Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DAMPAK COVID-19 TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA DI LOMBOK


BARAT DAN STRATEGI KEBERLANJUTANNYA

Di Susun Oleh Kelompok 6 :

1. NUR MAULIDA : (A1A018106)


2. MOH ZAENAL ABIDIN : (A1A018086)
3. NANANG WAHYUDIN : (A1A018096)
4. RENALDI SUTOMO : (A1A018116)

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayahNya
kepada kita semua sehingga akhirnya tugas Makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia
menemani hingga akhir zaman.

Makalah yang diberi judul “Dampak Covid-19 Terhadap Industry Pariwisata Di Lombok
Barat Dan Strategi Keberlanjutannya” ini ialah suatu Makalah yang terbentuk dari hasil kerja
kelompok dimana tugas ini merupakan prasyarat dari aspek penilaian mata kuliah Ekonomi
Regional.

Dalam penyelesain Makalah ini,kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan


oleh kurang spesifiknya informasi yang kami dapatkan karena hanya mengandalkan beberapa
media online sebagai bahan penyusun Makalah. Pada akhirnya Makalah ini dapat diselesaikan
meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat
dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya kepada kita semua, amin.

Kami menyadari bahwa tugas Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun kami harapkan untuk kemajuan masa-masa
mendatang. Harapan kami semoga tugas Makalah ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.

Mataram, 30 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Lombok Barat Daerah Tujuan Wisata...................................................................................2
2.2 COVID-19 Mengganggu Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Barat................................7
2.3 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Ekonomi Lombok Barat.........................................8
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dalam makalah ini dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana daerah Kabupaten Lombok Barat dijadikan sebagai tempat tujuan wisata ?
2. Bagaimana dampak covid – 19 terhadap sektor pariwisata Kabupaten Lombok Barat?
3. Bagaimana kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi di Kabupaten Lombok Barat?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, dapat diambil sebuah tujuan daalam penulisan makalah ini,
yakni:

1. Untuk mengetahui daerah Kabupaten Lombok Barat dijadikan sebagai tempat tujuan
wisata.
2. Untuk mengetahui dampak covid – 19 terhadap sektor pariwisata Kabupaten Lombok
Barat.
3. Untuk mengetahui kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi di Kabupaten Lombok
Barat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lombok Barat Daerah Tujuan Wisata


Pulau Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi destinasi
wisata.Daya tarik wisata yang dimiliki merupakan daya tarik wisata alam dan budaya. Kondisi
daya tarik wisata alam terdiri dari panorama alam, hutan lindung dan hutan kemasyarakatan,
gunung dan bukit, sungai, lembah, pantai yang memiliki pasir putih, persawahan yang hijau, dan
keanekaragaman potensi bahari. Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang
positif.Keselarasan antara budaya masyarakat sasak dengan budaya masyarakat Hindu terjalin
dengan baik, sehingga menambah daya tarik wisata di Pulau Lombok dan menarik wisatawan ke
Lombok.Jika dilihat dari bentang alamnya Lombok dan bali memiliki banyak kesamaan. Kedua
pulau bertetangga ini sama-sama mempunyai banyak pantai yang indah, pemandangan gunung
dan alam yang menyegarkan serta ombak yang sempurna untuk berselancar. Itulah sebabnya
wisatawan mancanegara menjuluki Lombok dengan sebutan bali yang masih alami. Masih
banyak tempat wisata dilombok yang belum tersentuh oleh pembangunan.

