Anda di halaman 1dari 22

PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN

KUANTITATIF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pembimbing : Dra. Jenny Indrastoeti Siti P, M.Pd.

Oleh :

1. Niken Puspita A K7111137

2. Noor Fitriani J K7111139

3. Nunung Dwi U K7111143

4. Okthina Damaryanti K7111150

VI B

PROGRAM S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbedaan dasar sangat menonjol antara kuantitatif dan kualitatif. Sejak
manusia memiliki awal peradabannya, manusia telah sadar akan curiosity-nya dan
karena itu selalu to want to know anything. Ini adalah manusia dengan naluri
penelitiannya. Seluruh ahli peneliti menjadi cikal bakal disiplin ilmu yang
diciptakannya dan itu berkembang terus hingga masa globalisasi dengan teknologi
dan informatika mutakhir. Dengan melihat pada perkembangan pohon ilmu
sepanjang masa, maka manusia selalu menggunakan penelitian.
Di dalam meneliti ini, manusia menggunakan metodologi yang selalu
berubah untuk mencapai tujuan utama penelitian ialah pengembangan kebenaran
dalam ilmu pengetahuan. Jadi metodologi adalah alat saja yang dapat berubah dari
saat ke saat, sejauh ia dapat dipergunakan untuk meneliti. Sudah barang tentu
termasuk di dalamnya pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan kemajuan dan
perkembangan jaman penelitian, tidak dapat didakui bahwa satu pendekatan saja
yang paling benar. Pendekatan lain harus dipertimbangkan karena semua bergerak
terus.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelian ini adalah:
1. Mutu pendidikan di Sekolah belum baik.
2. Peran Komite Sekolahbelum optimal
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka pertanyaan
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana strategi meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah?
2. Bagaimana meningkatakan peranKomiteSekolah?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian penelitian kualitatif

a) Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu


penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam
konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti
(Herdiansyah, 2010: 9)
b) Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau
digambarkan melalui pendekatan kuantitaif (Saryono, 2010: 1).
c) Sugiyono (2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian
kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,
teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Dari beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena
dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
Ada lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif
yaitu
:
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial
merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut,
memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi
berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya,
menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu.
Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang
diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku
berlangsung.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh
seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen,
catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam
bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan
memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola
atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis
data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam
bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk
itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya
sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang
terkandung dalam data.
3. Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.
Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa,
dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang
dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan
pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan
ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang
kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks
lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah
dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak
akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu
mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi
yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk
membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak
dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris.
Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang
tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta
menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau
generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam
konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan
yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep,
prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori
yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.
5. Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap
berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian
tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan
perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti
mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan
dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa
guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding
peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan
pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan
informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar
dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif


tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari
lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik
maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus
menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu
peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab
deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang
kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.

Untuk kesimpulan
Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan
bahwa bahwaciri-ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:
 Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber
data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang
dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
 Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk.
Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting
atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila
diamati dalam proses.
 Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif:
Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun
sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
 Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar
perilaku yang tampak.
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian
kualitatifdalam bidang pendidikan yaitu untuk:
1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa
yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali
kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya
penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa
pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang
dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip
pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif)
untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain
berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas,
kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan
sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain.
Selain penelitian kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah
penelitian tindakan kelas.

