Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar
Negara”.Adapun tujuan kami menyusun makalah ini untuk memberi wawasan tentang
pancasila sebagai dasar negara yang lebih luas.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beberapa sumber,sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami ucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari banyak kekurangan dari makalah kami
dari segi kalimat ataupun kata-kata. Sekian yang kami dapat sampaikan kurang
lebihnya mohon dimaafkan.
Sekian dan terimakasih wassalammualaikum wr.wb.
Peyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pancasila sebagai ideologi................................................................................................3
1. Pengertian Ideologi......................................................................................................3
2. Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara.......................................................................5
3. Latar Belakang Pancasila Sebagai Ideologi Negara....................................................7
B. Pancasila dan Ideologi Dunia.........................................................................................12
C. Pancasila dan Agama......................................................................................................15
1. Kontrovensi Pancasila dan Agama............................................................................18
2. Makna Sila Pancasila dalam Agama..........................................................................18
3. Implikasi Agama dalam Kehidupan Berdasarkan Pancasila......................................20
D. Pengertian Dasar Negara................................................................................................21
E. Pancasila Sebagai Dasar Negara.....................................................................................21
BAB III PENUTUP..................................................................................................................25
A. Kesimpulan:....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara, masyarakat dan pribadi bangsa
Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dasar negara
Republik Indonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia dan sebagai pegangan
moral rakyat atau negara Republik Indonesia.Lahirnya pancasila itu dalam penamaan
pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zunbi Cosakai” atau badan penyelidik
usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang di tetapkan oleh sidangnya yang
pertama pada tanggal 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Yang di ucapkannya dalam
Sidang,dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat.
Dikenal didalam pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 di Jakarta.
Pancasila sebagai dasar negara asal mulanya itu dari pengambilan
pancasila, panca=lima dansila=asas atau dasar, dan didirikannya negara Indonesia.
Presiden Soekarno menganggap bahwa pancasila sebagai dasar negara dari
Negara Republik Indonesia, ditegaskan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia 1945, dan kemudian disusun oleh kemerdekaan Bangsa Indonesia
itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia untuk mengatur pemerintahan negara
dengan yang lain.
Bersumbernya dari segala hukum dan sumber tertib hukum yang secara
konstitusional mengatur negara publik Indonesia, asas kerohanian, kebatinan, dan
cita-cita hukum.
Dari pemaparan diatasdapat di ketahui bagaimana arti pancasila itu secara
umum, dan anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 menurut Presiden Soekarno.
Sehingga untuk lebih jelasnya tentang pancasila sebagai dasar negara akan dibahas
dalam bab selanjutnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan Pancasila sebagai ideologi ?
2. Bagaimana Perbedaan pemikiran pancasila dan ideologi dunia ?
3. Bagaimana pancasila di mata agama ?
4. Apa yang dimaksud dengan Dasar Negara?
1
5. Bagaimana Pancasila Sebagai Dasar Negara ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa yang di maksud dengan Pancasila sebagai ideologi
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perbedaan pemikiran pancasila dan ideologi
dunia
3. Untuk Mengetahui Bagaimana pancasila di mata agama
4. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Dasar Negara
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Sebagai Dasar Negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
17
Hubungan negara dengan agama menurut NKRI yang berdasarkan
Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berKetuhanan yang Maha
Esa. Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masingmasing.
c. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
d. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan
inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil
peksaan bagi siapapun juga.
f. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam
negara.
18
2. Makna Sila Pancasila dalam Agama
keterkaitan hubungan antara rukun Islam sebagai landasan agama Isalam
dan Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Adapun hubungan itu yaitu
pertama dari segi jumlah, rukun Islam berjumlah lima begitupun pancasila.
Kedua, dari segi makna yaitu:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini kerat aitannya denagn rukun Islam yang
pertama yaitu syahadat. Secara umum, sila ini menerangkan tentang
ketuhanan begitu pun syahadat yang mempunyai makna pengakuan terhadap
tuhan yaitu Allah SWT. Selain itu, kata Esa sendiri berarti tunggal, yang
sebagaimana yang kita ketahui bahwa Isalm sebagai agama mayoritas
penduduk negeri ini mempunyai tuhan tunggal Allah SWT.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab sila kedua pancasila, berkaitan dengan
rukun Islam kedua yaitu Shalat. Shalat dalam Islam selain sebagai ibadah
wajib juga dilakukan untuk mendidik manusia menjadi manusia yang
beradab. Sholat adalah sebuah media untuk mencegah perbuatan yang tidak
terpuji, sebagai mana yang di firmankan oleh Allah bahwa Shalat itu
mencegah perbuatan keji dan mungkar.
