DOSEN :
FIDELIN DJILOY
F 221 19 051
KELAS A
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB VII
ARSITEKTUR RENAISSANCE
Pada abad XIV dan XV, di Itali terlihat adanya kesadaran dari
pembaharuan dari seni termasuk sastra. Ide dimulai dari siklus kebudayaan pada
abad-abad antara sebelum jatuhnya kekuasaan Romawi. Oleh karena itu, terbentuk
periodisasi penting dalam sejarah Barat khususnya klasik Eropa yaitu Jaman
Kuno, Jaman Pertengahan (Medieval) dan Jaman Modern dimulai dari Jaman
Renaissance. Metafora dari “Kelahiran Kembali ” dengan tingkatan-tingkatan
berbeda dari konotasi klasik, dilihat dari sudut pandang kemajuan dari suatu
generasi baru dalam bidang tertentu yang membuat perubahan dari sesuatu jaman
yang “gelap”. Bila orang-orang pada abad XVI, melihat sejarah intelektual masa
lampau, akan merasa bahwa seni lukis, patung dan arsitektur Yunani, merupakan
“Kelahiran Kembali” dari suatu kebudayaan baru. Demikian seterusnya
masyarakat melihat sejarah masa lampau terkait dengan perubahan pola pikir dan
dari budaya masa lampau. Konsep Renaissance diterapkan untuk mendefinisikan
periode dalam sejarah intelektual yang berawal dari budaya itu sendiri.
Kebangkitan Renaissance dalam artinya yang asli, bersamaan dengan tumbuhnya
kreativitas dan pemikiran-pemikiran baru dalam bidang sastra, seni lukis, seni
patung dan arsitektur dari bangunan sampai dengan tata kota.
Pada pelataran di depan terdapat dua air mancur, satu dengan lain dalam
posisi garis sumbu melintang, dari tata ruang luar simetris. Hal ini merupakan
penerapan konsep sumbu penghubung, bagian luar dengan bagian dalam
bangunan dan bagian luar dengan bangunan lain. Sumbu-sumbu semacam ini
akan terlihat lebih jelas di dalam membahas konsep Renaissance dalam
perancangan kota, khususnya Florencee dibahas berikut.
Ditengah atau ujung utara-timur sumbu jalan dari arah Katedral Florence
dan Pelataran (Piazza) della Ss. Annunziata terletak Gereja Santissima mulai
dibangun pada 1250 selesai akhir abad XII.
Keluarga Medici tinggal di bangunan ini antara 1460 hingga 1540, pada
1659 rumah ini, jatuh ke tangan keluarga Riccardi. Di masa berarti. Hingga
sekarang nama kedua keluarga yang pernah menghuni dan memilikinya dijadikan
nama bangunan.
Dari segi bentuk dan komposisi, arsitektur Barok sangat kompleks. Akhir
dari jaman ini disebut Rokoko (Rococo), di sekitar pertengahan abad XVIII,
cirinya lebih pada bentuk-bentuk dekorasi yang memenuhi semua bagian, kadang-
kadang berpola abstrak dan warna-warna cerah, termasuk pada dinding dan
kolomnya. Jaman Rococo adalah akhir dari jaman klasik dengan pola bentuk dan
dekorasi masing-masing gaya yang baku, setelah itu memasuki jaman baru yaitu
jaman Neo Klasik, selanjutnya modern.
Telah disebut di atas bahwa Barok adalah puncak dari jaman Renaissance,
berkembang terutama dari aspek dekorasi. Mengenai bentuk dan tata letak secara
prinsip arsitektur Barok bersamaan meneruskan atau sama dengan Renaissance
terutama dalam hal horisontalisme, simetrisisme tidak hanya unit bangunan
namun juga tata-letak dalam kompleks dan letak dalam sumbu-sumbu. Baik
bangunan atau kompleks bagian dari sebuah kota, satu dengan lain dihubungkan
sehingga menjadi satu sistem. Simpul-simpul atau ujung-ujung sumbu terbentuk
oleh jaringan jalan bertemu atau berpotongan pada satu titik ditandai dengan
bangunan penting yang megah atau monumen. Fletcher bahkan dalam bukunya
yang termasyur A History of Architecture, Renaissance dan Baroque dijadikan
dalam satu bab.
