Ayu Suraya
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,
ayusuraya051@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunan media pembelajaran software Electronics
WorkBench (EWB) terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan macam-macam
rangkaian flip-flop kelas X TAV di SMK Negeri 1 Madiun. Penelitian yang dilakukan dengan metode
Pre-Experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest ini bertujuan untuk mengetahui akibat dari
suatu perlakuan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMK Negeri 1 Madiun. Sampel
yang diambil terdiri dari satu kelas yakni siswa kelas X TAV-2 sebanyak 29 orang. Validasi instrumen
penelitian ini adalah melalui pendapat para ahli kemudian diuji cobakan kepada siswa kelas X TAV-3
SMKN 1 Madiun yang telah menerima pembelajaran tentang rangkaian flip-flop. Teknik analisis data
yang digunakan untuk menganalisis data hasil peneltian adalah dengan uji-test melalui perhitungan
statistik.
Hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan menunjukkan hasil yang lebih baik, hal ini dilihat pada nilai
rata-rata pre-test 52,75 dan post-test 80. Selisih peningkatannya adalah 27,25. Hasil dari uji-t
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dengan harga t hitung sebesar 2,67 yang dikonsultasikan
pada t tabel 1,70.
Dengan demikian, hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan media pembelajaran software
Electronics WorkBench menunjukkan hasil yang baik. Nilai hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan
(post-test) lebih baik daripada sebelum diberi perlakuan (pre-test). Dengan rata-rata hasil belajar sebesar
80 dan diperoleh thitung = 2,67>ttabel = 1,70.
Kata Kunci: media pembelajaran, model pembelajaran langsung, hasil belajar siswa.
Abstract
This study aimed to know the influence effect of media use electronics workbench against the student
learning outcomes on basic competencies apply various of circuits flip-flop at class X TAV SMKN 1
Madiun. Research carried out by the method of Pre-Experimental and One-Group Pretest-Posttest design
aims to determine the effect of a treatment. This study population is all student of class X SMK Negeri 1
Madiun. Sample taken from consusts of one class that is class X TAV-2 much as 29 student. Validation
of research instruments is through expert opinion then tested to the students of class X TAV-3 SMKN 1
Madiun who had received learning about circuit flip-flop. The data analysis technique used to analyze the
research data is test-to test through statistical calculations.
Student learning outcomes after treated showed better results, it is seen in the average value of pre-test
52,75 and post-test 80. The difference in improvement was 27,25. The results of the t-test showed an
increase in learning outcomes at a price of t arithmetic 2,67 were not consulted on the t table 1,70.
Thus, student learning outcomes after treated with media of learning software Electronics WorkBench
showed better results. Value learning outcomes after treated (post-test) better than before treated (pre-
test). With an average learning outcomes is 80 and obtained tarithmetic = 2,67>ttable = 1,70.
Key words: media of learning, direct instruction learning, student learning outcomes
289
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 02, Tahun 2014, 289-294
merupakan pondasi pokok untuk mensejahterakan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
kehidupan bangsa. mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil pengamatan ketika peneliti Electronic WorkBench (EWB) adalah
melaksanakan PPL II di SMK Negeri 1 Madiun, software komputer elektronika yang digunakan
bahwasannya jam produktif lebih banyak untuk simulasi rangkaian baik rangkaian analog
digunakan untuk pembelajaran teori daripada maupun digital. EWB pertama kali dibuat oleh
kegiatan praktek. SMK Negeri 1 Madiun adalah perusahaan National Instrument pada tahun 1989.
lembaga pendidikan khusus kejuruan yang dimana Nama pertama kali EWB adalah Electronics
pembelajarannya terdapat praktek-praktek untuk Instrumets yang berfungsi sebagai alat bantu atau
peserta didik agar menguasai ilmu kejuruan sesuai alat peraga pengajaran khusunya dalam bidang
dengan bidangnya masing-masing sehingga elektronika.
