Anda di halaman 1dari 21

 

MAKALAH
ASKEP KOMUNITAS PADA KELOMPOK USIA REMAJA

Disusun oleh : kelompok III


Nabila Syahriani /183145105077
Reza Mutiara Zani /183145105021
Rofina Mondjil /183145105100
Wahyuni Hamdani /183145105089
Irpan Alaudin /183145105084
Ahmad Ripai /183145105072
Wilhelmina Denita Sia /183145105105

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
JURUSAN KEPERAWATAN
ANGKATAN 2018
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ASKEP KOMUNITAS PADA USIA REMAJA ”. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah KOMUNITAS.Kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalambidang medis. Serta
pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya“ASKEP
KOMUNITAS PADA USIA REMAJA” itu. Menyadari banyaknya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Karena itu, kamisangat mengharapakan kritika dan saran
dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
TERIMA KASIH.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Ligkup
C. Tujuan Penulisan
D.Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Remaja
B. Perkembangan Identitas Diri
C. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. PENAMPISAN MASALAH
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Diagnose Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di  bebagai
daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan
semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka
mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan
memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas non
kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan
pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja. Masa
remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak  proses yang harus
dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan
yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika
remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada  penyelesaian masalah untuk
membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya
dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama
pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya
dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok,
berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-
minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan. Dampak yang
terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus
digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan
menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun
di masyarakat
 
B.Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan
komunitas pada remaja.

C.Tujuan Penulisan
a.Tujuan Umum Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Bhakti Husada Bengkulu
memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada Remaja.
b.Tujuan Khusus
a.Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.
 b.Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada.
c.Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.
d.Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas  pada
remaja.
e.Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas
pada remaja
f.Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
remaja yang bermasalah.
D.Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan, yang
meliputi; latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan
khusus), dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep
dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab III tinjauan kasus. Bab IV
Pembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran

 
BAB II
TINJAUAN TEORI

A.Konsep Remaja
1.Pengertian Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12
s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong
dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya menunjukkan maturasi
psikologis individu, ketika  pubertas menunjukan titik di mana reproduksi
mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan
penampilan  pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan
kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi

2.perkembangan
a.Perkembangan Kognitif Remaja

1)Abstrak (teoritis).
 
Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep  pengertian guna menganalisa dan
memecahkan masalah. Contoh  pemecahan masalah abstrak ; aljabar.

2) Idealistik.
 Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah social
kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.

3)Logika.
Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu  perencanaan untukmemecahkan
suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan
sistematis.

 b.Perkembangan Psikososial Remaja

1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis  –  psikologis


2)Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita

3)Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain
4)Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung  jawab.
5)Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomi

B. Perkembangan Identitas Diri


1)Konsep diri
2)Evaluasi diri
3)Harga diri
4)Efikasi diri
5)Kepercayaan diri
6)Tanggung jawab
7)Komitmen
8)Ketekunan
9)Kemandirian

3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens


a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada
adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang
merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper
setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da
Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi
alcohol atau penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi
mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat
menyakini  bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan
perasaan sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua
adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental
atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih
berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.
Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat
mereka lebih matur.
c. . Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens
usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan
pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi
social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin
juga sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di  bawah usia
25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif
seksual dilakukan skrining terhadap PMS, meskipun mereka tidak
menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di
Amerika Serikat; 1 dari setiap 10 wanita dibawah usia 20 tahun mengalami
kehamilan, dan banyak yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri.
Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali
mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.
C.Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
1.Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok
yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,  psikologis, social ekonomi,
maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ada lima kegiatan
yaitu : pengumpulan data,  pengolahan data, analisa data, perumusan atau
penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.

Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :


a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data
demografi vital statistic, status kesehatan komunitas  
b)Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas- batas
wilayah, dan kondisi geografis  
c)Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas social
(pasar, toko, dan swalayan)
d)Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap  bulan,
jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu
rumah tangga dan lanjut usia.
e)Keamanan dan transportasi
f)Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur organisasi,
kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam
kesehatan
g)Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi
yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi
h)Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas  pendidikan yang
tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan
i)Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi

2.Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a)Menetapkan kebutuhan komunitas  
b)Menetapkan kekuatan
c)Mengidentifikasi pola respon komunitas
d)Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

3.Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria  penapisan,
diantaranya:
a)Sesuai dengan perawat komunitas  
b)Jumlah yang berisiko
c)Besarnya resiko
d)Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
e)Minat masyarakat
f)Kemungkinan untuk diatasi
g)Sesuai dengan program pemerintah
h)Sumber daya tempat
i)Sumber daya waktu
 j)Sumber daya dana
k)Sumber daya peralatan
l)Sumber daya orang Masalah yang ditemukan dinilai dengan
menggunakan skala  pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3
= cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan
diprioritaskan  berdasarkan jumlah keseluruhan scoring t4.
 
4. Diagnosa Keperawatan Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat
dapatlah dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem) Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi) Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi
perilaku dengan lingkungan.
c)Tanda dan Gejala (Sign and Sympton) Yaitu informasi yang perlu untuk
merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1.Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a.Pilihan gaya hidup
 b. Penggunc.Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d.Aktivitas seksual

2.Risiko infeksi yang berhubungan dengan:


a.Aktivitas seksual
 b. Malnutrisi
c.Kerusakan imunitas

3.Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:


a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung
pertumbuhan
 b.Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c.Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah
atau mesin penjual makanan
d .Kemiskinan
e.Efek penggunaan alcohol atau obat
4.Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang
tidak dikenal
b.Kurang informasi tentang kurikulum sekolah.
5.Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
 b.Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju  pertumbuhan
adolesens

5.Intervensi (Perencanaan) Keperawatan


Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi:  perumusan tujuan,
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dan kriteria hasil untuk
mencapai tujuan.