Ardahaey (2011) menyebutkan bahwa pengeluaran wisata dapat dianggap sebagai bentuk
alternatif ekspor, yang berarti memungkinkan ekspor produk-produk lain yang membawa
dampak positif pada kualitas hidup penduduk tujuan wisata serta peningkatan pengembangan
usaha kecil. Makna pariwisata keberlanjutan sebagai tujuan pembangunan ekonomi adalah yang
terpenting dalam setiap kebijakan pariwisata yang melihat ke masa depan (Mccool, et. Al, 2001).
Sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan di
kabupaten Lombok barat. Kepariwisataan berfungsi sebagai salah satu piranti untuk
meningkatkan pendapatan daerah, sector ini juga mempunyai arti penting dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dan peran serta masyarakat luas baik
kalangan usaha, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan, budayawan, seniman, pemuda
mahasiswa, pelajar maupun pejabat sendiri sangat dibutuhkan karena Pariwisata tidak dikelola
oleh orang perorang tetapi Pariwisata akan berhasil jika semua pihak memiliki komitmen yang
sama untuk menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan. Di Kabupaten Lombok Barat memiliki
obyek wisata yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai destinasi obyek
pariwisata ke depan. Terdapat 49 obyek pariwisata dengan berbagai karakter dan ciri khas
masing – masing.

Sebagian besar merupakan obyek wisata baru yang masih belum dikembangkan secara
menyeluruh.Program yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memprioritaskan pada
peningkatan sarana prasana yang ada di lokasi.Adapun obyek wisata yang menjadi daya tarik
wisatawan yang terdapat di kabupaten Lombok Barat, yaitu

a. Obyek Wisata Alam (Hutan atau Perairan Pedalaman)

Sesaot daya tariknya adalah hutan wisata yang masih alami, asri dan indah. Tidak jauh dari
sesaot (masih di areal hutan wisata) terdapa sebuah sungai yang di sebut Aiq Nyet. Sungai ini
tidak pernah kering walaupun di musim kemarau. Keaslian alam yang ada memiliki daya tarik
tersendiri bagi pengunjung. Tidak hanya keindahan alam, akan tetapi juga di Sesaot pengunjung
dapat menikmati hidangan masyarakat Lombok asli.

 Hutan Wisata Pusuk

Wisata Hutan Pusuk, terletak di sebelah utara, berbatasan langsung dengan kabupaten
Lombok Utara. Daya tariknya adalah di tempat ini, wisatawan dapat menikmati iklim
pegunungan dan menjumpai kelompok kera yang memang bertempat tinggal di Hutan Pusuk.
Karena lokasi ini merupakan daerah perbukitan, wisatawan dapat menikmati panorama pantai
yang terlihat indah sambil menikmati hidangan khas Lombok di restoran yang berada di puncak
bukit.

b. Obyek Wisata Alam (Bahari)

 Kawasan Senggigi

Kawasan Senggigi merupakan area resort yang paling tua dan paling terkenal di Lombok.
Daya tariknya adalah Pantai ini memiliki ciri khas pasir putih dengan garis pantai yang panjang.
Lokasi ini menawarkan pantai laguna, panorama alam perbukitan yang mengelilingi lokasi obyek
serta pemandangan Sunset yang sangat indah. Disamping itu juga, di lokasi obyek wisata
senggigi sering digunakan sebagai tempat melaksanakan event – event budaya seperti festival
senggigi. Fasilitas yang ada sudah cukup memadai dari hotel bintang dan melati, art shop,
restaurant dan hiburan umum.

 Sekotong

Sekotong terkenal dengan keindahan panorama pantainya yang berpasir putih,


menawarkan pesona alam tersendiri bagi yang mengunjunginya. Di daerah Sekotong juga,
terdapat pulau – pulau kecil yang oleh masyarakat sekitar di sebut Gili. Gili tersebut antara lain
Gili Gede, Gili Poh, Gili Lontar, Gili Nanggu, Gili Rengit, Gili Sudak, Gili Tangkong, Gili
Layar, Gili Asahan, Gili Genting dan Gili Goleng.

c. Obyek Wisata Budaya (Peninggalan Sejarah)

 Taman Narmada

Taman Narmada adalah taman air yang merupakan replika gunung rinjani dan danau segara
anak. Taman ini termasuk salah satu tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat Lombok.
Taman ini dibangun oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem pada tahun 1727 dengan
tujuan agar dapat berziarah dan beribadah tanpa harus berjalan ke Puncak Gunung Rinjani. Di
dalam taman narmada terdapat mata air yang dipercaya bersumber dari sungai bawah tanah dari
gunung rinjani. Air ini oleh masyarakat sekitar dipercaya bisa membuat orang awet muda, cukup
dengan mencuci muka dengan air yang telah disarati oleh seorang pemangku. Saat ini, Taman
Narmada di buka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan nusantara maupun mancanegara.