mencetak peserta didik yang berkompeten dan Electronic WorkBench (EWB) ini digunakan
mampu di terima di dunia kerja. untuk siapa saja yang ingin mempelajari
Pemahaman siswa akan lebih tinggi apabila elektronika dengan melakukan simulasi rangkaian
suatu materi itu di hubungkan dengan kegiatan guna menganalisa rangkaian tersebut tanpa
pratikum. Dengan adanya kegiatan pratikum siswa melakukan pratikum yang sebenarnya. Dalam hal
mampu memahami materi dengan mudah. Salah menganalisan rangkaian perlu adanya pemahaman
satunya adalah pemahaman pada materi ajar tentang komponen elektronika, dasar-dasar
menerapkan dasar-dasar digital pada mata rangkaian listrik dan kemampuan analisa yang
pelajaran teknik elektronika dasar. baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Keuntungan menggunakan EWB dalam
mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi melakukan simulasi rangkaian elektronika
treatment menggunakan media pembelajaran diantaranya: (1) tidak perlu membutuhkan banyak
software Electronic Workbench (EWB) pada waktu dan biaya untuk membeli komponen-
kompetensi dasar menerapkan macam-macam komponen elektronika yang diperlukan untuk
rangkaian flip-flop siswa kelas X TAV SMK kegiatan pratikum; (2) dalam penggunaannya
Negeri 1 Madiun menunjukkan hasil yang lebih software EWB sangat mudah dan praktis,
baik atau sama. komponen-komponen elektronika ditampilkan
Menurut Arsyad Azhar (2009), apabila media pada workspace berupa simbol dan
itu membawa pesan-pesan atau informasi yang diklasifikasikan sesuai dengan jenis komponen-
bertujuan instruktional atau mengandung maksud- komponen tersebut; (3) tidak diperlukan lagi
maksud pengajaran maka media itu disebut media kemampuan dan keterampilan seperti halnya
pembelajaran. merancang rangkaian sebenarnya yaitu menyolder,
Menurut Sudjana dan Rivai dalam Arsyad menyambung, memasang komponen secara
Azhar (2009: 24-25) manfaat media pembelajaran mekanis sehingga dapat mempersingkat waktu; (4)
dalam proses belajar siswa, yaitu: (1) tidak membutuhkan dana yang besar untuk
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa membeli instrument pengukuran misalnya
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; amperemeter, voltmeter, multimeter dan osiloskop
(2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya karena dalam software EWB instrument
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan pengukuran sudah cukup memadahi; (5) tidak
memungkinkannya menguasai dan mencapai perlu takut apabila terjadi salah dalam
tujuan pembelajaran; (3) metode mengajar akan penyambungan yang akan mengakibatkan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi kerusakan alat yang dimana alat-alat elektronika
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, cukup mahal harganya.
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak Menurut Arends dalam Hamzah dan Nurdin
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar (2012) model pembelajaran langsung adalah salah
pada setiap jam pelajaran; (4) Siswa dapat lebih satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus
banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak untuk menunjang proses belajar siswa yang
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan procedural yang terstruktur dengan
290
Media Pembelajaran dan Model Pembelajaran Langsung
baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan Keterangan: O1 = pretest; O2 = posttest; X1 =
yang bertahap, selangkah demi selangkah. Treatment/Perlakuan yaitu peneliti memberikan
Pembelajaran langsung merupakan pembelajaran perlakuan dengan menggunakan media
yang digunakan untuk menyampaikan materi ajar pembelajaran software Electronics Workbench
oleh guru yang langsung ditransformasikan pada pada kometensi dasar menerapkan macam-macam
siswa. rangkaian flip-flop.
Menurut Purwanto (2011), hasil belajar Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Madiun. Sampel
perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. yang di ambil adalah siswa kelas X jurusan
Belajar dimaksudkan untuk menimbulkan Teknik Audio Video di SMK Negeri 1 Madiun
perubahan perilaku yaitu perubahan dalam aspek yang terdiri dari satu kelas yakni siswa kelas X
kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan- TAV 2 sebanyak 29 siswa.
perubahan dalam aspek itu menjadi hasil dari Sebelum soal diberikan kepada siswa, soal
proses belajar. Perubahan perilaku hasil belajar itu harus terlebih dahulu diujicoba. Soal diujicobakan
merupakan perubahan perilaku yang relevan kepada siswa kelas X TAV-3 yang berjumlah 26
dengan tujuan pengajaran. Oleh karenanya, hasil siswa. Kemudian dilakukan perhitungan meliputi;
belajar dapat berupa perubahan dalam kemapuan validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat
kognitif, afektif, dan psikomotorik, tergantung kesukaran soal. Perhitungan validitas, reliabilitas,
dari tujuan pengajarannya. (Purwanto, 2011) daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal dengan
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik menggunakan AnatesV4.
untuk meneliti pengaruh penggunaan media Teknik analisis data meliputi uji normalitas,
pembelajaran yaitu software Electronic uji homogenitas, dan uji beda yang dilakukan pada
WorkBench (EWB) dan pendekatan-pendekatan hasil pretest dan posttest. Untuk uji normalitas ini
pembelajaran pada suatu penelitian yang berjudul menggunakan software SPSS versi 17 yaitu
“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dengan one sample kolmogrov smirnov test, dan
software Electronics WorkBench (EWB) uji homogenitas menggunakan Test of
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Homogeneity of variances. Sedangkan uji beda
Dasar Menerapkan Macam-Macam Rangkaian menggunakan rumus uji-t, untuk menggetahui
Flip-Flop Kelas X TAV di SMK Negeri 1 hasil belajar siswa setelah diberi treatment
Madiun”. menggunakan media pembelajaran software
Electronic Workbench (EWB).
