Anda di halaman 1dari 14

Kumpulan Abstrak Tesis

Semester Gasal 2010/2011


Pendidikan Kejuruan (PKJ)
186 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011
Program Studi S2 PKJ 187

Implementasi Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional (SMK-BI) (Studi Kasus


pada SMK Negeri 1 Bontang)

Muhammad Tang

Tang, Muhammad. 2010. Implementasi Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional (SMK-BI) (Studi
Kasus pada SMK Negeri 1 Bontang). Tesis, Jurusan Pendidikan Kejuruan, Program Pasca Sarjana,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Dwi Agus Sudjimat, M.Pd.; Pembimbing (2) Drs.
Sutrisno, M.Pd.

Abstrak
Sekolah Menengah Kejuruan Berstandar Internasional adalah lembaga yang menyelenggarakan
program pendidikan dan pelatihan kejuruan yang tamatannya mendapatkan sertifikat berstandar internasional
pada satu atau lebih program keahlian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimaksudkan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keteramplan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pengembangan sekolah menjadi tanggung
jawab bersama. Salah satu usaha dengan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional
(SMK-BI). Landasan perwujudan SMK-BI tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal
50 ayat (3), juga Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 pasal 61 ayat (1). Pemerintah melalui
Direktorat PSMK sejak tahun 2006 telah mengembangkan sekolah menengah kejuruan bertaraf internasional
yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Salah satu rintisan SMK-BI di Kalimantan Timur adalah SMK
Negeri 1 Bontang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sekolah menengah kejuruan bertaraf
internasional pada SMK Negeri 1 Bontang berkaitan dengan persiapan, kesiapan input, proses, output,
kendala dan solusi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persiapan awal pengembangan sekolah menengah
kejuruan bertaraf internasional adalah menyusun School Development & Invesment Plan (SDIP); (2)
kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah disesuaikan
dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan. Penyusunan KTSP berdsarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, belum mengadopsi kurikulum dari luar negeri atau Negara anggota OECD. Namun muatan
pelajaran produktif telah mengadopsi dari perusahaan bertaraf internasional di Kota Bontang. Kemampuan
bahasa Inggris guru masih minim. Kualifikasi magister guru baru tercapai 10%. Peralatan yang dimiliki
cukup memadai secara kuantitas, kualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Prasarana yang dimiliki meliputi
lahan seluas 39.650 m2, ruang kelas/ruang teori sebanyak 21 ruang, ruang pimpinan yang nyaman, ruang
guru, ruang tata usaha, ruang rapat, workshop, tempat berolahraga, tempat ibadah dan ruang lain yang
menunjang pembelajaran. Perpustakaan sudah dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke
sumber pembelajaran berbasis TIK, memiliki bengkel/laoratorium untuk masing-masing program studi
keahlian, dan memiliki layanan jaringan internet. Sarana pembelajaran yang menggunakan media belum
terpenuhi secara maksimal. Siswa terdiri dari masyarakat Kota Bontang dan sekitarnya, pulau Jawa dan
Sulawesi. Penerimaan siswa baru belum sistem on line; (3) model pembelajaran telah memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan bahasa Inggris dalam proses pembelajaran belum
terlaksana untuk semua program keahlian. Penyusunan modul dalam dwi bahasa sudah terlaksana. Kerjasama
praktek industri dengan industri luar negeri masih belum ada. Kerja sama praktek industri berskala
internasional. Bekerjasama dengan industri yang memiliki skala interasional dalam melakukan penilaian
kempetensi siswa serta pemberian sertifikat kompetensi siswa. Dipimpin oleh kepala sekolah dibantu empat
wakil yaitu: wakil bidang kurikulum, sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesiswaan.
Pengelolaannya menerapkan prinsip musyawarah mufakat. mendapatka sertifikat menajemen mutu ISO
9001:2000 dari sai global tahun 2007, pembiayaan bersumber dari APBD dan APBN, serta menerapkan
sekolah gratis; (4) meluluskan siswanya 100% berturut-turut lima tahun terkahir sejak tahun 2006-2009.
Lulusan disamping ada yang melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi juga banyak yang terseraf
pada industri; (5) kendala yang utama adalah dana, untuk mengatasinya mengupayakan memperoleh bantuan
dari pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kota, dan industri-industri yang ada
di Kota Bontang. Kendala penggunaan bahasa Inggris, untuk mengatasinya mengupayakan pelatihan-
pelatihan bahasa Inggris untuk guru dan karyawan, juga akan menerapkan penggunaan bahasa Inggris dalam
kegiatan sehari-hari. Kendala hubungan kerjasama dengan industri dari luar negeri, untuk mengatasinya
mengupayakan kunjungan luar negeri untuk menjalin hubungan dengan patner asing.
188 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar (1) lebih memperoritaskan kerjasama industri
luar negeri yang memiliki skala internasional, (2) sarana pendukung pelaksanaan model pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi agar segera dipasang secara permanen seperti LCD dan
komputer di ruang teori maupun bengkel/laboratorium, (3) lebih meningkatkan keterapilan dalam bahasa
Inggris, dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan sekolah, aktif menggunakan bahasa Ingris
dalam kegiatan sehari-hari. Menerapan bahasa Inggris dengan sistem pin, bagi guru atau siswa yang memiliki
kemampuan bahasa Inggris, jika bertemu dengan sesama pemakai pin wajib menggunakan bahasa Inggris,
(4) dinas pendidikan agar mengembangkan sekolah menengah kejuruan bertaraf internasional yang lain di
Kota Bontang, dan (5) bagi peneliti selanjutnya agar meneliti implementasi sekolah bertaraf internasional
dengan fokus yang lebih luas.

