baku, Unit produksi dan Daerah Pelayanan PDAM Tirta
Kahuripan (Peta No 1) dan tabel
Tabel
Daftar Lokasi Wilayah Instalasi Pengolahan Air Bersih di Kabupaten Bogor
Kapasitas
N Sumber Air Debit Rata-rata Lokasi
Sistem Pengambilan
o Baku Sumber (Kecamatan)
(Liter/Detik)
Pelayanan jaringan air bersih di Kabupaten Bogor tersebar menjadi 30 unit pelayanan.
Unit/cabang tersebut terbagi atas tiga sistem pengolahan berupa mata air, sumur bor,
dan instalasi pengolahan lengkap. Dari sistem pengolahan air baku yang bersumber
pada mata air terjaring ke dalam pelayanan yang berada di Kecamatan Nanggung,
Dramaga, Ciampea, Cijeruk, Megamnedung, Cisarua, Cigombong, Ciawi, dan
Klapanunggal. Sedangkan sistem pengolahan air baku yang bersumber dengan
menggunakan sistem sumur bor terjaring ke dalam pelayanan yang berada di
Kecamatan Cileungsi, Jonggol, Klapanunggal, Gunung Putri, dan Cibinong. Dan untuk
sistem pengolahan air baku secara lengkap terjaring ke dalam pelayanan yang berada
di Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Citeureup, Gunung Putri, Gunung Sindur,
Rumpin, Cigudeg, dan Leuwiliang.
Sumber air bersih yang digunakan penduduk juga dapat digunakan sebagai
salah satu indikator kesejahteraan penduduk baik ditinjau dari segi kesehatan maupun
keadaan ekonomi. Semakin banyak penduduk yang mengunakan air bersih bisa
mengindikasikan bahwa kesehatan masyarakat semakin baik dan semakin banyak
penduduk yang menggunakan air ledeng maupun air dalam kemasan sebagai sumber
air minum sehari-hari mengindikasikan adanya peningkatan daya beli atau
kesejahteraan rakyat.
Peta Lokasi Sumber Air Baku, Unit Produksi dan Daerah Pelayanan
3.5.2.2. Prasarana Drainase
Keberadaan prasarana drainase di Kabupaten Bogor sesungguhnya sudah
ada dimana setiap jaringan jalan yang ada khususnya di kawasan perkotaan sudah
terdapat jaringan drainase. Namun kondisinya berupa drainase alami yaitu masih
berupa tanah. Potensi terjadinya bencana banjir dapat dijadikan perhatian khusus
dalam pengembangan sistem drainase yang baik diperlukan di distrik ini sebagai
antsipasi dalam penanganan bencana banjir yang lebih besar. Secara umum
perencanaan jaringan drainase di masa yang akan datang adalah dengan membuat
drainase permanen di setiap jaringan drainase alami yang sudah ada. Selain itu
pembangunan drainase yang baik diperlukan dengan membuat jaringan drainase di
sepanjang jaringan jalan yang ada dengan memperhitungkan aliran air atau kondisi
topografi wilayah.
Tabel
Wilayah Pelayanan APJ Bogor dan APJ Gunung Putri
Unit Pelaksana Tingkat / Unit Pelaksana Po Ting
Unit Pelaksana Level III
Level I Pola Level II la kat
Kantor Pelayanan
UPJ Bogor Kota 1 III Dramaga
Kantor Pelayanan
UPJ Bogor Timur 1 III
Nanggewer
Kantor Pelayanan
UPJ Bogor Barat 1 II
Jampang
Kantor Pelayanan
Cisarua
UPJ Cipayung 3 III
Kantor Pelyanan Ciawi
Kantor Pelayanan
Ciampea
UPJ Leuwiliang 3 II
Kantor Pelayanan
Kampung Sawah
Kantor Pelayanan
Parungpanjang
Kantor Pelayanan
UPJ Cileungsi 3 II
Bojongkulur
APJ Bogor terbagi ke dalam 7 UPJ sedangkan APJ Gunung Putri terbagi ke
dalam 3 UPJ. Cakupan pelayanan APJ yang diwakili oleh setiap kantor pelayanan oleh
kedua APJ tidak dibatasi oleh batas administrasi antar Kabupaten atau Kota Bogor.
