Hingga ke Akarnya
Kenapa OMNIBUS LAW?
“ Omnibus law akan menyederhanakan banyak regulasi
dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. ”
[Presiden Jokowi, dalam Indonesia-Australia
Business Roundtable, Canberra, 10/2/2020]
“ ... dengan Omnibus Law kita bisa menambah
2,7 – 3 juta tenaga kerja atau mungkin lebih. ”
[Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman Republik Indonesia]
Jumlah pengangguran di Indonesia berhasil menyerap
Indonesia bertambah menjadi investasi senilai Rp 809,6 triliun
6,88 juta orang pada Februari sepanjang 2019. Namun itu hanya
2020. Angka ini naik 60.000 mampu menciptakan lapangan
orang 0,06 juta orang dibanding pekerjaan bagi 1.033.835 orang.
periode yang sama tahun lalu.
[Badan Pusat Statistik (BPS), 2020] [Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)]
Dalam Executive Opinion Survey
2017, penghambat utama investasi
adalah masalah korupsi yang berada
di urutan pertama. Sementara itu,
urusan ketenagakerjaan berada di
urutan sebelas.
[Faisal Bashri, Ekonom Senior Institute
for Development of Economics (INDEF)]
Akar
Permasalahan
Sebenarnya
Ideologi dan diterapkan sistem kapitalisme
dalam segala lini kehidupan, termasuk
sistem ekonomi dan politik.
SISTEM POLITIK
KAPITALISME
demokrasi
SISTEM EKONOMI
KAPITALISME
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem
ekonomi di mana perdagangan, industri dan
alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik
swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan
dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam
melakukan usahanya berusaha untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya.
[Oxford Dictionaries & Chris Jenks, Core Sociological Dichotomies,
London, England, UK; Thousand Oaks: SAGE. p. 383.
Eric Stark Maskin–peraih
Nobel Ekomoni 2007:
Banyak Ekonom berpendapat bahwa kerja kontrak
alih daya dan politik upah murah adalah prasyarat
keunggulan dan pertumbuhan ekonomi sebuah
negara di era globalisasi. Padahal, hasil observasi
Maskin –juga oleh Kaushik Basu, guru besar ekonomi
asal Cornell University, New York, AS– justru
menegaskan, globalisasi adalah salah satu penyebab
ketimpangan kesejahteraan.
Terutama di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia, karena menaikkan
pendapatan rata-rata, tetapi menimbulkan
masalah distribusi pendapatan.
Akar Masalah Kesejahteraan Buruh: