PROPOSAL PENELITIAN
EDI SISWANTO
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
A. Kajian Teori...................................................................................... 6
2
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama
adalah kesulitan siswa kelas IV SDN 1 Sidorenggo dalam memahami dan menerapkan mata
pelajaran PAI sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa atau ketercapaian tujuan
pembelajaran. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam mata pelajaran PAI siswa kelas IV SDN 1 Sidorenggo?”
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai
berikut:
a. Perlunya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi
pelajaran.
b. Kurangnya persiapan dalam hal perencanaan khususnya pembelajaran PAI.
c. Perlunya guru untuk menguasai beberapa metode dan teknik pembelajaran, terutama
metode atau teknik yang mengasyikan sehingga meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
d. Kurangnya motivasi terhadap guru untuk memberikan pelajaran yang terbaik bagi peserta
didiknya.
e. Kurangnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran PAI.
f. Pencapaian hasil belajar yang belum optimal.
Dari hasil identifikasi tersebut, kepada guru kelas IV diharapkan melakukan perubahan
dari temuan-temuan tersebut dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Kisah
Para Nabi dan Rasul. Kegiatan tindakan ini didasari pada masalah dilapangan tersebut,
penelitiannya dilakasanakan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan diatas sangat luas dan keterbatasan kemampuan serta
keterbatasan waktu, maka permasalahan penelitian ini dibatasi untuk memfokuskan
pembahasannya. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a. Pentingnya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi
pelajaran.
b. Pentingnya persiapan dalam hal perencanaan pembelajaran khususnya pembelajaran PAI.
3
c. Pentingnya guru untuk menguasai teknologi dalam hal ini Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d. Pentingnya motivasi terhadap guru untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan
diteliti dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai acuan pada
penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran
PAI Pokok Bahasan kisah Para Nabi dan Rasul dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran di SDN 1 Sidorenggo Kecamatan
Ampelgading Kabupaten Malang?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Kelas IV SDN 1 Sidorenggo Kecamatan Ampelgading Kabupaten
Malang?
3. Bagaimana Hasil Belajar Siswa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada mata pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas
IV SDN 1 Sidorenggo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) upaya memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada mata
pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SDN 1 Sidorenggo
Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan
pembelajaran memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada mata
pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di Kelas IV SDN 1 Sidorenggo
Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi pada pembelajaran mata pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para Nabi
dan Rasul di Kelas IV SDN 1 Sidorenggo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
4
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru PAI khususnya dan guru lainnya, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Selain itu, dengan
melaksanakan penelitian tindakan kelas guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas.
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap PAI mata pelajaran PAI.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan upaya-upaya
dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar siswa sekolah yang
bersangkutan.
4. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ukuran ketercapaian tujuan
pembelajaran yang tercermin dari peningkatan kualitas out put sekolah bersangklutan.
Dengan ini, masyarakat bisa membedakan antara sekolah yang berkualitas dengan
sekolah yang tidak berkualitas.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Dalam menyimpulkan tentang pengertian Pendidikan Agama Islam terlebih dahulu
dikemukakan pengertian pendidikan dari segi etimologi dan terminology. Dari segi etimologi
atau bahasa, kata pendidikan berasal kata “didik” yang mendapat awalan pe- dan akhiran -an
sehingga pengertian pendidikan adalah sistem cara mendidik atau memberikan pengajaran
dan peranan yang baik dalam akhlak dan kecerdasan berpikir.
Kemudian ditinjau dari segi terminology, banyak batasan dan pandangan yang
dikemukakan para ahli untuk merumuskan pengertian pendidikan, namun belum juga
menemukan formulasi yang tepat dan mencakup semua aspek, walaupun begitu pendidikan
berjalan terus tanpa Teknologi Informasi dan Komunikasi dan keseragaman dalam arti
pendidikan itu sendiri.
Diantaranya ada yang mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 1.
Kata pendidikan berasal dari kata didik yang berarti menjaga, dan
meningkatkan (Webster’s Third Digtionary), yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Mengembangkan dan memberikan bantuan untuk berbagai tingkat pertumbuhan atau
mengembangkan pengetahuan, kebijaksanaan, kualitas jiwa, kesehatan fisik dan
kompetensi.
b. Memberikan pelatihan formal dan praktek yang di supervisi.
c. Menyediakan informasi.
d. Meningkatkan dan memperbaiki.
Pendidikan Agama Islam berkenaan dengan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu
usaha yang secara sadar dilakukan oleh guru mempengaruhi siswa dalam rangka
pembentukan manusia beragama yang diperlukan dalam pengembangan kehidupan beragama
6
dan sebagai salah satu sarana pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya H. Haidar Putra Daulay, mengemukakan bahwa Pendidikan Islam pada
dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi Muslim seutuhnya,
mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa yang
dimaksud Pendidikan Agama Islam adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha tindakan dan
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan sengaja serta terencana yang mengarah pada
terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai dengan norma-norma yang ditentukan oleh
ajaran agama.
Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan ber
akhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci
Al-Quran dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan, serta penggunaan
pengalaman.
Dari pengertian di atas terbentuknya kepribadian yakni pendidikan yang diarahkan pada
terbentuknya kepribadian Muslim. kepribadian Muslim adalah pribadi yang ajaran Islam nya
menjadi sebuah pandangan hidup, sehingga cara berpikir, merasa, dan bersikap sesuai dengan
ajaran Islam.
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam itu adalah usaha berupa bimbingan, baik
jasmani maupun rohani kepada anak didik menurut ajaran Islam, agar kelak dapat berguna
menjadi pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
7
kiamat kelak, hal ini di terangkan dalam sebuah surat dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Hijr
ayat 9.
Al-Hadits merupakan perkataan ataupun perbuatan Nabi Muhammad SAW yang
memberikan gambaran tentang segala sesuatu hal, yang juga dijadikan dasar dan pedoman
dalam Islam, dan sebagai umat Islam kita harus mentaati apa yang telah di sunnahkan
Rasulullah dalam Hadistnya, hal ini di jelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 80.
Selain ayat di atas, terdapat juga hadits yang berkenaan dengan mentaati rasul, yang
berarti juga menjalani segala sunnah-sunnahnya melalui Al-Hadist yaitu :
Selain dari dua dasar yang paling utama tersebut, masih ada dasar yang lain dalam negara kita
khususnya seperti yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945, pasal 29 ayat 1 dan 2.
Ayat 1 berbunyi, Negara berdasarkan azas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ayat 2 berbunyi,
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Dalam pasal ini kebebasan memeluk agama dan kebebasan beribadah menurut agama
yang dianutnya bagi warga Indonesia telah mendapat jaminan dari pemerintah dan hal ini
sejalan dengan Pendidikan Agama Islam dan hal-hal yang terdapat di dalamnya.
Dari pendapat diatas dapat diambil beberapa hal tentang fungsi dari Pendidikan
Agama Islam yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
C. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial dan dapat ber sosialisasi dengan lingkungannya sesuai
dengan ajaran Islam.
D. Pembiasaan, yaitu melatih siswa untuk selalu mengamalkan ajaran Islam, menjalankan
ibadah dan berbuat baik.
Disamping fungsi-fungsi yang tersebut diatas, hal yang sangat perlu di ingatkan
bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup
bagi peserta didik untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
9
Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang
umum dilaksanakan di sekolah adalah :
a. Pengajaran keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam
hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah
tentang rukun Islam.
b. Pengajaran akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa,
cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar
mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
c. Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan
pelaksanaan ibadah.
d. Pengajaran fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil
syar’i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti
tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pengajaran Al-Quran
Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-
Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan
tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi
Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
f. Pengajaran sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang
sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
Teknologi Informasi berbasis pada disiplin ilmu-ilmu Informal Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Teknik Komputer dan Manajemen Informal yang semuanya terikat dalam
Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas : hitung menghitung
proses pengolahan, penyimpanan dan penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan
komunikasi beralih menjadi sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan
yang dulunya sangat terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis, pengaruhnya
pada kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi (PUSTEKKOM,2006).
Tekonologi informasi dari massa ke massa selalu mengalami perkembangan yang
pesat. Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika menyebabkan kemampuan komputer
maju pesat dan cepat usang mengikuti Hukum Moore (Vide;Bill Gates, 1995 dalam
PUSTEKKOM) dimana:
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah
satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga
pendidikan harus memiliki komponen – komponen yang diperlukan untuk menjalankan
operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses,
sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komunikasi
dan informasi terdiri dari komponen – komponen pendukung lembaga pendidikan untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan
aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006).
Peran-Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan :
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
b. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai infratruktur pedidikan
c. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sumber bahan ajar
d. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan
e. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai pendukung manajemen pendidikan
f. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sistem pendukung keputusan
12
8. Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan, akan mengatasi
masalah sebagai berikut:
a. Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia
Negara Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan
hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga
dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
b. Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara
maju lainnya.
Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang
sulit diatasi dengan cara-cara konvensional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui pengembangan dan pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.Teknologi
Informasi dan Komunikasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan
terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
Dampak Teknologi Bagi Pendidikan Perkembangan teknologi khususnya di bidang
pendidikan dapat memajukan motivasi siswa agar lebih unggul dan lebih maju dalam
penggunaan teknologi. Motivasi dalam pendidikan juga dapat mempengaruhi penggunaan
teknologi dalam proses pembelajaran yang di langsungkan. Motivasi berguna untuk
menyemangatkan siswa yang menyerah dan putus asa dalam kemajuaan teknologi yang
terjadi. Tanpa di sadari ada juga dari beberapa siswa yang langsung menganggap dirinya
tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan . dan di sini lah guna
motivasi. Di dalam menghadapi perkembangan teknologi siswa di tuntut untuk lebih kreatif
lagi dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang. Bukan hanya siswa yang di tuntut
untuk lebih kreatif, tetapi guru juga di tuntut agar lebih memahani segala yang ada. Sekarang
saja internet menjadi suatu hal yang banyak di gunakan dalam proses pembelajaran.
