PENDAHULUAN
OLEH :
ELIN DAMAYANTI
NIM : 21220167
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga laporan pendahuluan dengan judul
Inap Pagar Dewa Rs Pagar Dewa Tahun 2021” tanpa nikmat yang diberikan oleh-
Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikan Laporan Studi Kasus
ini.
Saw, semoga atas izin Allah SWT penulis dan teman-teman seperjuangan semua
Penulis banyak mendapat arahan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak dalam
menyusun, membuat dan menyelesaikan Laporan Laporan Studi Kasus ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada, bapak Ns.
Elin Damayanti
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR SKEMA............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Darar
2.1 Pengertian……………………………………………......... 6
2.2 Anatomi dan fisiologi….……………………………........... 7
2.2.1 Anatomi Sistem Pernapasan.......................................7
2.2.1 Fisiologi Pernapasan..................................................12
2.3 Etiologi …………………………………………………..... 15
2.4 Klasifikasi………………………………………………..... 16
2.5 Manifestasi Klinis……………….……………………….... 22
2.6 Patofisiologi/Woc ………………………………………… 24
2.7 Pemeriksaan Penunjang………………………………..….. 27
2.8 Penatalaksanaan …………………………………………... 28
2.8.1 Keperawatan ………………………………..… 28
2.8.2 Medis …………………………………………. 29
2.9 Komplikasi …..………………………………………… 30
B. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Pengkajian……………………………………………… 32
2. Diagnosa Keperawatan………………………………… 40
3. Intervensi………………………………………………. 40
4. Implementasi…………………………………………… 50
5. Evaluasi………………………………………………… 50
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
Saat ini terdapat lima penyakit paru (Big Five) dengan insiden terbesar yaitu
lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma), fungi, parasit atau aspirasi zat
asing (Betz & Sowden, 2009). Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
sering kali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala
panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50
kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi.
(seperti legionella). Terlebih jika penderita yang lemah daya tahan tubuhnya
pneumonia masih sering di dapatkan di rumah sakit, hal ini menjadi penyebab
rawat inap di seluruh Indonesia 2010. Dengan angka kejadian 17.311 jiwa
Tahun 2021 angka kejadian dari penyakit pneumonia ini selama bulan
Januari sampai Juni 2021 menunjukan angka kejadian sebanyak 299 orang.
keperawatan yang efektif dan mampu ikut serta dalam upaya preventif,
2021.
1.2 Tujuan.
Tahun 2021
1.3 Manfaat.
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
2.1 Pengertian.
akut (ISNBA) dengan batuk dan disertai dengan sesak nafas disebabkan
Dahlan, 2014).
disebabkan oleh satu atau lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma),
fungi, parasit atau aspirasi zat asing (Betz & Sowden, 2009). Pneumonia
terjadi pengikisan rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh
adalah Suatu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru yang di sebabkan oleh agen infeksius seperti virus, bakteri,
2.2 Etiologi.
noninfeksius anatara lain adalah aspirasi isi lambung dan inhalasi gas
menurun).
Berikut tabel umum penyebab pneumonia pada orang dewasa ( LeMone.
Atal, 2016).
Dan masa kini terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan
2.3 Klasifikasi.
terjadi respons imun dan inflamasi, RBC dan neutrofil, merusak sel
2016) :
Bakteri ini terletak di saluran napas atas pada hingga 70% orang
dewasa. Bakteri ini dapat menyebar secara langsung dari kontak orang
2. Penyakit Legionnaire.
secara luas ditemukan dalam air, terutama air hangat. Perokok, lansia,
Legionnaire.
4. Pneumonia Virus.
5. Pneumonia Pneumosis
6. Pneumonia Aspirasi.
1 Pneumonia Bakterialis Streptococcu Lesi herpes simpleks sering timbul pada Syok, efusi plura, superinfeksi,
Pneumonia s pneumonia wajah. Biasanya mengenai satu lobus atau perikarditis dan otitis media.
steptokokus lebih. Bakteremia umum terjadi. Infiltrate
lobus kanan bawah biasanya tampak pada
rontgen dada, kadang dengan pola
bronkopneumonia.
2. Pneumonia stafilokokus Staphylococcus aureus Hipoksemia berat, sianosis, infeksi Pneumotoraks atau efusi pleural, abses
nekrotik. Bakteremia umum terjadi. paru, emplema, meningitis, edokarditis.
