Anda di halaman 1dari 15

BAB I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat
2 menyebutkan bahwa tugas guru adalah merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1
ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Berbagai tugas yang diemban guru sebagaimana yang disebutkan di atas menunjukan betapa
strategisnya tugas guru dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi peseta didik ke arah
yang lebih baik. Karena itu guru harus mampu menerjemahkan nilai-nilai yang ada dalam
kurikulum kemudian mentransformasikan nilai-nilai tersebut kepada peseta didik melalui
proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kemampuan itu adalah bagian
dari kinerja guru yang harus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran tidak bisa dilepaspisahkan dari peran
Kepala Madrasah sebagai supervisor1. Kepala Madrasah sebagai supervisor berfungsi
memantau pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap guru. Pemantauan itu
biasanya dilakukan dengan cara observasi di kelas dan cara supervisi menggunakan instrumen.
Model pemantauan itu biasa dilakukan pada masa normal.
Namun saat ini, dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi pandemik Virus Corona
Disease (Covid-19). Virus ini sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia sehingga
mendorong pemerintah untuk mengeluarkan berbagai kebijakan demi memutus mata rantai
penyebarannya. Kebijakan-kebijakan itu termasuk di bidang pendidikan seperti penghapusan
ujian nasional, pembelajaran yang dilaksanakan dalam jaringan (daring), bekerja dari rumah,
memakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan sebagainya. Pembelajaran
secara daring di masa Covid-19 telah dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari
tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia termasuk di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah.
Kebijakan pembelajaran daring dapat mempengaruhi seluruh perencanaan pembelajaran
yang telah dibuat oleh guru termasuk Kepala Madrasah ketika melakukan pemantauan proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Seharusnya, Kepala Madrasah melakukan pemantauan
langsung kepada guru saat mengajar di kelas, namun dalam pembelajaran daring, hal itu tidak

1
. Supardi, Kinerja Guru, Jakarta, 2014, Rajagrafindo Persada, Cet.ke-2, hal 9.
1
dapat dilakukan. Kepala Madrasah merasa kesulitan untuk mengetahui apakah seorang guru
benar-benar melaksanakan pembelajaran atau tidak karena guru mengajar dari rumah, siswa
belajar dari rumahnya sedangkan Kepala Madrasah berada di sekolah atau di rumah juga.
Terhadap masalah itu Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah melakukan koordinasi
dengan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum dan Kepala Laboratorium Komputer untuk
ditemukan solusinya. Setelah di didiskusikan ditemukanlah solusinya yaitu dengan membuat
jurnal online yang harus diisi oleh guru-guru setelah selesai mengajar.
Penggunaan jurnal online oleh Kepala Madrasah untuk memantau pembelajaran daring
yang dilaksanakan oleh guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah sangat efektif.
Penggunaan jurnal online ini baru pertama dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku
Tengah, dengan demikian penggunaan jurnal online ini menjadi tantangan tersendiri bagi
Kepala Madrasah dan guru-guru sebagai model pemantauan proses pembelajaran daring di
masa Covid-19 ini. Karena itu perlu dikaji dan dijadikan sebagai sebuah Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS) dengan judul: “Memantau Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Jaringan
(Daring) di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Jurnal Online Pada Guru Madrasah Aliyah
Negeri 2 Maluku Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan di atas, permasalahan penelitian ini adalah: Apakah
penggunaan jurnal online oleh Kepala Madrasah efektif untuk memantau pelaksanaan
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 yang dilaksanakan guru Madrasah Aliyah
Negeri 2 Maluku Tengah pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020?”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan Jurnal Online oleh Kepala Madrasah efektif untuk memantau pelaksanaan
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 yang dilaksanakan oleh guru Madrasah Aliyah
Negeri 2 Maluku Tengah pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini sebagai berikut:
1. Bagi Siswa: Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran daring di
masa Covid-19.
2. Bagi Guru: Membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran daring di
masa Covid-19 pada MAN 2 Maluku Tengah.