Orang kaya-orang kaya baru (bukan berdarah bangsawan) muncul akibat era
renaisans, agama mulai ditinggalakan dan masyarakat mulai sibuk dengan urusan
sekuler seperti perdagangan. Uang sebagai modal semakin membuat budaya
kapitalisme berkembang dan mulai terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat.
Orang kaya-orang kaya baru ini kemudian mulai menguasi masyarakat karena
kekuasaan dan gelar kebangsawanpun mulai ditinggalkan.
Orang kaya-orang kaya baru ini memainkan peran yang penting dalam budaya
saat itu dan untuk menunjukan kekuasaannya mereka mulai bermegah-megahan
untuk membuat karya arsitektur hasil dari imajinasi dan angan-angan mereka baik
itu berupa tempat tinggal pribadi sampai tempat peribadatan dengan
mencampurkan seluruh gaya arsitektural yang ada sehingga membuat karya
arsitektur tersebut detail dan fantastis.
Gambar: Giacomo Barozzi da Vignola - Basilica of Santa Maria degli Angeli,
Italia
Perlu dicatat bahwa memang tidak semua arsitektur barok dan arsitektur rokoko
dimiliki oleh borjus, bangsawan dan pemuka agama pun mengikuti tren ini akibat
budaya renaisans yang kemudian membaur dengan bias gotik ini namun memang
peran bangsawan dan pemuka agama tidak sebesar borjuis yang banyak memakai
langgam arsitektur ini
Gambar: Mateus Vicente de Oliveira - Queluz National Palace, Portugal
Arsitektur barok dan arsitektur rokoko adalah nama langgam arsitektur hasil
imajinasi orang kaya baru (borjuis) ini memiliki 2 kepribadian yang bergantung
pada kepribadian borjuis itu sendiri. Arsitektur barok lebih menitikan pada elemen
bayangan pada karya arsitektur, gelap, mencekam, khidmat. Arsitektur rokoko
lebih arogan menitik beratkan pada detail, cerah, mengagumkan, dan agung.
Kedua arsitektur ini bertujuan hal yang sama yakni bermegahan dengan detail
keindahan.
Berikut contoh yang mungkin paling eksetrem untuk arsitektur barok yang seperti
candi dengan banyak mencampuradukan gaya arsitektur ditambah warna kelam
dan arsitektur rokoko yang sangat mewah ditambah cat yang mencolok:
Gambar Santiago de Compostela Cathedral, Spanyol
Arsitektur barok dan arsitektur rokoko ini justru menjadi simbol pergerakan
borjuis dalam mengatatasi era renaisans karena era tersebut cukup mengekang
kemerdekaan, keuntungan hanya berputar di golongan para bangsawan yang
melupakan hidup rakyat jelata. Era kemerdekaan inipun ditandai oleh
melencengnya gaya arsitektur barok dan arsitektur rokoko dari arsitektur klasik
dan seni renaisans yang umum saat itu dilihat dengan mencampurkan banyak
langgam yang ada. Nampak budaya seperti ini merupakan pengaruh bias
arsitektur gotik yang juga banyak bereksperiman dengan langgam lain dan
dianggap melenceng dari kaidah keindahan sesuai dengan arsitektur klasik. Era
kemerdekaan ini juga lagi-lagi ditandai oleh arsitektur barok dan
arsitektur rokoko yang dalam pembuatannya menggunakan sistem guilda dimana
tukang-tukang dipekerjakan dalam rangka memperbaiki kondisi finasial mereka
sebagai kepedulian dari borjuis terhadap sesamanya yang bukan bangswan.
