Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 9 DAN 10

GEOGRAFI TRANSPORTASI

“Masalah Transportasi”

DI SUSUN OLEH:

Yulianita
17.1000.5531.011

DosenPengampu :

Osronita, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG

2020
Pertemuan 9

Permasalahan Transportasi Di Dunia Dengan Membandingkan Permasalahan


Transportasi Di Negara Maju Dan Negara Berkembang.

Peran dari transportasi tidak hanya memberikan keuntungan bagi


negara-negara di dunia namun transportasi menjadi penyebabkan permasalahan yang
serius yang dihadapi oleh negara maju maupun negara berkemabng.
Permasalahan-permasalahan tersebut yaitu yang Pertama, Urban Sprawl yang
menjadi penyebab utama kesulitan transportasi di atas tahun 20-30 berikutnya, dan
juga sangat tahan terhadap intervensi kebijakan sebagai pemerintah. Di negara maju
seperti yang dari Inggris menempel ke global, karena adanya diprivatisasi dan bebas
proses pembangunan pasar. Sedangkan di negara berkembang seperti di indonesia
masalah seperti kemacetan yang terjadi di akses jalan menuju pusat kota karena
dipengaruhi oleh adanya pembangunan yang melebar ke wilayah pinggiran kota.
Kedua, Polusi dan kebisingan udara perkotaan baik di negara berkembang
maupun di negara majut juga diakibatkan oleh transportasi seperti dalam kutipan
berikut “Berjalan di jalan-jalan Mexico City, Harare, London, Brisbane atau Kolkata
adalah hal yang mengerikan dalam pengalaman. Tingkat lalu lintas, polusi udara,
polusi suara, dan bahaya semuanya berada pada tingkat rekor dan kualitas hidup
memang sangat buruk.” tidak lain dengan Indonesia seperti di pusat ibukota yang
juga mengalami masalah yang sama dengan hal tersebut.
Ketiga, lingkungan dan masalah kesehatan telah diakui secara tradisional.
dimana lingkungan yang bising bisa menyebabkan gangguan pendengaran,
meningkatkan tekanan darah, meningkatkan laju penyakit kardiovaskular dan
mengganggu kemampuan belajar anak-anak, serta memicu gangguan tanggapan dan
perubahan perilaku sosial. Kebisingan transportasi adalah sumber utama polusi suara
lingkungan, termasuk lalu lintas jalan, kereta api dan udara. Tingkat kebisingan di
semua kota di dunia berada di atas tingkat maksimum yang disarankan dan sebagian
besar masih diabaikan sebagai masalah kesehatan lingkungan dan publik.
Keempat, jumlah total penyakit setiap rumah sakit, membebani layanan
kesehatan di negara-negara Eropa dan beban ini tidak dapat dipulihkan dari mereka
yang mengendarai mobil. Dampak kesehatan adalah tragedi manusia yang sangat
besar. Dengan 15 juta per hari penggunaan broncho-dilators, ada masalah besar bagi
banyak anak dan keluarga dan dampaknya pada aktivitas fisik, aktivitas sosial,
kenikmatan kegiatan luar ruangan, komunitas dan lingkungan tidak terhitung.
Dan yang Kelima, Kecelakaan Lalu Lintas. Pada tahun 1999, antara 750.000
dan 880.000 orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas jalan di seluruh dunia.
Mayoritas dari kematian ini (85 persen) terjadi di negara-negara berkembang dan
negara-negara dalam transisi, di mana tingkat kepemilikan kendaraan relatif rendah.
Sumber : Jurnal tentang “The Global Transport Problem: Same Issues but a
Different Place”