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
Madiun. Waktu pelaksanaan penelitian ini Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi data
semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian hasil validasi perangkat pembelajaran meliputi;
ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan
penelitian yang datanya berupa angka atau nilai. Pembelajaran), modul dan validasi butir soal.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre- Berikut hasil validasi perangkat pembelajaran:
Experimental Designs yaitu One-Group Pretest-
Posttest Design (John W. Creswell, 2009). Tabel 2. Hasil Validasi Perangkat
Rancangan ini hanya menggunakan satu kelompok Pembelajaran
atau satu kelas yang diobservasi pada tahap pretest No Jenis Instrumen Hasil Keterangan
kemudian dilanjutkan dengan treatment dan 1 Silabus 81,4 % Valid
posttest. Adapun desain rancangan penelitian ini 2 RPP 80,3 % Valid
digambarkan sebagai berikut: 3 Modul 82,7 % Valid
4 Soal 80,3 % Valid
Tabel 1. Desain Eksperimen Rata-Rata 81,18 % Valid
O1 X1 O2
Berdasarkan rekapitulasi hasil validasi pada
Tabel 2 di atas, maka instrument yang digunakan
dikategorikan valid. Sesuai dengan skala Likert
291
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 02, Tahun 2014, 289-294
292
Media Pembelajaran dan Model Pembelajaran Langsung
software SPSS versi 17.0 yaitu uji Levene belajar mengajar. Karena hal ini akan bermanfaat
Statistic. Diketahui nilai signifikasinya lebih dari bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan
0,05 yaitu sebesar 0,47. Maka dapat disimpulkan siswa; (3) bagi peneliti yang akan melakukan
bahwa data tersebut homogen karena syarat uji penelitian khususnya media pembelajaran
homogenitas, apabila nilai Sig: ρ<0,05 maka data hendaknya terlebih dahulu mempersiapkan segala
tidak homogen dan apabila Sig: ρ>0,05 maka data sesuatu dengan matang. Serta aktif berkomunikasi
homogen. dengan guru pedamping yang bersangkutan agar
Uji beda dilakukan dengan perhitungan pelaksanaan penelitian dapat terlakasana dengan
menggunakan rumus uji-t. Penelitian memberikan baik.
hasil t hitung = 2,67 dan ini jatuh pada daerah
penolakan Ho. Jadi hipotesis Ho ditolak dan DAFTAR PUSTAKA
hipotesis H1 diterima. Ini berarti rerata hasil Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran.
belajar siswa lebih baik daripada rerata Jakarta: Rajawali Press
kemampuan awal siswa. Sehingga dapat ditarik
Bahri, Syaiful dan Aswan. (2010). Strategi
kesimpulan bahwa hasil belajar dengan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
menggunakan media pembelajaran software
Electronic WorkBench menunjukkan hasil yang Brown, Stephen dan Zvonko. (2008).
baik. Fundamentals of Digital Logic with
Verilog Design. America: McGraw-Hill
PENUTUP
Simpulan Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar &
Bahwa hasil belajar siswa menunjukkan hasil Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
yang lebih baik setelah diberi perlakuan yang
Hamzah dan Mohamad, Nurdin. (2012). Belajar
dalam pembelajarannya menggunakan media dengan Pendekatan Pailkem:
pembelajaran software Electronics WorkBench Pembelajaran Aktif, Inovatif,
(EWB). Pembelajaran menggunakan media Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik.
pembelajaran software Electronics WorkBench Jakarta: Bumi Aksara
(EWB) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebelum siswa menerima perlakuan (Pre-test) John W. Creswell (2009). Research Design
Qualitatuve, Quantitative, and Mixed
nilai rata-rata kelas sebesar 52,75, namun setelah Methods Approaches Third Edition.
diberi perlakuan dengan pembelajaran California: SAGE Publications
menggunakan media pembelajaran software
Electronics WorkBench (EWB) nilai rata-rata Masnur, Muslich. (2007). Kurikulum Tingkat
kelas meningkat menjadi 80. Dan diperoleh thitung = Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
2,67 > ttabel = 1,70. Aksara
293
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 02, Tahun 2014, 289-294
294