3 Pneumonia klebsiella Klebsiella Nekrosis jaringan terjadi dengan cepat Abses paru multiple dengan
pneumonia dalam paru-paru (menyerupai TB) dengan pembentukan kista, empiema,
(basilus aerobic gram pembentukan ruang pada beberapa pasien. perikarditis, efusi pleura. Mungkin
negative basilus parah, berkembang mengarah pada hasil
Friedlander yang fatal.
berkapsul) Konsolidasi difus tampak pada gambaran Mencakup peronggaan paru.
4 Pneumonia pseudomonas Pseudomonas rontgen dada. Mempunyai kapasitas untuk menyerang
aeruginosa pembuluh darah, menyebabkan
hemoragi dan infark paru. Biasanya
menimbulkan perawatan di rumah sakit.
5. Haemophilus influenza Haemophilus influenza Seringkali awitan tersembunyi yang Abses paru dan efusi pleura.
berkaitan dengan infeksi system
Tanda dan gejala yang biasanya dijumpai pada pneumonia adalah demam
atau panas tinggi disertai batuk berdahak yang produktif, napas cepat
(frekuensi nafas >50 kali/menit), selain itu pasien akan merasa nyeri dada
seperti ditusuk pisau atau sesak, sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
khas diawali dengan awitan menggil, demam yang timbul dengan cepat
(39,5o sampai 40,5o), dan nyeri dada yang tersa ditusuk-tusuk yang
dicetuskan oleh bernapas dan batuk. Pasien sangat sakit dengan takipnea
mata menjadi lebih terang, dan bibir serta bidang kuku sianotik.
Tanda-tanda lain terjadi pada pasien dengan kondisi lain seperti kanker,
1) Batuk.
2) Dispnea.
3) Takipea.
terinfeksi didekatnya).
lebih kecil).
10) Demam
12) Menggigil.
13) Berkeringat.
2) Merokok.
kortikosteroid.
Tanda dan gejala menurut (Robinson & Saputra, 2014) antara lain :
melemahnya bunyi
nafas.
2.6 Patofisiologi/Woc.
melalui area yang kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa
Suddarth, 2002).
26
Woc
Virus, Bakteri, Jamur, Protozoa
dan mikroba.(penyebab)
Kuman berlebih di bronkus Kuman terbawa kesaluran cerna Infeksi saluran napas bawah
organisme khusus.
1. Pemeriksaan Radiologi.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
2.8 Penatalaksanaan.
2.8.1 Keperawatan
tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung
mEq/500 ml cairan.
hidrasi.
transport mukosilier.
2.8.2 Medis
2.9 Komplikasi.
bakteriemi.
1. pneumonia nosokomial.
2. Sepsis.
5. Abses paru.
6. Efusi pleura.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada pneumonia (Brunner & Suddarth,
2. Gagal pernafasan.
3. Atelektasis.
4. Efusi plural.
5. Delirium.
6. Superinfek.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas Klien.
2) Riwayat Kesehatan.
Gejala saat ini dan durasinya : adanya sesak nafas atau kesulitan
lain: kesakitan pernapasan atas saat ini atau kesakitan akut lain;
3) Pemeriksaan fisik :
dari kepala Sampai ujung kaki dapat lebih mudah. Dalam melakukan
a. Penampilan umum
untuk pemeriksaan.
b. Kesadaran.
c. Tanda-Tanda Vital
(Tachypnea).
1. Kepala.
1) Rambut
2) Mata
3) Telinga
telinga.
4) Hidung
6) Leher.
7) Thorak
a) Paru-paru
saat ekspirasi).
jantung).
rentang normal.
c) Abdomen
mark.
30 x/ menit).
cairan).
pemberasan hepar.
8) Punggung
meliputi :
11) Integument.
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Therapy
4. Analisa data
3. Intervensi.
(Gordon, 1994).
Bulechek, 2004).
1) Intervensi perawat
Bulechek, 2004).
2) Intervensi dokter
2004).
3) Intervensi kolaboratif.
INTERVENSI
Batasan karakteristik :
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah
ideal.
45
4. Implementasi
tubuh.
5. Evaluasi
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
disebabkan oleh satu atau lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma),
fungi, parasit atau aspirasi zat asing (Betz & sowden, 2009). Pneumonia
tanda dan gejala seperti : Batuk, dispnea, lemah, demam, pusing, nyeri dada
5.2 Saran
54
5.2.3 Penulis
pada saat pengkajian, tindakan dan evaluasi agar terjalin kerja sama
55
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily L., Sowden, Linda A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri
LeMone, P., Burke, M.K., dan Bauldoff. G. 2016. Buku Ajar Keperawatan
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesda
s%20.2013.pdf.
Robinson & Saputra. 2014. Buku Ajar Visual Nursing (Medica-Bedah). Jilid
Ruzz.
57