2
3. Bagi Sekolah: Mengupayakan inovasi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
secara daring di masa Covid-19 sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di
madrasah.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Pembelajaran di masa Covid-19
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses dasar pendidikan sebagai lingkup terkecil secara
formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran dipandang
sebagai proses menciptakan kondisi yang kondusif agar terjadi komunikasi belajar mengajar
antara guru, peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, pengertian pembelajaran adalah seluruh mekanisme dan
proses belajar yang dilaksanakan oleh pendidik terhadap peserta didik dengan melibatkan
seluruh komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan belajar.2
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany mengatakan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar
dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya atau mengarahkan interaksi siswa dengan
sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. 3 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20
menyebutkan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal itu sejalan dengan pendapat Sudjana sebagaimana
yang dikutip oleh M. Hosnan bahwa pembelajaran adalah setiap upaya yang sistematik dan
sengaja untuk menciptakan agar terjadi interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta
didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.4
Bertolak dari pengertian di atas, penulis berkesimpulan bahwa pembelajaran adalah
suatu proses yang didesain sedemikian rupa atau terprogram agar terjadi interaksi antara guru
dengan siswa (peserta didik) secara aktif, efektif dan terarah dengan mengguakan berbagai
sumber dan media untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2
. Hasan Basri, Paradigma Baru Sitem Pembelajaran, Bandung, 2015,Pustaka Setia, Cetakan, Ke-1, hal, 21.
3
. Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran, Inovasi, Progresif dan Kontekstual, Konsep,
Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI) Jakarta, 2014,
Cetakan Ke-1, hal, 19.
4
. M. Hosnan, Pendekatan Saintik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Jakarta, 2014, Ghalia
Indonesia, Cetakan Ke-2, hal, 18.
3
2. Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran melibatkan peserta didik dan guru baik di dalam kelas maupun di
luar kelas. Proses pembelajaran yang baik mensyaratkan persiapan guru secara matang karena
guru adalah profesi yang menuntut keahlian tersediri demi mengantarkan siswanya mencapai
keberhasilan. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada BAB II
pasal 7 ayat 1 dan 2 menegaskan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
Pemberdayaan profesi guru dileselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan
secara demokratis, berkeadilan dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai-nilai keagamaan, nilai kultur, kemajemukan dan kode etik profesi. Karena itu guru harus
mampu serta berkeinginan mengembangkan profesinya agar kegiatan belajar mengajar
mempunyai arah yang jelas dan hasil yang baik.5
Keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai
ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa baik sebagai subyek maupun obyek
dalam proses pembelajaran. Karena itu tugas guru adalah mempersiapkan sumberdaya anak
didiknya secara maksimal agar mereka mampu bersaing dan beperan aktif di tengah-tengah
masyarakat yang majemuk. Dengan demikian, guru sangat berperan dalam membantu peserta
didiknya untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena
pada dasarnya anak adalah makhluk lemah yang dalam perkembangannya senantiasa
membutuhkan bantuan orang lain mulai sejak dalam kandungan ibunya, kemudian lahir,
sampai meninggal dunia. Demikian pula peseta didik ketika didaftarkan orang tua ke sekolah
pada saat yang sama orang tua menaruh harapan kepada guru agar anaknya berkembang secara
optimal.
3. Pembelajaran di Masa Covid-19 Pada MAN 2 Maluku Tengah
Covid-19 benar-benar telah merubah wajah dunia pendidikan. Proses pembelajaran
yang tadinya dilaksanakan oleh guru dan siswa secara bertatap muka langsung dalam satu
ruang kelas di madrasah masing-masing sekarang harus dilakukan secara terpisah antara guru
dan siswa dengan menggunakan perangkat teknologi dan jaringan internet.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (Covid-19). Dalam surat edaran
tersebut disebutkan bahwa kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah, dan seluruh
warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan akibat
5
. H. Dadi Permadi dan H. Daeng Arifin, Panduan Menjadi Guru Pofesional, Reformasi Motivasi dan Sikap Guru
dalam Mengajar, Bandung, 2013, Nusa Aulia, Cetakan 1, hal, 63.
4
meluasnya penyebaran Covid-19. Dalam Surat Edaran itu memuat enam kebijakan pendidikan
mulai dari pembatalan ujian nasional, proses pembelajaran dari rumah secara daring, ujian
sekolah, kenaikan kelas, penerimaan peserta didik baru serta penggunaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) untuk keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19. Terkait
dengan mekanisme belajar dari rumah secara daring sebagaimana disebutkan dalam Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tersebut poin-poinnya antara lain:
a. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
b. Belajar dari rumah difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai
pandemi Virus Corona Desease (Covid-19).
c. Akitivitas dan tugas pembelajaran dari rumah dapat bervariasi antar siswa sesuai
minat dan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilisitas belajar dari rumah
d. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebuyaaan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 diatas, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan
Kesiswaan (KKSK) Kementerian Agama Republik Indonesia menyatakan bahwa jangka waktu
belajar dari rumah untuk madrasah disesuaikan dengan ketentuan pemerintah daerah/gubernur
setempat termasuk perubahan perpanjangan masa belajar dari rumah yang menyesuaikan pada
kondisi masin-masing daerah. Selanjutnya Direktur KKSK mengingatkan bahwa tujuan
pembelajaran dari rumah secara daring adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan menuntaskan capaian kurikulum untuk kenaikan
kelas dan kelulusan, karenanya belajar dari rumah lebih menitikberatkan pada pendidikan
kecakapan hidup misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-19, penguasaan nilai
karakter atau akhlak mulia serta keterampilan beribadah siswa di tengah keluarga.6
Menindaklanjuti kebijakan-kebijakan tersebut, maka Madrasah Aiyah Negeri 2
Maluku Tengah telah melaksanakan pembelajaran secara daring dengan menggunakan laptop
atau handphone (HP) Android. Aplikasi yang digunakan adalah messenger dan Whatsapp
(WA). Hal itu menunjukkan bahwa siswa tetap mendapatkan hak-haknya dalam hal layanan
pendidikan dan pembelajaran. Siswa yang belajar dari rumah selain mendapat bimbingan dari

