Rekap Hasil Kegiatan HAL.116
Rekap Hasil Kegiatan HAL.116
MASYARAKAT
MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN
ANGKATAN KE-58 UNHAS
i
LEMBAR PENGESAHAN
MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN
ANGKATAN KE-58 UNHAS
KECAMATAN : MAKALE
KABUPATEN : TANA TORAJA
Mengetahui
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat
Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
Laporan Pengabdian Masyarkat ini berisi tentang TOR dan laporan tentang
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan selama kurang
lebih empat minggu (21 Juni-18 Juli 2019) di Kelurahan Tondon Mamullu,
Dalam kesempatan ini, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
1. Bapak Bupati Tana Toraja yang telah memberikan kesempatan kepada kami
Universitas Hasanuddin.
2. Kepala Kecamatan Makale dan seluruh staf atas segala bantuan yang telah
3. Kepala Puskesmas Makale dan seluruh staf yang telah mendukung dan
4. dr. Sitti Wahyuni, Ph.D. selaku supervisor lapangan yang telah banyak
memberikan masukan kepada kami dan selalu memotivasi kami agar dapat
iii
5. Bapak Daniel Tanding, S.E. selaku Kepala Kelurahan Tondon Mamullu
beserta staf yang telah banyak membantu menjalankan program kerja kami
Mamullu yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu namanya atas segala
KKN ini.
Demikian laporan ini kami buat sebagai bahan masukan untuk peningkatan
penyusunan laporan ini tentu masih terdapat berbagai kekurangan. Untuk itu kami
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Hormat kami,
58
Universitas Hasanuddin
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
A. Latar Belakang........................................................................................1
C. Tujuan KKN............................................................................................2
D. Sasaran KKN...........................................................................................3
E. Manfaat KKN..........................................................................................5
B. Keadaan Demografis...............................................................................10
D. Status Kesehatan.....................................................................................13
A. Persiapan Observasi................................................................................18
v
C. Program Kerja.........................................................................................20
2. Intervensi Fisik....................................................................................22
A. Kesimpulan.............................................................................................30
B. Saran........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................32
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan baik seorang individu secara menyeluruh termasuk kondisi fisik, mental,
dan sosialnya, bukan sekadar ketiadaan suatu penyakit atau kecacatan. Dewasa
ini, di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu
lingkungan, kondisi sosial ekonomi, dan perilaku masyarakat itu sendiri. Selain
membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan preventif, serta
1
memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif dan
efisien.
akurat dan relevan sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas dari
masyarakat. Oleh karena itu, melalui KKN Profesi Kesehatan diharapkan menjadi
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara
C. Tujuan KKN
2
KKN merupakan program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk
bagi masyarakat.
wawasan mahasiswa.
sendiri.
D. Sasaran KKN
1. Mahasiswa
3
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
pembangunan.
pembangunan.
4
d. Terbentuknya kader-kader kesehatan dalam masyarakat sehingga terjamin
jawabnya.
3. Perguruan Tinggi
serta departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
E. Manfaat KKN
5
2. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat
masyarakat.
(P2KPK).
etik.
6
G. Komponen KKN Profesi Kesehatan
KKN-PK adalah salah satu mata kuliah seperti halnya mata kuliah lainnya
2. Penelitian
Sebagai salah satu bagian dari tridharma perguruan tinggi, aspek penelitian
3. Profesional
KKN ini dilaksanakan secara profesional, sesuai bidang tugas atau profesi
7
memungkinkan mahasiswa mengetahui dan mengerjakan apa yang harus
4. Program
5. Paradigma
6. Pemerintah Daerah
7. Partisipasi
8
8. Partnership
9. Pengabdian
kesehatannya.
9
BAB II
A. Keadaan Geografis
Sulawesi Selatan yang terletak pada bagian utara dengan Ibukota Makale.
Kabupaten Tana Toraja memiliki luas 2.054,30 km2 dengan elevasi ketinggian
Kelurahan Tondon Mamullu memiliki luas 274 km2. Kelurahan Tondon Mamullu
B. Keadaan Demografis
A. Jumlah Penduduk
Makale dan yang paling terendah adalah Kecamatan Kurra dengan jumlah
jiwa. Total Kartu Keluarga yang terdapat di Tondon Mamullu berjumlah 823
KK.
B. Jenis Kelamin
10
C. Keadaan Sosial Ekonomi / Budaya
bagian Utara memilih untuk memisahkan diri, sehingga Toraja bagian Selatan
Toraja baik dari wisata budaya, wisata alam, wisata kerajinan maupun wisata
keseniannya.
purbakala yang ada di Tana Toraja sudah menjadi aset dari UNESCO.
beberapa hari dan menghabiskan biaya yang tidaklah sedikit, sama halnya juga
menjadi salah satu adat isti adat yang tetap dijaga oleh orang Toraja hingga
saat ini. Hal tersebut bisa dilihat dengan beberapa wisata yang masih tetap
terjaga dengan baik dan merupakan bentuk fisik dari tradisi yang ada.
11
Tana Toraja juga memiliki berbagai macam hasil kerajinan yang unik, baik
dari hasil seni rupa berupa ukiran, pahatan, manik-manik, maupun tenunan.
Kerajinan khas asli toraja yakni berupa manik-manik, tenunan dan pahatan.
Tongkonan sebagai rumah adat orang Toraja memiliki nilai sebagai pemersatu
seluruh anggota keluarga yang ada di Tana Toraja. Biasanya tongkonan ini
masyarakat Tana Toraja. Umumnya rumpun keluarga yang ada di Tana Toraja
adat di Tana Toraja terdiri dari upacara adat rambu solo’ dan rambu tuka’.
maupun peresmian tongkonan. Hingga saat ini kedua upacara tersebut masih
Kesenian Tana Toraja juga tidak kalah menarik hal ini dikarenakan alat-
bahan yang natural. Contoh alat musik yang menjadi keunikan dari Tana
Toraja adalah pa’sulling yang dirangkap dengan musik bambu. Musik bambu
ini dibuat dengan menggunakan bambu. Hal ini sebagai simbol masyarakat
Tana Toraja menggunakan bambu sebagai bahan dasar untuk diolah menjadi
masyarakat lokal. Tana Toraja memiliki beragam jenis tarian yang masing-
masing memiliki makna saat akan ditampilkan. Bentuk dari kesenian seni rupa
12
ini menggambarkan akan konsep keagamaan dan sosial dari suku Toraja yang
(tulisan). Biasanya ukiran ini berada di tongkonan (rumah adat orang Toraja),
dari visualisasi ini karena bahasa Toraja yang hanya diucapkan dan tidak
memiliki sistem tulisan. Adapun setiap ukiran yang dibuat memiliki nama dan
makna khusus.
Tana Toraja dalam sistem pertanian juga menunjukkan akan keunikan. Hal
dan berternak. Ini disimbolkan dengan adanya kolam di tengah sawah sedalam
untuk mengontrol kuantitas air sawah dan cadangan air juga dimanfaatkan
D. Status Kesehatan
a. Faktor Lingkungan
dipisah antara sampah organik dan non organik). Hal ini juga terlihat
umum.
