PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu menciptakan kemampuan masyarakat / keluarga di Desa
Siborboron Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2019 dalam memenuhi kebutuhan kesehatan serta mampu
melaksanakan asuhan keperawatan komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Prodi D
III Keperawatan diharapkan mampu :
1. Melakukan pendataan dan mengkaji kesehatan masyarakat di
Desa Siborboron Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 2019.
2. Mengidentifikasi masalah diagnosa dan kebutuhan masyarakat di
Desa Siborboron Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang
Hasundutan.
3. Menyusun prioritas masalah di Desa Siborboron Kecamatan
Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan.
4. Menentukan diagnosa masalah potensial di Desa Siborboron
Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan .
5. Membuat antisipasi masalah potensial di Desa Siborboron
Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan.
6. Mengidentifikasi tindakan segera di Desa Siborboron Kecamatan
Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan
7. Membuat perencanaan dalam penanggulangan masalah di Desa
Siborboron Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang
Hasundutan
8. Melaksanakan implementasi yang telah disusun di Desa
Siborboron Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang
Hasundutan
9. Mengevaluasi program hasil yang telah dilaksnakan apakah
masalah sudah teratasi atau tidak.
2.1 Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang
sama. Dalam komunitas manusia, individu – individu didalamnya dapat
memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan,
risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas
berasal dari bahasa latin “Communitas” yang berarti “Kesamaan”,
kemudian dapat diturunkan dari Communis yang berarti “Sama, Publik,
dibagi oleh semua atau Banyak”. (Riyadi,2015)
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun et. al, 2016). Misalnya di
dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui,
kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam
suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang,
masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak,
2016).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif
serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya
kesehatan (Mubarak, 2016).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2012).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu,
keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan
primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat
dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang
optimal (Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan.
Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu
mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan
masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status
kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).
2. Kurang/tidak sehat
adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan yang termasuk
didalamnya adalah keadaan sakit, kegagalan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak, ketidak tahuan keluarga tentang imunisasi yang
komplit. Kegagalan dalam menetapkan kesehatan yang termasuk
didalamnya :
a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum di diagnose
b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak
sesuai dengan pertumbuhan normal.
3. Situasi krisis
adalah saat yang banyak menuntut individu / keluarga dalam
menyesuaikan diri termasuk juga dalam didalamnya adalah perkawinan,
pregnansi, persalinan, masa nifas, menjadi orang tua, penambahan
anggota keluarga, aborsi, anak masuk sekolah, anak remaja, kehilangan
pekerjaan, kematian anggota keluarga, tujuan pindah rumah. Keluarga
yang termasuk dalam situasi krisis adalah :
a. Perkawinan
b. Kehamilan
c. Persalinan
d. Masa nifas / menjadi orang tua
e. Penambahan anggota keluarga
f. Anak masuk sekolah
g. Anak remaja
h. Kehilangan pekerjaan
i. Kematian anggota keluarga
j. Pindah rumah
PR : LK : 304
275 JIWA JIWA