6
Website Kementerian Agama RI di donlot pada hari Selasa, 28 April 2020 jam 11.00 wit
5
guru melalui pembelajaran daring juga diharapkan mendapat pengawasan langsung dari orang
tua.
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran daring, pemerintah dalam hal ini Direktur
Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah telah mengeluarkan surat edaran
Nomor B-894/DJ/Dt.I.I/PP.05/2020 tanggal 15 Mei 2020 tentang kerjasama dengan Telkomsel
Indonesia perihal penyediaan program bantuan layanan paket data khusus bagi penggiat
pendidikan yaitu siswa, tenaga pengajar, dan karyawan dalam meghadapi situasi pandemi
Covid-19.
Selanjutnya Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah demi kelancaran
proses pembelajaran daring maka dilakukanlah beberapa langkah-langkah antara lain (1)
membuat jurnal online yang harus diisi oleh guru setelah mengajar, (2) memberikan bimbingan
dan masukan kepada guru yang belum melaksanakan pembelajaran pada minggu pertama dan
minggu kedua sejak ditetapkannya pembelajaran daring melalui Whatsapp (WA) Group, (3)
mengirimkan surat tertulis kepada guru yang belum sempat mengajar, (4) mengingatkan guru
agar tetap melaksanakan pembelajaran melalui Whatsapp (WA) Group, (5) melaksanakan rapat
evaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran daring oleh guru pada MAN 2 Maluku Tengah.
Semua kebijakan baik yang dikelurkankan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri
Penddikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan
Kesiswaan Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia maupun Kepala Madrasah
bertujuan agar pelaksanaan pembelajaran dari rumah melalui daring di masa Covid-19 yang
dilakukan oleh guru MAN 2 Maluku Tengah dapat berjalan dengan lancar sehingga siswa bisa
mendapatkan hak-haknya dalam hal memperoleh ilmu pengetahuan dan pembinaan akhlakul
karimah.
Setelah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru-guru MAN 2 Maluku Tengah
melalui daring, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penilaian akhir semester dimana
hasilnya adalah untuk kenaikan kelas bagi kelas X naik kelas XI dan bagi kelas XI untuk naik
kelas XII. Penilaian akhir semester untuk kenaikan kelas di masa Covid-19 pada MAN 2
Maluku Tengah, pedoman pelaksanaanya mengacu pada Surat Edaran Direktur KKSK
Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 686.1/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/03/2020 tentang
Mekanisme Pembelajaran dan Penilaian Madrasah dalam Masa Daruat Pencegahan Penyebaran
Virus Corona Desease (Covid-19). Pada poin kelima disebutkan bahwa kenaikan kelas
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