 Lingsar

Lingsar merupakan daerah yang memiliki dua tempat yang dikeramatkan oleh suku Sasak dan
Umat Hindu yaitu Kemaliq (tempat yang dikeramatkan oleh sebagian besar orang suku Sasak)
dan Pura Lingsar (tempat ibadah umat Hindu yang sering digunakan untuk menyelenggarakan
upacara keagamaan). Kemaliq dan Pura Lingsar dibangun pada tahun 1759. Di dalam komplek
Kemaliq ada yang di sebut Kelebutan yaitu tempat hidupnya seekor belut putih yang
dikeramatkan. Disamping itu ada pula tempat pesiraman yaitu tempat penyembuhan penyakit.
Konon, apabila kita mandi atau membasuh muka dengan air pesiraman dapat menyembyhkan
berbagai penyakit.

d. Obyek Wisata religius

 Makam Batulaya

Makam Batulayar, merupakan makam yang oleh masyarakat sekitar dianggap keramat
karena di percaya bahwa di areal makam tersebut terdapat makan seorang tokoh yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan agama Islam di Lombok. Setiap tahun, lokasi makam ini
sering di datangi oleh banyak peziarah dari seluruh pulau Lombok. Tidak sedikit pula yang
datang hanya sekedar rekreasi menikmati pemandangan pantai dari atas bukit. Makam Batu
Layar berdampingan dengan areal wisata pantai senggigi dan berjarak 9 km dari kota mataram.

Pura Batu Bolong, lokasi obyek wisata ini bersebelahan dengan makam Batu Layar. Sesuai
dengan namanya, di lokasi ini terdapat batu besar berbentuk bukit yang memiliki lubang di
tengahnya. Di atas batu tersebut oleh umat hindu dibangun pura ( tempat ibadah umat Hindu).
Selain itu, lokasi ini juga menawarkan pemandang pantai yang indah, terutama pada saat sunset.
Lokasi ini sering sekali digunakan oleh penggemar fotografi sebagai lokasi pengambilan gambar.
Pura Batu Bolong terletak sebelah utara kota mataram dengan sekitar 8 km.

 Makam Keramat Cemare

Makam Keramat Cemare, di areal ini dipercaya terdapat makam tokoh agama. Oleh
masyarakat sekitar tempat ini dikeramatkan karena sering didatangi oleh peziarah. Yang menarik
adalah lokasi makam yang menjorok ke ke laut dan lokasi makan berada persis di ujung daratan
yang menjorok. Lokasi ini berdampingan dengan pelabuhan lembar sehingga pengunjung dapat
menikmati pemandangan pantai atau untuk sekedar bermain di pinggir pantai. Untuk sementara
daerah ini masih dalam rencana peningkatan sarana prasarana dalam rangka pengembangan
obyek wisata yang berpotensi.
e. Obyek Wisata Buatan

 Padang Golf Narmada padang

Padang Golf Narmada padang golf ini terletak di desa Golong Narmada, sekitar 20 km dari
kota mataram. Tempat ini bernama GEC Rinjani of Country Club Golong. Disamping
menyediakan fasilitas olah raga golf, tempat ini juga menyediakan sarana hotel dan komunikasi.
Resort ini di tata sedemikian rupa sehingga tidak mengubah keaslian dan keasrian alam lombok.