Dalam hal ini, APJ Bogor melayani kebutuhan listrik untuk kedua wilayah administratif
tersebut dengan produksi listrik sebesar 3735860500 KWh, sedangkan APJ Gunung
Putri hanya melayanai Kabupaten Bogor dengan produksi listrik sebesar 2075365569
KWh.
B. Prasarana Telekomunikasi
Kebutuhan terhadap telekomunikasi di Kabupaten Bogor telah banyak
dipenuhi oleh operator-operator telepon seluler. Pada masa telepon seluler masih
merupakan barang mewah, masyarakat bergantung pada jaringan telekomunikasi yang
disediakan oleh PT. Telkom untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi sehingga
keberadaan jaringan telepon, telepon-telepon umum, dan wartel pun menjadi
komponen penting dalam menganalisis kondisi pelayanan telekomunikasi di suatu
wilayah. Namun, saat ini pemenuhan kebutuhan telekomunikasi telah bergeser dari
telepon kabel kepada telepon seluler. Oleh karena itu, menara-menara operator seluler
menjadi komponen penting dalam menganalisis kondisi pelayanan telekomunikasi.
Berikut ini merupakan data jumlah menara yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten
Bogor.
BAB IV ANALISIS WILAYAH PENGEMBANGAN BAGIAN TIMUR KABUPATEN BOGOR
Produs Tempat
Produksi Produksi Gerobak
ksi Volume Pembuanga Bak Tempat
Jumlah Penduduk Sampah Produksi Sampah dan Bak Truck
Sampah Sampah n Sampah Sampah Pembuangan
No Kecamatan Penduduk Terlayani Non Sampah Domesitik Sampah Sampah
Domesti Terlayani Sementara (Unit/Rum Akhir (TPA)
(Jiwa) 60% (jiwa) Domestik Total Terlayani @2.500 (unit)
k (M3/Hari) (TPS) ah) @100.000 jiwa
(M3/Hr) (M3/Hari) Jiwa
(M3/Hr) @30.000 jiwa
1 Gunung Putri 711,662 426,997 266,873 160,124 426,997 362,948 384,297 24 177,916 285 24 4
2 Cileungsi 544,740 326,844 204,278 122,567 326,844 277,817 294,160 18 136,185 218 18 3
3 Klapanunggal 182,561 109,537 68,460 41,076 109,537 93,106 98,583 6 45,640 73 6 1
4 Jonggol 218,593 131,156 81,972 49,183 131,156 111,482 118,040 7 54,648 87 7 1
5 Sukamakmur 108,830 65,298 40,811 24,487 65,298 55,503 58,768 4 27,208 44 4 1
6 Cariu 60,629 36,377 22,736 13,642 36,377 30,921 32,740 2 15,157 24 2 0
7 Tanjungsari 69,746 41,848 26,155 15,693 41,848 35,570 37,663 2 17,437 28 2 0
WP TIMUR
KABUPATEN 1,896,761 1,138,057 711,285 426,771 1,138,057 967,348 1,024,251 63 474,190 759 63 11
BOGOR
Sumber : Hasil Analisis , Tahun 2021
4.5.2.4. Prasarana Listrik dan Telekomunikasi
A. Prasarana Listrik
Kebutuhan listrik setiap tahunnya akan terus bertambah seiring
berkembangnya jumlah penduduk. Begitupun di WP Timur Kabupaten Bogor
kebutuhan listrik semakain meningkat hinga tahun 2040 total kebutuhan
153.683.925 VA yang terdiri dari kebutuhan Perumahan Kecil 49.768.707 VA,
Perumahan Sedang 35.944.066 VA, Perumahan Besar 20.276.140 VA, Sarana
Lingkungan 42.395.565 VA, dan Penerangan Jalan 5.299.466 VA. Jika dilihat dari
kebutuhan setiap kecamatan kebutuhan tertinggi yaitu kecamatan Harau
mencapai 22.621.080 VA dan yang paling sedikit Kecamatan Gunuang Omeh
5.440.682 VA . Dari kebutuhan Listrik tersbut bahwa dibutuhkan sekitar 244 unit
Gardu yang tersebar di seluruh kecamatan dan kebutuhan ruang 13.173 m2. Pada
table
B. Prasarana Telekomunikasi
Jaringan telepon merupakan penunjang kelancaran sistem telekomunikasi
sebagai salah satu alat pemberi informasi dalam suatu kawasan, sehingga
dengan adanya sistem informasi ini maka perkembangan kawasan pun akan
selalu mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu pengembangan
jaringan telepon haruslah memadai dalam arti penerimaan jaringan telepon
dapat terlayani secara menyeluruh, optimal dan terencana.
