di Indonesia
Lembaga Dienaren van Indie diketuai oleh Ir. Leeuwen yang juga ketua
perkumpulan Teosofi pada masa itu. Beberapa nama pemuda ningrat yang
berpengaruh mendapat beasiswa tersebut adalah Thabrani, Soepomo, dan Siti
Soemandari. Belanda memiliki misi khusus mendidik kaum pribumi ini. Alimni-
alumni Belanda kebanyakan lebih mudah diajak berkompromi dengan penjajah,
dan pemikirannya tidak seperti kaum santri yang kuat memegang ajaran Islam.
Menurut pengakuan Thabrani beberapa tokoh pergerakan yang pernah menerima
beasiswa tersebut antara lain: Prof. Soepomo, Prof. M. Yamin, Prof. Soekanto,
Tirtawinata, dr. M. Amir dan lain-lain.
2
Kholili Hasib, Membangun Paradigma Pendidikan Islam Berbasis Adab, (Ponorogo: UNIDA
Gontor Press, 2016
Sistem pendidikan yang diterapkan disebut sistem pendidikan netral.
Dalam pendidikan netral tidak diajarkan agama. Bahkan sistem itu merusak
aqidah. Mereka juga mengajarkan netral agama. Salah satu pokok ajaran Teosofi
mengajarkan semua sagama yang digelari di dunia ini sama saja. Yakni sama-
sama berisi Teosofi. Pendidikan netral ini juga di usung oleh Ki Hajar Dewantoro.
Ki Hajar Dewantoro sendiri adalah keturunan Paku Alam yang tercatat menjadi
anggota perkumpulan tarekat Mason Bebas di Yogyakarta. Lembaga
pendidikannya Taman Siswa tidak mencantumkan asas ketuhanan dalam sistem
pendidikannya. Akan tetapi asas yang diterapkan merupakan pengaruh Teosofi.
Tiga asanya adalah; mengabdi kepada keprimanusiaan, kepribadian sesuai kodrat
alam, dan kemerdekaan. Tampak sekali paham humanisme menjadi asas
pendidikannya3.
3
Dewantara, Ki Hajar, Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan, (Yogyakarta:
Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962), hal. 13
Jadi misi dalam pendidikan ini sebenarnya memiliki tujuan jangka
panjang. Belanda ingin menjajah pikiran dan pendidikan. Pengaruhnya msih
dirasakan hingga zaman kemerdekaan ini. Secara politis strateginya cukup
mengakar. Sebab Belanda mengkader tokoh-tokoh nasionalis untuk memainkan
peran penting dalam menjalankan Negara dan Pendidikan Nsional. Jadi proses
sekularisasi pendidikan di Indonesia sudah berakar lama sejak kolonial belanda.
Namun zaman itu belum memiliki daya kuat, sehingga pengaruhnya tidak terlalu
meluas.
4
Sangkot Nasution, “Strategi Pendidikan Benlanda pada Masa Kolonial di Indonesia”, (Jurnal
Ihyaul ‘Arabiyyah: Vol. 2 Desember 2016)