 Taman Suranadi

Taman Suranadi merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal dengan mata airnya yang
sangat jernih dan tidak pernah kering di musim kemarau. Sesuai dengan namanya, di tempat ini
dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, kuliner dan penginapan. Tempat bersantai yang
nyaman ini di kelilingi oleh pura yang sering digunakan sebagai tempat beribadah bagi umat
Hindu. Karena letaknya yang berada di tengah hutan konservasi, pengunjung juga dapat
menikmati keindahan alam dan menjumpai berbagai jenis burung yang sudah hampir punah.

 Pelabuhan Lembar

Pelabuhan Lembar, selain sebagai salah satu pintu masuk ke pulau Lombok, dari pelabuhan
lembar pengunjung dapat menikmati pemandangan perbukitan dan pantai yang mengelilingi
areal pelabuhan. Terdapat beberapa spot yang sering digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai
tempat rekreasi.

Pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2011
mendapatkan bahwa masih banyak obyek wisata yang ada di Kabupaten Lombok barat ini yang
memiliki potensi sangat besar untuk di kembangkan. Salah satunya adalah Air Terjun Praba yang
terletak di Kecamatan Lingsar.Kurangnya sarana prasarana pendukung, terutama akses jalan
menuju obyek wisata, masih menjadi kendala yang menjadi prioritas untuk segera realisasikan.
2.2 COVID-19 Mengganggu Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Barat

Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua industri di Indonesia bahkan dunia,


termasuk industri pariwisata. Dampak Covid-19 terhadap pariwisata sangat banyak karena
industri pariwisata di Indonesia mempunyai keterkaitan dengan industri yang lain yaitu
perhotelan, tranportasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama yang menghasilkan
condera mata dan kuliner, restoran, biro perjalanan wisata dan pemandu wisata. Nilai kerugian
akibat Covid-19 tentu saja jika dinilai dengan rupiah secara nasional sangat besar.Namun kita
hendaknya tidak hanya sebatas menghitung dan mengkaji dampaknya, namun diperlukan
langkah-langkah konkrit dalam menyelamatkan industri yang menjadi tulang punggung banyak
orang ini. 

Didaerah Lombok Barat, paling sedikit 1.316 karyawan di 17 hotel di kawasan Lombok
Barat harus dirumahkan akibat merebaknya Covid-19. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas
Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Saat dilakukan pengecekan kondisi terkini di Kawasan
Senggigi Lombok Barat setidaknya ada 7 hotel yang mengambil kebijakan menutup usahanya
untuk sementara waktu dan untuk para karyawan, dipastikan kebijakan merumahkan terpaksa
diambil oleh manajemen hotel agar mereka bisa bertahan di masa yang sulit ini.

Kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), bak kota mati.
Tiada lagi keriuhan dentuman musik dan hilir mudik wisatawan domestik dan mancanegara di
atas trotoar yang memilih tempat kongkow atau makan malam.Hotel atau penginapan di
sepanjang Jalan Raya Senggigi pun murung mengikuti mendungnya langit pada malam hari di
Pulau Lombok, yang terlihat dari areal parkirnya yang melompong.Lampu jalan di sejumlah titik
pun padam. Kini Senggigi pun terimbas dari wabah Virus Corona jenis baru atau Covid-19.

Harapannya badai Covid-19 segera berlalu di Lombok dan Tanah Air hingga
menggairahkan kembali dunia pariwisata yang sedang mulai bangkit setelah sebelumnya
terpuruk gempa bumi.Dampak si Covid-19 di dunia pariwisata pun mulai terasa dengan
banyaknya pegawai hotel yang mulai dirumahkan.Misalnya, sebanyak 1.316 karyawan dari 17
hotel di Kabupaten Lombok Barat, NTB, harus dirumahkan karena sudah tidak ada lagi tamu
yang menginap sejak merebaknya Covid-19 di Indonesia.Sementara itu, Dinas Pariwisata NTB
menyebutkan belasan hotel di NTB menutup sementara aktivitasnya sebagai imbas dari wabah
Covid-19.Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan penutupan itu dilakukan
untuk mengantisipasi terkontaminasi hotel oleh Covid-19.