Kebutuhan infrastruktur jaringan telekomunikasi di harapkan memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Mendukung Analisis induk teknologi informasi (IT Masterplan) WP Timur
Kabupaten Bogor;
2. Menjangkau seluruh unit satuan kerja di lingkungan WP Timur Kabupaten
Bogor, kecamatan hingga ke kelurahan dan wilayah perdesaan;
3. Konektifitas harus dibangun seluas-luasnya (hingga masyarakat) yang
mampu mengantisipasi pertumbuhan (scalability) dan interkoneksi di masa
depan;
4. Handal (reliability) dan ketersediaan (availibility) untuk menjaga kualitas
layanan yang prima;
5. Memperhatikan aspek pemanfaatan pengguna dan juga keamanan akan
data dan aplikasi (usability & security).
Tabel Analisis Kebutuhan Prasarana Listrik Tahun 2040
Luas Kebutuhan
Jumlah Kapasitas Kebutuhan Perumahan Sarana Peneran
Tanah Kebutuh Garduh
N Pendud Jumlah Gardu Lingkung gan
KECAMATAN per Sedang Besar an Total
o uk KK Maksimu Kecil an 40% Jalan 5%
Garduh 1.300 2.200 VA Unit m²
(Jiwa) m (VA) 900 VA dari RT dari RT
(m²) VA VA
76,8 55,5 31,3 65, 8, 237, 2
1 Gunung Putri 711,662 142,332 630,000 54 59,496 09,636 13,128 472,904 184,113 339,277 377 0,343
58,8 42,4 23,9 50, 6, 181, 1
2 Cileungsi 544,740 108,948 630,000 54 31,920 89,720 68,560 116,080 264,510 670,790 288 5,572
19,7 14,2 8,0 16, 2, 60,
3 Klapanunggal 182,561 36,512 630,000 54 16,588 39,758 32,684 795,612 099,452 884,094 97 5,219
23,6 17,0 9,6 20, 2, 72,
4 Jonggol 218,593 43,719 630,000 54 08,044 50,254 18,092 110,556 513,820 900,766 116 6,249
11,7 8,4 4,7 10, 1, 36,
5 Sukamakmur 108,830 21,766 630,000 54 53,640 88,740 88,520 012,360 251,545 294,805 58 3,111
6,5 4,7 2,6 5, 20,
6 Cariu 60,629 12,126 630,000 54 47,932 29,062 67,676 577,868 697,234 219,772 32 1,733
7,5 5,4 3,0 6, 23,
7 Tanjungsari 69,746 13,949 630,000 54 32,568 40,188 68,824 416,632 802,079 260,291 37 1,994
WP TIMUR
204,8 147,9 83,4 174, 21, 632, 5
KABUPATEN 1,896,7 379,352
50,188 47,358 57,484 502,012 812,752 569,794 1,004 4,220
BOGOR 61 .20 630,000 54
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2021