Budaya ini akan menjadi embrio budaya sosialisme yang akan selalu menentang
budaya kapitalisme.
\
BAB IX
House of Parliament
Identik dengan Pantheon Roma dengan portico berkolom Dorik delapan buah
menyangga sebuah pedimen. Portico ini menempel pada sebuah rotunda (ruangan
berdenah lingkaran) dikelilingi oleh kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat
patung Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin. Kemegahan memorial ini
selain dibentuk oleh arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga oleh
ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico.
Arsitektur Neoklasik
Arsitektur neo klasik adalah gaya arsitektur yang dihasilkan oleh gerakan neo
klasik yang dimulai pada pertengahan abad ke 18. Gaya ini mengadopsi gaya dari
arsitektur klasik kuno, prinsip-prinsip Vitruvian, dan karya arsitek Italia Andrea
Palladio. Di Eropa tengah dan timur, gaya ini biasanya disebut sebagai Klasisisme
(dalam Bahasa Jerman Klassizismus).
Neo klasik muncul sebagai keinginan untuk kembali merasakan “kemurnian” dari
seni Roma dan Yunani kuno, dengan persepsi yang lebih jelas dan ideal. Banyak
arsitek neo klasik pada awal abad ke- 19 yang terpengaruh oleh gambar dan
projek dari Étienne-Louis Boullée dan Claude Nicolas Ledoux. Banyak gambar
grafis karya Boullée yang menggambarkan arsitektur geometris dengan konsep
kekekalan alam semesta. LeDoux membahas konsep arsitektur mengenai
bangunan yang harus dapat mengkomunikasikan fungsinya kepada orang yang
melihat.
• Simetris
Kita bisa melihat bentuk ideal dari arsitektur neo klasik pada kuil. Kuil adalah
bangunan yang merepresentasikan arsitektur klasik dalam bentuk yang paling
murni. Kolom digunakan untuk menahan beban berat dari struktur bangunan.
Namun, kemudian kolom juga digunakan sebagai elemen grafis arsitektur. Atap
biasanya memiliki bentuk yang datar dan horizontal.
The Cathedral of Vilnius di Lithuania (Sumber: commons.wikimedia.org)
Gaya arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau menara. Fasad bangunan
biasanya datar dan panjang. Sering pula ada kolom-kolom yang berdiri bebas.
Eksterior dibangun sedemikian rupa untuk menciptakan gaya klasik yang
sempurna, seperti pada pintu dan jendela. Pada bagian eksterior penggunaan
dekorasi dikurangi hingga sangat sedikit. Sering juga terdapat kebun di sekitar
bangunan dengan pola geometris.
Interior ruangan yang mewah (Sumber: pinterest.com)
Pada bagian dalam bangunan neo klasik dibuat mirip dengan interior gaya klasik,
yang terinspirasi oleh penemuan kembali kota Pompeii dan Herculaneum. Barang
antik dari Herculaneum menunjukkan bahwa bahkan barang paling antik pada
masa Baroque, atau ruangan paling “Roman” dari William Kent didasarkan pada
basilika dan arsitektur eksterior kuil yang diadaptasi dari luar ke dalam ruangan.
Maka, penampilan ruangan sering kali terlihat megah dan bombastis untuk mata
modern, seperti bingkai jendela yang berubah menjadi cermin berlapis emas.
Lincoln Memorial (Sumber: traveldigg.com)
Neo klasik juga mempengaruhi perencanaan tata ruang kota. Orang Romawi kuno
menggunakan perencanaan kota yang ditujukan untuk pertahanan dan juga
kenyamanan masyarakat sipil. Pada dasarnya, sistem jalan, pusat pelayanan
masyarakat, jalan utama yang sedikit lebih lebar, dan jalan-jalan diagonal adalah
karakteristik dari desain Romawi yang sangat teratur. Fasad yang terlihat kuno
dan lay-out bangunan berorientasi pada pola desain kota. Orang Romawi juga
sangat mementingkan bangunan umum. Banyak dari pola perencanaan kota ini
yang digunakan untuk merancang kota-kota modern pada abad ke-18. Contohnya
adalah Karlsruhe dan Washington DC.