13
2) Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
3) Jamban Keluarga
telah memiliki jamban pribadi dalam rumah mereka dan juga terdapat
b. Faktor Perilaku
warga yang memiliki hewan ternak seperti babi, dan ayam dibuatkan
selain sebagai sumber penyakit juga menimbulkan bau yang kurang sedap,
serta ditambah lagi masih banyak warga yang tidak memiliki tempat
sampah.
14
Ditinjau dari sisi aktivitas fisik dan olahraga, masyarakat umunya
yang cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya Puskesmas
dipungut biaya karena pelayanan kesehatan telah gratis bagi yang memiliki
1) Puskesmas
34. 744 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 17.263 dan jumlah
15
tenaga kerja kesehatan dan non-kesehatan dari berbagai profesi fungsional
ahli gizi, dan apoteker. Berdasarkan data pada tahun 2016, jumlah tenaga
pegawai negeri sipil (PNS) dan 40 orang tenaga sukarela dan 9 orang
bidan PTT. Sementara itu, ditinjau dari aspek epidemiologi, pola penyakit
pada umumnya cukup bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari tabel 2.1
dibawah ini.
Tabel 2.1
Proporsi Penyakit Terbanyak
Tahun 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Makale
otitis media. Proporsi tertinggi berada pada penyakit ISPA dan Otitis
Media.
16
2) Posyandu
terbagi dua, yaitu posyandu khusus lansia dan posyandu balita. Sementara
posyandu.
3) Faktor Genetik
17
BAB III
A. Persiapan Observasi
pihak yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami. Hal
ini dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya masyarakat tidak terkejut
dan menyalahartikan maksud kedatangan kami. Selain itu, kami juga mengadakan
yang diperlukan.
B. Observasi Lapangan
tanggal 24 Juni 2019-4 Juli 2019 yang dilakukan pendataan TB dari rumah ke
18
diskusi singkat mengenai status kesehatan, kebersihan lingkungan, serta kebiasaan
masyarakatnya.
Lingkungan Dokong. Jadi, total rumah yang telah diobservasi, yaitu sebanyak 74
8. Masih banyak hewan yang ada di Kelurahan Tondon Mamullu yang belum
19
9. Pengetahuan masyarakat mengenai bahaya dan cara penanggulangan rabies
masih kurang.
C. Program Kerja
antara program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan hasil
beberapa rumusan program kerja. Rumusan program kerja ini terdiri dari
intervensi fisik dan intervensi non fisik. Namun, sebelum melaksanakan program
kerja tersebut, terlebih dahulu diadakan seminar program kerja dengan pemerintah
Mamullu dengan tujuan mendapatkan dukungan dan kerja sama serta membangun
20
Adapun program kerja yang telah disepakati bersama dalam seminar program
5. Penyuluhan Umum tentang Cara Pengobatan Pada Pasien dan Efek Samping
Obat TB.
Pemberantasan TB.
Pencegahan.
12. Penyuluhan Umum tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Sikat Gigi
Bersama.
21
D. Pelaksanaan Program Kerja
1. Intervensi Fisik
a. Penyuluhan Umum tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Sikat Gigi
Bersama.
Tuberkulosis.
22
k. Penyuluhan Umum tentang Pengenalan Penyakit Rabies dan Cara
Pencegahan.
Adapun berikut merupakan pemaparan hasil dari 12 program kerja yang telah
dilaksanakan:
dilaksanakan pada tanggal 25 Juni hingga 9 Juli 2019 dengan mengunjungi rumah
atas dilaksanakan secara bersamaan dalam satu kali kegiatan. Adapun kegiatan
a. Penyuluhan Umum 1
b. Penyuluhan Umum 2
c. Penyuluhan Umum 3
23
d. Penyuluhan Umum 4
2. Hasil Kegiatan
Tabel 3.1
Hasil Pendataan Kesehatan Pendeteksian Tuberkulosis
di Kel. Tondon Mamullu, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja
No Tahun Keterangan
Nama
. Pengobatan
1. 2017 Erawati Tidak dapat dikunjungi karena
2. Jacob
tidak dapat dihubungi dan
3. Aprilianto
tidak diketahui tempat
4. Muh. Syahrul
5. Wilhelmus tinggalnya.
Tidak dapat dikunjungi karena
6. Christian
sedang berada di luar daerah.
Tidak dapat dikunjungi karena
7. Marten Suba
sedang tidak berada di rumah.
Telah menjalani pengobatan
8. Jannar Simbong
tuberkulosis selama 5 bulan
9. Rachindy Sanglise Telah menjalani pengobatan
tuberkulosis selama 2 bulan
24
10. Inka
Telah dinyatakan sembuh
11. Yacob Tapong
Tidak dapat dikunjungi karena
12. Mareo berpindah tempat tinggal ke
2018 Kecamatan Rantetayo
Tidak dapat dihubungi dan
13. Adrianus tidak diketahui tempat
tinggalnya.
Umum tentang Cara Pengobatan Pada Pasien dan Efek Samping Obat TB,
25
Penularan Penyakit TB dari Segi Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Tangga,
Tongkonan Puang Mamullu dan Masjid Raya Makale, dan 7 Juli 2019 di
peserta yang hadir dalam penyuluhan berjumlah 115 orang yang terdiri dari
jumlah peserta mencapai target yakni 115 peserta dari 80 peserta yang
tuberkulosis sebesar lebih dari 50%. Hal ini menunjukkan masyarakat dapat
dikatakan telah memahami definisi, gejala, cara penularan, dan lainnya yang
26
c. Penyuluhan Umum tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Sikat
Gigi Bersama
Program kerja Penyuluhan Umum tentang Kesehatan Gigi dan Mulut telah
program kerja terkait tuberkulosis. Program kerja ini telah terlaksana sebanyak
Tongkonan Puang Mamullu dan Masjid Raya Makale, dan 7 Juli 2019 di
program kerja ini dihadiri oleh total 115 orang peserta. Berdasarkan hal
jumlah peserta mencapai target yakni 115 peserta dari 80 peserta yang
ditargetkan.
Adapun sikat gigi bersama dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Juli 2019 di
Sekolah Minggu Gereja Toraja Jemaat Moria Tondon. Sebelum sikat gigi
gigi dan mulut: jenis-jenis gigi, pentingnya menyikat gigi, akibat tidak
menyikat gigi, dan bagaimana cara menyikat gigi yang benar. Anak-anak juga
diajak untuk menyanyikan lagu sikat gigi. Selanjutnya, sekitar 10 orang anak
diajak untuk mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar. Selain itu,
27
mulut sebesar lebih dari 50%. Halini menunjukkan bahwa masyarakat dapat
Pencegahannya
Masjid Raya Makale, dan 7 Juli 2019 di Gereja Toraja Jemaat Moria Tondon.
kerja. Materi yang dibawakan, yakni definisi, gejala, dan cara pencegahan
rabies. Secara keseluruhan, program kerja ini dihadiri oleh total 115 orang
keberhasilan, maka jumlah peserta mencapai target yakni 115 peserta dari 80
peserta yang ditargetkan. Selain itu, berdasarkan hasil pre-test dan post-test,
1. Faktor Pendukung
pasien tuberkulosis.
