PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Palestin merupakan negara umat Islam yang sejak sekian lama
menyaksikan pertumpahan darah dan kezaliman yang dilakukan oleh
rezim Israel pada rakyat Palestina. Sejak sekian lama dapat disaksikan
penentangan dan perjuangan rakyat Palestin menentang kekerasan rezim
Israel ini dengan berbagai cara. Walaupun keadaannya nampak tidak
sebanding antara pejuang Palestina dengan tentera Israel namun atas
semangat dan keimanan yang kental untuk mempertahankan agama dan
negara dari penindasan yang terus-menerus dan mereka selalu bangkit tak
pernah menyerah untuk melawan rezim ini. Intifadah ataupun kebangkitan
rakyat yang berlaku di Palestin berawal pada bulan Disember 1987
merupakan satu peristiwa besar dalam sejarah umat Islam Palestina bahkan
seluruh dunia merasai kesan daripada kebangkitan besar-besaran ini.
Kebangkitan rakyat Palestina dalam peristiwa Intifadah ini bukanlah suatu
perencanaan atau strategi khusus dari individu atau organisasi manapun
akan tetapi intifadah ini muncul dengan sendirinya dan atas semangat
bersama menentang kezaliman dan akhirnya membawa kepada tercetusnya
peristiwa ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Intifadah ?
2. Faktor-Faktor Munculnya Intifadah ?
3. Bagaimana Intifadah Masjid Al-Aqsha?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami aarti dari Intifadah
2. Mengetahui Faktor-Faktor Munculnya Intifadah Warga Palestna
3. Mengetahui Intifadah Masyarakat Palestina Pada Masjid Al-Aqsha
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intifadah
Intifadah yang berarti “pemberontakan” dalam bahasa Arab, adalah
nama untuk perjuangan yang dilakukan oleh sekelompok orang
Palestina yang bersenjatakan batu-batu melawan salah satu musuh
terbesar dunia, yaitu orang yang menjawab lemparan batu itu dengan
peluru, roket, dan rudal. Merekalah para kaum Israel, yang jarang
sekali ragu-ragu menjadikan orang yang tidak pernah melempar batu
sebagai sasaran mereka, bahkan mampu membunuh lusinan anak-anak
dengan cara tak berprikemanusiaan.
3
Palestina dan mendirikan sebuah negara. Kekejaman Israel terhadap
rakyat Palestina di Deir Yasin tidak terhenti sampai situ saja. Tentara
Israel yang dikenal sebagai Irgun Zai Leumi telah mengambil mereka
yang selamat dan yang dibunuh termasuk wanita yang dimasukan ke
dalam trak serta dibawa dan dipamerkan di jalan-jalan sekitar
Jerusalem2. Hal ini memperlihatkan Israel menggunakan serangan
psikologi terhadap penduduk Palestina untuk memperlihatkan
kekuatan mereka dan menakut-nakutkan rakyat Palestina yang lain
supaya tidak bertindak menentang mereka.
Pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina ini dapat
dilihat sebagai salah satu usaha untuk menghapuskan rakyat Palestina
secara total dari bumi Palestina. Fakta ini jelas memperlihatkan
bagaimana awal pendudukan Israel di Palestina dalam tempo dua
tahun saja, dimulai pada 1948 hingga 1949, penduduk di 500 buah
bandar yang asalnya mempunyai populasi yang banyak hampir sejuta
orang dan kini hanya tinggal kira-kira 138 000 orang saja akibat
daripada keganasan yang dilakukan oleh tentera Israel dalam bentuk
pembunuhan dan pembakaran rumah-rumah mangsa yang terlibat 3.
Seperti yang terlihat pada peta ini;
2
Mohd Roslan Mohd Nor (2010), Konflik Israel-Palestin dari Aspek Sejarah Moden dan Langkah
Pembebasan dari Cengkaman Zionis, dlm. Jurnal Al-Tamaddun, bil. 5, Kuala Lumpur: Jabatan
Sejarah dan Tamadun Islam, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, h. 79. 4
3
Harun Yahya (2004), Palestin: Polisi Ganas Kerajaan Israel, dlm. Zaman Kegelapan Islam dan
Ketibaan Era Kebangkitan Islam, Johor: Perniagaan Jahabersa, h. 52.
4
Dari gambar peta diatas, jelas terlihat semakin hari semakin
sedikit wilayah yang dikuasai oleh Palestina karena Yahudi yang
merebut wilayah tersebut dengan alasan Palestina adalah kota yanag
dijanjikan.
5
dan merealisasikan cita-cita kaum yahudi untuk kembali ke tanah sucinya al-
Muqaddash dan Zionisme adalah gerakan Yahudi yang berusaha dengan
segala cara guna mengembalikan masa ke emasan bani Israel dan
membangun kembali Haekal Sulaeman yang berada di Masjid al-Quds, serta
menguasai dunia dengan pemerintahan yang berpusat di al-Quds yang di
perintah oleh raja Yahudi yaitu al-Masih al-Muntazar. Dan kelompok Zionis
ini mempunyai prinsip bahwa:
1. Wilayah Palestina harus direbut dari tangan orang-orang Arab,
yang sudah menghuninya sejak ribuan tahun. Dengan cara
bahwa sebelum negara Israel berdiri harus memperoleh tanah
seluas mungkin di Palestina.
2. Penduduk Arab Palestina harus diusir dari tanah airnya. Sensus
di Inggris mencatat pada tahun 1922 terdapat 660, 651 orang
Arab Palestina dan 83,790 orang Yahudi di Palestina. Untuk
membaliknya, dilancarkan Yahudisasi Palestina dan imigrasi
besarbasaran oleh kaum Zionis.
