PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
MULIA ZAHARA
1914201186B
Skripsi ini telah diperiksa dan dapat diajukan untuk proses selanjutnya
ii
KATA PENGANTAR
ini dengan berjudul “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Zat Besi terhadap
Adapun tujuan penulisan Proposal Penelitian ini adalah sebagai salah satu
Flora. Pembuatan Proposal Penelitian ini didasarkan pada petunjuk yang telah
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasa, oleh
sebab itu peneliti mengharapkan masukan dan saran yang sifatnya membangun
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu dr. Fitria Aldy, M.Ked (oph), Sp.M selaku Ketua STIKes Flora.
2. Ibu Suherni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua Program Studi Ners STIKes Flora.
iii
5. Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mengasuh dan membesarkan
peneliti dengan penuh kasih sayang. Dan doa yang tiada hentinya serta
Akhirnya peneliti serahkan kepada Allah SWT semoga ilmu yang peneliti
Flora dapat berguna bagi semua hanya kepada Allah SWT peneliti memohon
Mulia Zahara
11914201186B
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iv
DAFTAR SKEMA................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................... 6
1.5 Hipotesis Penelitian.................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR SKEMA
Halaman
vii
1
BAB I
LATAR BELAKANG
salah satu tujuannya adalah mempercepat meningkatkan kesehatan ibu, program ini
diharapkan terwujud pada tahun 2030. Namun sampai saat ini masalah kesehatan ibu
menjadi kendala utama yang dirasakan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan
tingginya faktor yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan anak yang terjadi pada
masa kehamilan salah satunya yang disebabkan oleh anemia (Rohim, 2015).
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau
Anemia merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang harus dipikirkan
secara serius, apalagi anemia yang terjadi pada ibu hamil yang akan berdampak pada
ibu dan bayinya, dampak yang timbul antara lain, kehamilan abortus, berat bayi lahir
rendah, kelahiran prematur, bayi kekurangan gizi saat didalam kandungan / Intra
Uterine growth retardation (IUGR), power tenaga saat melahirkan lemah sehingga
meningkatkan angka infeksi pada ibu dan bayi, atonia uteri (uterus tidak bisa
1
2
kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan pada trimester 1 dan
bagi ibu dan janin salah satunya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Selain itu
anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko pada bayi yang dilahirkannya
dalam hal ini bayi akan menderita kurang zat besi, serta berdampak buruk pada
pertumbuhan sel-sel otak anak yang dapat mengurangi kecerdasan anak. Hal ini bisa
disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk pembentuk darah, seperti kekurangan zat
besi, asam folat ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi pada ibu
Anemia dapat menimbulkan kematian pada ibu sekitar 15-20% baik secara
langsung atau tidak langsung. World Health Organization (WHO) tahun 2016
melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami anemia sekira 35-75%,
serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Kasus anemia
pada kehamilan masih merupakan masalah di seluruh dunia, namun paling sering
terjadi pada negara berkembang. Kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia termasuk
tinggi. Fenomena tingginya angka kematian ibu dan anak sering terjadi pada negara
Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 sebanyak 48,9% dimana angka
kejadian tertinggi pada usia15-24 tahun sebanyak 84,6%, usia 25-34 tahun sebesar
3
33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6% dan usia 45-54 tahun sebesar 24%
(Riskesdas, 2018).