Kata kunci: implementasi, smk, bertaraf internasional.

The Implementation of International Standard Vocational High School (Case Study of Public
Vocational High School 1 Bontang)

Muhammad Tang

Tang, Muhammad. 2010. The Implementation of International Standard Vocational High School (Case Study
of Public Vocational High School 1 Bontang). Thesis of Vocational Education Department, Post-
Graduate Program, State University of Malang. Supervisor: (1) Dr. Dwi Agus Sudjimat, M.Pd.;
Pembimbing (2) Drs. Sutrisno, M.Pd.

Abstract
International Standard Vocational High School is an institution implementing education program
and vocational training which graduates have international standar certificate on one or more skills.
Vocational High School (SMK) is meant to develop intelligence, knowledge, personality, morality, and skills
in order to be able to live autonomically and attend a higher education according to their majors. The
development of the school is a joint responsibility; one of which is the development of International Standard
Vocational High School (SMK-BI). The basis of this school’s development contained in UU No. 20 in 2003
period of Sisdiknas article 50 paragraph (3), as well as (PP) No. 19 in 2005 period of article 61 paragraph (1).
Since 2006, government has developed the International Standard Vocational High School by PSMK
Directorate in every city/regency. One of the International Standard Vocational High School in East
Kalimantan is Public Vocational High School (SMKN) 1 Bontang.
This study aimed to identify the implementation of International Standard Vocational High School
of SMKN 1 Bontang in relation with the preparation, input readiness, processes, output, problems as well as
the solutions. The research used a qualitative approach, and data were collected using the method of
observations, interviews, and documentations
Results showed that: (1) the preparation in developing International Standard Vocational High
School was by compiling School Development & Investment Plan (SDIP); (2) the curriculum used is
Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) which has adjusted with the content and standard of
graduates’ competence. The compilation of KTSP was based on competence standard and basic competence.
has not adopted curriculum from outside country or Member State OECD, the productive subjects offered are
adopted from international standard companies in Bontang. Teachers’ English skill is still lacking in this
school. The magister qualification for teachers is only 10% achieved here. The instruments possessed by the
school are adequate qualitatively, quantitatively, and relevant to the need. The infrastructures of the school
are area of 39.650 m2 wide, 21 classes/theory rooms, and comfortable rooms as headmaster’s room, teachers’
room, administration, meeting room, workshop, physical education facility, praying facility, and other rooms
supporting the learning process. The library has been equipped with digital facilities which give easier access
to sources of learning based on ICT, garage/laboratories for each major study programs, and having Internet
service. However, learning facility which is using media has not been fulfilled yet. The students came from
Bontang and its surrounding, Java Island, and Sulawesi. Students’ registrations were not online yet even
though the learning model has already ICT-based; (3) the use of English has not been implemented for all
majors; though the compilation of module using bilingual has been done. Cooperation for industrial practice
has yet to be implemented with foreign industries, but the practices are of international standard. Cooperation
with industries of international scale would assess students’ competence and provide those students
competence certificates. The institution is headed by headmaster and supported by four vices: vice of subject,
Program Studi S2 PKJ 189

vice of curriculum, vice of facilities, and vice of human resources and students affair. The management of the
school uses the principle of musyawarah mufakat; has obtained quality management certification of ISO
9001:2000 globally in 2007; and financed by APBD and APBN. This school applies free school; (4) 100%
graduates in 2006-2009 periods. The graduates are either continue their education to a higher institution or
work in companies; (5) The main problem is finance, and it is solved by the donation from central
government, provincial government, city government and also industries in Bontang. The second problem is
the use of English, which is solved by trainings for teachers as well as for staffs and also applying the
language in daily life. The last problem is cooperation with foreign industries, which is solved by visiting
foreign countries in order to maintain a relationship with foreign partners.
Results suggested to (1) cooperate with foreign which should be prioritized, (2)implement the ICT-
based learning model that should be done in each class/garage/laboratory, (3) increase English skill by
following trainings held by the school and to be active in using English in daily life; also, by wearing pin
which makes the use of English compulsory for the pin wearers (teachers and students), (4) for Department
of Education to develop another International Standard Vocational High School in Bontang, and (5) for
researchers to study the implementation of International Standard Vocational High School more extensively.

Keywords: implementation, vocational high school, international standard.

Hubungan Motivasi dan Minat Kerja dengan Kesiapan Kerja Siswa SMK Program Keahlian
Otomotif di SMK Kota Malang

Hariyanto

Hariyanto, 2011. Hubungan Motivasi dan Minat Kerja dengan Kesiapan Kerja Siswa SMK Program
Keahlian Otomotif di SMK Kota Malang. Tesis, Program Studi Pendidikan Kejuruan PPs
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Syarif Suhartadi, M.Pd., (II) Drs. Andoko, M.T.