47,5 % (52,5 %)
112
87 91
61 69
54
38 35 27
5
5 11
u lan 1- 6 - - 16 5 5 5 5
-2 6-3 6-4 6-5 6-6 ahu
5 n
B 12 1 7 2 3 4 5 T
12 5
0 -
as6
iat
D
108
46 53
13 21
198
16 22
5
26 11
< 2.000.000 2.000.000-3.000.000 > 3.000.000
Islam
1%
Kristen Protestan
99%
88.0
9.0 3.0
130.0
97.7
1 2
8 3
Selokan/Got Empang Sembarangan
97.0
2.3 .8
Septik Tank Cemplung Sembarangan
65.9
22.7
4.5 2.3 4.5
Diagnosa Evaluasi
Rencana Hari,
No Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Tempat Kriteria Standar
Kegiatan Tanggal
Komunitas
1 Resiko timbulnya Setelah dilakukan Masyarakat KIE a. Berikan Dusn 4 : Desa Verbal a. Penge
penyakit: diare, tindakan Desa penyuluhan d Senin 11 Siborboron rtian
DHF, typhoid, keperawatan Siborboron oor to November Kecamata sampa
ISPA, dan lain- selama 3 kali Kecamatan door secara 2019 Jam n h
lain di Desa pertemuan Sijamapolang langsung ke 08.00 Sijamapola b. Jenis-
Siborboron Keca diharapkan Kabupaten setiap ng jenis
matan masyarakat Desa Humbang keluarga Kabupaten sampa
Sijamapolang Siborboron Hasundutan. mengenai Humbang h
Kabupaten mampu: cara Hasunduta c. Cara
Humbang a. Mengidentifikasi pengolahan n. pengol
Hasundutan yang jenis sampah sampah yang ahan
berhubungan b. Memisahkan benar sampa
dengan sampah organik b. Berikan h
kurangnya dan anorganik penyuluhan d
kesehatan c. Membuang oor to Verbal a. Penge
ditandai dengan: sampah sesuai door secara rtian
tempat dengan jenis langsung ke SPAL
pembuangan sampah setiap yang
sampah yang d. Memelihara keluarga baik
masih terbuka, lingkungan mengenai b. Kriteri
pembuangan yang sehat SPAL yang a
sampah dengan e. Meningkatkan baik SPAL
cara dibakar kesadaran c. Melakukan yang
sebanyak 124 KK dalam Gotong baik.
(93,2 %). pemeliharaan royong di
kesehatan Desa
dengan Siborboron
membuang dan
sampah pada perbaikan Psiko a. Tercip
tempatnya serta SPAL motor tanya
mengetahui masing- Lingku
kriteria masing. ngan
pengelohan Desa
sampah yang Siborb
baik yaitu oron
dengan cara yang
ditimbun. bersih
f. Memelihara dan
Lingkungan sehat.
dengan cara
SPAL yang baik
dengan cara
SPAL baik yaitu
dengan cara
ditutup.
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan PUS dan Ibu KIE 1. Melakukan Senin, 4 POSKESD Vebal 1. Melak
meningkatnya tindakan hamil di Desa observasi November ES desa ukan
angka kelahiran keperawatan Siborboron dan 2019 Siborboron kunjun
berhubungan selama 1 kali Kecamatan kunjungan 08.00 gan
dengan pertemuan kepada Sijamapolang langsung ke kepad
kurangnya masyarakat Kabupaten Bidan Desa a
informasi tentang khususnya para Humbang Untuk Bidan
penggunaan alat PUS dan Ibu Hamil Hasundutan mengetahui Desa
KB. diharapkan jumlah PUS
mengetahui dan Jumlah
manfaat dari KB, Ibu Hamil
dan dapat 2. Melakukan Verbal 2. Melak
membetasi jumlah penyuluhan ukan
kelahiran, dan tentang Penyul
mengetahui penggunaan uhan
informasi tentang alat KB Menge
KB 3. Melakukan nai
Senam Ibu alat
hamil, serta Kontra
pemeriksaan sepsi
Ibu hamil. (KB)
Verbal 3. Melak
ukan
Sena
m Ibu
hamil
3.2.5 Implementasi dan Evaluasi
No Diagnosis Tgl Implementasi Evaluasi
1 Resiko timbulnya penyakit: Dusn 4 : 1. Penyuluhan tentang Evaluasi struktur
diare, DHF, typhoid, ISPA, dan Senin 11 pengolahan sampah yang 1. Rencana penyuluhan telah dipersiapkan
lain-lain di Desa Novembe benar serta kriteria rumah seminggu sebelum acara dilaksanakan.
r 2019
Siborboron Kecamatan sehat 2. MMD di Gereja HKBP Sitolubahal bersama
Jam
Sijamapolang Kabupaten 08.00 2. Melakukan Gotong royong masyarakat untuk melakukan Gotong royong
Humbang Hasundutan yang bersama masyarakat di Desa dan penyelesaian masalah.
berhubungan dengan Siborboron.
kurangnya kesehatan ditandai Evaluasi proses
dengan: tempat pembuangan 1. Peserta seluruh masyarakat desa Siborboron
sampah yang masih terbuka, 2. Penyuluhan dilakukan secara door to door
pembuangan sampah dengan
cara dibakar sebanyak 123 KK Evaluasi Hasil
(93,2 %). 1. Masyarakat dapat memahami tentang
pegolahan sampah yang benar serta kriteria
rumah sehat
2. Serta mau ikut dalam melakukan Gotong
royong dan pembersihan lingkungan masing –
masing dan SPAL.