6
1. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa
tidak boleh dilakukan kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya Surat Edaran
ini.
2. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofolio dari
nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring bila
memungkinkan dan atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan dilakukan secara
jarak jauh.
3. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktifitas belajar
yang bermakna dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh.
4. Rumus perhitungan nilai kenaikan kelas pada semua tingkatan madrasah (MI,MTs dan
MA) dapat ditentukan oleh madrasah.
Berdasarkan pedoman pelaksanaan ulangan semester di atas, pelaksanaan ulangan
semester untuk kenaikan kelas pada MAN 2 Maluku Tengah semester genap tahun pelajaran
2019/2020 dilakukan tidak secara tertulis sebagaimana biasanya tetapi memadukan berbagai
bentuk penilaian sebagaimana disebutkan dalam surat edaran tersebut, yaitu disesuaikan
dengan kondisi dan keadaan siswa seperti penilaian dalam bentuk portofolio dari nilai rapor
semester ganjil, prestasi yang diperoleh siswa sebelum masa pandemi Covid-19, penugasan, tes
daring dan asesmen lain yang memungkinkan dapat dilakukan oleh guru dan siswa.
B. Penggunaan Jurnal Online Dalam Pembelajaran Daring Man 2 Maluku Tengah
Proses pembelajaran sebelum Covid-19 dilaksanakan secara tatap muka di sekolah. Guru
setelah mengajar langsung mengisi jurnal yang sudah disiapkan oleh bagian admistrasi secara
manual. Dalam situasi seperti ini Kepala Madrasah dapat dengan mudah melaksanakan
supervisi kelas atau memantau pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru baik
melalui kunjungan kelas maupun jurnal manual. Namun dengan adanya Covid-19,
pembelajaran dilaksanakan secara daring. Guru dan murid, juga Kepala Madrasah, sama-sama
berada di rumah masing-masing atau Kepala Madrasah berada di sekolah. Tatap muka
dilakukan secara virtual melalui aplikasi teknologi. Hal ini membuat tau pemantauan
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sulit dilakukan oleh Kepala Madrasah.
Untuk mempermudah tugas Kepala Madrasah dalam hal ini Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 2 Maluku Tengah dalam memantau proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh
guru di masa Covid-19 ini yaitu dengan menggunakan media jurnal online. Yang dimaksud
dengan jurnal online disini adalah suatu formulir dengan menggunakan google form yang di

7
dalamnya memuat tentang kegiatan guru saat mengajar. Untuk lebih jelasnya tentang jurnal
online ini dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Format Jurnal Online Man 2 Maluku Tengah
Tgl Nama Menga Mata Materi yg Aplikasi yg Kendala yg Dokumen
Guru jar kls Pelajaran diajarkan digunakan dihadapi tasinya
16/4/20 Yana X IPA3 Qur’an Ikhlas Ber Messenger, Banyak siswa https://drive
.
20 Nurya Hadits ibadah WA tdk miliki HP,
Google.co
ma tdk ada pulsa m/open?
data, dll id=1QY8rNI
MFuCm5t_
qO
vxtUISWIR
DtMRz5
16/4/20 Saiful XI Mulok Microsoft Messenger Banyak siswa https//drive.
20 Mubin IPA1 Komputer Excel WA tdk aktif krn google.com
tidak ada HP, /open?
siswa hadir saat id=1mPX
apsen saja dll Wkwg4aIp
pW_flJj5R
wRRWC7c
TljE
Dst.. ……. …… …… …… …… …… ……

Contoh format dan pengisian jurnal online masa Covid-19 Man 2 Maluku tahun 2020
Dengan adanya jurnal online ini, guru-guru MAN 2 Maluku Tangah setelah mengajar
secara daring di masa Covid-19 langsung mengisi jurnal online yang telah disediakan.
Penggunakan jurnal online ini sangat efektif dan dapat membantu Kepala Madrasah dalam
memantau guru-guru mana yang sudah mengajar dan mana yang tidak mengajar.

8
BAB. III. METODE PENELITIAN

A. Jenis, Subyek, Lokasi, dan Waktu Penelitian


1. Jenis dan Subyek Penelitian
Tulisan ini termasuk dalam kategori Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan
subyeknya atau sasarannya adalah semua guru MAN 2 Maluku Tengah pada semester genap
tahun pelajaran 2019/2020 secara keseluruhan berjumlah 37 orang dengan rincian 21 orang
guru PNS dan 16 orang guru Non PNS.
2. Lokasi Penelitian
Yang menjadi lokasi atau tempat penelitian ini adalah MAN 2 Maluku Tengah Jalan
Lintas Seram Desa Haruru Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Propinsi Maluku.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung mulai tanggal 23 Maret sampai
dengan tanggal 23 Juni 2020 dengan rincian agendanya sebagai berikut:
a. Tanggal 23 sampai dengan tanggal 28 maret 2020 penulis membuat perencanaan termasuk
menyusun format jurnal online.
b. Tanggal 30 maret 2020 pembelajaran dari rumah atau pembelajaran jarak jauh melalui
daring mulai dilaksanakan oleh guru-guru MAN 2 Maluku Tengah.
c. Tanggal 13 April 2020 rekap jurnal tahap awal sekaligus memberikan pembinaan kepada
guru-guru yang belum melaksanakan proses pembelajaran secara daring.
d. Tanggal 23 sampai dengan tanggal 26 April 2020 pembelajaran tidak terlaksana karena awal
ramadhan 1441 H dan pembelajaran mulai aktif kembali pada tanggal 27 April sampai
dengan tanggal 16 Mei 2020
e. Sesuai kalender pendidikan tahun 2019/2020 tanggal 18 sampai dengan tanggal 27 Mei 2020
libur hari raya idul fitri dan cuti bersama. Sedianya tanggal 28 Mei 2020 itu sesuai kalender
pendidikan sudah dilaksanakan proses pembelajaran namun berdasarkan hasil rapat dengan
dewan guru tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran daring di masa Covid-19 pada
taggal 15 Mei 2020 dan dari forum rapat tersebut ada berbagai masukan dari dewan guru
terhadap jalannya pelaksanaan pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan sejak akhir
bulan Maret tahun 2020 dan juga pertimbangan terkait dengan upaya memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 sehingga diputuskan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui daring
sekaligus melaksanakan penilaian untuk kenaikan kelas mulai dilaksanakan pada tanggal 2
Juni sampai dengan tanggal 13 Juni 2020. Dengan demikian pengambilan data untuk guru
yang mengajar secara daring dalam penelitian ini mulai tanggal 30 Maret sampai dengan
9
tanggal 13 Juni 2020. Selanjutnya tanggal 15 Juni sampai dengan tanggal 23 Juni 2020
adalah waktu untuk menyelesaikan laporan hasil penelitian ini.