Abstrak
Produk dari SMK, berupa lulusan tidak semuanya dapat disalurkan ke dunia kerja. Salah satu faktor
penyebab lulusan SMK masih menganggur adalah tingkat kesiapan kerjanya. Data Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2008 mencapai 8,39 persen atau
9,39 juta orang dari total angkatan kerja. oleh sebab itu penulis ingin mengungkap bagaimana kesiapan kerja
siswa SMK program keahlian otomotif di Kota Malang, hubungan motivasi memasuki dunia kerja dan minat
kerja dengan tingkat kesiapan kerja, serta kontribusi motivasi memasuki dunia kerja dan minat kerja terhadap
kesiapan kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Motivasi memasuki dunia kerja, minat kerja
dan tingkat kesiapan kerja siswa SMK program keahlian otomotif di kota Malang, (2). Hubungan antara
motivasi memasuki dunia kerja dan minat kerja dengan tingkat kesiapan kerja siswa SMK program keahlian
otomotif di kota Malang, (3). Kontribusi secara simultan antara motivasi memasuki dunia kerja dan minat
kerja dengan tingkat kesiapan kerja siswa SMK program keahlian otomotif di kota Malang dan (4).
Kontribusi secara parsial antara motivasi memasuki dunia kerja dan minat kerja dengan tingkat kesiapan
kerja siswa SMK program keahlian otomotif di kota Malang. Objek penelitian adalah Siswa pada SMK
Program keahlian otomotif di Kota Malang, baik negeri maupun swasta tahun pelajaran 2009/2010.
Rancangan penelitian menggunakan pendekatan penelitian korelasional. Data dianalisis menggunakan
analisis deskriptif, korelasi Pearson Product Moment, dan regresi linear ganda. Hasil penelitian mengungkap
bahwa: (1) analisis diskriptif menunjukan motivasi kerja mempunyai rata-rata (mean) 3,82, dengan kategori
tinggi. Minat kerja mempunyai rata-rata (mean) 3,85, dengan kategori tinggi, sedangkan Kesiapan kerja
mempunyai rata-rata (mean) 3,81, dengan kategori tinggi (2) analisis korelasi menunjukan hubungan yang
positif dan signifikan dengan hasil sebagai berikut: motivasi kerja dengan kesiapan kerja memiliki nilai
korelasi sebesar (r = 0,646) antara Minat kerja dengan kesiapan kerja memiliki nilai korelasi sebesar (r =
0,468). (3) motivasi memasuki dunia kerja dan minat kerja secara simultan mempunyai kontribusi
terhadap kesiapan kerja sebesar 46,3%, sedang sisanya sebesar 53,7% dipengaruhi oleh variable lain
diluar model dan (4) Motivasi memasuki dunia kerja dan Minat kerja secara parsial mempunyai kontribusi
signifikan terhadap kesiapan kerja, t hitung untuk motivasi memasuki dunia kerja sebesar 10,931, sedang t
hitung untuk minat kerja sebesar 4,700. Artinya, kesiapan kerja siswa untuk memasuki dunia pekerjaan
dipengaruhi oleh faktor motivasi serta minat siswa tersebut terhadap pekerjaan yang akan digeluti nantinya.
Kata kunci: motivasi, minat, kesiapan kerja, SMK
190 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011

Relationship Motivation and Interest in Working with Student Employment Readiness


Program SMK Automotive Expertise in SMK Kota Malang

Hariyanto

Hariyanto, 2011. Relationship Motivation and Interest in Working with Student Employment Readiness
Program SMK Automotive Expertise in SMK Kota Malang. Thesis, PPs Vocational Education
Studies Program, State University of Malang. Advisors: (I) Dr. Sharif Suhartadi, M.Pd., (II), Drs.
Andoko, M.T.

Abstract
Products from the vocational school, not all graduates can be channeled into the world of work. One
of the causes of vocational school graduates are still unemployed is the level of work readiness. Data Central
Bureau of Statistics (BPS) recorded the rate of open unemployment in Indonesia in August 2008 reached
8.39 percent or 9.39 million of the total workforce. therefore, the author wants to reveal how students' work
readiness skills vocational automotive program in Malang, the relationship of motivation to enter the
workforce and work with the level of interest in work readiness, and the contribution of motivation to enter
the workforce and labor interests against the readiness of its work.
The purpose of this study to determine: (1) motivation to enter the workforce, working interest and
level of work readiness skills programs automotive vocational students in the city of Malang, (2). The
relationship between motivation to enter the workforce and work with the level of interest in work readiness
skills programs automotive vocational students in the city of Malang, (3). Contributions simultaneously
between the motivation to enter the workforce and work with the level of interest in work readiness skills
programs automotive vocational students in the city of Malang and (4). Partial contribution of motivation to
enter the world of work and interest in working with students' level of job readiness skills vocational
automotive program in the city of Malang.
The object of study is vocational school students in the automotive skills program in Malang, both
public and private academic school year 2009/2010. The design of the study using correlational research
approach. Data were analyzed using descriptive analysis, Pearson Product Moment correlation, and multiple
linear regression.
The results reveal that: (1) descriptive analysis of work motivation has indicated an average (mean)
3.82, with a high category. Working interest had an average (mean) 3.85, with a high category, while
working Readiness had an average (mean) 3.81, with a high category (2) correlation analysis showed a
positive and significant relationship with the following results: work motivation with job readiness has
correlation value (r = 0.646) between the working interest with the work readiness has correlation value (r =
0.468). (3) motivation to enter the working world and simultaneously working interests have contributed to
the work readiness of 46.3%, while the rest equal to 53.7% influenced by other variables outside the model
and (4) Motivation to enter the workforce and labor interests have partially significant contribution to job
readiness, t count for motivation entering the workforce at 10.931, while t count for the working interest of
4.700. That is, the readiness of students to enter the world of work is influenced by factors such student
motivation and interest of the work to be cultivated later.