Aceh pada tahun 218 sebanyak 25.546 orang ibu hamil atau 20 dari seluruh
805 orang ibu hamil atau 20% dari seluruh kehamilan yang ada di Kota Langsa
pada tahun 2019 sebanyak 3.803 orang dimana ibu hamil yang mengalami anemia
sebanyak 332 orang atau 8,7% dimana ibu hamil dengan anemia ringan (Hb 8-11
mg/dl) sebanyak 323 orang dan sebanyak 9 orang mengalami anemia berat (<8
oleh kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah atau perusakan sel darah
merah yang lebih cepat dari normal. Bertambahnya sel darah kurang dibandingkan
pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin
sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan
Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia pada saat hamil
yaitu defisiensi besi, antara lain karena kurangnya asupan zat besi dan protein dari
makanan dan meningkatnya kebutuhan zat besi pada saat hamil. Jika persediaan Fe
minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya
akan menimbulkan anemia. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil
Tidak semua ibu hamil akan mengkonsumsi tablet Fe dengan teratur, hal ini
kehamilan, hal ini akan berdampak pada proses penyerapan zat besi sehingga
hamil tentang anemia dan zat besi didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada
waktu periksa Ante Natal Care (ANC). Adapun informasi yang perlu dipahami oleh
petugas kesehatan serta masyarakat meliputi pengertian anemia, pemberian dan dosis,
efek samping, distribusi, dan berbagai macam rumor tentang Tablet Besi (Rukiyah,
2017).
Rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi bagi ibu terutama bagi ibu hamil
akan mempengaruhi perilaku ibu dalam mengkonsumsi asupan makanan yang bergizi
baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
5
positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting) (Notoatmojo,
2012).
Ibu hamil sebaiknya mengetahui tentang manfaat zat besi bagi ibu hamil agar
ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan, Karena setiap ibu
hamil berisiko untuk mengalami anemia. Jumlah ibu hamil yang mengalami anemia
di Puskesmas Birem Bayeun sebanyak 112 orang dan yang mengalami anemia
sebanyak 37 orang (33%). Hasil survey awal yang penulis lakukan dengan melakukan
wawancara kepada 10 orang ibu hamil hanya 2 orang (20%) yang berpengetahuan
baik tentang zat besi, 4 orang (40%) yang berpengetahuan cukup dan sebanyak 4
mengenai pengaruh penyuluhan kesehatan tentang zat besi terhadap pengetahuan ibu
ini adalah Adakah Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Zat Besi Terhadap
Aceh Timur.
Aceh Timur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsure-unsur input
(sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang
diharapkan dari suatu promosi atau Penyuluhan kesehatan adalah perilaku kesehatan,
atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh
kebiasaan, sikap dan pengetahuan pada diri manusia untuk mencapai tujuan
dinamis, sebab individu dapat menerima atau menolak apa yang diberikan oleh
8
9
secara menyeluruh, termasuk Penyuluhan kesehatan. Di era eformasi saat ini begitu
dampaknya masyarakat akan lebih “pandai” atau lebih “kritis” dalam mengajukan
kesehatan yang mereka dapatkan. Menyingkapi hal ini, sudah menjadi kewajiban dari
yang diberikan oleh perawat mencangkup domain kognitif, atittude dan psikomotor
dari individu, keluarga adn masyarakat sehingga mampu memenuhi status kesehatan
yang optimal. Dengan kata lain pendidikan kehatan bertujuan mengajarkan setiap
individu untuk hidup dalam kondisi terbaik dengan berupaya keras untuk mencapai
Klien dengan keterbatasan informasi tentang penyakit yang dialami atau perilaku
10
hidup sehat akan sulit melakukan perawatan terhadap penyakit yang dialami atau
berprilaku hidup sehat. Untuk itu, perawat berperan sebagai jembatan dalam
mengatasi adanya gap antara pengetahuan yang dimiliki oleh klien dengan kebutuhan
berubah
masalah, sumber daya yang dimiliki dan dukungan yang bisa didapatkan.
diri individu.
masyarakat.
pengobatan medis yang mahal, mengurangi lama hari rawat dan dapat memfasilitasi
kesehatan terhadap layanan yang diberikan kepada publik dan mengurangi terjadinya
setting area layanan kesehatan seperti klinik, puskesmas, balai pengobatan, sekolah-
sekolah, rumah sakit, tempat kerja, panti sosial da srea komunitas, sedangkan yang
individu yang sakit. Pemberian Penyuluhan kesehatan pada individu yang sehat
individu yang sakit bertujuan agar proses pemulihan dapat lebih optimal
(Prawiroharjo, 2016).
