Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
April 2021
PROJECT 2 IoT+Lab
Kontrol Motor DC Menggunakan Sensor HC-SR04 dan Module Relay
Berbasis NodeMCU-ESP8266
( https://youtu.be/JNdWTnAffFA )
2.3.3 Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu
Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch).
Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari
komponen relay:
Gambar 2.3 Relay
2.3.4 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan
dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika
menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif
yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk
membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
2.3.6 Aktuator
Actuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau
mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator diaktifkan dengan
menggunakan lengan mekanis yang biasanya digerakkan oleh motor listrik, yang
dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang terprogram di
antaranya mikrokontroler. Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan
besaran listrik analog menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan putaran dan
merupakan perangkat elektromagnetik yang menghasilkan daya gerakan sehingga
dapat menghasilkan gerakan pada robota
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat
operasi input dan output menjadi lebih mudah.
2.4 Wiring Rangkaian
Untuk wiring rangkaian yang kami buat yaitu sebagai berikut:
long duration_us;
int distance_cm;
void setup() {
Serial.begin (9600);
pinMode(TRIG_PIN, OUTPUT);
pinMode(ECHO_PIN, INPUT);
pinMode(RELAY_PIN, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(TRIG_PIN, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(TRIG_PIN, LOW);
Serial.print("distance: ");
Serial.print(distance_cm);
Serial.println("cm");
delay(500);
}
6. Setelah itu tahapan berikutnya adalah menentukan jenis board yang anda
gunakan sesuai dengan yang anda gunakan dengan cara pilih "Tools"
kemudian "Board" dan pilih board NodeMCU
7. Tahapan selanjutnya memilih serial port yang di gunakan oleh board
arduino pada menu Tools-Serial Port,nah pada umumnya Port yang di
gunakan untuk device external ini menggunakn port COM3 atau yang
lainya seperti COM1,COM2.
8. Lalu yang terakhir kita upload program ker aeduino, seperti gambar
berikut
2.5 Flowchart Alat
Start
True
digitalWrite(RELAY_PIN, HIGH)
motor akan hidup
Stop
Gambar di atas adalah flow chart cara kerja alat yang kami buat dimana
pada alat yang kami buat, kami menggunakan logika percabangan yaitu IF dimana
saat IF dengan deteksi jarak < 20 cm maka ada percabagan dimana jika IF bernilai
False maka relay tidak memberikan ouput apapun (LOW) sehingga motor tidak
akan bergerak, sedangkan saat IF bernilai True maka relay akan bernilai HIGH
yang artinya relay akan memerika output ke motor dc, sehingga motor akan
bergerak.
2.7 Kesimpulan
Dari yang sudah dikerjakan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Rancangan alat yang dibuat sudah dapat bekerja dengan baik, perlu adanya
sedikit pengembangan alat sehingga lebih matang kedepannya dan mampu
diimplementasikan pada sistem-sistem yang dapat membantu pekerjaan
manusia lebih mudah.
2. Pengimplementasian program dalam hal ini masih dalam batas yang cukup
sederhana. Sehingga perlu adanya pengembangan dalam segi masukan data.
Disarankan menambahkan sensor infrared untuk mendeteksi bahwa
pergerakan tersebut benar dari manusia jika diperlukan keakuratan yang
lebih baik.