Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KEWIRAUSAHAAN”

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. M. Al-Ghifari Aziz (4204171147)
2. Afrizal (4204171163)
3. Seri Surya Melisa (4204171166)
4. Nursyafika (4204171168)

DOSEN PENGAMPU :
ADE GUNAWAN, S.AB, M.Ak

PRODI DIV TEKNIK PERANCANGAN JALAN & JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kewirausahaan” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan masalah dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah ini menyadari masih ada kekurangan
dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu kami meminta pembaca untuk
memberikan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana mahasiswa mengubah pola pikir dalam
menjadi enterpreneur sukses dan bagi para pembaca..

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Desain berfikir wirausaha................................................................3
2.2 Prinsip Dan Langkah-Langkah Berfikir Berwirausaha....................4
2.2.1 Perinsip berfikir wirausaha.....................................................4
2.2.2 Langkah-langkah berfikir wirausaha.......................................6
2.3 Cara memulai wirausaha..................................................................8
2.3.1 Cara memulai usaha................................................................8
2.3.2 Hambatan memulai usaha.......................................................9
2.3.3 Strategi-strategi memulai usaha..............................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Wirausaha/entrepreneur bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah pola


pikir atau paradigma seseorang. Wirausaha itu suatu cara pandang, yaitu
bagaimana kita melakukan suatu usaha secara mandiri sesuai dengan potensi yang
kita miliki, yaitu bagaimana kita dapat menciptakan nilai bukan sekedar uang,
kemudian bagaimana kita bisa berkontribusi lebih dimana pun kita bekerja. 

Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha


menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
produk atau jasayang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan
konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Terlebih lagi pada kondisi
pasar yang terpilah - pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan
berubah menjadi pasar kecilmenuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis
produk, ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan tersebut, banyak


perusahaan di indonesia baik sekala besar ,menengah maupun yang bersekala
kecil mulai menata ulang strategi persaingan dengan melakukan kajian terhadap
tujuan strategi perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar baik tingkat
nasional maupun internasional, dan juga melakukan evaluasi yang intens ( Terus
menerus secara mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan itu sendiri,
termasuk dalam hal ini melakukan penilain kinerja pemasaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan desain berfikir wirausaha ?
2. Apa prinsip dan langkah-langkah berfikir wirausaha ?
3. Bagaimana cara memulai berwirausaha ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan desain berfikir wirausaha ?
2. Untuk mengetahui prinsip dan langkah-langkah berfikir wirausaha ?
3. Untuk mengetahui pola pikir mahasiswa dalam memulai berwirausaha ?

2
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Desain Berfikir Wirausaha

Wirausaha bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah pola pikir paradigma


seseorang. Wirausaha itu suatu cara pandang yaitu bagaimana kita melakukan
sesuatu usaha secara mandiri sesuai dengan potensi yang kita miliki yaitu
bagaimana kita dapat menciptakan nilai bukan sekedar uang, kemudian
bagaimana kita bisa berkonstribusi lebih dimanapun kita bekerja.
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001).
Pola pikir wirausaha adalah bagaimana kita menciptakan sesuatu yang
mempunyai value untuk diri kita mau pun orang lain. Seorang wirausaha akan
selalu berfikir kreatif dan inovatif untuk mewujudkan apa yang menjadi
imajinasinya. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda
agar dapat bersaing.
Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
(Ahmad Sanusi, 1994).
b. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
c. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
d. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959).

3
e. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
usaha (Zimmerer, 1996).
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku
seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo (1999), memberikan  ciri-ciri
seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang diantaranya :
 percaya  diri
 berorientasi tugas dan hasil
 berani mengambil risiko
 berjiwa kepemimpinan
 berorientasi ke depan
 keorisinalan.