ditunjukan untuk klien dan keluarga. Dampak dari Penyuluhan kesehatan yang
diberikan:
penyakit kronis
perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu
ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
13
dan wawancara.
formal dan sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan
peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang, metode yang baik untuk kelompok
1) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
a) Persiapan
Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema dan
b) Pelaksanaan
metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
2.2.1. Pengertian
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya lair normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama kali haid
terakhir, kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, ddan triwulan ketiga dari bulan
Masa kehamilan adalah masa yang dimulai dari terjadinya konsepsi sampai
dengan lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (4 minggu atau 9
bulan 7 hari). Dihitung dari hari pertama haid terakhir (Rukiah dan Yulianti, 2015).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Rahayu. S, 2017).
berikut :
diraba dari luar dan mulai pembesaran perut. Terjadi perubahan dalam bentuk,
besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba
teraba ballotement, yaitu segmen bawah rahim melunak tanda hegar tanda ini
terdapat pada 2 per 3 kasus dan biasanya muncul pada minggu ke 6 dan 10
c. Tes kehamilan positif. Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormon
choriorlik gonadotropin sub unit beta (beta heg) dalam urin. Cara khas yang
kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini
Melalui pemeriksaan USG, dapat diketahui juga panjang, kepala dan bokong
terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan
b. Hipertensi Gravidarum
Kebanyakan ibu hamil dengan usia kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual
dan muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada
kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi apabila ibu tetap tidak mau makan, dan
muntah terus menerus maka keadaan ini berbahaya bagi janin dan segera
Dimana keluarnya cairan mendadak disertai dengan bau yang khas, namun
berbeda dengan bau air seni. Alirannya tidak terlalu deras keluar serta disertai
dengan rasa mulas atau sakit perut. Namun, adakalanya hanya terjadi
Gerakan janin dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu umur kehamilan, transport
glukosa, stimulus pada suara, kebiasaan janin, ibu yang merokok dan
penggunaan obat-obatan oleh bumil. Jika bayi tidur, gerakan akan melemah.
keselamatan jiwa adalah nyeri abdomen yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah istirahat. Hal ini bearti appeditis, aborsi, penyakit radang panggul dan
lain sebagainya.
2.3.1. Pengertian
Anemia adalah dimana kondisi sel darah merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital
pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan indikasi anemia adalah jika
konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,5 sampai dengan 11,0 g/dl. Rendahnya kapasitas
darah untuk membawa oksigen memicu kompensasi tubuh dengan memacu jantung
meningkatkan curah jantung. Jantung yang terus menerus dipacu bekerja keras dapat
Kemenkes RI (2013) anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah
metode sahli dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil
adalah : tidak anemia bila Hb 11 gr%, anemia ringan bila Hb 9-10 gr%, anemia
sedang bila Hb 7-8 gr% dan anemia berat jika Hb <7 gr%.
20
kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan pada trimester I dan III dan kurang dari
10g/dl selama masa post partum dan trimester I. darah akan bertambah banyak dalam
kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel
darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel dara 18% dan
hemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pengangkut oksigen) dibawah normal. Sebagian besar wanita hamil
mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi anemia akibat kelainan bawaan
penyakit dan kematian pada bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit pada ibu
dalam gizi atau akibat perdarahan. Normal zat besi dikeluarkan tidak lebih
dari 1 mg setiap hari melalui urine, kulit dan feses. Pada wanita selama
21
menstruasi akan kehilangan kurang lebih 15mg dan kurang lebih 500mg
Pada wanita hamil dengan janin tunggal kebutuhan zat besi sekitar
1000 mg selama hamil atau naik sekitar 200-300%. Perkiraan besarnya zat
besi yang perlu ditimbun selama hamil 1040 mg. Dari jumlah itu, 200 mg zat
besi tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.
pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah dan
b. Anemia Megaloblastik.