Dampak dari wabah Covid-19, Pemprov NTB bersama OJK, dan pelaku usaha pariwisata
di NTB telah melakukan pertemuan dan disepakati pemberian insentif pajak bagi hotel/restoran
tidak hanya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, tetapi juga bagi hotel/restoran di
provinsi itu.Selain itu pemerintah kabupaten/kota didorong memberikan fleksibelitas
pembayaran PB1 tanpa denda selama satu tahun sebelum diterbitkannya juknis/juklak tentang
pembebasan pajak hotel/restoran di NTB. Disamping itu juga, pemerintah pusat dan pemerintah
daerah menyusun regulasi tentang revisi anggaran dalam rangka pencegahan, penangan dan
penyebaran Covid-19.

2.3 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Ekonomi Lombok Barat

Sektor pariwisata pada saat ini merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia, dimana
peranan pariwisata dalam pembangunan dapat dilihat antara lain dari segi ekonomi yaitu
merupakan sumber pendapatan negara berupa pajak dan retribusi, kultur budaya, dan sosial yaitu
terciptanya lapangan pekerjaan.Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi
yang mempunyai potensi pariwisata yang menarik dan sedang diprioritaskan menjadi salah satu
provinsi destinasi pariwisata di Indonesia.Dari semua sektor lapangan usaha yang ada, sektor
pariwisata telah dijadikan sektor prioritas di dalam pembangunan NTB.

PDRB NTB triwulan II 2018 mencapai Rp.31,70 triliun dan atas harga konstan 2010
mencapai Rp 23,06 triliun. Untuk sektor pariwisata (penyediaan akomodasi, makanan dan
minuman) jumlah PDRB NTB tahun 2017 sebesar 2,83 triliun atau sebesar 2,28 %. Sekitar 1,47
persen dari PDRB total (atau 64,65 persen terhadap kategori) merupakan kontribusi dari
subkategori Penyediaan Makan Minum dan sebesar 0,81 persen (35,35 persen terhadap kategori)
merupakan kontribusi dari sub kategori penyediaan akomodasi. Laju pertumbuhan kategori ini
berfluktuasi dan cenderung naik, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan, baik
wisatawan domestik maupun mancanegara (BPS, 2018).
Kabupaten Lombok Barat mempunyai wilayah destinasi pariwisata yang cukup banyak
untuk dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut
tentunya memberikan dampak positif terhadap penerimaan daerah, pada tahun 2018 jumlah
PDRB sektor pariwisata menurut ADHK tahun 2010 sebesar Rp. 630,4 Miliar.Pertumbuhan
ekonomi selama tahun 2018 mengalami perlambatan akibat bencana alam yaitu gempa bumi
yang terjadi di pulau Lombok pada pertengahan tahun 2018. Laju pertumbuhan ekonomi
lapangan usahapenyediaan akomodasi dan makan-minum mengalami kontraksi hingga 10,54 %
pada tahun 2018. Namun meskipun kabupaten Lombok Barat mengalami guncangan ekonomi
akibat bencana alam gempa bumi, tetapi masih mampu berproduksi dan mempertahankan nilai
tambah bruto. Nilai PDRB kabupaten Lombok Barat atas dasar harga konstan pada tahun 2017
sebesar 10,43 Triliun Rupiah menjadi sebesar 10.49 Triliun Rupiah pada tahun 2018 dengan
jumlah peningkatan 0,57 persen atau mengalami kenaikan sebesar 0.06 Triliun. Kenaikan PDRB
ini disebabkan oleh peningkatan produksi di seluruh lapanagan usaha yang tidak dipengaruhi
oleh inflasi (BPS, 2019).Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata masih mampu
menjadi sektor unggulan diantara sektor-sektor lapangan usaha lainnya.