B. Tekhnik Pengumpulan Data


Tekhnik untuk mengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara:
1. Observasi yaitu mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui WA
group dan jurnal online.
2. Wawancara yaitu mewawancarai guru yang belum melaksanakan proses pembelajaran
secara daring melalui telepon langsung yang bersangkutan.
3. Dokumentasi yaitu memeriksa dokumen-dokumen hasil mengajar guru berupa jurnal online,
screenshoot materi dan daftar hadir siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran secara
daring.
C. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data dalam penelitan ini adalah analisis kualitatif deskriptif yaitu
menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan melalui jurnal online, screenshoot materi
pembelajaran yang diajarkan oleh guru-guru, daftar hadir siswa dan data pendukung lainnya
yang relefan setelah itu diambil kesimpulan.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian ini penulis menganalis hasil proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui jurnal online dengan tahapan sebagai berkut:
1. Tahap pertama analisis pelaksanaan pembelajaran dari tanggal 30 Maret sampai dengan
tanggal 11 April 2020. Pada tahap ini dari total guru 37 orang, guru yang mengajar adalah
sebanyak 25 orang atau 68% sedangkan yang belum mengajar 12 orang atau 32 %.
Terhadap guru-guru yang belum mengajar pada tahap awal, kepala madrasah langsung
mengadakan pembinaan melalui telepon langsung kepada guru yang bersangkutan dan
mengirimkan surat pemberitahuan agar segera melaksanakan pembelajaran secara daring
karena peserta didik sementara menunggu. Wawancara melalui telepon kepada guru-guru
yang belum mengajar tersebut menghasilkan temuan beberapa masalah yaitu ada yang
menunggu perbaikan HPnya karena gangguan, ada yang terpengaruh dengan keadaan siswa
yang sangat kurang sekali partisipasinya dalam pembelajaran, ada yang belum tergabung
dalam Whatsapp (WA) Grup maupun messenger bersama siswa-siswi dan ada guru yang
ijin karena melahirkan serta satu orang sakit tetapi bukan disebabkan Covid-19.

10
2. Tahap kedua analisis pelaksanaan pembelajaran dari tanggal 13 April sampai dengan tanggal
22 April 2020. Pada Tanggal 23 April sampai dengan 25 April 2020 libur awal Ramadhan
1441 H jadi tidak ada pembelajaran. Pada tahap kedua guru yang mengajar 35 orang atau
95 % sedangkan yang belum mengajar 2 orang atau 5%. Dari hasil konfirmasi dengan guru-
guru yang belum mengajar pada tahap ini diketahui 1 orang ijin melahirkan dan 1 orang
sakit tetapi bukan disebabkan Covid-19.
3. Tahap ketiga dari tanggal 27 April sampai dengan 16 Mei 2020. Dari hasil rekapan jurnal
pada tahap ketiga, guru yang mengajar sama dengan tahap kedua yakni 35 orang atau 95 %
sedangkan yang belum mengajar 2 orang atau 5%. Dari hasil konfirmasi ternyata dari 2
orang guru tersebut 1 orang ijin melahirkan dan 1 orang lagi masih sakit tetapi bukan karena
Covid-19.
4. Tahap keempat dari tanggal 2 Juni sampai dengan 13 Juni 2020. Hasil rekapan pada tahap
keempat, guru yang mengajar ada peningkatan 2 % karena yang ijin melahirkan sudah aktif
kembali mengajar. Dengan demikian guru yang mengajar pada tahap ini menjadi 36 0rang
atau 97%. Sisanya 1 orang atau 3% masih sakit tetapi bukan karena Covid-19. Guru yang
tidak mengajar karena ijin melahirkan dan karena sakit seperti disebutkan di atas jam
mengajarnya dialihkan kepada guru yang satu rumpun dengan mereka sehingga peserta
didik tidak dikorbankan dalam hal mendapatkan hak-haknya yaitu proses pembelajaran.
Untuk memudahkan memahami hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Komparasi Rata-Rata Pelaksanaan Pembelajaran Di Masa Covid-19 Melalui
Daring Oleh Guru Man 2 Maluku Tengah Tiap Tahapan Evaluasi.
NO Tahapan Evaluasi Prosentasi Proses Pembelajaran Di
Proses Pembelajaran Waktu Pelaksanaan Masa Covid-19 Tiap Tahapan
Di Masa Covid-19
% yang % yang Jum
melalui jurnal online
melaksanaka belum lah
n melaksanaka
pembelajaran n
pembelajaran
1. Tahap Pertama Tanggal 30 Maret-11 April 2020 68 % 32 % 100
%
2. Tahap Kedua Tanggal 13 April- 22 April 2020 95 % 5 % 100
%
3. Tahap Ketiga Tanggal 27 April - 16 Mei 2020 95 % 5% 100
%