c. Persatuan Indonesia yang artinya seluruh elemen rakyat yang ada di
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan adat bersatu dan
membentuk kesatuan dalam wadah bangsa Indonesia. Kaitannya dengan itu,
persatuan terbentuk ketika jurang pemisah sudah tidak ada lagi di
masyarakat. salah satu jurang pemisah yang paling nyata yaitu jurang antara
yang miskin dan yang kaya. Untuk menyatukan jurang pemisah tersebut
maka di agama Islam diwajibkan membayar zakat bagi orang-orang kaya
yang akan disalurkan untuk kepentingan kaum miskin dan duafa. Zakat yang
notabennya adalah rukun Islam ketiga sangat erat kaitannya dengan poin
pancasila ketiga tersebut. Dengan zakat akan terbentuk rasa kasih sayang
pada umat yang akan menghasilkan persatuan yang di cita-citakan.
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan sangat erat kaitannya dengan rukun islam
keempat yaitu puasa. Dengan pusas akan terbentuk sifat bijaksana dan
kepemimpinan. Ciri orang bijaksana, yaitu ia mampu merasakan dan
mempumnyuai rasa kasih sayang sesame, semua itu adalah hikmah dari
19
puasa. Selain itu, dalam menentukan waktu puasa, perlu dilakukan suatu
musyawarah yang dikenal dengan siding istbat.
e. Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indionesia. Pada rukun Islam, terdapat
yang namanya haji. Haji adalah proses sosial yang terbesar di dunia ini,
dimana setiap orang datang dari berbagai negara dengan berbagai bahasa dan
kebiasaan bergabung menjadi satu dalam satu tempat dan waktu dalam
kedudukan yang sama. Di dalalam haji, tidak memandang itu siapa dan siapa,
semuanya sama, pakaiannya sama dan peraturan dan hukumnya sama. Semua
itu adalah cerminan dari keadilan tuhan.
3. Implikasi Agama dalam Kehidupan Berdasarkan Pancasila
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan saling
mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai Pancasila, begitu
pula Pancasila memberikan ruang gerak yang seluas-luasnya terhadap usaha-
usaha peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama. Moral
Pancasila bersifat rasional, objektif dan universal dalam arti berlaku bagi
seluruh bangsa Indonesia. Moral Pancasila juga dapat disebut otonom karena
nilainilainya tidak mendapat pengaruh dari luar hakikat manusia Indonesia,
dan dapat dipertanggungjawabkan secara filosofis.
Tidak dapat pula diletakkan adanya bantuan dari nilai-nilai agama,
adat, dan budaya, karena secara de facto nilai-nilai Pancasila berasal dari
agama agama serta budaya manusia Indonesia.Penerimaan sadar ini
memerlukan waktu lama tidak kurang dari 40 tahun dalam perhitungan Maarif,
sebuah pergulatan sengit yang telah menguras energi kita sebagai bangsa.
Sebagai buah dari pergumulan panjang itu, sekarang secara teoretik dari
kelima nilai Pancasila tidak satu pun lagi yang dianggap berlawanan dengan
agama. Sila pertama berupa “Ketuhanan Yang Maha Esa” dikunci oleh sila
kelima.
Diharapkan sebagai bangsa indonesia yang rakyatnya memiliki
berbagai macam suku, budaya dan agama, harus saling menghormati,
manghargai dan menyayangi antara satu suku dan suku lainnya dan antara satu
agama dan agama lainnya. Agar timbul kedamaian dan kerukunan di negara ini.
Jangan Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas, kita
merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang
secara langsung dan tidak langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau
20
standar agama tertentu kepada pemeluk agama lainya dengan dalih
moralitas.Untuk semakin memperkuatrasa bangga terhadap Pancasila dan
memahami tentang kerukunan beragama maka perlu adanya peningkatan
pengamalan butirbutir Pancasila khususnya sila ke-1. Untuk menjadi sebuah
negara Pancasila yang nyaman bagi rakyatnya, diperlukan adanya jaminan
keamanan dan kesejahteraan setiap masyarakat yang ada di dalamnya.
Khususnya jaminan keamanan dalam melaksanakan kegiatan beribadah.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD
1945 dijelma dalam 4 pokok pikiran meliputi :
Suasana kebatinan dari UUD 1945
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur,
bunyinya sebagai berikut :
“ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara, sebagai
pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi
dan di arahkan atas kerohanian negara.
25
DAFTAR PUSTAKA
26