Langkah utama dalam penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif adalah strategi penelitian yang biasanya menekankan
kata-katadaripada kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data. Sebagai
strategi penelitianitu luas, terdapat tiga fitur yaitu induksivitas, konstruksionis,
dan interpretatif. Namun para peneliti kualitatif tidak selalu berhubungan dengan
tiga fitur ini. Langkah-langkahutama dalam penelitian kualitatif: yang pertama
yaitu pertanyaan penelitian umum,yang kedua yaitu pemilihan lokasi dan subjek
yang relevan, yang ketiga yaitu pengumpulan data yang relevan, yang keempat
yaitu interpretasidari data tersebut,yangkelima yaitu karya konseptual dan
teoritis, dan terakhir yaitu menulis kesimpulan.
Konsep dalam penelitian kualitatif
Bagi sebagian besar peneliti kualitatif, mengembangkan langkah-
langkah konseptidak akan menjadi pertimbangan yang signifikan, namun konsep
yang sangat banyak adalah bagian dari lanskap dalam penelitian kualitatif.
Namun, cara konsep-konsepyang dikembangkan dan digunakan sering agak
berbeda dari yang tersirat dalam strategi penelitian kuantitatif. Perbedaan Blumer
itu antara konsep definitif dan kepekaanmenangkap aspek cara yang berbeda
tentang konsep tersebut. Perbedaan Blumer bukanlah tanpa masalah. Ini sama
sekali tidak jelas seberapa jauh formulasi yang sangatumum konsep dapat
dianggap sebagai panduan yang berguna untuk penyelidikanempiris. kalau terlalu
umum, itu hanya akan gagal untuk memberikan titik awal yang berguna karena
pedoman terlalu luas.Penelitian secara kualitatif pada pengetahuan sosial berbeda
dengan penelitian padailmu alam. Perbedaan tersebut ada pada objek yang
diteliti. Pada ilmu alam objeknyatidak dapat melakukan sesuatu hal pada
lingkungannya. Pada penelitian sosial, penelitian kualitatif banyak
mengekspresikan komitmen untuk melihat peristiwa dandunia sosial melalui
sudut pandang orang-orang yang mereka mempelajari. Dunia sosialharus
ditafsirkan dari sudut pandang orang-orang yang diteliti, bukan seolah-
olahmereka adalah subyek yang tidak mampu mererefleksikan mereka sendiri di
duniasosial. Dengan cara pemahaman dasar penelitian teoritis dari konteks dan
orang-orangyang belajar dalam bahasa, makna, dan perspektif dari pandangan
dunia mereka.
Banyak studi kualitatif memberikan laporan rinci tentang apa yang
terjadi di dalamhal yang sedang diselidiki. Alasan utama mengapa peneliti
kualitatif tertarik untuk memberikan detail yang cukup deskriptif karena mereka
biasanya menekankan pentingnya pemahaman kontekstual perilaku sosial.
Penelitian kualitatif cenderungmelihat kehidupan sosial dalam hal proses.
Kecenderungan ini mengungkapkan dirinyadalam sejumlah cara yang berbeda.
Penelitian ini terbatas pada sejauh mana ia benar- benar dapat mengadopsi cara
pandang orang -orang yang diteliti.

Sesuatu yang dapat dipercaya dan kebenaran dalam penelitian


kualitatif
 Sesuatu yang dapat dipercaya yang bersumber dari luar : tahapan
dimana suatu proses pembelajaran dapat di diferensiasi.
 Sesuatu yang dapat dipercaya yang bersumber dari dalam : ketika
lebih dari satu penelitian, anggota peneliti setuju apa yang mereka lihat dan
dengar
 Kebenaran yang berasal dari dalam : ketika adanya kesesuaian
antara hasil penelitian dengan teori yang mereka bangun
 Kebenaran yang berasal dari luar : merepresentasikan masalah
penelitian kualitatif karena kecenderungan mengkaji banyak jenis kajian dan
sampel yang kecil

Alternatif mengevaluasi penelitian, haruslah memperhatikan aspek


berikut ini :
 Kredibilitas
 Kemudahan akses
 Ketergantungan
 Keaslian
 Dapat diuji kebenarannya

Hal yang harus diperhatikan dalam menilai kualitas penelitian


kualitatif adalah :
 Kepekaan terhadap keseluruhan aspek penelitian
 Tanggung jawab dalam segala situasi
 Trasnparan dan koheren
 Pengaruh dan pentingnya penelitian
 Kritik terhadap penelitian kualitatif

Dalam cara yang sama pada saat penelitian kuantitatif mendapat kritikan,
terutamadari peneliti kualitatif, kritikan paralel atau serupa juga diberikan kepada
penelitiankualitatif, antara lain:
1. Penelitian kualitatif terlalu subjektif; penelitian sering dimulai
dengan pertanyaan yang terlalu terbuka untuk mendapat masukan informasi
danmemerlukan bertahap-tahap penyempitan agar mampu mendapatkan
kesimpulanyang tepat.
2. Sulit untuk ditiru; kurang terstruktur dan seringkali bergantung
pada kecerdikan peneliti.
Contoh Judul : STRATEGI OPTIMALISASI PERAN KOMITE
SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI
SEKOLAH

B. Pengertian penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari


hubungan atau menjelaskan sebab-sebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta
yang terukur dan untuk menemukan generalisasi berdasarkan data yang bersifat
kuantitatif (angka), bertolak dari pandangan positivistik, bahwa kenyataan bersifat
fragmental, fiks dapat diamati dan diukur.