11
4. Tahap Keempat Tanggal 2 Juni -13 Juni 2020 97 % 3% 100
%
Sumber Data: Jurnal Online Proses Pembelajaran Di Masa Covid-19 Man 2 Maluku Tengah
Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.
B. Pembahasan
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang
melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan
yang telah direncanakan atau pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.7 Dengan merebaknya penyebaran Covid-19 seperti sekarang ini
guru-guru MAN 2 Maluku Tengah tetap semangat dan berupaya semaksimal mungkin untuk
melaksanakan pembelajaran secara daring sehingga peserta didik tetap mendapatkan hak-
haknya dalam pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilakanakan oleh guru-guru MAN 2 Maluku
Tengah semester genap tahun pelajaran 2019/2020 secara daring mencapai 97%. Untuk
mencapai hasil yang maksimal ini ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis sekaligus
sebagai kepala madrasah antara lain:
1. Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran Guru.
Dalam Surat Edaran Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah
Kementerian Agama Propinsi Maluku Nomor 648/KW.25.02.3/PP.00/3/2020 tentang
pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada satuan pendidikan pada poin Sembilan (9)
disebutkan bahwa kepala madrasah tetap memantau pelaksanaan tugas guru dalam
menyampikan materi kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa tatap muka kepada seluruh
peseta didik di rumah masing-masing. Atas dasar itulah maka penulis sekaligus kepala
madrasah selalu menonitoring pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru
baik melalui Grup Whatsapp (WA) guru-guru maupun melalui jurnal online. Pada saat
monitoring dilaksanakan penulis sekaligus kepala madrasah selalu memberikan arahan dan
motivasi kepada guru-guru agar tetap melaksanakan tugas mengajarnya berapapun siswa yang
ikut dan juga penulis sering mengingatkan kepada guru-guru bahwa mengajar di masa Covid-
19 ini bukan mengejar target capaian kurikulum tetapi yang harus disampaikan kepada peseta
didik adalah berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mengikuti
protokol kesehatan yaitu pakai masker jika keluar rumah, cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir, jaga jarak, tetap di rumah saja serta pendidikan akhlakul karimah.
7
. Abdul Majid &Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013, 2015, Bandung,
Remaja Rosda Karya, Cetakan Kedua, hal, 195.
12
2. Pembinaan kepada guru yang belum melaksanakan pembelajaran daring
Sesuai hasil evaluasi tahap awal melalui jurnal online pelaksanaan pembelajaran
melalui daring tanggal 11 April 2020 ditemukan ada beberapa guru yang belum melaksanakan
pembelajaran melalui daring yaitu 12 orang atau 32 %. Guru yang belum mengajar pada tahap
awal ini penulis sekaligus kepala madrasah langsung mengadakan pembinaan melalui telepon
langsung kepada guru-guru tersebut dan mengirimkan surat pemberitahuan agar segera
melaksanakan pembelajaran secara daring karena peserta didik sementara menunggu.
Setelah diadakan pembinaan serta masukan baik melalui Whatsapp (WA) pribadi guru-
guru tersebut maupun melalui surat secara tertulis yang isinya mengingatkan agar segera
mengajar sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh wakil kepala madrasah bidang
kurikulum. Alhamdulillah pada evaluasi tahap berikutnya terjadi peningkatan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru MAN 2 Maluku Tengah melalui daring yaitu dari
37 orang yang mengajar 36 orang atau 97 % sedangkan sisanya 1 orang atau 3% belum sempat
mengajar karena sakit tetapi bukan krena Covid-9.
3. Rapat Evaluasi.
Setelah memantau proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru secara daring
melalui grup WA serta rekapan hasil pembelajaran melalui jurnal online tahap kesatu
ditemukan beberapa kendala yang dialami oleh guru-guru, maka untuk mendapatkan berbagai
masukan dan saran dari guru-guru sesuai dengan pengalaman yang mereka dapatkan saat
pembelajaran daring dilaksanakan, penulis sekaligus sebagai kepala madrasah perlu
melaksanakan rapat evaluasi. Atas pertimbangan itulah rapat evaluasi dilaksanakan antara
kepala madrasah sekaligus penulis dengan guru-guru yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei
2020 di ruang guru dengan tetap menjalankan protokol kesehatan demi memutus mata rantai
penyebaran Covid-19.
Dengan adanya rapat evaluasi tersebut guru-guru menyampaikan berbagai kendala yang
dihadapi seperti faktor dari guru yaitu gangguan jaringan, tidak ada pulsa data terutama guru
honorer sedangkan dari siswa yaitu siswa kurang aktif karena tidak ada Handphone (HP)
Android, tidak ada pulsa data, gangguan sinyal, siswa tidak dapat informasi karena pulang
kampung dan sebagainya. Dari berbagai kendala tersebut kepala madrasah sekaligus penulis
kembali memberikan penguatan dan masukan kepada guru-guru agar tetap melakukan
pembelajaran daring dari rumah berapapun jumlah siswa yang ikut. Diingatkan bahwa
pembelajaran di masa Covid-19 sesuai Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 dan juga Edaran dari Direktur KSKK bahwa mengajar bukan
untuk mengejar target kurikulum tetapi yang terpenting adalah untuk memutus mata rantai
13
penyebaran Covid-19 dengan cara cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, pakai masker,
jaga jarak dan tetap di rumah saja serta penguatan pendidikan karakter.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa penggunaan jurnal online oleh Kepala Madrasah sangat efektif dalam memantau
pelaksanaan proses pembelajaran secara daring di masa Covid-19 pada MAN 2 Maluku
Tengah mulai akhir bulan Maret sampai dengan pertengahan bulan Juni pada semester ganjil
tahun pelajaran 20219/2020 dengan capaian 97%. Dengan demikian proses pembelajaran
dengan sistem daring yang dilakukan oleh guru-guru MAN 2 Maluku Tengah dianggap
berhasil atau terlaksana dengan baik.
B. Saran
Bertolak dari pembahasan yang dikemukakan diatas maka penulis menyarankan sebagai
berikut:
1. Kepala madrasah hendaknya menggunakan jurnal online dalam memantau, membimbing
dan mengarahkan serta mengevaluasi guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
daring dimasa pandemi Virus Corona Desease (Covid-19) sehingga proses pembelajaran
bisa berhasil sesuai dengan harapan bersama.
2. Guru-guru hendaknya tetap semangat dan berperan aktif dalam melaksanakan proses
pembelajaran secara daring sehingga walaupun dimasa sulit seperti ini (Covid-19) siswa
tetap mendapatkan hak-haknya dalam proses pembelajaran yaitu tetap menerima pelajaran
dari guru-gurunya.