Keywords: Motivation, Interest, Readiness of Work, SMK


Program Studi S2 PKJ 191

Kesesuaian Sarana Prasarana, Kompetensi Guru, Manajemen, dan Proses Praktikum Prodi
Keahlian Teknik Otomotif Ditinjau Dari Standar Pada Peraturan Pemerintah RI No. 19
Tahun 2005 di SMK Sekota Bontang

Amrozi

Amrozi. 2010. Kesesuaian Sarana Prasarana, Kompetensi Guru, Manajemen, dan Proses Praktikum Prodi
Keahlian Teknik Otomotif Ditinjau Dari Standar Pada Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
di SMK Sekota Bontang. Tesis, Program Studi Pendidikan Kejuruan, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Amat Mukhadis, M.Pd, Dosen
Pembimbing II: Dr. Syarief Suhartadi, M.Pd

Abstrak
Ketercapaian tujuan pendidikan dan proses pembelajaran ditunjukkan melalui terwujudnya
transparasi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan memuat kriteria minimal tentang
komponen pendidikan yang memungkinkan untuk mengembangkan pendidikan secara optimal sesuai dengan
karakteristik dan kekhasan programnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bontang dituntut untuk meningkatkan keterampilan
yang diberikan kepada para siswanya. Berbagai upaya dilakukan salah satunya pada Prodi Keahlian Teknik
Otomotif, mulai dari sarana prasarana, kompetensi guru, manajemen, dan proses praktikum terus
dikembangkan dan ditingkatkan. Apakah peningkatan yang dilakukan sesuai dengan standar Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005? Hal inilah yang menjadikan penelitian ini dilakukan, sehingga tujuan
penelitian ini untuk mengungkap dan memerikan kesesuaian sarana prasarana praktikum, kompetensi guru,
manajemen, dan proses praktikum Prodi Keahlian Teknik Otomotif ditinjau dari standar Peraturan
Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 di SMK sekota Bontang.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan subjek penelitian
guru dan laboran Prodi Keahlian Teknik Otomotif di SMK Kota Bontang yang berjumlah 18 guru dan
laboran untuk SMK Negeri dan 18 guru dan laboran untuk SMK Swasta di Kota Bontang. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar observasi yang didukung dengan pedoman wawancara dan
dokumentasi yang berupa foto penelitian, dimana untuk instrumen lembar observasi diuji coba dengan hasil
100% dinyatakan valid dan reliabilitas menunjukkan 0,965 untuk variabel sarana prasarana, 0,972 untuk
variabel kompetensi guru, 0,972 untuk variabel manajemen, dan 0,970 untuk variabel proses praktikum.
Selanjutnya data dianalisis dengan teknik deskriptif dengan menggunakan formula persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kesesuaian sarana prasarana praktik Prodi Keahlian
Teknik Otomotif SMK sekota Bontang telah sesuai yang ditunjukkan oleh rerata 159,66 dan deviasi standar
47,91 di SMK Negeri sebagian besar (77,50%) sesuai, sedangkan untuk SMK Swasta sebagian besar
(67,69%) sesuai dengan rerata 142,83 dan deviasi standar 35; (2) kesesuaian kompetensi guru Prodi Keahlian
Teknik Otomotif SMK sekota Bontang sangat sesuai yang ditunjukkan oleh mean sebesar 224,22 dan standar
deviasi 35,91 di SMK Negeri pada umumnya (82,73%) sangat sesuai, sedangkan untuk SMK Swasta pada
umumnya (72,22%) sangat sesuai dengan mean sebesar 189,22 dan standar deviasi 37,14; (3) kesesuaian
manajemen Prodi Keahlian Teknik Otomotif SMK sekota Bontang sangat sesuai yang ditunjukkan oleh
rerata 180,38 dan deviasi standar 52,41di SMK Negeri sebagian besar (78,77%) sesuai dan sebagian besar
(69,23%) SMK Swasta sesuai dengan rerata 162 dan deviasi standar 31,68.; (4) kesesuaian proses praktikum
Prodi Keahlian Teknik Otomotif SMK sekota Bontang sangat sesuai yang ditunjukkan dengan guru dan
instruktur pada umumnya (80,89%) proses praktikum sangat sesuai dengan mean 144 dan deviasi standar
26,99, sedangkan SMK Swasta pada umumnya (82,91%) sangat sesuai dengan mean 143,44 dan deviasi
standar 15,52. Dapat disarankan kepada Dinas Pendidikan Kota Bontang untuk senantiasa menciptakan iklim
yang kondusif dan melaksanakan monitoring untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan kejuruan
khususnya pada SMK yang belum sesuai dengan standar, kepada Kepala Sekolah Menengah Kejuruan
senantiasa melaksanakan evaluasi dan supervisi agar tercipta kinerja yang sinergis dan produktif, kepada
guru praktikum prodi otomotif agar senantiasa menjunjung tinggi kode etik guru dan meningkatkan
kompetensinya, dan kepada peneliti lain agar senatiasa menambah wawasan dan pengetahuan dalam
penelitian.

Kata kunci: kesesuaian, standar pendidikan, SMK, sarana-prasarana, kompetensi guru, manajemen, dan
proses praktikum.
192 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011

The appropriate of infrastructure tool, teacher competency, management, and technical


automotive practice can seen of Indonesia Government Regulation RI No. 19 year 2005 in
Bontang School

Amrozi

Amrozi. 2010. The appropriate of infrastructure tool, teacher competency, management, and technical
automotive practice can seen of Indonesia Government Regulation RI No. 19 year 2005 in Bontang
School. Thesis of Vocational Education Departement, Post-Graduate Program, State University of
Malang. Supervisor: ( I ) Prof. Dr. H. Amat Mukhadis, M.Pd, Supervisor (II) Dr. Syarief Suhartadi
M.Pd