2.2 Prinsip Dan Langkah-Langkah Berfikir Berwirausaha

2.2.1 Prinsip Berfikir Wirausaha


Adapun prinsip dalam berfikir kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Jangan takut gagal
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan
impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan literatur-literatur
sudah lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air
(praktek berenanga) demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanaya berteori
kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekalilagi
jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
2. Penuh semangat

4
Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau
perwirausahaan bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan
perjalanannya.
3. Kreativ dan Inovativ
Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi dalam segala
hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindra dari
resiko yang satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun yang harus
diperhitungkan adalah perhitugkan deangan baik-baik sebelum memutuskan
sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.
5. Sabar, ulet dan tekun
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah kesabaran dan
keytekunan. Saban dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus optimis
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab
kata optimis nerupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita
sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang
kita laksanakan akan sukses.
7. Abisius
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan  harus berambisi,
apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.
8. Pantang menyerah atau jangan putus asa
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun
waktunya.
9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa radalah  prinsip
mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal,

5
regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi
dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang secara baik
tentang standar etika yang berlaku secara universal.
11. Mandiri
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri
dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan
ketergantungan dari pikak-pikak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-
mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan dalam
berusaha.
13. Peduli lingkungan
Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan
sehingga haruas turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.
14. Membangun Relasi dan network dengan sesama wirausahawan karena dengan
begitu proses pembelajaran dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan
berkembang
Jadi, keberhasilan suatu usaha, ada syarat utama yang harus dimiliki yaitu
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Ia adalah seseorang
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.

2.2.2 Langkah-langkah Berfikir Wirausaha


Menurut Zimmerer ada 7 langkah proses kreatif :
a. Persiapan
Persiapan menyangkut kesiapan kita untuk berfikir kreatif, baik dalam
bentuk pendidikan formal, pengalaman, magang, maupun pengalaman belajar.

6
b. Penyelidikan
Penyelidikan diperlukan untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-
ide baru tentang suatu bidang usaha, pertama-tama seseorang harus mempelajari
masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya terlebih dahulu. Misalnya
seorang pedagang tidak akan bisa menghasilkan ide-ide baru jika ia tidak
mengetahui konsep atau komponen dasar tentang perdagangan.
c. Transfortasi
Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di
antara informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam
tranformasi diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan
berpikir divergen. Berfikir secara konvergen adalah kemampuan untuk melihat
persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian, sedangkan berfikir
divergen adalah kemampuan untuk melihat perbedaan antara data dan kejadian
yang beranekaragam.
d. Penetasan/inkubasi
Inkubasi merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memelukan waktu untuk
merefleksikan informasi
e. Penerangan
Penerangan akan muncul jika pada tahap inkubasi terjadi pemecahan secara
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap penerangan, semua
tahap sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide yang kreatif
dan inovatif.
f. Pengujian
Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul
dapat kita lakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran dan
aktivitas lainnya yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan di
implementasikan.
g. Implementasi

7
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis.

2.3 Cara Memulai Berwirausaha

2.3.1 Cara-cara Memulai Usaha


Berikut beberapa tahapan untuk memulai sebuah usaha, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menetukan produk
Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus menentukan produk apa
yang akan menjadi usaha kita. Dalam menetukan produk kita dapat
berdasakan tiga hal, yaitu :
a. Menetukan produk berdasakan keahlian kita, kita bisa melihat apa
yang akan kita buat.
b. Menentuka produk berdasarkan trend, artinya kita menentukan
produk usaha dengan melihat apa yang sedang digemari oleh
masyarakat.
c. Menetukan produk berdasarkan peluang, dengan cara ini kita bisa
melihat peluang apa yang ada yang dapat kita manfaatkan untuk
dijadikan produk.
2. Menetukan target pasar
Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentuakn sasaran
pasar yang kita tuju. Menentukan kepada siapa produk kita akan dijual,
apakah akan dijual kepada kalangan atas, kalangan menengah, kalangan
bawah. Maka produk yang kita pasarkan harus sesuai dengan daya beli
dan kebutuhan target pasar kita. Kita juga menentukan target pasar
berdasarkan umur, profesi, aktifitas dan lain-lain.
3. Menguji kelayakan Usaha
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan, setidaknya ada
tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :
1. Biaya investasi
2. Biaya modal kerja
3. Prediksi kas masuk