Berikut adalah beberapa definisi tentang penelitian kuantitatif


berdasarkan pendapat para ahli, sebagai berikut:

 Sugiyono (2006)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis


terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan / atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan - hubungan kuantitatif.

 Sudarwan Danim (2002)

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai


bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat
ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh
antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi
sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat
masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul
adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah
teknik ilmiah yang sesungguhnya.

 Poerwandari (1998)

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan


mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara,
catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain.

Selain definisi-definisi tersebut, masih banyak definisi lain yang


dikemukakan para ahli dalam mendefinisi penelitian kuantitatif berdasarkan sudut
pandang yang berbeda pula.

Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Setiap jenis penelitian memiliki karakteristik masing-masing


membedakan antara jenisnya dengan jenis penelitian lainnya. Secara umum,
penelitian kuantitatif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

 Bertitik tolak dari konsep positivistik yanga memandang bahwa


kenyataan memiliki dimensi tunggal, fragmental (terbagi dan terpisah, satu sama
lainnya saling terlepas) dan bersifat fiks (tidak beruah/tetap).
 Antara peneliti dengan objek yang ditelitinya bersifat
terpisah/lepas, artinya bahwa penelitian terhadap sesuatu objek tidak boleh
memiliki hubungan atau ada pengaruh dari si peneliti;

 Penelitian di lakukan dari luar;

 Menggunakan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas:

1. Reliabilitas, artinya menunjukkan sampai sejauhmana instrumen


tersebut dapat menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten apabila instrumen
yang sama dilakukan untuk kedua kalinya;

2. Validitas, artinya menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat


mengukur apa yang ingin diukur.

 Setting penelitian merupakan buatan, terlepas dari tempat dan


waktu;

 Analisis data menggunakan statistik;

 Penelitian yang dihasilkan berbentuk hasil inferensial dan


generalisasi prediksi;

 Prosedur penelitian bersifat kaku;

 Rancangan tertutup dari penelitian telah disusun sebelum


pengumpulan data dilakukan;

 Mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan


berdasarkan kepada fakta-fakta yang berbentuk angka-angka yang terukur;

 Realita terdiri atas bagian dan unsur-unsur yang terpisah satu sama
lainnya dan dapat diukur dengan menggunakan instrumen;

 Menemukan generalisasi;

 Penelitian dilakukan di laboratorium;


 Menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau
korelasional sebagai kajian khasnya (prototype studies) untuk mengurangi
kekeliruan, bias dan variabel akstraneus.

Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif

Menurut jenisnya, penelitian kuantitatif terbagi kepada dua jenis:


eksperimental dan non-eksperimen.

 Penelitian Eksperimental

1. Eksperimen Murni (true experimental)


Yaitu penelitian eksperimen yang secara ketat mengikuti prosedur
dan memenuhi syarat-syarat eksperimen, terutama berkaitan dengan
pengontrolan variabel, pemberian perlakuan, dan pengujian hasil,
mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Eksperimen Semu (Quasi Experimental)
Yaitu jenis penelitian yang memiliki kesamaan dengan penelitian
eksperimen murni, hanya saja ada perbedaan dalam pengontrolan
variabel, dimana dalam penelitian eksperimen semu hanya dilakukan
pada satu variabel yang paling dominan.
3. Eksperimen Lemah (Weak Experimental)
Yaitu penelitian eksperimen yang didesain dan diberlakukan
seperti halnya penelitian eksperimen, hanya saja dalam penelitian
eksperimen lemah tidak ada pengontrolan variabel. Selain itu tingkat
validitasnya bersifat lemah.
4. Eksperimen Subjek Tunggal (Single Subject Experimental)
Yaitu penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap subjek yang
tunggal, dimana variasi eksperimen dilakukan seperti murni, kuasi atau
eksperimen lemah.

 Non-Eksperimen
1. Deskriptif

Yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan kejadian


pada saat sekarang secara apa adanya. Menurut Sukmadinata, penelitian
deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel tetapi
menggambarkan suatu kondisi dengan apa adanya.

2. Komparatif

Yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan


antara dua kelompok atau lebih pada variabel yang ditelitinya. Dalam
penelitian ini tidak ada manipulasi dan pengontrolan variabel dari
peneliti.