Masalah kesehatan adolesens Intervensi promosi kesehatan


1)Cedera tidak disengaja
a)Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
 b)Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
c)Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan kendaraan
bermotor
d)Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk  penggunaan
semua alat olahraga

2) Penggunaan zat Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-
obatan serta informasikan risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri  
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba  bunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk  penularan, dan
gejala yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual,
tentang penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang
telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri
serta lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam  pelaksanaan
implementasi keperawatan.

7.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses
dengan pedoman atau rencana proses tersebut.

BAB III
TINJAUAN KASUS

A.suhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A

A.PENGKAJIAN
1.Data Inti
a)Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena
orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas
remaja sebagian besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga
tidak tahu siapa yang  pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau
puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja  biasanya
masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya  penghasilan orang tuanya
tersebut dari kota itu sendiri.

b.)Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah  penduduk 1050 jiwa
(220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT
01, RT02, RT03, RT 04, RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan
target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh
perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah
barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang
terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai RW dan dua
lokasi pemakaman umum. Fasilitas  pelayanan kesehatan yang dimilki ada
puskesmas harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja


sebanyak laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut
WHO  batasan umur remaja adalah 12-24  2 orang yang berumur 12
tahun, pada interval 21-35 tahun ada 12 orang yang termasuk dalam
batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di kelurahan A adalah
190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah  penduduk di
kelurahan A.
1.) Etnisitas Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.
Nilai dan Keyakinan  Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan
dan keyakinan yang mereka anut yang terdiri dari agama Islam,
Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari
banyaknya bangunan masjid. .
2. Data Lingkungan Fisik
Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan tipe
permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak  permanen
5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A milik
sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja
seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul di
persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-
kebutan.
3.Pelayanan Kesehatan dan Sosial Sarana kesehatan yang paling terdekat
adalah puskesmas, sebagian  besar orang tua biasanya membawa remaja de
puskesmas jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa
ke rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter
praktek umum,  bidan, balai pengobatan
4.Ekonomi Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi
menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan
remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian  besar remaja
masih bergantung dengan orang tua mereka dalam  pemenuhan kebutuhan,
sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau  penganguran.
5.Keamanan dan Transportasi Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan
banyak, sehingga  para remaja bisa menggunakan fasilitas kendaraan
umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan
kendaraan tersebut, 50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan
dijalan raya. Hamper seluruh remaja memiliki kendaraan dengan
persentase 89%.
6.Politik dan Pemerintah Di Kelurahan A para remaja banyak tidak
mengikuti dan tidak  berperan serta dalam kelompok organisasi di
komunitas mereka. Di kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan
seperti karang taruna.
7.Sistem komunikasi Sebagian besar remaja kalau ada masalah
memberitahukan masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya,
ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan
kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.
8.Pendidikan Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi
harus mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena
remaja rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan
kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar
sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak
buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan
kepada kelompok remaja ini
9.Rekreasi Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan
duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-
minuman dengan persentase 15%.
10.Pemeriksaan fisik remaja

ANALISA DATA
MASALAH KESEHATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 
 50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan
raya.
 Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%
Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu
luang di luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya. Hasil Observasi
Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di
kelurahan A
 Resiko cedera pada remaja di kelurahan A
 Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan
prilaku seksual 5% menyimpang. Hasil Wawancara : Beberapa remaja
mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga Hasil Observasi Tidak
adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan A.
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, alkohol dan narkoba
 
B.PENAMPISAN MASALAH
Diagnosa keperawatan Kriteria penapisan Tersedia Sumber Sesuai dengan
peran  perawat komunitas Jumlah yang beresiko Besarnya resiko Kemungkinan
untuk pendidikan kesehatan Minat masyarakat Keingnan masyarakat Sesuai
dengan program pemerintah Sumber daya tempat Sumber daya waktu Sumber
daya dana Sumber daya peralatan
Sumber daya orang (perawat)
1.Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A  berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol
dan narkoba. Dengan skore 57.
 
2.Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-
kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.

BAB IV
PEMBAHASAN
A.Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan mudah
atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima kehadiran
perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan
dengan keterangan yang benar adanya.
B.Diagnose Keperawatan
Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk
kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering
kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui
penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna
atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya
adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya
peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A  berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
C.Intervensi Keperawatan
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95%
remaja dari 10remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan  banyak
bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan  peraturan lalu
lintas. Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan
kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan
kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan
berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi,
para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan
mengurangi kebiasaan buruk mereka. Adapun intervensi yang tidak terlaksana
adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh
terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung berolahraga.

BAB V
PENUTUP
 A.Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa
yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak  proses
yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani
problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada  penyelesaian
masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan
perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental
mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan
abstraksi.
Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah  perubahan
pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan
narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka
kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih
perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko  peningkatan angka kematian dan
perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja kelurahan A teratasi.

B.Saran
1.Bagi remaja kelurahan A Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan
utama demi masa depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan
dengan adanya  penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan
berrkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan
kesehatan.
2.Bagi para pembaca Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk
menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya
remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih
baik lagi.

 
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. (2005).
 Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC Http:\Info » Kesehatan »
Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja •
www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 14 April 2013 Http:\remaja-dan-
permasalahannnya.html. diakses tanggal 14 April 2013 Http:\peran-mahasiswa-
dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 14 April 2013

Anda mungkin juga menyukai