28
2. Faktor Penghambat
tempat tinggalnya.
pendataan.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Juli, dan 7 Juli 2019 yang dilaksanakan sebanyak 4 kali bertempat di Puskesmas
Makale, Tongkonan Puang Mamullu, Masjid Raya Makale, Gereja Toraja Jemaat
ini diikuti oleh 115 peserta. Selain itu, mahasiswa KKN-PK Angkatan 58 Unhas
Program kerja ini dapat terlaksana dengan baik dalam pelaksanaannya berkat
B. Saran
Makale :
30
mengadakan pertemuan dengan pemerintah dan tokoh masyarakat
pendataan Tuberkulosis.
31
DAFTAR PUSTAKA
Indah, M. 2018. Tuberkulosis. Jakarta: Info Datin Pusat Data dan Informasi
Kesehatan RI.
32
Lampiran 1
33
b. Peta Wilayah Kerja Kelurahan Tondon Mamullu
34
Lampiran 2
35
Lampiran 3
Supervisor Lapangan
TERM
dr.OF
SittiREFERENCE (TOR)
Wahyuni, Ph.D.
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang/Rasional
Koordinator
Tuberkulosis (TB) adalah penyakitKelurahan
yang disebabkan oleh kuman yang
Filbert Tandean
disebabkan bakteri Mycobacterium tuberkulosis. TB biasanya memengaruhi
dahak (droplet nuclei) di udara yang berasal dari pasien TB paru infeksius.
Anggota
Tiffany
Di seluruh dunia, TB adalah salah Baby Sentosa
satu dari 10 pemicu utama kematian dan
Erica Wagiri
penyebab utama dari agenDanang
infeksi Hibatul
tunggalWafi
(di atas HIV/AIDS). Pada tahun
Andi Nurul Fadillah
Tri Anugrah
2016, secara mendunia diperkirakan Lestari
ada 10,4 juta kasus baru TB. Jumlah
Natalia Salempang
Jessica Tania
kasus baru TB di Indonesia sebanyak Lotokasus pada tahun 2017 (data per
420.994
Ronal Rainol A. Sallata
17 Mei 2018). Pada Provinsi Sulawesi Selatan, mencapai 4.910 kasus pada
laki-laki dan 3.598 kasus pada perempuan. Dari hasil Laporan Riskesdas tahun
atas angka provinsi dan tertinggi di Kab. Tana Toraja (6,8%). Kasus TB ini
pelayanan TB.
36
Faktor-faktor eksogen (merokok, ventilasi yang buruk, alkohol)
pada sistem kekebalan tubuh, membuat perokok lebih rentan infeksi TB.
monosit, dan limfosit CD4. Mekanisme lain, seperti gangguan fungsi silia dan
efek hormonal, bisa juga muncul setelah merokok. Oleh karena itu, semua
atau infeksi ulang dan juga risiko reaktivasi TB untuk pasien dengan infeksi
AIDS adalah hilangnya sel T CD4+ yang nyata dalam darah, jaringan limfoid,
Clinical stage kedua yaitu penurunan berat yang tidak diketahui penyebabnya,
37
infeksi traktus respiratorius yang rekurens seperti sinusitis, tonsillitis, otitits
media dan faringitis, herpes zoster, angular chelitis, ulserasi oral rekurens,
erupsi pruritus papula, dermatitis seboroik, infeksi jamur pada kuku. Untuk
clinical stage ketiga yaitu adanya diare kronis dan demam persisten yang tidak
isopsoriasis.
replikasi bakteri yang dicerna lebih tinggi. Selain itu, juga ditunjukkan secara
diabetes mellitus disebabkan oleh respon imun bawaan yang tertunda terhadap
paru. Sitokin yang terkait dengan respon bawaan (IL-1β, IL-6, TNF-α, IL-8)
dan tipe adaptif 1 (IL-10, IL-2, IFN-ɣ) akan meningkat pada pasien TB
TB. Untuk menentukan dampak status gizi pada kejadian TB, penulis
38
menganalisis data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional
serum albumin yang rendah juga meningkatkan risiko TB, tetapi vitamin A,
tiamin, riboflavin, dan status besi yang rendah tidak. Kekurangan gizi protein
Namun, Case Detection Rate (CDR) terhadap faktor risiko dan penyakit
risiko yang mungkin tidak disadari yang dapat menyebabkan penyakit TB dan
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
interprofesional education.
2. Tujuan Khusus
39
a. Memberikan pengetahuan pada masyarakat di kelurahan Tondon
D. Sasaran
a. Penyuluhan Umum
Penyuluhan 1
Penyuluhan 2
Penyuluhan 3
Penyuluhan 4
40
b. Kunjungan dari Rumah ke Rumah
F. Penanggung Jawab
1. Dilakukan pretest
2. Dilakukan penyuluhan
3. Dilakukan posttest
H. Sumber Dana
41
I. Penutup
Mengetahui,
Koordinator Kelurahan Penanggung Jawab
42
TERM OF REFFERENCE (TOR)
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang/Rasional
penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang
masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada
tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita
tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10%, dan 10% dari seluruh
43
berdasarkan data dari puskesmas sekitar 50% penderita tuberkulosis masih
belum terdeteksi.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
professional education.
2. Tujuan Khusus
tuberkulosis.
D. Sasaran
1. Penyuluhan Umum
44
2. Penyuluhan dari Rumah ke Rumah
1. Tahap Persiapan
warga.
kegiatan penyuluhan.
2. Tahap Pelaksanaan
45
b. Melakukan kegiatan penyuluhan.
tuberkulosis.
3. Tahap Evaluasi
adalah:
H. Sumber Dana
I. Penutup
Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
46
Filbert Tandean Tiffany Baby Sentosa
NIM C111 16 529 NIM C111 16 007
47
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang/Rasional
internasional maupun nasional. Terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC (8,8 juta
– 12 juta) yang terjadi secara global pada tahun 2016 (120 kasus / 100.000
penduduk). Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia,
China, Philipina, dan Pakistan. Sebagian besar estimasi insiden TBC pada
tahun 2016 terjadi di kawasan Asia Tenggara (45%) dan 25% terjadi di
kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Hal ini menunjukkan
Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi dengan angka kasus
Sulawesi Selatan pada tahun 2014, melaporkan jumlah kasus TBC Paru per
BTA+ sebesar 9.325 orang yaitu 5.587 laki-laki dan 3.738 perempuan, dengan
48
159/100.000 penduduk (tahun 2013), 152/100.000 penduduk (tahun 2014).
yang bersifat aerob dan berbentuk basil. Bakteri kecil ini ketika dikeluarkan
dari penderita TBC, dapat tetap melayang di udara sebagai droplets selama
menghasilkan banyak droplets infeksius dan hanya 10 basil TBC saja sudah
dapat menyebabkan infeksi. Jika terhirup oleh orang yang berdaya tahan tubuh
Gejala klinis pasien yang dapat digolongkan suspek penderita TBC adalah
TBC, demam, sering berkeringat pada malam hari, penurunan berat badan
secara tidak disengaja, ada juga penderita TB dengan gejala batuk berdarah
49
dahaknya akan berwarna kuning. Kahak nya berwarna kuning dan purulent
kerana infeksi terjadi pada lobus di paru dan kuning dahak nya kerna hasil dari
reseptor batuk oleh microorganism yang telah masuk lewat salur pernafasan.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mengenai bahayanya TB
D. Sasaran
50
a. Pertemuan pertama
b. Pertemuan kedua
c. Pertemuan ketiga
d. Pertemuan keempat
2. Kunjungan dari rumah ke rumah setiap hari minimal 3 rumah per hari:
F. Penanggung Jawab
Nor Farzana binti Mahmood (Pendidikan Dokter Umum, NIM. C111 16 838)
1. Tahap Persiapan
51
a. Observasi lingkungan sekitar Kelurahan Tondon Mamullu dan
perwakilan di Makale.
penyuluhan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Ceramah (penyuluhan)
b. Diskusi
c. Pertanyaan-jawaban lisan
d. Penutup
3. Tahap Evaluasi
adalah:
52
2. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai Gejalan Klinis TB
H. Sumber Dana
I. Penutup
kasih.