Apabila pengobatan anemia dengan besi saja tidak berhasil, maka besi harus
c. Anemia Hipoplastik
dengan selamat mencapai masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Karena
obat-obat penambah darah tidak memberi hasil, maka satu-satunya cara untuk
22
d. Anemia Hemolitik
sukar menjadi hamil. Apabila ia hamil maka anemianya akan menjadi lebih
dan beratnya. Obat-obat penambah darah tidak memberi hasil. Transfusi darah
II dan III. Pada anemia hemolitik yang diperoleh harus dicari penyebabnya.
e. Anemia lain-lain
hemolitik herediter atau yang diperoleh seperti anemia karena malaria, cacing
ganas, dan sebagainya dapat menjadi hamil. Dalam hal ini anemianya dapat
menjadi lebih berat dan mempunyai pengaruh tidak baik terhadap ibu dalam
23
antibiotika untuk infeksi, obat-obatan untuk malaria, anti sifilis, obat cacing,
dan lain-lain.
2.3.3. Etiologi
Anemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada wanita yang tidak
hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita usia reproduktif dapat menjadi
hormon penyulit dalam kehamilan, penyebabnya antara lain makanan yang kurang
bergizi, gangguan pencernaan dan malabsorbsi, kurangnya zat besi dalam makanan
(kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe), kebutuhan zat besi yang meningkat, kehilangan
darah yang banyak seperti persalinan yang lalu, haid dll, penyakit-penyakit kronik
seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain (Ariyani, 2018).
yang buruk dengan defisiensi multivitamin, dimana hal ini masih banyak terjadi di
Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb, kadar Hb<11 g/dl (pada trisemster (I dan
III) atau 10,5 g/dl (pada trisemster II) (Kemenkes RI, 2013). Gejala yang khas pada ibu
hamil dengan anemia adalah kuku menjadi rapuh dan menjadi cekung sehingga mirip
seperti sendok, gejala seperti ini disebut koilorika. Selain itu, anemia jenis ini juga
mengakibatkan permukaan lidah menjadi licin, dimana hal ini karena adanya
peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada saat menelan. Gejala anemia pada ibu
24
hamil yang paling sering dijumpai yaitu cepat lelah, sering pusing, mata berkunang–
kunang , malaise, lidah luka, nafsu makan turun, konsentrasi hilang dan nafas pendek
Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan
mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal. Anemia adalah
kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa
hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal (20-30%),
sebagai berikut:
a. Tatalaksana umum
besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas
adalah tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250 mg
asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet tersebut dapat diberikan
besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien ke
3) Berikut ini adalah tabel jumlah kandungan besi elemental yang terkandung
b. Tatalaksana Khusus
tepi.
mg/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg besi elemental per
lebih spesifik.
26
Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola,
asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg dan vitamin B12
1 x 250 – 1000 µg
Wanita penderita penyakit sel sabit memiliki risiko mengalami infeksi selama
hamil, yang paling sering ditemukan adalah pneumonia, infeksi saluran kemih dan
infeksi rahim. Sekitar sepertiga wanita hamil yang menderita penyakit sel sabit,
selama hamil mengalami hipertensi. Selain itu sering terjadi krisis sel sabit juga bisa
terjadi gagal jantung dan emboli paru. Semakin berat keadaan penyakit ini sebelum
hamil, maka semakin tinggi risiko terjadinya komplikasi dan kematian selama hamil
pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak. Pada ibu hamil dapat
27
pada ibu dan janinnya. Ibu hamil dengan anemia zat besi tidak mampu memenuhi
kebutuhan zat besi pada janinnya secara optimal sehingga janin sangat beresiko
terjadinya prematur. Perdarahan saat melahirkan pada keadaan anemia akan sangat
beresiko mudahnya terjadi syok hipovolemia dan kematian akan lebih besar (Rahayu,
2017).