14
10. Solusi Mengatasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Agar penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan lebih
optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa metoda pemecahan
masalah agar dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat tertanggulangi.
Mempertimbangkan pemakaian Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam
pengawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi sedang melakukan pembelajaran
dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi Analisis untung ruginya pemakaian.
Tidak menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media atau sarana
satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi
masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga
masih berkunjung ke perpustakaan.
Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-
pengajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam ber- Teknologi Informasi dan
Komunikasi agar Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dipergunakan secara optimal
tanpa menghilangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan
menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di
dunia maya.
Jadi, solusinya adalah kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi (say no to
technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi
yang sekarang ini informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus
mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya
teknologi tersebut dan tetap menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, juga tidak
lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan denagn teknologi.
B. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan dari kajian teori adalah dengan menggunakan atau
memnfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Nabi dan Rasul di kelas IV SDN 1
Sidorenggo Kabupaten Malang.
16
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dalam situasi yang wajar
(natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Metode kualitatif
berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia
dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Responden dalam metode kualitatif
berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan
dianggap memuaskan.
Alat pengumpul data atau instrumen penelitian ialah si peneliti sendiri. Jadi peneliti
merupakan key instrument, dalam mengumpulkan data si peneliti harus terjun sendiri ke
lapangan secara aktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik angket tidak digunakan dalam pengumpulan data.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Sidorenggo yang
berjumlah 20 orang.
C. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Sidorenggo.
D. Waktu Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari
bulan April sampai bulan Juni pada akhir semester 2, tahun pelajaran 2016/2017 yang
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Rincian
kegiatannya adalah seperti terlihat pada tabel berikut:
17
Tabel 1
Jadwal Penelitian
E. Desain Penelitian
Untuk menyusun desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan Model
Hopkins (1993) Sumber: Ningrum, 2014: 56
Adapun bagan dari model pembelajaran Hopkins sebagai berikut :
18
Gambar 2
Komponen Siklus Model Hopkins (1993) Sumber: Ningrum, 2014: 56
1. Perencanaan Tindakan
Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-langkah
perencanaan tindakan, yaitu menyusun instrumen penelitian berupa Rencana Program
Pembelajaran (RPP), membuat Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal tes, dan lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan program pembelajaran,
pengambilan atau pengumnpulan data hasil soal tes dan lembar observasi. Materi pelajaran
pada tahap pelaksanaan tindakan I adalah materi Thaharah, pelaksanaan tindakan II adalah
materi Shalat, pelaksanaan tindakan III adalah materi Shalat Jamaah dan Shalat Munfarid.
19
3. Pengamatan
Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan menganalisanya untuk
kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini. Observasi mencakup prosedur
perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Guru
peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi
siswa.
4. Refleksi
Guru peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan PTK pada tiap siklus dan
menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah
direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang
dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki masalah yang
diteliti.
20
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan post test digunakan untuk
mengetahui adanya pengaruh atau tidak penggunaan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar PAI mata pelajaran PAI siswa kelas IV
di SDN 1 Sidorenggo. Test ini dilakukan setelah seluruh materi pelajaran selesai dan bentuk
test yang digunakan adalah pilihan ganda (Multiple Choices).
Tabel 1
Jenis, Teknik dan Alat Pengumpul Data
22
Peningkatan hasil belajar peserta didik
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Soal tes dan
komunikasi dalam mata Pelajaran PAI pokok bahasan Tes / instrumen
3. Kisah Para Nabi dan Rasul. Penilaian penilaian
23
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Cetakan Keempat
Zakiah Daradjad.1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Bumi aksara :Jakarta
Eti Rochaety, dkk, 2005, “ Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”, Bumi Aksara, Jakarta
Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004, edukasi net pembelajaran berbasis internet : tantangan
dan peluangnya dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (Dewi salma dan Eveline Siregar),
Kencana Media Group dan Universitas Negeri Jakarta.
Idris, Naswil, 2001, “Pengembangan dan Peranan Sumber Daya Manusia di Era Teknologi
Informasi”,Semarang
Oetomo, B.S.D, 2002, e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Asnawir & Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Nurgana,
Sumanto. 1995. Metodelogi Penelitian Social dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset
Tim Penulis Sosiologi. 1997. Panduan Belajar. Jakarta: Yudistira
24