Mengetahui,
Koordinator Kelurahan Penanggung Jawab
53
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
“Penyuluhan Cara Pengobatan pada Pasien dan Efek Samping Obat TB”
Penyakit ini menjadi ancaman yang serius dan terus menerus, walaupun
insidens di Indonesia pada angka 460.000 kasus baru per tahun. Penderita TB
rendah.2 Diagnosis yang akurat, terapi yang efektif dari penyakit TB,
Melalui program yang diadopsi dari WHO, Indonesia sejak tahun 1995
chemotherapy). Program ini telah diadopsi oleh 119 negara dan berhasil
paru.
54
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
education.
2. Tujuan Khusus
D. Sasaran
Tana Toraja.
1. Penyuluhan
55
G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
H. Sumber Dana
I. Penutup
wilayah tersebut
Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
56
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Tuberkulosis”
B. Latar Belakang/Rasional
secara internasional maupun nasional. Terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC
(8,8 juta – 12 juta) yang terjadi secara global pada tahun 2016 (120 kasus /
100.000 penduduk). Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India,
TBC pada tahun 2016 terjadi di kawasan Asia Tenggara (45%) dan 25%
420.994 kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Hal ini menunjukkan
banyaknya kasus TBC yang masih terjadi di Indonesia. (Indah, 2018). Salah
satu faktor penyebab masih banyaknya kasus TBC adalah masih rendahnya
(PMO).
57
Pengawas Minum Obat (PMO) adalah suatu bentuk pengawasan
paru untuk meminum obat secara teratur. Ada hubungan peran keluarga
keluarga yang memenuhi peran yang baik sebagai PMO berpeluang 20 kali
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
58
D. Sasaran
setiap rumah 2 orang per hari, kunjungan dilakukan setiap 5 kali seminggu,
1. Penyuluhan Umum 1
2. Penyuluhan Umum 2
3. Penyuluhan Umum 3
4. Penyuluhan Umum 4
59
F. Penanggung Jawab
1. Tahap Persiapan
kegiatan.
penyuluhan.
2. Tahap Pelaksanaan
kegiatan, yaitu:
60
3. Tahap Evaluasi
H. Sumber Dana
I. Penutup
Mengetahui,
Koordinator Kelurahan Penanggung Jawab
61
TERM OF REFERENCE (TOR)
A. Nama Kegiatan
Lainnya”
B. Latar belakang
pada tahun 1882. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi pada saluran
Tuberculosa .Bakteri ini berupa basil yang bersifat tahan asam ,sehingga jika
seseorang telah terinfeksi oleh bakteri ini, maka akan memerlukan waktu
yang relatif lama untuk proses penyembuhan. Bagian tubuh yang paling
tubuh lainnya seperti meningis, ginjal, tulang dan nodus limphe (Smeltzer dan
negara dengan beban Tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia setelah India dan
di Indonesia sekitar 10% dari total jumlah pasien TB diseluruh dunia. Secara
62
100.000 penduduk; (2) wilayah Jawa dan Bali angka prevalensi TB adalah 110
dengan provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk bone dan Sulawesi
adalah Makassar dan Laut Flores. Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan
Riskedes tahun 2007 TB paru klinis dengan prevalensi 1,03% enam dari 23
tertinggi pada umur 65 tahun. Menurut jenis kelamin, tertinggi pada laki-laki
banyak kasus-kasus TB yang belum terjaring dengan baik dan salah satu
63
Salah satu gejala yang dapat diatasi adalah sesak nafas, yaitu dengan cara
peran aktif dengan semangat kemitraan dari berbagai instusi dan semua pihak
yang terkait. Adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Adanya
C. Tujuan
1. Tujuan Umun
interprofesional education
2. Tujuan Khusus
64
3. Memberikan dosis latihan pernafasan
D. Sasaran
1. Penyuluhan Umum
a. Pertemuuan 1
b. Pertemuan 2
c. Pertemuan 3
d. Pertemuan 4
65
F. Penanggung Jawab
1. Instrumen Kegiatan
a. Leaflet
b. Masker
2. Pelaksanaan Kegiatan
masyarakat
dilaksanakan
3. Indikator keberhasilan
setelah penyuluhan
66
c. Masyarakat memahami pentingnya latihan pernapasan pada penderita
H. Sumber Dana
Tana Toraja
I. Penutup
Mengetahui,
Kordinator Desa/Kel Penanggung Jawab
67
TERM OF REFERENCE (TOR)
A. Nama Kegiatan
B. Latar belakang
Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu
Menurut laporan WHO tahun 2015, ditingkat global diperkirakan 9,6 juta
kasus TB baru dengan 3,2 juta kasus diantaranya adalah perempuan. Dengan
1,5 juta kematian karena TB dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Dari
kasus TB tersebut ditemukan 1,1 juta (12%) HIV positif dengan kematian
Obat (TB-RO) dengan kematian 190.000 orang. Dari 9,6 juta kasus TB baru,
diperkirakan 1 juta kasus TB Anak (di bawah usia 15 tahun) dan 140.000
diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun (399 per 100.000 penduduk)
63.000 kasus TB dengan HIV positif (25 per 100.000 penduduk). Angka
sebanyak 129 per 100.000 penduduk. Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus,
68
diantaranya 314.965 adalah kasus baru. Secara nasional perkiraan prevalensi
diperkirakan sebanyak 6700 kasus yang berasal dari 1,9% kasus TB-RO dari
kasus baru TB dan ada 12% kasus TB-RO dari TB dengan Pengobatan Ulang
(Kemenkes, 2016)
Kabupaten Tana Toraja tahun 2015 Penemuan Kasus TBC BTA positif ( CDR
) 157 Kasus, Target Kinerja Indikatif Tahun 2019 sebanyak 491 Kasus
Penularan TB, cara Batuk yang tidak benar salah satu dari yang dapat
C. Tujuan
1. Tujuan Umun
interprofessional education
2. Tujuan Khusus
69
D. Sasaran
1. Penyuluhan Umum
a. Pertemuuan 1
b. Pertemuan 2
c. Pertemuan 3
d. Pertemuan 4
F. Penanggung Jawab
70
G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
1. Dilakukan Pretest
3. Dilakukan Posttest
H. Sumber Dana
Tana Toraja
I. Penutup
Mengetahui,
Kordinator Desa/Kel Penanggung Jawab
71
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang
terdapat banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi bakteri ini biasanya
menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi secara
Philippina and Pakistan. Selain itu terdapat tantangan yang perlu menjadi
Global Report Tuberkulosis tahun 2017, secara global kasus baru tuberkulosi
sebesar 6,3 juta, setara dengan 61% dari insiden tuberkulosis (10,4 juta).