Abstract
The purpose of education and learning is created transparency and accountability public to achieve
national educational. Is government regulation RI Number 19 years 2005 Educations Standard National and
it’s said that minimal education component suitable to characteristic and special program. Vocational High
School of Bontang is increase skill to students. Automotive technical skill are consist of infrastructure tool,
teacher competence, management, and practice process to increase and develop. What is the increasing of
government standard regulation RI Number 19 year 2005? This thing is made research then research purpose
is declares practice as mention government regulation RI Number 19 year 2005 in vocational school
Bontang. This research is using descriptive quantitative, and subject research is teacher. The laboratory of
vocational school technical major consist of 18 research. Instrument observation sheet, interview and
documentation such as research photo while instrument observation sheet says 100% causes valid and
reability shows 0,965 with infrastructure, 0.972 for teacher competence, 0,972. Manajemen variable, and
0,970 variable practice process. Analysis data is using descriptive analysis with percentage.
Research result is show that: (1) the appropriate infrastructure of automotive technical Bontang
vocational school with average amount 159,66 and deviasi standard is 47,91 in state vocational school
(77,50%) value private vocational school is 67,69 % with average 142,83 standard deviation 35; (2)
appropriate teacher competence in automotive of Bontang school with mean 224,22 and standard deviasi is
35,91 of vocational school (82,73%) Private vocational school is 72,22% that suitable to 189,22 and standard
deviasi 37,14; (3) appropriate management with technical automotive Bontang vocational school with
average 180,38 standard deviasi 52,41 in vocational school most (78.77%) and most of them are 69,23%
private vocational school with average 162 and devise standard 31,68; (4) appropriate practicum process of
automotive technical Bontang vocational school with teacher and general instructor (80,89%) practice
process is mean 144 and standard deviase is 26,99 while private company (82,91%) is suitable mean 143,44
and standard deviasi 15,52. Education department of Bontang is create education weather and quality
monitoring is vocational education. Head most of vocational school is trough evaluation and supervision to
create synergy and productivity to get teacher ethnic to increase competence, and for researcher add to
perception and knowledge on researc.

Keywords: appropriate, education standard, vocational high school, infrastructure tool, teacher competence,
management, practice process.
Program Studi S2 PKJ 193

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Panel Hidrolik Terhadap Hasil Belajar Mata
Diklat Hidrolik Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Alat Berat SMK Negeri 1
Singosari

Sunawi

Sunawi, 2010. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Panel Hidrolik Terhadap Hasil Belajar Mata
Diklat Hidrolik Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Alat Berat SMK Negeri 1 Singosari.
Tesis, Program Studi Pendidikan Kejuruan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: (I) Dr. Waras Kamdi, M.Pd, (II) Dr. Syarief Suhartadi, M.Pd.

Abstrak
Hasil belajar hal yang selalu menjadi orientasi dari setiap pelaksanaan proses pembelajaran. Inti dari
proses pembelajaran adalah penyampaian informasi melalui pemberian pengalaman oleh guru kepada siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Fakta di lapangan menunjukkan kurang optimalnya guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran terkait dengan pemanfaatan media pembelajaran dan pemahaman
terhadap motivasi berprestasi siswa atau potensi siswa sebagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran panel terpisah, panel utuh
dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar sistem hidrolik di SMK Negeri 1 Singosari. Ada 3 hal
yang dieksperimenkan, yaitu (1) pengaruh yang signifikan hasil belajar sistem hidrolik, antara kelompok
peserta didik yang menggunakan media pembelajaran panel terpisah dan panel utuh; (2) pengaruh yang
signifikan hasil belajar sistem hidrolik, antara kelompok siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi
dengan kelompok siswa motivasi berprestasi rendah; (3) interaksi antara penggunaan media pembelajaran
dan motivasi berprestasi siswa ada pengaruh terhadap hasil belajar sistem hidrolik. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data penelitian berupa hasil pengukuran
terhadap variabel yang dioperasikan dengan menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu tes tertulis dalam bentuk tes objektif. Data yang dimaksud adalah hasil belajar
sistem hidrolik. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Analisis
data dilakukan dengan analisis ANOVA dua jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan hasil belajar sistem hidrolik,
antara kelompok siswa yang menggunakan media pembelajaran panel terpisah dan media pembelajaran panel
utuh; (2) ada pengaruh terhadap hasil belajar, antara kelompok siswa yang motivasi berprestasi tinggi dengan
kelompok siswa yang motivasi berprestasi rendah; (3) tidak ada interaksi antara penggunaan media
pembelajaran panel dan motivasi berprestasi yang berpengaruh terhadap hasil belajar sistem hidrolik.
Berdasarkan hal tersebut, guru perlu mengusai penggunaan media pembelajaran sehingga dalam proses
pembelajaran, dapat memaksimalkan informasi yang disampaikan kepada siswa, SMK hendaknya lebih
inovatif dan variatif dalam pembuatan media pembelajaran, perlunya pemenuhan kebutuhan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran oleh pihak terkait.

Kata kunci: media pembelajaran, motivasi berprestasi, hasil belajar

The Effect of Hydraulic Panel Learning Media on Learning Result of Hydraulic Lesson
Achieved by The Student Class XI of Program Heavy Tool Engineering Program, SMK
Negeri 1 Singosari

Sunawi

Sunawi, 2010. The Effect of Hydraulic Panel Learning Media on Learning Result of Hydraulic Lesson
Achieved by The Student Class XI of Program Heavy Tool Engineering Program, SMK Negeri 1
Singosari, Thesis, Study Program of Vocational Education, Postgraduate Program of Malang State
University. Supervisor: Waras Kamdi. Co-supervisor: Syarief Suhartadi.