Evaluasi Struktur
1. Rencana sudah dipersiapkan seminggu
sebelum pelaksanaan, dan sudah dilaksanakan
MMD bersama masyarakat.
Evaluasi Proses
1. Perbaikan SPAL masing-masing masyarakat
serta Gotong royong dalam pembersihan
sampah dan lingkungan.
Evaluasi Hasil
1. Masyarakat mengetahui tentang cara
pengolahan sampah dan cara perbaikan SPAL
yang baik.
2. Sebagian Masyarakat mau ikut serta dalam
kegiatan Gotong royong
3. Keadaan lingkungan menjadi lebih baik dan
bersih.
2. Resiko tinggi meningkatnya Senin, 4 1. Melakukan observasi ke Evaluasi Struktur
angka kelahiran berhubungan Novembe POSKESDES Desa Rencana kegiatan telah dipersiapkan seminggu
dengan kurangnya informasi r 2019 Siborboron sebelum pelaksanaan observasi ke
08.00
tentang penggunaan alat KB. 2. Melakukan penyuluhan dan (POSKESDES) Desa Siborboron
memberikan informasi
kepada PUS dan Ibu Hamil
Tentang penggunaan Alat Evaluasi Proses
Kontrasepsi Kader dan tenaga kesehatan menerima serta mau
3. Melakukan kegiatan senam ikut kerja sama dalam pelaksanaan kegiatan
Ibu Hamil. tentang KB dan memberikan data yang sesuai
dengan kondisi di lapangan
Evaluasi Hasil
1. Mahasiswa mengetahui kondisi PUS dan
Jumlah Ibu Hamil di lapangan
2. Bidan Desa dan Kader mengetahui sistem
Kegiatan yang sudah dipersiapkan
3. PUS dan Ibu Hamil Aktif dan mau ikut serta
dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan
Evaluasi Struktur
Rencana penyuluhan telah dilakukan seminggu
sebelum kegiatan dilaksanakan
Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar PUS dan Ibu
Hamil tampak tertarik dengan kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Evaluasi Hasil
PUS dan Ibu Hamil memahami tentang
penyuluhan yang sudah dilaksanakan mengenai
Alat Kontrasepsi, dan mau menggunakan alat KB
untuk membatasi jumlah angka taraf hidup yang
tinggi.
3.2.6 Pembahasan
Dilihat dari data Demografinya bahwa Jumlah Laki-laki lebih tinggi
dibandingkan jumlah wanita dimana jumlah Laki-laki Sebanyak 304 Jiwa
(52,5 %) dan Jumlah Wanita Sebanyak 275 Jiwa (47,5 %). Masyarakat
Dusun IV Mayoritas beragama Kristen Protestan yaitu dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 133 KK (99,9 %) dan Minoritas Penduduk Dusun
IV Beragama Islam yaitu sebanyak 1 KK (0,1 %). Pendidikan Anak saat
Survey penduduk Dusun IV adalah Dominan Menempuh Pendidikan SD
yaitu Sebanyak 82 Jiwa (24,3 %) dan sangat sedikit anak yang tidak
pernah sekolah sebanyak 2 Jiwa (0,6 %) dari total 338 Jiwa anak yang
ada di Dusun IV. Secara umum, bahwa penduduk Dusun IV memiliki mata
pencaharian dengan Bertani. Namun, terdapat lebih banyak lagi penduduk
yang masih dalam jenjang pendidikan dan tergolong pengangguran yaitu
sebanyak 198 Jiwa (82,2 %).