RI, 2018)
72
Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi dengan angka kasus
Sulawesi Selatan pada tahun 2014, melaporkan jumlah kasus TBC Paru per
BTA+ sebesar 9.325 orang yaitu 5.587 laki-laki dan 3.738 perempuan,
penduduk (tahun 2016). Terdapat penurunan angka CNR pada tahun 2014
kasus TBC agar penderita dapat segera diobati dan disembuhkan sehingga
kondisi fisik rumah (Setiadi dan Hermawati, 2014). Lingkungan fisik rumah
paru atau kondisi rumah dan berbagai perangkat yang ada di dalamnya yang
73
meliputi bentuk, kondisi bangunan serta padat hunian dalam rumah
paru yang selanjutnya berdampak pada kesehatan keluarga (Rahayu & Sodik,
2014)
paru adalah lingkungan rumah yang kurang sehat misalnya kurang adanya
kepadatan hunian dalam rumah dan bahan bangunan didalam rumah. Selain
baik juga akan dapat merugikan kesehatan dan dapat mempengaruhi penyakit
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Professional Education.
74
2. Tujuan Khusus
sehat
D. Sasaran
F. Penanggung Jawab
75
G. Mekanisme Rancangan Kegiatan
1. Instrumen kegiatan
a) Memberikan pretest
c) Memberikan posttest
2. Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
diberikan materi.
76
3) Memberikan pertanyaan secara lisan berkaitan dengan cara
3. Indikator Keberhasilan
a. Kuantitas
kuantitatif yaitu:
mengikuti penyuluhan.
mengikuti penyuluhan.
mengikuti penyuluhan
H. Sumber Dana
77
I. Penutup
Tana Toraja
Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
78
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
kesehatan masyarakat yang penting dan perlu mendapatkan perhatian. Hal ini
juta kasus TB baru pertahun (399 per 100.000 penduduk) dengan 100.000
kematian pertahun (41 per 100.000 penduduk; 63.000 kasus TB dengan HIV
termasuk dalam daerah dengan prevalensi TB yang cukup tinggi. Pada tahun
sebanyak 162 orang, jumlah seluruh kasus TB sebanyak 186 orang, dan
79
di Indonesia, terutama Tana Toraja yang merupakan salah satu lokasi KKN
Pengobatan TB memakan proses yang cukup lama, yakni sekitar 6-9 bulan
atau lebih. Penyakit TB dapat disembuhkan secara total apabila penderita rutin
dengan gizi yang cukup baik. Lamanya pengobatan yang berkisar antara 6-9
periode tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan penderita menjadi kebal atau
disiplin minum obat. Pengobatan yang tidak tuntas ini dapat mengakibatkan
obat yang dikonsumsi akan semakin banyak dan pengobatan juga akan
semakin lama. Adapun reaksi dari obat TB-MDR lebih berat dibandingkan
80
diskriminasi dari keluarga terdekatnya, dalam hal ini suami. Suami M merasa
internasional yang berfokus pada isu TB, menyebutkan bahwa stigma dan
khawatir dan takut jika orang lain mengetahui penyakit yang mereka derita
karena bisa saja mereka mendapat stigma atau label negatif masyarakat. Hal
ini berlaku pula bagi penderita TB. Stigma yang memunculkan diskriminasi,
khususnya TB, sangat penting dan seyogianya dimulai dari diri si penderita
Adapun hal ini tidak terlepas dari dukungan sosial yang diberikan keluarga
individu. Rogers (dalam Feist & Feist, 2008) mengatakan bahwa interaksi
81
individu dan lingkungannya turut memengaruhi konsep diri (self-concept)
yang dimiliki oleh individu. Konsep diri atau gambaran individu mengenai
acceptance). Hal ini akan diperkuat ketika orang lain menerima individu
dirinya diterima dan merasa lebih berharga. Adanya penerimaan akan diri
memiliki konsep diri yang positif dan akan memengaruhi sikap, pikiran, dan
perasaannya.
dirinya yang sekarang, yakin bahwa dirinya dapat membangun relasi yang
baik, dan mengembangkan kepedulian terhadap orang lain. Hal ini juga
tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan memberikan pengaruh. Hal ini
82
(1979) dimana perkembangan individu dipengaruhi oleh segala sesuatu yang
ada di lingkungannya. Oleh karena itu, selain kesadaran dari diri penderita TB
penderita TB.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
suspek TB.
D. Sasaran
83
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
1. Penyuluhan Umum
a. Penyuluhan Umum 1
b. Penyuluhan Umum 2
c. Penyuluhan Umum 3
d. Penyuluhan Umum 4
84
akan diberikan kepada anggota keluarga di setiap rumah setelah
F. Penanggung Jawab
1. Tahap Persiapan
penyuluhan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pembukaan.
85
b. Pemberian pre-test kepada peserta penyuluhan dengan pertanyaan,
dijauhi/diasingkan?”
f. Penutupan.
3. Tahap Evaluasi
20 orang.
H. Sumber Dana
86
I. Penutup
Mengetahui,
87
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang
Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui
gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing, dan kera. Selain itu,
virus tersebut juga dapat ditularkan melalui kontak virus (di dalam saliva
binatang) dengan luka pada host ataupun melalui membran mukosa yang utuh
misalnya selaput konjungtiva mata, mulut anus dan alat genetalia eksterna.
Penyakit ini sangat penting artinya bagi kesehatan masyarakat, karena jika
sekitar 150 negara, sekitar 55.000 orang meninggal karena rabies. Jumlah
orang yang tergigit hewan penular rabies (HPR) diperkirakan lebih dari 150
juta orang dan memperoleh pengobatan profilaksis vaksin anti rabies. Sekitar
Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan sebelum perang dunia ke-2 terjadi.
88
Distribusi penyakit rabies sangat bervariasi untuk setiap belahan dunia. Di
masyarakat mengenai bahaya gigitan anjing menjadi salah satu faktor masih
sampel anjing, hal ini juga terjadi pada daerah daerah yang jauh seperti
Tana Toraja yang sejak dahulu telah memiliki interaksi yang cukup dekat
anjing berupa cakaran atau gigitan dengan luka yang tidak parah dianggap
menyebutkan bahwa kontak antara saliva HPR dengan mukosa kulit akan
menjadi faktor risiko terjadinya penyakit rabies. Hal lain yang memungkinkan
al., 2012).
89
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
penyakit rabies.
D. Sasaran
1. Penyuluhan Umum
a. Penyuluhan Umum 1
b. Penyuluhan Umum 2
90
Tempat : Tongkonan Puang Mamullu
c. Penyuluhan Umum 3
d. Penyuluhan Umum 4
F. Penanggung jawab
1. Persiapan
d. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan.
91
f. Penyampaian materi tentang penyakit dan cara pencegahannya oleh
pemateri.