Abstract
The learning result is always being an orientation for each implementation of learning
process. The essence of learning process is delivering the information through experience given by
teacher to the educator to pursue for the effective learning objective. The fact in the field, however,
194 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011

reveals the less optimum capability of teachers to conduct the learning process, particularly when
they use the learning and understanding media to develop the motivation or potential of educated
participant as a factor to affect learning result.
Research is aimed at understanding the Effect of Learning Media, through separated, intact
and motivation panels, on Learning Result of Hydraulic Lesson at SMK Negeri 1 Singosari. Three
issues are put in an experiment, (1) the significant difference of learning result of hydraulic system
between the groups of educated participant with learning media of separated panel and intact panel;
(2) the significant difference of learning result of hydraulic system between the groups of educated
participant with achievement motivation; and (3) interaction between the use of learning media and
achievement motivation with an effect on the learning result of hydraulic system.
The approach used in this research is quantitative approach. Data of research include the
result of measurement on the variables operated by using instrument. The instrument used for data
collection is written test in form of objective examination. The data questioned are the learning result
of hydraulic system. Data are collected by experiment method. Data analysis tool is two-way
ANOVA.
Result of research indicates that (1) the significant difference is evident for the learning
result of hydraulic system between groups of educated participant using learning media of separated
panel and intact panel; (2) the significant difference is found for the learning result of hydraulic
system between the groups of educated participant using achievement motivation; and (3) the
interaction is absent between the use of learning media and achievement motivation with its effect on
the learning result of hydraulic system.
Teachers need to empower the use of learning media in the learning process and to maximize
the information released to the educated participant. SMK must be more innovative and variant in the
learning media preparation. It is necessary to meet the learning media demand based on the learning
objective.

Keywords: learning media, achievement motivation, learning result

Hubungan Antara Persepsi Tentang Kompetensi Guru dengan Perencanaan Pembelajaran,


Pelaksanaan Pembelajaran dan Etos Kerja Guru Bersertifikat Pendidik di SMK Kabupaten
Indramayu

Cayono

Cayono, 2009. Hubungan Antara Persepsi Tentang Kompetensi Guru dengan Perencanaan Pembelajaran,
Pelaksanaan Pembelajaran dan Etos Kerja Guru Bersertifikat Pendidik di SMK Kabupaten
Indramayu. Tesis, Program Pendidikan Kejuruan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: (I) Prof. Dr. Amat Mukhadis, M.Pd, (II) Drs. Tri Atmadji Sutikno, M.Pd.

Abstrak
Guru memegang peran yang amat besar dalam proses pembelajaran di kelas, karena itu guru
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun rencana pembelajaran, dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Mutu pendidikan akan dapat terwujud apabila proses pembelajaran dilakukan oleh guru yang
memahami kompetensi guru yang terdiri atas kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi profesi. Guru bersertifikat pendidik diharapkan memberi makna positif dalam
mempersepsikan tentang kompetensi guru. Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan salah satunya adalah dengan memberlakukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang mewajibkan guru untuk memiliki kualifikasi akademik,
menguasai kompetensi, dan memiliki sertifikat pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
hubungan antara persepsi kompetensi guru dengan (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan
pembelajaran, (3) etos kerja, guru bersertifikat pendidik.
Hasil analisis deskripsi tentang persepsi kompetensi guru menunjukkan kecenderungan yang positif.
Perencanaan pembelajaran menunjukkan pada kategori baik. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan pada
kategori baik. Etos kerja menunjukkan pada kategori tinggi. Sedangkan Hasil analisis korelasi membuktikan,
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang kompetensi guru dengan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan etos kerja yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi secara
berurutan: X dengan Y sebesar 0,720 atau 72%, X dan Y2 sebesar 0,617 atau 61,7%, dan X dan Y3 sebesar
Program Studi S2 PKJ 195

0,733 atau 73,3% pada level 0,05. Hal ini berarti semakin positif persepsi tentang kompetensi guru, maka
diikuti dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang baik, dan etos kerja yang tinggi.
Saran yang disampaikan adalah perlunya selektifitas rekrutmen yang ketat melalui Dinas Pendidikan
Daerah dan penilaian oleh Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) hendaknya lebih
memperhatikan motivasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran disamping memperhatikan aspek-aspek lain.

Kata kunci: persepsi, kompetensi guru, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, etos kerja.

Correlation Between Teachers Competencies Perception With Teaching Scenario, Teaching-


Learning Implementation and Work Ethics of Educator Certified Teacher in Vocational
School at Indramayu district

Cayono

Cayono, 2009. Correlation Between Teachers Competencies Perception With Teaching Scenario, Teaching-
Learning Implementation and Work Ethics of Educator Certified Teacher in Vocational School at
Indramayu district. Thesis, Vocational Education Program, Post Graduate Program, State University
of Malang. Supervisor: (I) Prof. Dr. Mukhadis Amat, M. Pd, (II), Drs. Tri Atmadji Sutikno, M.Pd.

Abstract
Teachers hold a great role in a learning process in the classroom, therefore they have duty and
responsibility to arrange teaching scenario and implement it in the learning activity. Quality of education will
be achieved if learning process activity carried out by teachers who have pedagogic, social, personal, and
professional competence. The teachers with educator certificate are expected to give positive impression
about teachers’ competence. To increase the quality of education, government have implement the Law of
the Republic of Indonesia Number 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers, which obligates teachers to have
academic qualification, comprehend competence, and educator certifcate.
This research aimed to describe the correlation teachers competencies perception to (1) teaching
scenario, (2) teaching-learning implementation, and (3) work ethics of educator certified teacher.
The result of describe analysis on teacher competence showed a positive tendency. Teaching
scenario showed on good category. Teaching-learning implementation showed on good category. Work
ethics showed on high category. Meanwhile, the result of correlation analysis showed that there is a
significant correlation teachers' competence perceptions to teaching scenario, teaching-learning
implementation, and work ethics, be showed by correlated coefficient mark orderly: X and Y1 is 0, 72 or
72%, X and Y2 is 0,617 or 61,7%, and X and Y 3 is 0,733 or 73,3% at the level 0,05. This means the more
positive perception on teacher’s competence, the higher traching scenario, teaching-learning implementation,
and work ethics are.
Suggestion is that there is an importance of selective recruitment through Regional Education Office
and ratings by Educators and Education Workforce Institute (LPTK) should be more concern on motivation
to increase quality of teaching scenario, teaching-learning implementation beside focus on other aspects.