Pertemuan 10

Permasalahan transportasi di Indonesia secara umum, dan Sumatera Barat


secara khusus

A. Permasalahan Transportasi Di Indonesia Secara Umum


Sebelum membahas tentang permasalahan transportasi, terlebih dahulu kita
harus mengetahui penyebab terjadinya permasalahan transportasi di Indonesia.
Penyebab permasalahan tersebut yaitu :
1) Adanya pertambahan penduduk yang pesat khususnya di daerah perkotaan
mencapai 3%-5% per tahun.
2) Tingginya penggunaan kendaraan pribadi mobil dan motor
3) Kualitas dan jumlah kendaraan angkutan umum yang belum memadai.
Sarana, prasarana, jaringan pelayanan, terminal, dan sistem pengendalian
pelayanan angkutan umum yang ada belum mampu menarik minat pemakai
kendaraan pribadi untuk beralih ke angkutan umum.
Pada umumnya permasalahan transportasi terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan sarana, prasarana, dan fasilitas transportasi,
serta pertumbuhan penduduk dan juga perkembangan ekonomi suatu daerah atau
wilayah. Permasalahan tersebut tidak lain yaitu Pertama terjadinya kepadatan lalu
lintas. Kemacetan di daerah perkotaan bukan hal yang baru kita dengar, kemacetan di
kota besar seperti Jakarta, terjadi selama 24 jam. Banyak cara yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengurangi kemacetan, namun nyatanya tidak pernah terselesaikan,
karena pesatnya pertambahan penduduk di kota, ruas jalan yang jauh dari kebutuhan
normal, banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki fly over maupun
underpass, kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta dan buruknya tataruang
dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti mall dan ruko. Selain itu masalah
kemacetan tidak terlepas dari karakter masyarakat perkotaan yang heterogen dan
kompleks, sumber daya perkotaan cenderung serba terbatas yang menyebabkan
perebutan pemanfaatan infrastruktur transportasi. Kedua, tidak adanya pembatasan
parkir di badan jalan karena kebutuhan dari pemilik kendaraan yaitu kendaraannya
diparkir ditempat yang mudah untuk dicapai salah satunya parkir di badan jalan.
Ketiga, adanya polusi akibat kendaraan bermotor yang menyebabkan permasalahan
kesehatan, terganggunya pertumbuhan tanaman, terjadinya hujan asam, efek rumah
kaca, dan rusaknya lapisan ozon. Keempat, banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas
yang disebabkan oleh rendahnya disiplin berlalu lintas, tidak menggunakan helm,
tidak menyalakan lampu kendaraan, tidak membawa surat lengkap berkendaraan,
melawan arus, melanggar rambu-rambu lalu lintas dan kurangnya fasilitas pendukung
dan perlengkapan jalan. Kelima, adanya perilaku masyarakat dalam berlalu lintas,
dimana masyarakat lebih takut kepada polisi dari pada keselamatan dirinya sendiri.
Sebagai contoh, jika suatu jalan diawasi oleh Polantas maka semua pengendara
cenderung waspada agar tidak melanggar lalu lintas dan begitu juga sebaliknya, jika
suatu tempat tidak diawasi Polantas sebagian pengendara banyak melakukan
pelanggaran, seperti menerobos lampu merah, berhenti sembarangan, tidak memakai
helm, penyebrang jalan kaki menyebrang tidak pada tempatnya dll.
Sumber : Jurnal Bab II mengenai transportasi (2TS14431.pdf), Jurnal mengenai
“masalah transportasi kota dilihat dengan pendekatan hukum, sosial dan budaya” dan
artikel dari Linda Lisnasari tentang contoh 5 permasalahan transportasi

B. Permasalahan Transportasi Di Sumatera Barat Secara Khusus


Permasalahan transpotasi di Sumatera Barat yaitu Pertama, Pesatnya
pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor serta ditambah dengan penduduk
dengan usia yang relatif muda dan produktif, serta beragamnya jenis kendaraan di
jalan mengakibatkan masalah keselamatan lalulintas menjadi semakin memburuk.
Kedua, terjadinya kecelakaan lalu lintas, salah satu penyebabnya yaitu kondisi
prasarana jalan yang kurang memadai, baik kondisi badan jalan maupun bahu jalan.
Kondisi jalan yang tidak rata-rata (berlobang, bergelombang) dan kurang kesat.
Kemudian yang tak kalah penting adalah semakin tingginya jarak bahu jalan dan
badan jalan yang diakibatkan oleh overlay badan jalan. Selain itu kurangnya
kedisiplinan pengendara terhadap peraturan dalam berkendara dan adanya kelalaian
penggunaan jalan. Ketiga, Rendahnya tingkat kemananan dan kenyamanan
menyebabkan kurangnya tingkat keterisian angkutan. Disamping itu, tingkat
kepatuhan pengusaha angkutan di dalam mengurus perizinan pengoperasian pun
masih kurang. Keempat, kuranya pengawasan kelebihan muatan angkutan barang,
yang menyebabkan terjadinya kerusakan jalan karena beban yang diangkut kendaraan
melebihi dari daya dukung jalan. Kelima, kurangnya kebijakan pemerintah untuk
membatasi batas umur angkutan umum laik jalan, karena jika tidak ada aturan batasan
usia kendaraan maka kendaraan yang berusia tua yang tidak laik akan terus beropasi
dalam melayani penumpang angkutan umum. Hal ini mempunyai resiko yang cukup
besar terhadap keselamatan para penumpang Angkutan umum. Keenam, terjadinya
kemacetan yang terjadi karena terjadinya pengurangan lebar efektif jalan oleh kendaraan
parkir di badan jalan. Berkurangnya lebar efektif jalan berpengaruh terhadap daya
tampung kapasitas jalan. Semakin kecil daya tampung kapasitas jalan maka minimbulkan
kemacetan lalu lintas.
Sumber : jurnal tentang “arah kebijakan transportasi Sumatera Barat”

Daftar pustaka :
John Whitelegg dan Gary Haq. 2003. The Global Transport Problem: Same Issues
but a Different Place. Hal. 1-25
Jurnal Bab II mengenai transportasi (2TS14431.pdf)
Jurnal Bab VI mengenai arah kebijakan transportasi Sumatera Barat
(Bab_6_Arah_Kebijakan_Transportasi_Wiayah)
Edue Toet Hendratno. 2007. masalah transportasi kota dilihat dengan pendekatan
hukum, sosial dan budaya. Gumilar R. Sumantri. Hal. 494-506
Artikel mengenai permasalahan transportasi (diakses pada 23 April 2020)
http://lindalisnasari.blogspot.com/2016/04/contoh-5-permasalahan-transportasi-di.ht
ml?m=1

Anda mungkin juga menyukai