2. Pelaksanaan
H. Sumber Dana
I. Penutup
58 kel. Tondon Mamullu kec. Makale Kab. Tana Toraja ini dibuat untuk
Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
92
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. Nama Kegiatan
Dalam bidang kedokteran gigi, kasus karies adalah kasus terbanyak yang
dan 55%-95% usia 35-44 tahun. Keadaan tersebut mungkin akibat adanya
anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies gigi. Selain itu 43,4%
yang belum tertangani) dan 67,2% memiliki pengalaman karies. Data terbaru
yang dirilis oleh Oral Health Media Centre pada April 2012, memperlihatkan
sebanyak 60 – 90% anak usia sekolah dan hampir semua orang dewasa di
proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar pada penduduk usia > 3 tahun
93
menurut provinsi tahun 2018 menunjukkan posisi tertinggi dibandingkan
provinsi lainnya, namun proporsi masalah gigi dan mulut sulawesi selatan
menempati urutan kedua yaitu 34,5% di bawah Luwu Timur, dengan nilai
masyarakat dalam menyikat gigi hal ini dapat dilihat dari angka presentase
penduduk yang benar menyikat gigi pada Kab. Toraja adalah sebesar 71,2%
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum
Interfrofesional Education.
2. Tujuan khusus
94
D. Sasaran
Tana Toraja.
1. Penyuluhan Umum
a. Penyuluhan Umum 1
b. Penyuluhan Umum 2
c. Penyuluhan Umum 3
d. Penyuluhan Umum 4
95
F. Penanggung Jawab
1. Instrumen Kegiatan
b. Model Gigi
c. LCD
2. Bentuk Kegiatan
dua arah antara pemateri dengan murid-murid TPA dan sekolah minggu.
gereja.
H. Sumber Dana
Dana yang kami gunakan untuk penyuluhan ini adalah dana swadaya
I. Penutup
96
dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat setempat dan murid-murid
Mengetahui,
Koordinator Desa Penannggung Jawab
97
Lampiran 4
GANT CHART
Ket
Waktu Pelaksanaan PJ
No .
Kegiatan
. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penerimaan Filbert
Pemasangan
Danan
2 Spanduk
g
Posko
Persiapan
3 Aurelia
Administrasi
Pengambila
4 n Data Ronal
Sekunder
Pengambila
5 n Data Lestari
Primer
Seminar
6 Program Ronal
Kerja
Penyuluhan
7 Erica
Umum
8 Pengkodean Tiffany
97
Data
Pengimputa
9 Natalia
n Data
Analisis
10 Jessica
Data
Penyusunan
11 Nurul
Laporan
Persiapan
Farzan
12 Seminar
a
Akhir
Seminar
13 Filbert
Akhir
Danan
14 Penarikan
g
98
Lampiran 5
99
kesadaran
masyarakat
terhadap
faktor risiko Gereja tuberkulos
Tana
yang Moria is.
Toraja
mungkin Tondon
ada.
100
post test.
3. Penyuluhan Setelah 1. Memberik Masyara Puskes Swadan 1. Kehadiran Jumat, Nor
Gejala mengikuti an kat mas a sebanyak 28 Farzana
Klinis kegiatan pengetahu Umum Makale mahasis 50% dari Juni Bt.
Penderita penyuluhan, an pada di wa target 2019 Mahmood
Tuberkulos peserta warga di Kelurah KKN- jumlah
is diharapkan Kelurahan an Tongko PK peserta.
memahami Tondon Tondon nan Angkata 2. Terjadi Rabu,
dan Mamullu Mamull Puang n Ke-58 peningkat 3 Juli
mengetahui mengenai u Mamull Unhas, an 2019
tentang bahayanya u Kel. pengetahu
gejala-gejala TB Tondon an tentang Mingg
klinis TB. 2. Meningkat Mesjid Mamull faktor u, 7
kan Raya u, Kec. risiko dan Juli
keinginan Makale Makale, bahaya 2019
masyaraka Kab. penyakit
t untuk ke Tana tuberkulos
Pukesmas Gereja Toraja is.
Makale Moria
sekiranya Tondon
terdapat
gejal-
gejala TB.
3. Menurunk
an statistic
Penderita
TB,
khususnya
101
di Tondon
Mamullu.
4. Menurunk
an resiko
penularan
TB di
kecamatan
Makale.
Puskes
mas Swadan 1. Kehadiran
Makale a sebanyak Jumat,
mahasis 50% dari 28
Tongko wa target Juni
Pengendalia
Agar Masyara nan KKN- jumlah 2019
n TB
Penyuluhan masyarakat kat Puang PK peserta.
berbasis
Cara memahami Umum Mamull Angkata 2. Terjadi
komunitas
Pengobatan cara di u n Ke-58 peningkat Rabu, Danang
dengan 3 Juli
4. pada Pasien pengobatan Kelurah Unhas, an Hibatul
pendekatan 2019
dan Efek TB dan efek an Kel. pengetahu Wafi
interprofessi
Samping samping obat Tondon Mesjid Tondon an tentang
onal
Obat TB TB Mamull Raya Mamull faktor Mingg
education.
u Makale u, Kec. risiko dan u, 7
Makale, bahaya Juli
Kab. penyakit 2019
Gereja Tana tuberkulos
Moria Toraja is.
Tondon
102
1. Untuk Puskes
meningkat mas
kan Makale
pemahama 1. Kehadiran
n Swadan
Tongko sebanyak
mengenai a
50% dari Jumat,
Pengawas nan mahasis 28
Puang target
Minum wa Juni
Pengendalia Mamull jumlah
Obat Masyara KKN- 2019
n u peserta.
(PMO) dan kat PK
Tuberkulosis 2. Terjadi
Pentingnya pentingnya Umum Angkata
berbasis peningkat Rabu,
PMO PMO di n Ke-58
Kelurah
komunitas Mesjid an 3 Juli Filbert
5. dalam dalam Unhas,
dengan Raya pengetahu 2019 Tandean
Pemberanta pemberant an Kel.
pendekatan Makale an tentang
san TBC asan TBC Tondon Tondon
inter- faktor
Mamull Mamull
professional 2. Untuk risiko dan Mingg
meningkat u Gereja u, Kec. u, 7
education bahaya
kan Moria Makale, Juli
penyakit
pengetahu Tondon Kab. 2019
tuberkulos
an Tana
is.
mengenai Toraja
kriteria
PMO yang
baik.
