DOSEN :
FIDELIN DJILOY
F 221 19 051
KELAS A
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB VI
ARSITEKTUR GOTIK
Awal dari negara Rusia (862) kemungkinan besar berasal dari para
pedangang dan para pembajak sungai datang dari Swedia. Sementara itu di
wilayah bagian utara Perancis, orang-orang Viking mendirikan pemerintahan
Normandia (911) dan wilayahnya berkembang hingga Inggris, Itali Selatan
termasuk Sisilia.
Arsitektur Gotik
Gaya arsitektur Gotik muncul pada abad pertengahan. Gaya ini berevolusi
dari arsitektur Romanesque dan pada akhirnya diteruskan oleh arsitektur
Renaissance. Arsitektur Gotik sering ditemukan di katedral dan gereja-gereja
Eropa. Pada masa itu gereja Katolik memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat. Uskup-uskup banyak yang ditunjuk menjadi tuan tanah.
Bagian depan gereja dibuat megah dan besar dengan tujuan untuk
memberikan kesan besarnya kekuatan Tuhan dan orang-orang yang
menyembahnya. Bangunan tinggi dan menjulang ke langit menggambarkan
aspirasi yang tinggi dan harapan untuk mencapai surga.
Leuven Town Hall di Belgia
Gaya arsitektur ini muncul akibat kebosanan atas arsitektur pada masa
abad pertengahan. Pada masa itu bangunan yang diciptakan sangat terbatas dan
bersifat fungsional. Beberapa bangunan Gotik, terutama gereja dan katedral
berhasil memberikan inspirasi kepada manusia dalam hal ketaatan dan ketakwaan
kepada Tuhan, karena desain yang dibuat pada era Gotik sangat fenomenal.
Arsitektur Gotik menjadi salah satu hasil seni yang paling spektakuler
dalam perkembangan arsitektur Eropa occidental, hal ini tidak diragukan oleh
para ahli sejarah seni dan arsitektur. Gotik berkembang dalam jaman akhir
kehidupan dalam benteng telah disebut di depan hingga jaman Romanesque.
Salah satu ciri utamanya berbentuk benteng, atau menara pengawas, karena
kesenjangan ekonomi dan sosial antara para tuan tanah (yang kemudian menjadi
raja atau penguasa), dengan petani miskin. Pada masa berikutnya kehidupan
politik dan pemerintahan sesudah abad X hingga XV, dimana berkembang
arsitektur Gotik, pertentangan lebih diperbesar menjadi antar wilayah dan antar
penguasa atau negara. Keadaan itu mendorong sistem kehidupan di dalam benteng
lebih luas dipakai.
Kekuasaan dan kekayaan raja didukung oleh gereja, semakin melimpah,
membuat kecenderungan membangun gereja yang besar, megah dan mewah.
Waktu dan biaya untuk membangunnya tidak menjadi masalah, kriteria satu-
satunya adalah indah dan megah. Bentuk tinggi dari arsitekur Romanesque,
kemudian menjadi ekstrim pada arsitektur Gotik dengan runcing-runcing, penuh
dengan hiasan, mengacu semata-mata pada keindahan dan kemegahan.
Ciri umum yang paling menonjol dari arsitektur Gotik adalah bentuk
runcing-runcing tersebut, pada hampir semua bagian ujung atas, sehingga ada
yang menyebut arsitektur Gotik : “arsitektur runcing” (“pointed architecture”).
Ciri Gotik lainnya yang menonjol dari segi konstruksi atap adalah bentuk
pelengkung silang-runcing disebut “pelengkung iga” (“rib vault”) atau pointed
arch. Berkaitan dengan adanya dinding-dinding tinggi menjadikan bangunan
langsing, dari segi konstruksi diperlukan penguat. Untuk ini selain pliaster, dalam
arsitektur Gotik berkembang bentuk kolom di luar, atas dan lepas disebut flying
buttress, menjadi cirinya pula. Selain bagian dari konstruksi kemudian bagian ini
diakui menjadi unsur dekorasi menambah kemegahan dan keindahan arsitektur
Gotik.
Ujung Lancip Pada Eksterior. Bangunan yang tinggi, megah, dan menara
dengan ujung yang lancip pada gereja identik dengan arsitektur Gotik. Dekorasi
pada tampilan façade dibuat dengan sangat detail. Karakteristik ini sangat bertolak
belakang dengan gaya arsitektur Romanesque yang datar dan bangunan yang tidak
terlalu tinggi.