2.3.7. Pengobatan
menderita anemia defisiensi besi. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian tablet besi
a. Terapi oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
kadar Hb sebanyak 1 gr%/bulan. Pemberian terapi zat besi oral tidak boleh
selama 2-3 bulan lagi untuk memperbaiki cadangan besi. Sebelum dilakukan
kebutuhan zat besi adalah : 6 x 200 mg. kebutuhan besi untuk mengisi
12000+500=1700 mg.
28
memberikan bukti awal untuk peningkatan produksi sel darah merah. Saat ini
b. Terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi
per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau
sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/IM pada gluteus, dapat
elemental sebanding dengan 1 gram Hb. Dosis pemberian zat besi parenteral
dapat dihitung dengan mudah dengan memakai rumus : zat besi yang
Pemberian dapat diberikan secara intra muskular maupun intra vena yaitu
peparat : Iron dextra (imferon). Iron sorbitek (jectofer) beris 50 mg l ml, dosis
29
anemia yng disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali
kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban dan sehingga dapat
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g, yaitu
storage) yang terdiri dari feritine dan hemosiderin terdapat dalam hati, limfa dan
Sumber besi di antaranya adalah telur, daging, ikan, tepung, gandum, roti sayuran
hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot. Fungsi besi
diantaranya adalah :
perdarahan.
c. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan dikeluarkan
Zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh dalam pembentukan sel
peka terhadap penyakit. Kebutuhan akan zat besi untuk berbagai jenis kelamin dan
2.4. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan indra
peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
dalam bentuk tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan yang cukup didalam
a. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
31
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu ”tahu” ini adalah
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan,
b. Memahami (Comprehention)
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat
c. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi atau pun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek
e. Sintesis (Syntesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti, sedangkan konsep
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
33
BAB III
METODE PENELITIAN
mengetahui pengaruh antara dua variabel dengan menggunakan desain one group
(kontrol) tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang
01 X 02
Keterangan :
1 : Pretest
X : Perlakuan
02 : Posttest
Timur.
33
34
3.3.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Birem Bayeun
3.3.2. Sampel
Besar sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Slovin
N
n= 2
1+ N (d )
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
N
n= 2
1+ N (d )
112
=
1+ 112(0,5 ²)
112
=
113 ( 0,25 )
35
112
= 28,2
= 39,7 ≈ 40
sampel dilakukan dengan cara non probability sampling (purposive sampling) yaitu
2016).
Kriteria inklusi merupakan kriteria yang layak untuk diteliti, sebagai berikut:
a. Ibu hamil
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dari subjek sebagai sumber informasi yang diteliti misalnya data hasil
wawancara.
b. Data Sekunder
c. Data Tersier
Data tersier yaitu bahan pustaka melalui textbook, jurnal dan internet.
a. Data primer diperoleh dari hasil yang diambil langsung dari responden
sebelumnya.
b. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Birem Bayeun
penyuluhan kesehatan.
yang terdiri dari 10 pertanyaan, jika menjawab benar diberikan skor 1 dan salah
diberikan skor 0 dengan demikian skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah adalah 0
mengenai zat besi yang terdiri dari 10 pertanyaan berbentuk multiple coise yang
pengetahuan tentang zat besi terhadap perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Langsa Timur. Selain itu, peneliti juga menggunakan media leaflet dan
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur, dan kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada
suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
39
(28)
r h itung=n ¿¿
Keputusan uji :
pertanyaan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,553), jadi semua
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini, perhitungan
penelitian ini, maka uji coba yang digunakan adalah Uji Cronbach (Cronbach Alpha)
dengan rumus :
α=
k
k−1 [ ]
1−
i=1
∑ S 2i
sT 2
40
Keterangan :
: Koefisien Alpha
k : Banyaknya butir pertanyaan
2
Si : Ragam skor butir pertanyaan ke-i
ST2 : Ragam skor total
Bila Cronbach Alpha < 0,6 maka artinya tidak reliabel (Hastono, 2011).