6. Penyuluhan Pengendalia 1. Memberik Masyara Puskes Swadan 1. Kehadiran Jumat, Andi
Edukasi n an edukasi kat mas a sebanyak 28 Nurul
Latihan tuberkulosis latihan Umum Makale mahasis 50% dari Juni Fadillah
Pernafasan berbasis pernafasan di wa target
103
pada
penderita
tuberkulos
is dan Tongko KKN- jumlah
penyakit nan 2019
PK peserta.
paru Puang Angkata 2. Terjadi
pada komunitas lainnya Mamull n Ke-58 peningkat
u Rabu,
Penderita denggan 2. Memberik Kelurah Unhas, an 3 Juli
Tuberkulos pendekatan an an Kel. pengetahu 2019
is dan interprofesio pemahama Tondon Tondon an tentang
Mesjid
Penyakit nal n Mamull Mamull faktor
Raya
Paru education mengenai u u, Kec. risiko dan Mingg
Makale
Lainnya tujuan Makale, bahaya u, 7
latihan Kab. penyakit Juli
pernafasan Gereja Tana tuberkulos 2019
3. Memberik Moria Toraja is.
an dosis Tondon
latihan
pernafasan
7. Penyuluhan Pengendalia 1. Masyarak Masyara Puskes Swadan 1. Kehadiran Jumat, Ronal
Cara Batuk n at dapat kat mas a sebanyak 28 Rainol A.
yang Benar tuberkulosis Memaham Umum Makale mahasis 50% dari Juni Sallata
berbasis i Tujuan di wa target 2019
komunitas Batuk Kelurah KKN- jumlah
dengan yang an Tongko PK peserta.
pendekatan benar, Tondon nan Angkata 2. Terjadi Rabu,
interprofessi 2. Masyarak Mamull Puang n Ke-58 peningkat 3 Juli
onal at dapat u Mamull Unhas, an
104
u
Kel. pengetahu 2019
Memaham Mesjid Tondon an tentang
i Cara Raya Mamull faktor
education Batuk Makale u, Kec. risiko dan Mingg
yang Makale, bahaya u, 7
benar Kab. penyakit Juli
Gereja Tana tuberkulos 2019
Moria Toraja is.
Tondon
8. Penuluhan Pengendalia 1. Memberik Masyara Puskes Swadan 1. Kehadiran Jumat, Natalia
Pencegahan n an kat mas a sebanyak 28 Salempan
Penularan tuberkulosis pengetahu Umum Makale mahasis 50% dari Juni g
Penyakit berbasis an kepada di wa target 2019
TBC dari komunitas masyaraka Kelurah KKN- jumlah
segi dengan t tentang an Tongko PK peserta.
Lingkunga pendekatan ciri-ciri Tondon nan Angkata 2. Terjadi Rabu,
n Fisik interprofesio rumah Mamull Puang n Ke-58 peningkata 3 Juli
Rumah nal yang sehat. u Mamull Unhas, n 2019
Tangga education. 2. Memberik u Kel. pengetahu
an Tondon an tentang Mingg
pengetahu Mesjid Mamull cara u, 7
n cara Raya u, Kec. penularan Juli
mencegah Makale Makale, dan gejala 2019
penularan Kab. penderita
penyakit Tana tuberkulos
TBC dari Gereja Toraja is yang
105
dinilai
segi rumah Moria melalui
tangga. Tondon pre dan
post test.
9. Penyuluhan Peserta 1. Meminim Masyara Puskes Swadan 1. Terlaksan Jumat, Aurelia
Pentingnya diharapkan alisir kat mas a anya 28 Anisa
Penerimaan dapat stigma dan Umum Makale mahasis kegiatan Juni Galla’
dan memahami diskrimina di wa penyuluha 2019 Ada’
Dukungan dampak si Kelurah KKN- n ini
Sosial stigma dan masyaraka an Tongko PK sebanyak
terhadap diskriminasi t terhadap Tondon nan Angkata 4 kali dan Rabu,
Penderita serta penderita Mamull Puang n Ke-58 masing- 3 Juli
Suspek TB pentingnya suspek u Mamull Unhas, masing 2019
di penerimaan TB. u Kel. penyuluha
Kelurahan dan 2. Meningkat Tondon n dihadiri Mingg
Tondon dukungan kan Mesjid Mamull oleh 20 u, 7
Mamullu sosial. penerimaa Raya u, Kec. orang. Juli
n dan Makale Makale, 2. Bertamba 2019
dukungan Kab. hnya
sosial Tana pengetahu
masyaraka Gereja Toraja an
t terhadap Moria masyaraka
penderita Tondon t
suspek mengenai
TB. pentingny
a
penerimaa
n dan
106
dukungan
sosial
terhadap
penderita
suspek TB
dilihat
dari hasil
dari pre-
test dan
post-test.
1 Penyuluhan Memberikan 1. Siswa Masyara Puskes Swadan Dihadiri Jumat, Jessica
0. mengenai edukasi Sekolah kat mas a sebanyak 15 28 Tania
penyakit pengetahuan Dasar Umum Makale mahasis peserta Juni Loto
rabies dan dasar dapat di wa 2019
cara mengenai pengetahu Kelurah KKN-
pencegahan penyakit an dasar an Tongko PK
nya rabies dan mengenai Tondon nan Angkata Rabu,
pencegahann penyakit Mamull Puang n Ke-58 3 Juli
ya kepada rabies. u Mamull Unhas, 2019
siswa 2. Siswa u Kel.
sekolah Sekolah Tondon Mingg
dasar di Dasar Kel. Mesjid Mamull u, 7
wilayah Kel. Tondon Raya u, Kec. Juli
Tondon Mamullu, Makale Makale, 2019
Mamullu, Kec. Kab.
Kec. Makale, Makale, Tana
Kab. Tana Kab. Gereja Toraja
Toraja Tanatoraja Moria
107
dapat Tondon
melakuka
n
pencegaha
n secara
tepat
terhadap
penyakit
rabies.
108
faktor-
faktor
penyebab
kerusakan
kesehatan
gigi dan
mulut.
3. Memberik
an
informasi
dan Tondon
pengetahu
an
mengenai
cara
pencegaha
n
kerusakan
gigi dan
mulut.
109
(dr. Sitti Wahyuni, Ph.D.) (Daniel Tanding, S.E.) (Filbert Tandean)
NIP. 196612191996032001 NIP. 197031122006041055 NIM. C111 16 529
110
Lampiran 6
DESA/KELURAHAN : PAPPALLUANG
PUSKESMAS : BARANA
KECAMATAN : BANGKALA BARAT
KABUPATEN/KOTA : JENEPONTO
Jumlah Mahasiswa = 12 orang
Hasil yang Dicapai Sumber Dana Unsur yang
No Kegiatan Jumlah (Rp)
Satuan % Swadana Puskesmas Lain-lain Terlibat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Terlaksananya penyuluhan di
SDN 244 Pappalluang.
33 siswa SDN 244
Peningkatan pengetahuan
Pappalluang
Penyuluhan Etika Batuk anak SD pada penyuluhan
1 Rp156.000,- - - Rp156.000,- 19 siswa SD Inpres
dan Bersin yang diukur melalui anak SD
234 Bonto-Bonto
dapat mempraktekkan
bersama-sama cara etika
batuk dan bersin
2 Edukasi PHBS 1. Anak SD di Desa - - - - 33 siswa SDN 244
Cuci Tangan Pakai Sabun Pappalluang Pappalluang
memahami cara 19 siswa SD Inpres
mencuci tangan pakai 234 Bonto-Bonto
sabun dengan benar
2. Anak SD di Desa
Pappalluang mampu
mempraktikkan cuci
111
tangan pakai sabun
dengan benar
1. Terlaksananya
kegiatan dengan turut
berpartisipasinya
Peningkatan Pemahaman
siswa sekolah dasar di
tentang Cara Menjaga
SD Negeri No 244
Kesehatan Gigi dan Mulut
Pappalluang dan SD 33 siswa SDN 244
di SD Negeri No. 244
Inpres 234 Bonto- Pappalluang
Pappalluang dan SD -
3 Bonto - - - 19 siswa SD Inpres
Inpres 234 Bonto-Bonto di
2. Anak SD Negeri No 234 Bonto-Bonto
Desa Pappaluang
244 Pappalluang dan
Kecamatan Bangkala
SD Inpres 234 Bonto-
Barat Kabupaten
Bonto telah
Jeneponto.