Flying Buttress di Gereja York Minister, Inggris
Vault. Vault merupakan istilah arsitektur untuk bagian atap melengkung yang
digunakan dalam arsitektur Gotik. Sistem vault pada atap bangunan menjadi salah
satu ciri khas dari gaya Gotik. Vault memiliki fungsi yang sama dengan
lengkungan runcing untuk menahan beban dari lantai diatasnya. Desain
melengkung memberikan kesan tinggi dan kemegahan,
sedangkan vault memberikan kesan keagungan dan keanggunan. Jajaran pilar
yang tergabung dengan vault menjadi unsur utama dari konstruksi bangunan.
Chartres Katedral di Perancis
Rose window. Secara arsitektural rose window digunakan untuk pencahayaan dan
memberikan kesan estetis pada bangunan. Sedangkan dari segi religi, rose
window dipakai sebagai simbol firman Tuhan yang disimbolkan sebagai cahaya
yang masuk dan menerangi isi hati para jemaat gereja.
Rose window biasanya dilengkapi dengan tambahan mosaik dan seni kaca patri
yang jelas.
3. Jaman Gotik Tersier, abad XIV, XV, dan sebagian abad XVI.
Jaman Gotik ini sering disebut “Flamboyant” dengan ciri jendela
traceried seperti lidah api. Contoh Gotik seperti antara lain bangunan-
bangunan Gotik di S. Ouen, Rouen, S.Jacques, Dieppe, Albi, Caudebec
dan Vendŏm Latrinité.
Adapun ciri khas Gothik Perancis ada antara lain pada triforium yang
terdiri dari deretan pelengkung. Konstruksi dan bentuk kolom khas sama dengan
berbagai bangunan dikemukakan sebelum ini, berbentuk alur-alur meninggi
vertikal. Ujung kolom atas terdapat kepala atau capitol, tumpuan dari kerangka
pelengkung patah dari atap (rib vault), melebar diagonal bertemu di satu titik
dengan kerangka atap dari kolom lainnya.
Katedral ini dapat dikatakan tidak mempunyai nave, yang ada hanyalah
transept, choir dan apse. Karena dibangun hanya sebagian dari rencana dan tidak
mempunyai nave, maka portal di mana terdapat pintu masuk hanya ada di sisi kiri
dan kanan (utara dan selatan), masing-masing pada ujung dan langsung masuk ke
dalam transepts.
Pada apse terdapat ceruk untuk kapel sebanyak tujuh buah, masing-masing
berdenah setengah hexagonal. Pada ruang dalam ciri Gotik terlihat dengan jelas
dan khas antara lain pada tiang-tiang menjulang tinggi, terdiri dari alur-alur, di
atas terpencar menjadi kerangka atap dari rib vault, bertemu disatu titik dengan
konstruksi sama di samping kiri-kanan dan depannya. Atapnya runtuh pada 1284,
dan pada 1337 – 47 choir dibangun kembali dengan diperkuat kolom-kolom. Baru
kemudian pada abad XVII, transepts dibangun. Pada atap persilangan antara
transepts dengan choir dahulu ada spire setinggi 152 M, namun runtuh pada 1573.
Bangunan ini sangat tinggi, jarak antara puncak pelengkung atap dengan lantai 48
M.
Le Mans sebuah kota terletak di Perancis di wilayah timur-utara, dilalui
oleh Sungai Sarthe. Di kota ini seperti kota-kota penting bersejarah lainnya di
Perancis, mempunyai katedral yang memakai nama kota yaitu Katedral Le Mans.
Keistimewaan dari Katedral Le Mans adalah mempunyai choir sangat luas yang
dibangun pada 1217-1254.
Arsitektur Gotik Inggris
Setelah itu karena sangat menekankan pada dekorasi maka disebut Jaman
Gotik Decorated (1307-77). Pada jaman ini, hiasan geometris kombinasi dengan
pola lengkung-lengkung (curvilinair) terutama pada pintu dan jendela disebut
tracery, sangat dominan. Bentuk runcing-runcing masih terlihat menonjol pada
jaman ini, sehingga sering disebut Second Pointed.