Pada hasil uji reliabilitas kuesioner ditemukan nilai Cronbach Alpha 0,970
yang nilainya lebih besar dari r tabel (0,553), jadi kuesioner dikanyatakan reliabel.
Data yang telah didapat dari hasil pengkajian responden melalui wawancara
berikut :
a. Collecting
penelitian.
41
b. Checking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang valid dan reliabel dan terhindari dari bias.
c. Coding
d. Entring
e. Data Processing
Semua data yang telah di input kedalam aplikasi komputer akan diolah
yaitu:
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini yang
merokok pada kepala keluarga dengan menggunakan rumus t-test dependent, dengan
tingkat kepercayaan 95% atau dapat pula dengan membandingkan nilai p-value
value) lebih kecil dari α (alpha) atau (p<0,05) maka keputusannya adalah menerima
hipotesis Ha. Sebaliknya bila P value lebih besar dari alpha (p>0,05) maka hipotesis
berpasangan.
d. Jika variabel baru hasil transformasi tidak berdistribusi normal juga, maka
2016) :
a. Informed Consent
maksud dan tujuan penelitian. Apabila calon responden setuju maka peneliti
c. Confidentiality
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Aceh. (2017). Profil kesehatan propinsi Aceh Tahun 2015. http//www//dinkes
Aceh.co.id.
Hariyani dan Darmawati. (2019). Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kuta Baro Aceh Besar. Jurnal Makara, Kesehatan. Vol. 16, No. 2.
Irianto. (2013). Faktor Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Putussibau Selatan.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadyah Pontianak.
http://www.smeru.or.id.
Kemenkes RI. (2013). Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI). http://www.depkes.go.id.
45
Kosasih. (2018). Konsumsi Pangan, Bioavaibilitas Zat Besi dan Status Anemia Siswa
di Kab Bogor. Prosiding Seminar hasil-hasil penelitian IPB. URL :
seafast.ipb, ac.id / Prosiding ,hasil.penelitian.b1.html,219-230.pdf.
Niman. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan
Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang. Jurnal Makara, Kesehatan, Vol. II, No. 1
Prilia. (2018). Hubungan Paritas dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Godean II, Sleman Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.co.id .
Proverawati dan Asfuah. (2015). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jakarta : Numed
Proverawati, (2013). Pengaruh Anemia Pada Ibu Hami Dengan Trimester II. Jakarta :
Nuha Medika.
Profil Kesehatan Aceh. (2018). Pervelensi kejadian anemia pada tahun 2017-2018.
Banda aceh. Kementerian kesehatan.
Setiadi. (2013). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Jakarta : Graha Ilmu
46
Sulastri. (2017). Model Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Untuk Menurunkan
Perdarahan Post Partum. Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah.
ISSN : 2338-9141, 06.
Tarwoto. (2011). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans Info Media.
47
Dengan Hormat,
Tentang Zat Besi terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Puskesmas Birem Bayeun
Kabupaten Aceh Timur. Apabila responden menyutujui, maka dengan ini saya
Mulia Zahara
48
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Saya telah dijelaskan bahwa jawaban kuesioner ini hanya digunakan untuk keperluan
penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden penelitian ini
Responden
49
KUESIONER
I. Data Demografi
No Responden :
Kehamilan ke : …………..
Pekerjaan : ……………
Alamat : ……………
Tanda Tangan :
50
II. Pengetahuan tentang Zat Besi Sebelum Penyuluhan Kesehatan (Pre Test)
a. Persalinan macet
b. Kecelakaan
c. Keguguran
b. Pendarahan
b. Vitamin A
c. Vitamin B
51
a. 80 tablet
b. 90 tablet
c. 100 tablet
9. Efek samping yang mungkin dirasakan ibu hamil setelah meminum tablet
besi...
a. Mual
b. Pusing
c. Nyeri
10. Kenapa tablet tambah darah tidak boleh diminum dengan teh...