mengetahui cara
menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya
4 Penerapan Pemahaman 1. Terlaksananya Rp505.000,- - - Rp505.000,- 33 siswa SDN 244
Sikat Gigi kegiatan dengan turut Pappalluang
yang Baik dan Benar berpartisipasinya 19 siswa SD Inpres
siswa sekolah dasar di 234 Bonto-Bonto
SD Negeri No 244
Pappalluang dan SD
Inpres 234 Bonto-
Bonto
2. Anak SD Negeri No
244 Pappalluang dan
SD Inpres 234 Bonto-
112
Bonto telah
mengetahui cara
menyikat gigi yang
baik dan benar
Kualitatif: Terlaksananya
kegiatan sebanyak 2 kali
Penyuluhan Pemenuhan
Kuantitatif:
IMD, ASI Eksklusif, dan Pelaksanaan 1: 22
Peningkatan pengetahuan
MP-ASI untuk orang
Pelaksanaan 1: 33,3%
Pencegahan Stunting di Pelaksanaan 2: 15
5 Pelaksanaan 2: 53,3% Rp150.000,- - - Rp150.000,-
Desa Pappaluang orang
Rata-rata: 43,3%
Kecamatan Bangkala Total: 37 orang
Penguasaan materi
Barat Kabupaten
Pelaksanaan 1: 77,8%
Jeneponto
Pelaksanaan 2: 86,7%
Rata-rata: 82,2%
Kualitatif: Terlaksananya
kegiatan sebanyak 2 kali
Sosialisasi Imunisasi Kuantitatif:
Pelaksanaan 1: 23
sebagai Upaya Peningkatan pengetahuan
orang
Pencegahan Penyakit Pelaksanaan 1: 31,5%
Pelaksanaan 2: 15
6 Menular di Desa Pelaksanaan 2: 33,3% Rp150.000,- - - Rp150.000,-
orang
Pappaluang Kecamatan Rata-rata: 32,4%
Total: 38 orang
Bangkala Barat Penguasaan materi
Kabupaten Jeneponto Pelaksanaan 1: 63,1%
Pelaksanaan 2: 40%
Rata-rata: 51,5%
7 Edukasi Kehamilan Risiko Kualitatif: Terlaksananya - - - - Masyarakat di Desa
Tinggi sebagai Dampak kegiatan Pappalluang
113
Pernikahan Usia Dini di Kuantitatif:
Desa Pappaluang Peningkatan pengetahuan
sebanyak 19 orang
Kecamatan Bangkala pada 63% peserta
Barat Kabupaten
Jeneponto
Media edukasi
tersampaikan via
Perangkat Desa dan
WhatsApp dan dibaca
masyarakat Desa
oleh peserta grup yaitu
Pappalluang serta
8 Pedoman Isi Piringku perangkat desa dan - - - -
Perwakilan
masyarakat Desa
Puskesmas Barana
Pappalluang Kec.
Bangkala Barat Kab.
Jeneponto
Informasi terkait bubuk
abate dan stiker tentang
Perangkat Desa dan
Pengenalan serta cara penggunaan bubuk
masyarakat Desa
Pembagian Sticker abate yang baik dan benar
9 - - - - Pappalluang serta
tentang Cara Penggunaan dapat tersebar dan
Perwakilan
Bubuk ABATE tersampaikan ke
Puskesmas Barana
masyarakat desa
Pappalluang
Media edukasi Perangkat Desa dan
tersampaikan via masyarakat Desa
Edukasi tentang Bahaya WhatsApp dan dibaca Pappalluang
10 oleh peserta grup yaitu - - - -
Hiperekolestrolemia Kecamatan Bangkala
perangkat desa dan Barat Kabupaten
masyarakat Desa Jeneponto
114
Pappalluang Kec.
Bangkala Barat Kab.
Jeneponto
Peningkatan Pemahaman Terkirim dan - - - - Perangkat Desa dan
Masyarakat Desa tersebarluasnya pamphlet masyarakat Desa
Pappalluang Mengenai DAGUSIBU melalui Pappalluang
11
Dagusibu (Dapatkan, group whatsApp dengan Kecamatan Bangkala
Gunakan, Simpan, Buang) perangkat desa dan warga Barat Kabupaten
Obat desa di Desa Pappalluang Jeneponto
Terkirim dan tersebar - - - -
luaskannya pamphlet
Perangkat Desa dan
Edukasi Cara Pemilihan
Edukasi Cara Pemilihan masyarakat Desa
Daging yang Baik dan
Daging yang Baik dan Pappalluang
12 Benar serta Tata Cara
Benar serta Tata Cara Kecamatan Bangkala
Penyimpanannya kepada
Penyimpanannya Barat Kabupaten
perangkat desa dan
Jeneponto
masyarakat Desa
Pappalluang
Poster dan video terkait - - - - Perangkat Desa dan
Penyuluhan Pencegahan
informasi tentang masyarakat Desa
ISPA di Desa Pappalluang
penyakit ISPA tersebar Pappalluang
13 Kecamatan Bangkala
melalui grup WhatsApp Kecamatan Bangkala
Barat Kabupaten
Barat Kabupaten
Jeneponto
Jeneponto
14 Edukasi Vaksin COVID- Terkirim dan - - - - Perangkat Desa dan
19 dalam Mewujudkan tersebarluasnya poster masyarakat Desa
Akselerasi Jeneponto dan video penyuluhan Pappalluang
Sehat dan Smart di Desa Vaksin COVID-19 Kecamatan Bangkala
115
melalui grup whatsApp
dengan perangkat desa Barat Kabupaten
Pappalluang
dan warga desa di Desa Jeneponto
Pappalluang
Terkirim dan - - - -
Perangkat Desa dan
Penyuluhan Hipertensi tersebarluasnya poster
masyarakat Desa
Di Desa Pappalluang dan video penyuluhan
Pappalluang
15 Kecamatan Bangkala Hipertensi melalui grup
Kecamatan Bangkala
Barat WhatsApp dengan
Barat Kabupaten
Kabupaten Jeneponto perangkat desa dan warga
Jeneponto
desa di Desa Pappalluang
Terkirim dan - - - -
Edukasi Penggunaan Perangkat Desa dan
tersebarluasnya poster
Jamban Sehat dan Air masyarakat Desa
penyuluhan jamban sehat
Bersih di Desa Pappalluang
16 dan air bersih melalui
Pappalluang Kecamatan Kecamatan Bangkala
grup WhatsApp dengan
Bangkala Barat Barat Kabupaten
perangkat desa dan warga
Kabupaten Jeneponto Jeneponto
desa di Desa Pappalluang
116
NIP. 196612191996032001 NIP. 197031122006041055 NIM. C111 16 529
117
Lampiran 7
FOTO-FOTO KEGIATAN
112
Foto Kegiatan Penyuluhan Umum 1 di Puskesmas Makale
113
114
115
Foto Penyuluhan Umum III di Masjid Raya Makale
116
Foto Penyuluhan Umum IV di Gereja Moria Tondon
117
118
119
Lampiran 8
LEMBAR PRE-TEST
120
LEMBAR POST-TEST
121