3. Korelasi
Yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat ada/tidak adanya
hubungan antarvariabel yang diteliti. Mc. Millan dan Schumacher
menegaskan: "correlation research is concerned with assesing
relationship between two or more phonomena. This type of study usually
involves a statistical measure of the degree of relationship, called
correlation".

4. Survai

Yaitu merupakan penelitian permulaan dalam rangka


mengumpulkan opini dari sejumlah besar orang sebagai sampel tentang
masalah-masalah tertentu yang diajukan melalui pertanyaan tertulis
maupun lisan.

5. Expost Facto

Yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab


akibat dua variabel atau lebih yang tidak dimanipuasi oleh peneliti.
Penelitian ini dilakukan untuk kejadian-kejadian yang telah
berlalu/lewat.

Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Kuantitatif

Agar penelitian dapat dilakukan secara efektif, efesien, ekonomis dan


membuahkan hasil yang kuat, maka perlu dilakukan dengan mengikuti prosedur-
prosedur yang tepat. Untuk melakukan penelitian kuantitatif, dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

 Mengidentifikasi masalah;

 Merumuskan masalah penelitian;

 Menyusun hipotesis penelitian;

 Merumuskan pertanyaan penelitian;

 Mengeksplorasi studi kepustakaan, atau penelitian terdahulu;

 Menentukan sampel;

 Merumuskan, merancang dan menyusun instrumen penelitian;

 Merumuskan desain penelitian;

 Melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan;

 Melakukan analisis data;

 Menginterpretasikan data;

 Menyusun simpulan;

 Menyusun dan memberikan rekomendasi.

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

• Tempat dan waktu penelitian

• Metode penelitian
• Populasi, sampel, dan sampling

• Rancangan penelitian

• Instrumen penelitian

• Teknik pengumpulan data

• Teknik analisis data

• Hipotesis statistik

Contoh judul :

C. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode


penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian
kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif,
sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat
konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji
hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi
antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah
baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari
sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat
dari teori-teori yang membangunnya.
Terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti
berikut ini
1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan
pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan
menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan
yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian
variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari
indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan
skor-skornya.
Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik.
Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan
dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep
(variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari
datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa
pandangan responden dalam bentukcerita rinci atau asli mereka, kemudian para
responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep
sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep,
teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan
,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak
awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif
bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa
ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui
pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif
mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif
mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif
menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau
asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran,
sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna
(berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial
yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample)
pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif
(perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-
populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan
data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai
informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang
kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi.
Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya
sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab
informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan
sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya
didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif
berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian
pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses
secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail
(riwayat hidup responden,life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau
masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori,
diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel,
sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai
bahasa dan pandangan responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya,
sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan
mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah
variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional,
berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi. Dengan
menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan
jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan
pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir
pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian
kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan
pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi,
mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi
interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa
peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para
responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden
sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi
lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh
peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab
merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau
informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap
interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep
tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden.
Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
Perhatikan tabel perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dibawah :
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pendekatan kuantitatif dan kaulitatif ini nampak, bahwa kedua penelitian
ini memang nyata perbedaannya. Hal ini nampak dalam disain, proses atau alur
penelitian dan penyajian hasil penelitian. Keduanya nampak belum dapat
disatukan atau sinkronisasinya.

Oleh sebab itu dianjurkan untuk tetap memilah keduanya. Apabila di


dalam lembaga endidikan/ penelitian, telah ada pengajar/ peneliti yang
mengadakan pendekatan di ntara keduanya, masih perlu kebijakan untuk berapa
besar opini yang dapat dilakukan di tara para pengajar ini. Apabila telah ada
pengertian dan kesamaan aliran pandangan tara kedua pendekatan ini, baru dapat
dilaksanakan untuk penelitian komprehensif
bersama.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/3604019/Penelitian_Kualitatif

http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/
http://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/metode-penelitian-
kualitaif-sistematika-penelitian-kualitatif/

http://atcontent.com/Publication/869593868562999il.text/-/Penelitian-Kuantitatif-
(Quantitative-Inquiry)

http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-
kualitatif/

http://zurrez.blogspot.com/2012/10/contoh-latar-belakang-perbedaan.html

http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasar-
penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/

Anda mungkin juga menyukai