Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ruth Triamanda, A.Md.

Keb
Angkatan/Kelompok : II/4
NDH : 32
Instansi : Pemerintah Kota Palangka Raya
Unit kerja : RSUD Kota Palangka Raya
Nama Tutor : Ade Setiadi, S.T, M.Si

POKOK PIKIRAN DAN PENERAPAN ETIKA PUBLIK

A. Pokok Pikiran
1. Pengertian Etika
Etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam hal pelayanan, Etika Publik merupakan refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
2. Pengertian Kode Etik
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuanketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
3. Kode Etik Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
4. Nilai-nilai Dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
5. Lingkup Etika Publik
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
6. Dimensi Etika Publik
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik:
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
b. Dimensi Modalitas
Unsur-Unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,
transparansi dan netralitas.
c. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Integritas publik juga dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang
sesuai nilai, standar, aturan moral yang diterima masyarakat
7. Sumber-sumber Kode Etik bagi Aparatur Sipil Negara
a. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN)
8. Implikasi Kode Etik dalam Pelayanan Publik
Kode etik dirumuskan untuk menyempurnakan pekerjaan di sektor publik,
mencegah hal-hal buruk, dan untuk kepentingan bersama dalam organisasi publik,
setiap pegawai dan pejabat diharapkan menaatinya dengan kesadaran yang tulus
9. Profil tokoh
Susi Pudjiastuti adalah seorang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari
Kabinet kerja 2014-2019. Selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan beliau bertugas dengan profesional dan bertanggungjawab. Beliau
mengutamakan pemberian layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun dengan memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur. Selama menjabat beliau mampu
melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. Beberapa pencapaian yang
beliau raih selama menjabat yaitu sesuai dengan peraturan Presiden nomor 44
tahun 2016, beliau menutup rapat-rapat untuk asing bisa menangkap ikan di
perairan Indonesia, melarang nelayan untuk menggunakan cantrang untuk
menangkap ikan karena dapat merusak eskosistem laut dan membantu untuk
mendapatkan alat tangkap yang baru dan menghapus anggaran BBM subsidi
untuk nelayan yang nilainya Rp 11 triliun per tahun dan meminta agar dibagikan
kepada para nelayan saja.

B. Penerapan
Sebagai ASN yang bekerja di RSUD Kota Palangka Raya penerapan etika
publik yang bisa di terapkan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai ASN tetap memegang teguh kode etik ASN dan kode etik profesi
2. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan tepat waktu
3. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan menerapkan salam, senyum,
sapa, ramah dan sopan santun tanpa melakukan tindakan diskriminatif
4. Memberikan pelayanan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)
yang berlaku
5. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan jujur, tanggap, cepat, tepat,
dan akurat sehingga pelayanan dapat berjalan dengan optimal.

Anda mungkin juga menyukai