a) Potensi sektor pariwisata menjadi sektor unggulan/basis di kabupaten Lombok


Barat

Sektor pariwisata (penyediaan akomodasi, dan makan minum) di kabupaten Lombok Barat
merupakan sektor unggulan/basis yang mepunyai potensi tinggi untuk terus dikembangkan.
Sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Rachbini (2001).
Dalam Faisal (2015) bahwa ada empat syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor
prioritas, yakni :
1. Sektor tersebut harus menghasilkan produk yang mempunyai permintaan yang cukup
besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek permintaan tersebut;
2. Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka fungsi produksi baru
bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih luas;
3. Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil-hasil produksi sektor yang menjadi
prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah;
4. Sektor tersebut harus berkembang, sehingga mampu memberi pengaruh terhadap sektor-
sektor lainnya. Dari ke empat syarat tersebut semua kriteria yang ada mampu terpenuhi
oleh sektor pariwisata di kabupaten Lombok Barat.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat dari tahun
ke tahun sehingga laju pertumbuhan pariwisata makin pesat. Selain itu tingkat investasi
meningkat pula dari tahun ke tahun yang dilihat dari berkembangnya jumlah hotel dan restoran
yang ada di kabupaten ini, yang tentu saja akan menyerap tenaga kerja yang lebih besar. Hal
positif lainnya juga berdampak pada sektor-sektor lapangan usaha lainnya, contohnya sektor
transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, dan lain sebagainya. Dimana sektor-
sektor tersebut ikut tumbuh dan berkembang dengan tumbuhnya sektor pariwisata yang menjadi
sektor unggulan/basis.
Selain itu jumlah obyek wisata yang ada di kabupaten Lombok Barat juga terus meningkat
dari tahun ke tahun, dengan obyek wisata pantai yang paling dominan menjadi daya tarik
wisatawan untuk datang mengunjungi kabupaten ini. Hal tersebut tentu saja menjadikan sektor
pariwisata menjadi sektor spesialisasi di kabupaten ini, dimana pemerintah lebih memfokuskan
pembangunan di sektor pariwisata untuk selanjutnya dapat memberikan dampak yang baik
terhadap sektor-sektor lapangan usaha lainnya.

b) Daya Saing Sektor Pariwisata Terhadap Sektor Unggulan Lainnya Di Kabupaten


Lombok Barat.

Sektor pariwisata (penyediaan akomodasi dan makan minum) berada di kuadran I yaitu
sektor maju dan tumbuh pesat, dimana sektor ini merupakan sektor unggulan yang mempunyai
potensi paling tinggi di antara sektor-sektor lapangan usaha lainnya yang ada di kabupaten
Lombok Barat. Daya saing sektor pariwisata (penyediaan akomodasi dan makan minum) dengan
sektor-sektor unggulan lainnya dapat dilihat dari kemampuan memperkokoh pangsa pasar yang
dapat dilihat dari jumlah wisatawan asing dan domestik yang datang berkunjung ke kabupaten
ini terus mengalami peningkatan walaupun berfluktuasi yang dapat dilihat dari laju pertumbuhan
PDRB ADHK pada tahun 2015-2017, jika dibandingkan dengan sektor-sektor unggulan lainnya.

Kemajuan sektor pariwisata ini juga dapat dilihat dari pertumbuhan investasi pada sektor
pariwisata, yang dapat dilihat dari meningkatnya jumlah hotel-hotel berbintang maupun non
bintang. Hal tersebut sesuai dengan Porter (1995) menyebutkan bahwa pentingnya suatu daya
saing bagi sebuah industri meningkatkan kapasitas ekonomi baik dalam konteks regional
ekonomi maupun kuantitas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat serta
adanya kepercayaan bahwa mekanisme pasar lebih menciptakan efisiensi. Dan juga dijelaskan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 mengenai daya saing
merupakan standar proses yaitu kemampuan untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih
cepat atau lebih bermakna.

Kemampuan yang dimaksud adalah di antaranya :

1. Kemampuan memperkokoh pangsa pasarnya,


2. Kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya,
3. Kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti,dan
4. Kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.