Keywords: perception, teacher competence, teaching scenario, teaching-learning implementation, work


ethic.
196 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011

Keefektifan Pelaksanaan Program Unit Produksi Sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di Kota Blitar

Judowati, S. A.

Judowati, S. A. 2010. Keefektifan Pelaksanaan Program Unit Produksi Sekolah pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di Kota Blitar. Tesis, Program Studi Pendidikan Kejuruan, Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Haris A. Syafrudie, M.Pd., (II) Drs. Ir. Wayan
Jirna, M.T.

Abstrak
UPS merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan dalam mengelola sumber daya sekolah
untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual untuk mendapatkan keuntungan dan juga sebagai
wahana belajar bagi siswa SMK. Melalui UPS yang dilakukan secara efektif akan memberikan peningkatan
mutu SMK yaitu, (1) aspek pembelajaran, (2) aspek ekonomi, (3) aspek pelaksanaan/ pengelolaan, (4) aspek
organisatoris, dan (5) aspek permodalan.
Bagaimanakah keefektifan pelaksanaan program UPS ditinjau dari aspek pembelajaran, aspek
ekonomi, aspek pelaksanaan/pengelolaan, aspek organisatoris, dan aspek permodalan, serta bagaimanakah
usaha UPS dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
keefektifan pelaksanaan program unit produksi pada Sekolah Menengah Kejuruan. Metode penelitian yang
dipilih adalah deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Populasi sebanyak 41 guru SMK, dan sampel
diambil dari total populasi, yaitu 41 orang.
Kriteria dari keefektifan adalah: 0,00 – 1,99, sangat tidak efektif; 2,00 – 2,74, tidak efektif; 2,75 –
3,49, cukup efektif; 3,50 – 4,24, efektif; 4,25 – 5,00, sangat efektif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) keefektifan pelaksanaan program UPS ditinjau dari aspek pembelajaran termasuk kategori efektif
(3,72); (2) keefektifan pelaksanaan program UPS ditinjau dari aspek ekonomi termasuk kategori cukup
efektif (3,38); (3) keefektifan pelaksanaan program UPS ditinjau dari aspek pelaksanaan/pengelolaan
termasuk kategori cukup efektif (3,40); (4) keefektifan pelaksanaan program UPS ditinjau dari aspek
organisatoris termasuk kategori cukup efektif (3,38); (5) keefektifan pelaksanaan program UPS ditinjau dari
aspek permodalan termasuk kategori cukup efektif (3,13).
Beberapa saran diberikan kepada sekolah agar mengusahakan pendanaan kegiatan UPS secara
memadai dan menempatkan personil guru sebagai pengelola yang betul-betul memiliki dedikasi tinggi dalam
mengelola UPS. Bagi pengelola UPS perlu ada usaha maksimal dari para pengelola UPS dan menjalin kerja
sama dengan pihak luar (dunia industri).

Kata kunci: Unit Produksi Sekolah (UPS), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Effectiveness of Implementation School Production Unit in Vocational High School (VHS)

Judowati S. A.

Judowati S. A. 2010. Effectiveness of Implementation School Production Unit in Vocational High School
(VHS). Thesis, Program Study of Vocational Education, Graduate Program State University of
Malang. Advisor (I) Prof. Dr. Haris A. Syafrudie, M.Pd., (II) Drs. Ir. Wayan Jirna, M.T

Abstract
SPU represent a continual activity in managing resource of school to produce service or goods that
can be sold for benefit purpose and learning of media for student of SMK. Efectiveness of implementation
SPU can enhance Vocational High School (VHS) regrading, (1) teaching-learning aspect, (2) economic
aspect, (3) management, (4) aspect of organization, and (5) capital gain aspect.
Formulated problem of this research is how to implementation of effectiveness program of SPU
evaluated from teaching-learning aspect, economic aspect, management, aspect of organization, and capital
gain aspect, and also how effort SPU in human resource development (SDM). This research aims to know
implementation effectiveness of School Production Unit at Vocational High School. Method of this research
is descriptif by using questioner. The population is 41 teacher of VHS, and sample took from totally of
population.
Program Studi S2 PKJ 197

Result of this research indicate that: (1) implementation toward teaching-learning can be categorized
as effective with mean score value 3,72; (2) implementation toward economic aspect is somewhat effective
with mean score value 3,38; (3) implementation toward managerial aspect is effective with mean score value
3,40; (4) implementation toward from aspect of organization is somewhat effective, with mean score value
3,38; (5) implementation toward capital gain aspect is somewhat effective, with mean score value 3,13.
Recomendations for school regrading SPU include providing sufficent budget for SPU and placing
high commitment teacher for SPU manager. With regard to management, recommendation includes
maximizing cooperation with external institutions especially with industries.

Keywords: School Production Unit (UPS), Vocational High School (VHS)

Pengaruh Latihan Membaca Gambar, Pemahaman Teori Dan Bakat Mekanik Terhadap
Kompetensi Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan Di SMK CANDA BHIRAWA Kediri

Mardinugroho, Saptatuhu

Mardinugroho, Saptatuhu. 2009. Pengaruh Latihan Membaca Gambar, Pemahaman Teori Dan Bakat
Mekanik Terhadap Kompetensi Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan Di SMK CANDA
BHIRAWA Kediri. Tesis, Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Syaad Patmanthara, M.Pd., (II) Hakkun
Elmunsyah, M.T.