Dibandingkan dengan tinjauan teoritis yang telah dikaji pada Bab
sebelumnya maka, ketercapaian kesehatan masyarakat berdasarkan data
geografi bahwa daerah Dusun IV Desa Siborboron berada pada daerah
tanah perbukitan yang rentan terkena penyakit diare karena Sistem
Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang kurang baik serta Sumber Air yang
bersumber dari Mata Air / PAM dimana Keadaan Air yang sering berubah
warna kalau keadaan musim hujan. Namun, pada hasil pengkajian
didapatkan bahwa anak yang berada di daerah Dusun IV tersebut tidak
ada yang terkena penyakit Diare. Selain itu, berdasarkan kondisi keadaan
rumah ditemukan bahwa Dusun IV memiliki sanitasi lingkungan yang baik
dimana sesuai hasil pengkajian adalah berdasarkan Ventilasi, mayoritas
rumah dengan Ventilasi Baik terdapat 117 Rumah (88 %) dari 133 Rumah
penduduk dan minoritas dengan Ventilasi Kurang yaitu Sebanyak 4
Rumah (3 %), berdasarkan keadaan Lantai Rumah masyarakat dimana
sebagian besar memiliki lantai rumah Semen / Keramik yaitu terdapat 130
Rumah (97,7 %) dari 133 Rumah Penduduk dan hanya sedikit yang
memiliki lantai rumah Kayu / Papan yaitu sebanyak 3 Rumah (2,3 %).
Berdasarkan keadaan sistem Pembuangan air limbah rumah
masyarakat dimana sebagian besar membuang limbah ke Selokan / Got
yaitu Terdapat 122 KK (91,7 %) dari total 133 Rumah Penduduk dan
hanya sedikit yang membuang limbah ke Sembarangan Tempat yaitu
Sebanyak 3 KK (2,3 %). Berdasarkan pembuangan tinja masyarakat
dimana sebagian besar telah memiliki septic tank yaitu terdapat 129 KK
(97 %) dari 133 Rumah Penduduk dan paling sedikit adalah masyarakat
yang membuang tinja menggunakan sembarang tempat yaitu sebanyak 1
KK (0,8 %). Berdasarkan Sumber Air masyarakat dimana sebagian besar
berasal dari Mata Air yaitu terdapat 100 Rumah (75,2 %) dari 133 Rumah
Penduduk dan yang paling sedikit adalah sumber air Sumur / pompa yaitu
sebanyak 33 Rumah (24,8 %).
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan pengkajian data yang dilakukan mahasiswa di
Dusun IV, data penduduk berdasarkan jenis kelamin mayoritas
berjenis kelamin Laki-laki yaitu sebanyak 304 Jiwa (52,5 %) dan
Minoritas Wanita sebanyak 275 Jiwa (47,5 %).
2. Data penduduk berdasarkan tingkat usia bahwa mayoritas
penduduk Dusun IV berusia 17 - 25 Tahun yaitu sebanyak 112
Jiwa (19,3 %) dari seluruh jumlah masyarakat dan minoritas
berusia 0 – 12 Bulan sebanyak 5 Jiwa (0,9 %).
3. Data penduduk berdasarkan agama yang dianut bahwa
mayoritas penduduk Dusun IV beragama Kristen Protestan
Sebanyak 132 KK (99,9 %) dan Minoritas minoritas menganut
agama Islam sebanyak 1 Jiwa (0,1 %).
4. Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan anak saat survey
bahwa mayoritas penduduk dalam jenjang pendidikan SD
sebanyak 82 Jiwa (24,3 %) dan minoritas Tidak pernah Sekolah
sebanyak 2 Jiwa (0,6 %).
5. Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan orang tua bahwa
Mayoritas penduduk Dusun IV adalah SLTA sebanyak 108 Jiwa
(44,8 %) dan Minoritas tidak pernah sekolah sebanyak 13 Jiwa
(5,4 %).