Gaya neo klasik sering ditemukan pada bangunan di negara Inggris dan wilayah
Roma, Paris, dan Berlin. Anda dapat pula menerapkan gaya neo klasik ini pada
rumah hunian pribadi. Berikut adalah ciri khas neo klasik pada aspek warna,
furnitur dan aksesoris:
Penggunaan warna dan hiasan (Sumber: www.idesignarch.com)
Warna.
Interior neo klasik didominasi dengan warna terang seperti krem, abu-abu, biru
pucat, kuning dan hijau. Sedangkan warna yang digunakan sebagai aksen adalah
hitam, merah, emas dan terra cotta.
Furnitur dengan gaya neo klasik (Sumber: www.idesignarch.com)
Furnitur.
Furnitur neo klasik sangat sederhana dan bersifat geometris. Material kayu
berwarna gelap juga sering digunakan. Lantai sering menggunakan material
marmer atau batu alam. Namun, tidak jarang ada yang menggunakan karpet
Persia. Kain yang digunakan untuk dekorasi jendela atau sofa biasanya
menggunakan bahan mewah seperti sutra, brokat, katun, dan wol.
Aksesoris patung (Sumber: pinterest.com)
Aksesoris.
Orang Inggris: James Stuart dan Nicholas Revett yang menghabiskan masa 3
tahun di Yunani, membuat gambar-gambar akurat dari peninggalan gedung lama
Yunani (a.l. mempresentasikan order Doric di Phartenon dengan rinci – 1762)
Orang Jerman: Johann Winckelmann yang menemukan kembali kota Pompeii.
• Simetris
Jadi dapat disimpulkan pada Arsitektur Neoklasik, fungsi dari kolom benar-benar
menopang, bukan hanya dekorasi atau kolom yang berdiri bebas dan menopang
entablatur.\
Garis atap umumnya datar dan horisontal, jarang ada menara dengan fasade yang
cenderung panjang dan datar akibat dari efek dari kolom yang berjajar. Proporsi
klasik pada eksterior sangat penting dimana pintu dan jendela tidak mengurangi
kesempurnaan nilai-nilai arsitektur klasik meskipun diletakkan di belakang
kolom-kolom depan. Pintu dan jendela tidak menjadi elemen skluptural.
Di Perancis dan Italia tradisi taman formal berdasar pada pola-pola geometris
dipertahankan, sedangkan di Inggris taman lebih luwes atau lebih meniru alam
(membuat alam dengan skala lebih kecil).
Terdapat dua gaya bangunan yang terkenal pada periode Arsitektur Neoklasik ini,
yaitu Gaya Georgia (Inggris Raya) dan Gaya Federal (Republik Amerika Serikat).
Gaya Georgia berkembang di Inggris, 1715 – 1820 dan dipengaruhi oleh gaya
arsitektur Palladia. Gaya ini banyak terlihat pada penataan kota/kawasan.
Sedangkan Gaya Federal berkembang di Amerika Serikat (1780 – 1820). Dengan
fitur tipikal interior yang berbentuk oval, tangga melingkar yang berdiri bebas,
portico yang di’bingkai’ oleh kolom-kolom, profil kayu yang kecil, dan proposi
yang ‘langsing’ (slender).
REFERENSI
https://anisavitri.wordpress.com/2009/07/10/arsitektur-modern-ekletik-neo-klasik-
bag-2/
https://www.arsitag.com/article/mengenal-arsitektur-neo-klasik
https://atpic.wordpress.com/2011/03/03/arsitektur-neoklasik-abad-18m/