8
4. Struktur Menejemen
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam memulai
sebuah usaha, yaitu:
1. Struktur menejemen yang sederhana
Menejemen sederhana yaitu hanya ada kita sebagai bos dan
karyawan sebagai anak buah yang membuat produk, tidak ada
menejemen pemasaran, menejemen operasi, dan menejemen
lainnya selain kita sendiri.
2. Struktur menejemen rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan
sebagai anak buah yang membuat produk, kita harus membuat
menejemen-menejemen lainnya, seperti menejemen keuangan,
operasional, pemasaran dan lainnya. Dan di setiap menejemen
tersebut memerlukan lagi beberapa karyawan.
5. Modal
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi juga
tenaga dan waktu, kalu modal tenaga dan waktu ini, akan mudah di
dapat ketika kita memiliki keinganan yang kuat untuk memulai sebuah
usaha. Sedangkan modal uang tidak dapat didapatkan dengan cara
seseserhana itu. Modal uang dapat diperoleh melalui beberapa cara
diantaranya adalah diperoleh dari tabungan sendiri, saham, obligasi, dan
lainnya.
6.  Bentuk usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita inginkan,
apakah bisa berbentuk usaha perorangan, PT, CV, ataupun bentuk saha
lainnya yang mungkin dapat kita lakukan.

2.3.2 Hambatan Untuk Memulai Usaha


Untuku dapat sukses dalam sebuah bisnis atau usaha kita harus mampu
menangani berbagai halangan dan rintangan. Dalam memulai bisnis atau

9
usaha akan ada banyak yang mungkin memberatkan atau bahkan
menghancurkan kesempatan kita untuk maju.
1. Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha
Hambatan yang menghalangi kita dalam memulai sebuah usaha pertama
datang dari diri kita sendiri. Hambatan atau rintangan tersebut lebih
kepada kualitas kepribadian kita yang tidak mendukung untuk memulai
sebuah usaha. Hambatan ini lebih kepada kemampuan mental  dan
keterampilan yang akan kita gunakan. Beberapa faktor internal yang
dapat menjadi penghalang terciptanya usaha mandiri antara lain sebagai
berikut:
1. Perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko
2. Rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha
3. Tidak memiliki modal yang cukup
2. Faktor Eksternal Hambatan Memulai Usaha
Mengukur kemampuan dan pengalaman yang kita miliki sebagai
pemula, ada beberapa faktor dari luar yang menjadi kendala dan
hambatan saat kita memutuskan untuk membuka sebuah usaha. Faktor
tersebut menjadi penghalang terutama karena kita memiliki keterbatasan
dalam menangani hal tersebut. Ini berarti bahwa seiring berjalannya
waktu faktor eksternal tersebut tidak akan menjadi masalah yang serius.
Hambatan dari luar tersebut secara garis besar terdiri dari dua hal
sebagai berikut:
1. Persaingan Pasar yang Ketat
Persaingan pasar adalah hal alami yang akan kita hadapi dalam
mengelola sebuah usaha, dimanapun dan kapanpun kita akan
dihadapkan dengan masalah tersebut. Untuk usaha yang sudah
lama berdiri, persaingan tidak akan menjadi momok yang
menghantui namun bagi kita kondisi persaingan yang ketat akan
menjadi hal berat yang harus dihadapi.
2. Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung

10
Lingkungan dapat memberikan banyak sekali efek pada usaha
yang akan didirikan, untuk itu analisa terhadap kondisi
lingkungan usaha mutlak harus kita lakukan. Dalam upaya untuk
mendirikan sebuah usaha yang sukses maka kita harus
memastikan bahwa kondisi lingkungan bisa mendukung usaha
kita. Untuk itu kita dapat melihat bagaimana kondisi lingkungan
yang dipilih mulai dari sarana transportasi, sumber daya yang
akan kita gunakan dan juga aspek budaya masyarakatnya. Meski
tidak berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan usaha
namun kondisi lingkungan yang buruk tentu akan memperlambat
perkembangan usaha yang kita jalani.