6. Data penduduk berdasarkan mata pencaharian atau pekerjaan
bahwa Mayoritas penduduk Dusun IV adalah Petani Sebanyak
198 Jiwa (82,2 %) dan Minoritas Karyawan Swasta Sebanyak 5
Jiwa (2,1 %).
7. Data penduduk berdasarkan Pengahasilan Perbulan bahwa
Mayoritas penduduk Dusun IV berpenghasilan < Rp. 2.000.000
Sebanyak 204 Jiwa (84,6 %) dan Minoritas Penghasilan > Rp.
3.000.000 sebanyak 11 Jiwa (4,6 5).
8. Data kesehatan ibu hamil berdasarkan usia kehamilan bahwa
mayoritas dalam usia kehamilan Trimester ke II Sebanyak 3 Jiwa.
9. Data kesehatan berdasarkan cakupan imunisasi bayi – balita
bahwa jumlah bayi – balita sudah mendapat Imunisasi Lengkap
sebanyak 12 Orang.
10. Data kesehatan penduduk berdasarkan proporsi penyakit pada
anggota keluarga bahwa mayoritas penduduk terkena penyakit
lainnya (Demam, Influenza, Batuk, dll) sebanyak 29 Jiwa (65,9
%) dan minoritas Penyakit Reumatik sebanyak 1 Jiwa (2,3 %).
11. Data kesehatan penduduk dalam program KB Bahwa Mayoritas
penduduk tergolong Sebagai PUS Ber KB yaitu sebanyak 66
PUS yang menggunakan KB MOW/MOP Sebanyak 17 Jiwa (58,6
%), Suntik sebanyak 9 Jiwa (31 %), Implant 1Jiwa (3,2 %), IUD
sebanyak 2 Jiwa (6,9 %), dan yang tidak ber KB sebanyak 37
Jiwa.
12. Data kesehatan penduduk berdasarkan jumlah USILA dan Keikut
Sertaan dalam program bahwa terdapat 31 Jiwa, Lansia yang
aktif dalam posyandu lansia sebanyak 24 Jiwa (77,4 %) dan
lansia yang tidak aktif sebanyak 7 Jiwa (22,6 %).
13. Data kesehatan sanitasi lingkungan penduduk Dusun IV dengan
Ventilasi baik yaitu sebanyak 117 Rumah (88 %), serta minoritas
dengan Ventilasi Kurang sebanyak 4 Rumah (3 %).
14. Data kesehatan berdasarkan Jamban (Pembuangan Tinja)
mayoritas Rumah penduduk sudah menggunakan Septic Tank
sebanyak 129 Rumah (97 %) dan Minoritas dengan pembuangan
tinja secara sembarangan yaitu sebanyak 1 Rumah (0,8 %).
5.2 Saran
1. Kepada Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan
kebersihan lingkungan serta mau meluangkan waktunya untuk
ikut serta dalam musyawarah dan penyuluhan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan agar pelaksanaannya dapat dilakukan
dengan baik, serta kemauan keikut sertaan dalam program
gotong royong agar ikut serta membersihkan lingkungan masing
– masing , agar pelaksanaannya dapat dilakukan dengan baik
serta memperhatikan dan sadar akan pentingnya kebersihan
lingkungan dan kesehatan keluarga serta mau berpartisipasi
dalam kegiatan – kegiatan pelayanan kesehtan seperti Gotong
royong, dan lainnya.
2. Kepada Perangkat Desa
Diharapkan kepada perangkat desa agar lebih berperan aktif
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ditengah – tengah
masyarakat.
3. Kepada Petugas Kesehatan
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih berperan aktif
dalam pelayanan kesehatan di tengah – tengah masyarakat.
4. Kepada Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa agar lebih meningkatkan rasa
kerjasama yang kuat, dan mau berperan aktif dalam setiap
kegiatan selama kegiatan KKN
5. Kepada Instansi Pendidikan
Diharapkan kepada Instansi pendidikan agar lebih memotivasi
mahasiswa serta membuat penilaian terhadap setiap kegiatan
selama pelaksanaan KKN.