DAFTAR PUSTAKA

14
Abdul Majid &Chaerul Rochman, 2015, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013,
Bandung, Remaja Rosda Karya
Doni Juni Priansa, 2014, Kinerja dan Profesioalisme Guru, Bandung, Alfabeta
Supardi, 2014, Kinerja Guru, Jakarta, Raja Grafindo Persada
Surat Edaran Mendiknas Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), Jakarta, 24 Maret
2020
H. Dadi Permadi dan H. Daeng Arifin, 2013 Panduan Menjadi Guru Pofesional, Reformasi
Motivasi dan Sikap Guru dalam Mengajar, Bandung, Nusa Aulia
Hasan Basri, 2015, Paradigma Baru Sitem Pembelajaran, Bandung, Pustaka Setia
https//kemenag.go.id/rss, tentang UN dan UAMBAN Madrasah Ditiadakan, Belajar Dari
Rumah Sesuai Kebijakan Pemda, Jakarta, 25 Maret 2020
M. Hosnan, 2014, Pendekatan Saintik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Jakarta,
Ghalia Indonesia
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, 2014, Mendesain Model Pembelajaran, Inovasi, Progresif dan
Kontekstual, Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 Kurikulum
Tematik Integratif/KTI, Jakarta
Wina Sanjaya, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan (KTSP), Jakarta, Kencana

15

Anda mungkin juga menyukai