MAKALAH
ASKEP KOMUNITAS PADA KELOMPOK USIA REMAJA
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ASKEP KOMUNITAS PADA USIA REMAJA ”. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah KOMUNITAS.Kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalambidang medis. Serta
pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya“ASKEP
KOMUNITAS PADA USIA REMAJA” itu. Menyadari banyaknya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Karena itu, kamisangat mengharapakan kritika dan saran
dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
TERIMA KASIH.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Ligkup
C. Tujuan Penulisan
D.Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Remaja
B. Perkembangan Identitas Diri
C. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. PENAMPISAN MASALAH
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Diagnose Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai
daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan
semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka
mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan
memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas non
kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan
pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja. Masa
remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus
dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan
yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika
remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk
membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya
dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama
pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya
dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok,
berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-
minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan. Dampak yang
terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus
digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan
menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun
di masyarakat
B.Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan
komunitas pada remaja.
C.Tujuan Penulisan
a.Tujuan Umum Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Bhakti Husada Bengkulu
memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada Remaja.
b.Tujuan Khusus
a.Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.
b.Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada.
c.Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.
d.Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada
remaja.
e.Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas
pada remaja
f.Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
remaja yang bermasalah.
D.Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan, yang
meliputi; latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan
khusus), dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep
dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab III tinjauan kasus. Bab IV
Pembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.Konsep Remaja
1.Pengertian Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12
s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong
dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya menunjukkan maturasi
psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana reproduksi
mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan
penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan
kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi
2.perkembangan
a.Perkembangan Kognitif Remaja
1)Abstrak (teoritis).
Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian guna menganalisa dan
memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik.
Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah social
kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
3)Logika.
Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan untukmemecahkan
suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan
sistematis.
3)Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain
4)Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
5)Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomi
2.Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a)Menetapkan kebutuhan komunitas
b)Menetapkan kekuatan
c)Mengidentifikasi pola respon komunitas
d)Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
3.Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria penapisan,
diantaranya:
a)Sesuai dengan perawat komunitas
b)Jumlah yang berisiko
c)Besarnya resiko
d)Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
e)Minat masyarakat
f)Kemungkinan untuk diatasi
g)Sesuai dengan program pemerintah
h)Sumber daya tempat
i)Sumber daya waktu
j)Sumber daya dana
k)Sumber daya peralatan
l)Sumber daya orang Masalah yang ditemukan dinilai dengan
menggunakan skala pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3
= cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan
diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring t4.
4. Diagnosa Keperawatan Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat
dapatlah dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem) Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi) Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi
perilaku dengan lingkungan.
c)Tanda dan Gejala (Sign and Sympton) Yaitu informasi yang perlu untuk
merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1.Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a.Pilihan gaya hidup
b. Penggunc.Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d.Aktivitas seksual
2) Penggunaan zat Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-
obatan serta informasikan risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan
gejala yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual,
tentang penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang
telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri
serta lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan.
7.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses
dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.PENGKAJIAN
1.Data Inti
a)Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena
orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas
remaja sebagian besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga
tidak tahu siapa yang pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau
puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja biasanya
masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya
tersebut dari kota itu sendiri.
b.)Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa
(220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT
01, RT02, RT03, RT 04, RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan
target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh
perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah
barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang
terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai RW dan dua
lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimilki ada
puskesmas harapan warga.
ANALISA DATA
MASALAH KESEHATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan
raya.
Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%
Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu
luang di luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya. Hasil Observasi
Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di
kelurahan A
Resiko cedera pada remaja di kelurahan A
Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya
Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan
prilaku seksual 5% menyimpang. Hasil Wawancara : Beberapa remaja
mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga Hasil Observasi Tidak
adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan A.
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, alkohol dan narkoba
B.PENAMPISAN MASALAH
Diagnosa keperawatan Kriteria penapisan Tersedia Sumber Sesuai dengan
peran perawat komunitas Jumlah yang beresiko Besarnya resiko Kemungkinan
untuk pendidikan kesehatan Minat masyarakat Keingnan masyarakat Sesuai
dengan program pemerintah Sumber daya tempat Sumber daya waktu Sumber
daya dana Sumber daya peralatan
Sumber daya orang (perawat)
1.Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol
dan narkoba. Dengan skore 57.
2.Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-
kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan mudah
atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima kehadiran
perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan
dengan keterangan yang benar adanya.
B.Diagnose Keperawatan
Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk
kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering
kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui
penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna
atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya
adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya
peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
C.Intervensi Keperawatan
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95%
remaja dari 10remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan banyak
bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu
lintas. Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan
kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan
kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan
berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi,
para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan
mengurangi kebiasaan buruk mereka. Adapun intervensi yang tidak terlaksana
adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh
terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung berolahraga.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa
yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses
yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani
problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian
masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan
perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental
mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan
abstraksi.
Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah perubahan
pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan
narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka
kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih
perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan
perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja kelurahan A teratasi.
B.Saran
1.Bagi remaja kelurahan A Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan
utama demi masa depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan
dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan
berrkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan
kesehatan.
2.Bagi para pembaca Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk
menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya
remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. (2005).
Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC Http:\Info » Kesehatan »
Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja •
www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 14 April 2013 Http:\remaja-dan-
permasalahannnya.html. diakses tanggal 14 April 2013 Http:\peran-mahasiswa-
dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 14 April 2013