Berikutnya disebut Third Pointed atau lebih dikenal dengan nama Gotik
Perpendicular (1377-1485). Ciri dari arsitektur gaya ini adalah jendela lebar
dibagi-bagi dengan hiasan berupa garis-garis horisontal berpola tracery atau
sering disebut transomes. Ada yang mengatakan bahwa gaya ini asli Inggris.
Gotik corak Tudor, sebutan untuk masa antara 1495 hingga 1558. Gaya
jaman ini juga disebut “Perpendicular Akhir” dimana sudah mulai ada kombinasi
dengan bentuk-bentuk dekorasi dan detail-detail konstruksi Renaissance.
Gereja Gloucester Abbey, seperti hampir semua gereja Gotik telah dibahas
di depan, dibangun terus menerus dalam kurun waktu tidak hanya puluhan tahun,
namun hingga ratusan tahun. Kecenderungan ini memperlihatkan betapa
keindahan dalam arsitektur Gotik menjadi kriteria utama, mengabaikan aspek
lainnya. Pembangunannya sangat lama terutama karena sistem konstruksinya
yang rumit, menggunakan batu dipahat satu persatu dan dibentuk menjadi bagian-
bagian kecil dalam jumlah sukar dihitung jumlahnya. Masing-masing bagian
berbeda bentuk dan ukuran, seperti misalnya pada kolom, bagian-bagian
pelengkung, jendela dan lain-lain, memerlukan ketekunan dan kecermatan yang
luar biasa. Dekorasi baik berupa antara lain, patung, relief, maupun molding,
memenuhi semua bagian, juga membuat bangunan Gotik menjadi indah dan
waktu lama pembangunan.
Hal yang tidak terdapat dalam gereja Gotik Perancis, namun banyak
terdapat dalam Gotik Inggris terlihat di gereja ini pada kapel dalam hal ini disebut
Lady Chapel. Kapel menyambung di ujung apse atau ujung timur dari gereja.
Selain itu masih ada dua lagi kapel simetris di kiri-kanan atau utara selatan dari
apse, yang di kiri Boteler’s Chapel, di kanan S. Philip’s Chapel. Masing-masing
kapel berdenah setengah lingkaran, seperti apse utamanya. Konstruksi kolom,
identik dengan konstruksi Gotik Perancis, berbentuk kumpulan alur-alur silindris,
menerus dari bawah hingga atap, menjadi kerangka dari ribbed vault. Dalam hal
ini kerangka atap tersebut dibentuk menjadi jalinan geometris interlace rumit dan
sangat indah.
Arsitektur Gotik di Belanda dan Sekitarnya
Katedral Anwerp disebuah kota saat ini berada di bagian utara Belgia,
dibangun antara 1352-1411, arsitekturnya asli Belgia dengan beberapa pengaruh
luar.
Ciri khas dari Katedral Antwerp dibanding dengan arsitektur Gotik
umumnya, terdapat antara lain pada nave-nya yang besar, lebar dan tinggi, diapit
kembar di kiri-kanan oleh aisle berjalur tiga.
Denah seperti ini cukup unik dibanding gereja-gereja Gotik yang biasanya
hanya mempunyai aisles ganda, tunggal dan bahkan ada yang tidak mempunyai
aisles. Konstruksi nave dan aisles Gereja ini juga unik. Pada gereja berarsitektur
Gotik biasanya menyatu, dan mempunyai flying buttress, namun di sini
konsturksinya terpisah, masing-masing beratap limasan. Sedangkan nave di
tengah beratap pelana.
Pada Jaman Gotik antara abad XIII hingga XVI, sejarah Eropa Sentral
sangat kompleks karena adanya pergantian, bangkit dan jatuhnya tahta kerajaan
dari berbagai dinasti. Intrik-intrik para bangsawan dari berbagai negara untuk
mengamankan kekuasaan raja dan ambisi sekuler bekerja sama dengan keuskupan
membangun tirani membuat sejarah Eropa Sentral menjadi semakin rumit.
Secara garis besar arsitektur Gotik Jerman tidak berbeda dengan Gotik di
bagian lain dari Eropa, terutama yang dibangun antara pertengahan abad XIII
hingga pertengahan abad XV. Gaya arsitekturnya dapat dikatakan dipengaruhi
langsung dari Perancis, dan tidak melibatkan secara langsung unsur-unsur
Romanesque.