2.3.3 Strategi – Strategi Memulai Usaha


1.  Mencari pasar khusus yang belum tergarap.
Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang
kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah
spesialisasi yang Anda tahu merupakan keunggulan dari perusahaan Anda.
Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar dan bertaraf
internasional pun tak bisa memuaskan semua orang. Banyak pasar khusus
yang seringkali tak tergarap karena dianggap terlalu kecil.
2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh
dari perubahan tren ldi segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi
sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda
terlalu lama.
3. Lakukan dengan pasti
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk
meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti.
Jangan biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang
sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak. Ciptakan

11
gol-gol pendek dan deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk
membuka lahan bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan
bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali,
menjauh dari anggapan yang menurunkan semangat dan aturan baku bisa
membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan dan pelajari cara
para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis.
Pelajari cara mereka bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan
pertanyaan-pertanyaan "bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.
5. Eksplorasikan kelemahan competitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif
konsumen. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari
konsumen prospektif saat melakukan telepon sales. Hal ini akan
membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor.
Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis dan produk Anda
sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.
6. Isi kekosongan
Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor
Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa Anda isi
dengan servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari
kompetitor Anda.
7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim
mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk
makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan yang baik). Tukar ide
dengan orang-orang terdekat Anda.
8. Percaya kemampuan diri
Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda.
Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain
aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis.

12
Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga
yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda
Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang
menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup
usaha mereka karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai
wirausahawan, Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres yang akan
menguji kepercayaan Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir
kegundahan itu adalah kegigihan dan daya lenting. Percayalah pada
konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk melihat bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi
Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-
produk baru dan servis untuk konsumen langganan Anda dan pasar baru
yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa membahayakan
perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

13
Wirausaha/entrepreneut bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah pola
pikir paradigma seseorang. Wirausaha itu suatu cara pandang yaitu bagaimana
kita melakukan sesuatu usaha secara mandiri sesuai dengan potensi yang kita
miliki yaitu bagaimana kita dapat menciptakan nilai bukan sekedar uang,
kemudian bagaimana kita bisa berkonstribusi lebih dimanapun kita bekerja.
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan
adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Sikap Entrepreneurs mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Niat
Seseorang. Jika Sikap entrepreneurship meningkat maka niat ber-entrepreneur
juga akan meningkat. Sikap entrepreneur ini secara tidak langsung terbentuk dari
bagaimana kita merubah pola pikir yang lebih baik dalam hal bersaing. Dapat
dijelaskan lebih lanjut bahwa dengan adanya sikap entrepreneurship mampu
merubah sikap seseorang menjadi lebih mandiri dan sumber daya manusia yang
lebih baik

14
DAFTAR PUSTAKA

http://cantikanendira.blogspot.com/2015/08/desain-berfikir-wirausaha.html/
diakses, jumat 12 Maret 2021 jam 10:04 wib
http://ryuken123.blogspot.com/2016/11/7-langkah-dalam-proses-berfikir-
kreatif.html/
diakses, jumat 12 Maret 2021 jam 10:20 wib
https://brainly.co.id/tugas/26027350/
diakses, jumat 12 Maret 2021 jam 11:30 wib
http://unnesstudenttechnology.blogspot.com/2016/10/makalah-cara-memulai-
usaha-kewirausahaan.html/
diakses, jumat 12 Maret 2021 jam 13:11 wib
https://www.scribd.com/document/346134254/kewirausahaan/
diakses, jumat 12 Maret 2021 jam 14:05 wib

15
Pertanyaan

1. assalamualaikum, saya dari kelompok 4 ingin bertanya kepada


kelompok penyaji, di strategi-strategi memulai usaha pada poin 5
disebutkan eksplorasikan kelemahan competitor, jadi bagaimana cara
melakukan hal tersebut :
jawab : eksplorasi kelemahan competitor ini adalah eksplorasi yaitu
penjelajahan. Penjelajahan dari produk kita sendiri sehingga nanti akan
kita temukan kelemahan2 dari produk yang kita punya. Dan competitor ini
adalah saingan. Nahhhhhh. Dalam berwirausaha pasti ada persaingan. Baik
persaingan yang cerdas maupun tidak cerdas. Jadi dapat kita simpulkan
eksplorasi kelemahan competitor ini sama dengan mengidentifikasi
kekurangan dan kelemahan kompetitor/pesaing. Nahhh caranya kita bisa
mendengarkan kebutuhan-kebutuhan dan komplenan dari konsumen ke
produk kita. Jd nantik kita bisa tau apa kelemahan2 dari produk kita dan
kita juga tau apa dan tindakan bagaimana yang akan kita ambil dalam
berwirausaha dengan pesaing pesaing yang lainnya

16

Anda mungkin juga menyukai