Indikasi Laparatomi Pada Kasus Trauma
Indikasi Laparatomi Pada Kasus Trauma
Indikasi laparatomi darurat pada trauma tumpul abdomen saat pasien dating
1. Pasien dengan hemodinamik tidak stabil dengan bukti adanya perdarahan intraabdomen (DPL
atau FAST positif)
2. Tanda-tanda peritonitis
Bilamana 2 tanda-tanda tersebut belum ditemukan maka pasien masuk dalam observasi dan dilakukan
pemeriksaan- pemeriksaan pelengkap untuk mendeteksi kerusakan organ.
1. Ekstravasasi aktif dari pembuluh darah besar abdomen atau hematoma di dekat pembuluh
darah besar yang menimbulkan kecurigaan adanya cedera
2. Cedera organ padat dengan ekstravasasi aktif yang gagal dengan angio embolisasi
4. Cedera usus
6. Cedera diafragma
Diluar problem diatas, pasien perlu masuk observasi ketat, dan saat observasi bisa mendapatkan
perubahan-perubahan yang memerlukan operasi:
1. Pasien dengan cedera organ padat (hati, limpa, ginjal, pancreas) yang dikelola tanpa operasi
yang kemudian mengalami ketidakstabilan hemodinamik atau memerlukan > 2 unit transfusi
PRC yang gagal dengan angio embolisasi atau tidak ada fasilitas angio-embolisasi.
2. Timbulnya peritonitis
3.Kebocoran urin atau hematuria yang menetap dalam observasi 48-72 jam dan pencitraan
menunjukan fragmentasi ginjal.
4.Pasien dengan penilaian awal negatif tapi tidak menunjukkan perbaikan atau menunjukkan
perburukan klinis, tanpa dapat dijelaskan
Feliciano DV, GS Rozycki. Evaluation of abdominal trauma. American College of Surgeons 2003.