Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ruth Triamanda, A.Md.

Keb

Angkatan/Kelompok : II/4

NDH : 32

Instansi : Pemerintah Kota Palangka Raya

Unit kerja : RSUD Kota Palangka Raya

Nama Tutor : Ade Setiadi, S.T, M.Si

POKOK PIKIRAN DAN PENERAPAN KOMITMEN MUTU

A. Pokok Pikiran
1. Konsep Efektivitas, Efisiensi, Inovasi, Dan Mutu
a. Efektivitas dan Efisiensi
Karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur
tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
b. Inovasi
Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik mesti menjadi tanggung
jawab para penyelenggara pelayanan publik pada institusi apapun, bahkan
semua aparatur pada setiap level organisasi dituntut untuk dapat memahami
esensi dan manfaat inovasi tersebut, serta dapat melaksanakannya dengan
baik. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi organisasi.
c. Pengertian Mutu
Mutu ada dalam persepsi orang secara individual, yang diukur dari
tingkat kepuasan masing-masing terhadap produk/jasa yang diterimanya.
2. Karekteristik Nilai Dasar Orientasi Mutu
a. Karakteristik pertama nilai dasar orientasi mutu layanan publik adalah
komitmen bagi kepuasan masyarakat.
b. Karakteristik kedua, adalah pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan
senyuman ramah.
c. Karakteristik ketiga, adalah pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan, sehingga walaupun fasilitas
seadanya, masyarakat yang dilayani tetap dapat merasakan kenyamanan dan
kepuasan.
d. Karakteristik keempat, adalah pemberian layanan yang dapat memberi
perlindungan kepada publik, terutama ketika terjadi perubahan, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients, perkembangan
teknologi, maupun sebagai konsekuensi dari lahirnya kebijakan baru.
e. Karakteristik kelima, berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
f. Karakteristik keenam, upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi,
dan benchmark.
3. Implementasi Mutu dalam Layanan Publik
Berdasarkan UU No. 5/2014 tentang ASN Pasal 10, “Pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa.” Sejalan dengan fungsi tersebut, selanjutnya pada Pasal 11 ditegaskan
bahwa Pegawai ASN bertugas untuk:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Membangun Komitmen Mutu Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Kriteria minimal yang ditetapkan mestinya mengandung kriteria umum yang
berlaku di setiap institusi, ditambah kriteria khusus sesuai dengan jenis layanan di
masing-masing institusi. Kriteria umum antara lain menyangkut aspek kepastian
dan ketepatan waktu ketika melayani, kecepatan waktu pelayanan, keramahan
selama proses pelayanan, alur pelayanan yang pendek, kejelasan pemecahan
masalah atau pengaduan, ketegasan tindak lanjut yang nyata, prinsip keadilan
dalam memberi pelayanan. SOP dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing
instansi akan menjadi landasan utama komitmen mutu bagi aparatur terkait.
5. Komitmen Mutu dalam pelayanan di Tempat Kerja
Penciptaan pertanggungjawaban kepada pelanggan semakin menekan institusi
pemerintah untuk memperbaiki produktivitas mereka, tidak sekadar mengelola
sumber daya. Strategi ini memberi institusi pemerintah sasaran yang tepat untuk
dibidik, yaitu: Meningkatkan kepuasaan pelanggan.
6. Profil tokoh
Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP adalah salah satu tokoh yang memiliki
akuntabilitas yang tinggi. Saat ini beliau sedang menjabat sebagai Gubernur
provinsi Jawa Tengah periode ke dua sejak tahun 2018. Salah satu inovasi
pelayanan komitmen mutu yang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lakukan adalah
dengan membuat program Jogo Tonggo. Program Jogo Tonggo merupakan
inovasi pemberantasan Covid 19 berbasis kewilayahan. Yaitu untuk
memberdayakan wilayah Rukun Warga (RW). Sesuai namanya, Jogo Tonggo
mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan
Covid 19. Program Jogo Tonggo untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dari
segi kesehatan, sosial dan bergotong royong agar semakin peduli terhadap
masyarakat sekitar dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan
penularan Covid 19. Selain inovasi Jogo Tonggo masih banyak Inovasi-inovasi
lainnya untuk meningkatkan komitmen mutu layanan yang ada di Pemerintahan
Provinsi Jawa Tengah.

B. Penerapan
Sebagai ASN yang bekerja di RSUD Kota Palangka Raya, penerapan komitmen
mutu yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Datang tepat waktu saat bekerja
2. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat, tepat, ramah dan santun
3. Mengutamakan kenyamanan pasien saat memberikan pelayanan
4. Melakukan inovasi agar pelayanan kepada pasien semakin efektif dan efisien
5. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan
6. Mengerjakan laporan dengan tepat waktu

Anda mungkin juga menyukai