Anda di halaman 1dari 3

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK RAD (Rapid Application Development)

Rapid Application Development (RAD) merupakan model proses pengembangan software yang
linier sequencial yang menggunakan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD
merupakan adaptasi “High-speed” dari model linier sequencial yang pengembangannya
dilakukan dengan menggunakan pendekatan komponen-based. Proses RAD memungkinkan
untuk membuat “fully functional System” dalam waktu yang sangat singkat (60 – 90 hari).
Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di
mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis
komponen.
Pendekatan RAD melalui beberapa fase:
 Business Modeling
Aliran informasi fungsi bisnis dimodelkan untuk bisa menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
1. Informasi apa yang dibutuhkan proses bisnis ?
2. Informasi apa saja yang dihasilkan ?
3. Siapa yang membuat informasi tersebut ?
4. Informasi itu dibutuhkan siapa saja ?
5. Siapa yang memproses informasi tersebut ?
 Data Modelling
Aliran informasi yang telah didefinisikan disempurnakan lagi menjadi kumpulan object
data, yang dibutuhkan untuk mendukung sistem tersebut. Karakteristik (Atau atribut)
masing-masing object data diidentifikasi dan relasi antara object data tersebut
didefinisikan.
 Proses Modelling
Object data yang telah didefinisikan ditransformasi untuk mendapatkan aliran informasi
yang mungkin dalam mengimplementasikan fungsi bisnis. Deskripsi proses dibuat untuk
menambah, modifikasi, penghapusan, atau pencarian object data.
 Application Generation
Pekerjaan proses RAD dilakukan dengan menggunakan kembali komponen program yang
sudah ada (jika memungkinkan) atau membuat komponen yang bisa dipergunakan
kembali (jika memungkinkan). Untuk itu, dibutuhkan “automated tool” untuk pembuatan
software tersebut.

Rekayasa Perangkat Lunak by Komang Mulyana 1


 Testing & Turnover
Karena proses RAD mempergunakan kembali komponen yang sudah ada, maka beberapa
komponen program telah teruji. Hal ini bisa mengurangi waktu pengujian secara
keseluruhan, akan tetapi komponen harus tetap di uji.

Team #3
Bussiness
modeling
Data
Team #2 modeling
Bussiness Process
Team #1 modeling modeling
Application
Data
Bussiness modeling
modeling
Testing &
modeling Process Turnover
Data modeling
Application
modeling modeling
Process Testing &
modeling Turnover

Application
modeling
Testing &
Turnover

60-90 days

Model RAD

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL RAD


1. Kelebihan Model RAD
a. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti umumnya, tetapi mempunyai
kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
Setiap komponen software dilakukan secara terpisah sehingga dapat digunakan
kembali pada aplikasi lain dan akan menghemat waktu. Contohnya pada
pengembangan aplikasi dengan C++, setiap komponen dapat dipisah dalam class-
class tersendiri dan class tersebut bisa saja dipakai dalam aplikasi lain yang memiliki
proses yang sama.

Rekayasa Perangkat Lunak by Komang Mulyana 2


b. Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim
RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Pada RAD umumnya aplikasi dikembangkan oleh banyak orang dan setiap orang
mengerjakan komponen yang berbeda. Hal ini tentu saja memberikan efisiensi
waktu, tetapi tanpa mengacaukan aplikasi.

2. Kekurangan Model RAD


a. Tidak cocok untuk proyek skala besar.
Sekalipun model ini membuat pembuatan aplikasi menjadi lebih singkat dan efisien
tetapi pada aplikasi skala besar diperlukan koordinasi yang baik. Semakin besar
aplikasi yang dibuat maka komponen-komponennya pun semakin banyak. Ini dapat
mengakibatkan ketidaksamaan desain aplikasi yang diinginkan karena setiap tim bisa
saja memiliki keinginnan yang berbeda.
b. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
Karena setiap komponen dikerjakan oleh tim yang berbeda maka pengerjaan dapat
saja terganggu karena salah satu tim tidak dapat memenuhi jadwal yang telah
disepakati.
c. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini. Pada model ini cukup
sering terjadi kesalahan karena setiap komponen dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Karena resiko ini maka sebaiknya model ini tidak digunakan apabila aplikasi besar.
Tetapi apabila aplikasi kecil maka model ini sangat cocok digunakan.

Rekayasa Perangkat Lunak by Komang Mulyana 3

Anda mungkin juga menyukai