3. Teror sistemik adalah cara yang paling efektif untuk
menyebarkan kepanikan di kalangan bangsa Palestina. Para
tokoh Zionis, sejak sebelum Israel berdiri sampai sekarang
sangat memahami fungsi teror sebagai cara paling mudah dan
murah untuk menghabisi nyali bangsa Palestina. Dengan
disertai mitos" Yahudi adalah bangsa Pilihan Tuhan”4.
4
Amin Rais, “Timur Tengah dan Krisis Teluk; Sebuah Analisa Krisis” (Surabaya; Cv. Amarpress,
1990), h.10-11).
6
Israel itu sendiri kerana itu dapat dilihat apabila orang Palestina
yang tinggal di Israel tidak mendapat sedikit keuntunganpun jika
dibandingkan dengan orang Yahudi.
5
Aryeh Shalev (1991), The Intifada: Causes and Effects, Israel: The Jerusalem Post, h. 15
7
pekerja Palestina yang pulang dari Israel namun secara umum
penindasan yang telah berlaku sejak sekian lama terhadap rakyat
Palestina terhadap negara mereka sendiri menjadi alasan
kebangkitan rakyat Palestin.
8
menguasai dan melakukan penindasan ekonomi ke atas rakyat Palestin,
namun usaha boikot ini berhasil dan mampu menggoyahkan Israel dan
menjadikan perjalanan ekonomi Israel agak perlahan sebanding, dan
sebelumnya hasil daripada boikot yang dilakukan juga menolak untuk
membayar cukai, mengeluarkan duit mereka daripada bank Israel dan
sebagainya.
E. Intifadah Al-Aqsa
9
dan ini adalah sebuah provokasi yang dirancang untuk mempertegang
keadaan yang sudah memanas dan memperbesar pertentangan.
Akan tetapi hari ini ada dua tempat iabdah Islam di atas tempat
ini: Masjid Al-Aqsho dan Qubah as-Sakhrah. Agar orang Yahudi dapat
membangun kembali kuil tersebut, kedua tempat ibadah ini harus
dihancurkan. Halangan terbesar melakukannya adalah umat Islam Dunia,
khususnya Palestina. Sepanjang mereka masih ada, orang-orang Israel
tidak dapat menghancurkan kedua tempat ini. oleh karena itu, alasan
sebenarnya berontakan yang akhir-akhir ini menjadi jalanan kembali
berdarah bisa ditemukan dalam impian Zionis ini.
10
“memurnikannya” dari unsur Muslim dan Kristen. Menurut banyak
Yahudi fanatik, Masjid Al-Aqsha seharusnya dihancurkan sama sekali.
Meski kelihatannya semua Zionis sepakat dengan pandangan ini, beberapa
diantaranya menyandarkan diri pada alasan politis dan lainnya
menggunakan alasan keagamaan. Apapun alasannya, ada satu kenyataan
yang tak terhindarkan: Zionis menganggap bahwa keberadaan bahwa
keberadaan Masjid Al-Aqsha adalah hambatan besar bagi visi masa depan
mereka.
11
Sejak hari pertama intifadah tahap kedua, tentara Israel
menanggapi lemparan batu orang-orang Palestina dengan serangan
helikopter, tank, dan senjata modern. Sejauh ini lebih dari 1000 warga sipil
kehilangan jiwanya dan hampir 20.000 terluka (karena intifadah masih
terus berlangsung, jumlah ini dipastikan akan terus meningkat). Rumah-
rumah dan taman Palestina masih dihancurkan oleh bulldozer-bulldozer
Israel, perekonomian Palestina menderita kerugian besar, dan sejumlah
50% lebih rakyatnya miskin. Sementara itu mereka, lebih dihambat lagi
dengan pembangunan balok semen, pemukiman baru dan jalan raya yang
dibangun untuk pemukiman6.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
mereka Palestin. Seluruh tingkatan umur mempunyai sumbangsih
masing-masing dalam usaha perjuangan ini. anak-anak juga turut
terlibat dalam peristiwa Intifadah di Palestin. Walaupun masih dalam
usia yang kecil dan secara normalnya anak-anak lain mungkin tidak
berapa mengerti apa yang terjadi di sekeliling mereka, namun anak-
anak Palestin ini mempunyai jiwa yang besar dan kental sebanding
dengan usia mereka yang mungkin bagi kanak-kanak lain adalah masa
bermain dengan teman-teman yang lain.
B. Pertanyaan
1. Apa Faktor yang menyebabkan Pristiwa Intifadah itu terjadi?
2. Apa saja Strategi yang dilakukan oleh kelompok Yahudi
radikal untuk dapat menghancurkan Masjid Al-Aqsha?
DAFTAR PUSTAKA
Shalev, Aryeh . (1991). The Intifada: Causes and Effects. Israel: The Jerusalem
Post.
13
Rais, Amin. 1990. “Timur Tengah dan Krisis Teluk; Sebuah Analisa Krisis” .
Surabaya; Cv. Amarpress.
Mohd Nor , Mohd Roslan . (2010). Konflik Israel-Palestin dari Aspek Sejarah
Moden dan Langkah Pembebasan dari Cengkaman Zionis, dlm. Jurnal Al-
Tamaddun. Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam, Akademi
Pengajian Islam, Universiti Malaya
Mohd Roslan Mohd Nor. (2008), Islamicjerusalem Under Muslim Rule: A Study
of The Implementation of Inclusive Vision on The Region, dlm. Jurnal Al-
Tamaddun, bil. 3, Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam,
Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya.
Harun Yahya (2004), Palestin: Polisi Ganas Kerajaan Israel, dlm. Zaman
Kegelapan Islam dan Ketibaan Era Kebangkitan Islam, Johor: Perniagaan
Jahabersa
14