Adapun obyek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan yang terdapat di kabupaten
Lombok Barat, yaitu: wisata alam yang berada di pantai Senggigi dan sekitarnya, Sekotong yang
terdapat pulau-pulau kecil (Gili Gede, Gili Nanggu, Gili Poh, dll), Sesaot yang merupakan wisata
hutan dan mata air, hutan wisata Pusuk, dan wisata sejarah dan budaya (Taman Narmada,
Lingsar) serta wisata religi yang berada di kawasan Batu Layar. Daya tarik wisata alam yaitu
pantai masih menjadi unggulan di kabupaten ini dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan asing
dan domestik, diikuti dengan wisata kultural dan hutan menyebabkan kabupaten ini mempunyai
ciri khas tersendiri untuk menarik wisatawan datang ke kabupaten ini. Dengan peningkatan laju
pertumbuhan PDRB ADHK menunjukkan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang maju
dan tumbuh pesat serta berkelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya dan mempunyai tingkat daya
saing yang laing tinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lapangan usaha yang lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Sektor pariwisata sebagai sektor unggulan/basis yang mempunyai potensi yang paling
tinggi dibanding dengan sektor unggulan/basis lainnya serta menjadi sektor maju dan tumbuh
pesat di kabupaten lombok Barat. Untuk itu perlunya peningkatan sarana dan prasarana untuk
menunjang aktivitas pariwisata, seperti transportasi untuk menuju obyek wisata, jalan menuju
lokasi objek wisata dan lain sebagainya. Selain itu pemerintah juga perlu memperhatikan tingkat
keamanan dan kenyamanan para wisatawan di kabupaten ini, yaitu dengan mencegah tindakan-
tindakan kriminal yang dapat terjadi serta meningkatkan kebersihan di obyek-obyek wisata agar
para wisatawan dapat merasakan keamanan dan kenyamanan di kabupaten ini.

Selain itu dampak dari bencana alam yaitu gempa bumi pada pertengahan tahun 2018 yang
mengakibatkan beberapa fasilitas pariwisata menjadi rusak dan dampak yang ditimbulkan dari
wabah covid-19 ini, membawa kerugian yang cukup besar terhadap perekonomian negara
maupun perekonomian daerah NTB yang khusus nya Kabupaten Lombok Barat. Selain itu juga
dari kedua dampak tersebut mengakibatkan berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke
pulau Lombok khususnya kabupaten Lombok Barat. Maka perlu dilakukan restrukturisasi
pembangunan fasilitas-fasilitas pariwisata kembali, dan memperketat sistem pengamanan supaya
mencegah penyebaran wabah covid-19 dan selain itu, apabila wabah covid-19 yang terjadi
sekarang dan kemungkinan nanti akan hilang, tentunya langkah pemerintah yakni dengan
mempromosi untuk menarik para wisatawan untuk datang kembali ke kabupaten Lombok Barat
ini sangat perlu dilakukan supaya bisa memaksimalkan hasil pendatapatan di kabupaten Lombok
Barat khusus nya dari sektor pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA

Ardahaey (2011). Economic Impacts of Tourism Industry International. Journal of Business and
Management. Vol. 6, No. 8; August 2011

Badan Pusat Statistik. 2019. PDRB Dalam Angka Kabupaten Lombok Barart Dalam Angka
2019. www.bpslombokbarat.go.id

Badan Pusat Statistik. 2019. PDRB Dalam Angka Provinsi NTB Dalam Angka 2019.
www.bpsprovntb.go.id

Faisal . 2015.Analisis Pergeseran Sektor Perekonomian Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ekonomi
dan Kebijakan Publik. Vol. 2 No.2. 2015 ISSN. 2442-7411

Mccool, et. Al. 2001. What Should Tourism Sustain? The Disconnect with Industry Perceptions
of Useful Indicators. Journal of Travel Research, Vol. 40, November 2001, 123

http://lombokbaratkab.go.id/fasilitas-daerah-2/objek-wisata/amp/

Anda mungkin juga menyukai