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi adanya siswa yang seringkali mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaan pemasangan instalasi listrik penerangan akibat kurangnya kemampuan membaca
gambar instalasi listrik. Untuk itu penulis mengangkat tema dalam penelitian ini berupa Pengaruh Latihan
Membaca Gambar, Pemahaman Teori dan Bakat Mekanik terhadap Kompetensi Pemasangan Instalasi Listrik
Penerangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar kelompok siswa yang
diajar dengan latihan membaca gambar dan kelompok siswa yang diajar dengan penekanan pamahaman teori
instalasi listrik terhadap kompetensi pemasangan instalasi listrik penerangan, (2) perbedaan kompetensi
pemasangan instalasi listrik penerangan pada kelompok siswa dengan bakat mekanik rendah, bakat mekanik
sedang dan bakat mekanik tinggi, (3) interaksi antara setrategi pembelajaran dan bakat mekanik terhadap
kompetensi pemasangan instalasi listrik penerangan.
Adapun yang menjadi sampel dalam hal ini adalah siswa SMK CANDA BHIRAWA Kediri kelas X
Teknik Pemanfaatan Energi Listrik 3 dan kelas X Teknik Pemanfaatan Energi Listrik 4 ,tahun ajaran
2008/2009. Penelitian eksperimen ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian berupa hasil
pengukuran terhadap variabel yang dioperasikan dengan menggunakan instrumen. Data yang dimaksud
adalah nilai kompetensi siswa tentang pemasangan instalasi listrik penerangan dan hasil tes bakat mekanik.
Setelah data terkumpul selanjutnta data dianalisa menggunakan anova dua jalur.
Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan latihan membaca gambar dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemahaman
teori instalasi listrik penerangan, (2) terdapat perbedaan terhadap hasil belajar pada siswa kelompok bakat
mekanik rendah, bakat mekanik sedang dan bakat mekanik tinggi, (3) ada interaksi antara setrategi
pembelajaran dan bakat mekanik terhadap nilai hasil kompetensi pemasangan instalasi listrik penerangan.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan penulis dapat memberi saran antara lain: (1) guru praktek
instalasi listrik penerangan perlu lebih menguasai strategi pembelajaran sehingga proses pembelajaran bisa
optimal, (2) sekolah hendaknya mengadakan tes bakat mekanik bagi siswa baru karena tes bakat mekanik
berkaitan dengan kemampuan praktek siswa dan mampu memberikan kontribusi yang tinggi terhadap
kompetensi siswa, (3) jika sekolah belum mampu menyelenggarakan tes bakat mekanik maka sebaiknya
mengadakan kerjasama dengan lembaga psikologi dalam pelaksanaan tes bakat mekanik kepada siswa.

Kata kunci: membaca gambar, bakat mekanik, kompetensi pemasangan


198 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2010/2011

The Influence of Practice in Reading a Picture, Understanding Theory, and Mechanical


Talent on Competence in Illumination Installation at the Vocational School of SMK CANDA
BHIRAWA Kediri

Mardinugroho, Saptatuhu

Mardinugroho, Saptatuhu. 2009. The Influence of Practice in Reading a Picture, Understanding Theory, and
Mechanical Talent on Competence in Illumination Installation at the Vocational School of SMK
CANDA BHIRAWA Kediri. Thesis, Master of Vocational Technology Department, Postgraduate
Program of State University of Malang. Supervisors: (I) Dr. Syaad Patmanthara, M.Pd, (II) Hakkun
Elmunsyah, M.T.

Abstract
Background of this research was based on the fact that few students frequently have difficulties in
illumination installation due to lack capability in reading electric installation picture. Therefore, the writer
took the title of the Influence of Practice in Reading a Picture, Understanding Theory, and Mechanical Talent
on Competence in Illumination Installation as theme in this research. Objectives of the research are to find
out: (1) different result in learning on the group of students who were taught to have practice in reading
picture and group of students who were taught by emphasizing the understanding on theory of electric
installation toward competence in illumination installation, (2) different competence in illumination
installation for group of students who have lower, medium, and higher mechanical talents, (3) interaction
between learning strategy and mechanical talent on competence in illumination installation.
Samples of the research are the tenth grade students of the Vocational School of SMK CANDA
BHIRAWA Kediri, Department of Electric Power Utilization 3 and 4 in the academic year of 2008/2009.
This experimental research used quantitative approach. Data of the research is the measurement result on
variables that operated using instrument. The related data is the competence grades of the students in
illumination installation and testing result on mechanical talent. The collected data will be analyzed using
two-ways anova.
Results of the research show: (1) significant difference between students who attend practice of
reading picture and students who attend learning by understanding illumination installation theory; (2)
different result of learning between group of students who have lower, medium, and higher mechanical
talents; (3) interaction between learning strategy and mechanical talent on competence grades of the students
in illumination installation.
Based on result of the research, the researcher suggests to: (1) the apprentice teachers of the
illumination installation to be more mastering the learning strategy, so that the learning process will be
optimal; (2) the school should hold mechanical talent test for the new students due to the mechanical talent
test related to the practical capability of the students and it will be able to give higher contribution on the
student’s competence; (3) if the school has not been able to hold mechanical talent test, it should cooperate
with the psychological institution in implementing the mechanical talent test.

Keywords: reading picture, mechanical talent, competence in installing

Anda mungkin juga menyukai