Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dying and Death”.
Makalah ini disusun dengan maksud memberikan pengetahuan tentang Penampilan yang
Baik.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan
perbaikan makalah ini.
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
a.Latar Belakang...............................................................................................
b.Rumusan Masalah..........................................................................................
c.Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
a.Pengertian Dying and Death..........................................................................
b.Tindakan dalam menghadapi kematian.........................................................
c.Respons berduka............................................................................................
d.Asuhan keperawatan pada kondisi kehilangan dan berduka.........................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
a.Kesimpulan.....................................................................................................
b.Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang
memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal, kematian (death) merupakan
kondisi terhentinya perpernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilannya respon otak atau
dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya
kerja otak secara menetap.
Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu
ketika berpisah dengan sebelumnya baik sebagian atau keseluruhan atau terjadi perubahan
dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan. Kehilangan merupakan pengalaman yang
pernah dialami oleh setiap individu selama rentan kehidupannya. Sejak lahir, individu sudah
mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalami kembali walaupun dalam bentuk yang
berbeda. Setiap individu akan bereaksi terhadap kehilangan. Respon terakhir terhadap
kehilangan sangat dipengaruhi oleh respons individu terhadap kehilangan sangat dipengaruhi
oleh respons individu terhadap kehilangan sebelumnya.
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dying and Death?
2. Bagaimana tindakan dalam menghadapi kematian?
3. Bagaimana respons berduka?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada kondisi berduka?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Dying and Death
2. Untuk mengetahui tindakan dalam menghadapi kematian
3. Untuk mengetahui respons berduka
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada kondisi kehilangan dan berduka
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
12) Beri kartu atau tanda pengenal
13) Bungkus jenazah dengan kain panjang
B. Perawatan jenazah yang akan diotopsi
1) Ikuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan
2) Beri label pada pembungkus jenazah
3) Beri label pada alat protesa yang digunkan
4) Tempatkan jenazah pada lemari pendingin
3. Respons Berduka
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Hal ini diwujudkan
dalam berbaai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi, ekspetasi budaya dan keyakinan spiritual yang dianutnya. Sedangkan istilah
kehilangan (bereavement) mencakup berduka dan berkabung (mourning) yaitu perasaan
didalam dan reaksi keluar orang yang ditinggalkan. Berkabung adalah periode penerimaan
terhadap kehilangan dan berduka. Hal ini terjadi dalam masa kehilangan dan sering
dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.
Respons berduka seseorang terhadap kehilangan dapat melalui tahap-tahap berikut :
1. Tahap Pengingkaran
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok, tidak percaya,
mengerti atau mengingkari kenyataan bahwa kehilangan benar-benar terjadi. Sebagai contoh
keluarga dari orang yang menerima diagnosis terminal akan terus berupaya mencari
informasi tambahan.
Reaksi fisik yang terjadi pada tahap ini adalah letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan
pernapasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, dan sering kali individu tidak tahu harus
berbuat apa. Reaksi ini dapat berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa tahun.
3
2. Tahap Marah
Pada tahap ini individu menolak kehilangan. Kemarahan yang timbul sering
diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri. Orang yang mengalami kehilangan juga
tidak jarang menunjukkan perilaku agresif, berbicara kasar, menyerang orang lain, menolak
pengobatan, bahkan menuduh dokter atau perawat tidak kompeten. Respons fisik yang sering
terjadi, antara lain muka merah, denyut nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal, dan
seterusnya.
3. Tahap Tawar-menawar
Pada tahap ini terjadi penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan dan dapat
mencoba untuk membuat kesepakatan secara halus atau terang-terangan seolah-olah
kehilangan tersebut dapat dicegah. Individu mungkin berupaya untuk melakukan tawar-
menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.
4. Tahap Depresi
Pada tahap ini pasien sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang-kadang bersikap
sangat penurut, tidak mau bicara, menyatakan keputusasaan, rasa tidak tidak berharga,
bahkan bisa muncul keinginan bunuh diri. Gejala fisik yang ditunjukkan, antara lain menolak
makan, susah tidur, letih, turunnya dorongan libido, dan lain-lain.
5. Tahap Penerimaan
Tahap ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran yang selalu berpusat
pada objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang. Individu telah menerima kenyataan
kehilangan yang dialaminya dan mulai memandang ke depan. Gambaran tentang objek atau
orang yang hilang akan mulai dilepaskan secara bertahap.
4
dan menurunnya tingkat kesadaran. Pasien yang mendekati kematian ditandai dengan dilatasi
pupil, tidak mampu bergerak, refleks hilang, nadi naik kemudian turun, respirasi cheyne
stokes (napas terdengar kasar), dan tekanan darah menurun. Kematian ditandai dengan
terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, hilangnya respons terhadap stimulus
eksternal, hilangnya pergerakan otot, dan terhentinya aktivitas otak.
b. Diagnosis keperawatan
1. Ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian (proses sekarat)
2. Keputusasaan berhubungan dengan penyakit terminal
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang
memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian (death) merupakan
kondisi terhentinya pernapasan, nadi dan tekanan darah, serta hilangnya respons terhadap
stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas listrik otak, atau dapat juga
dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak
secara menetap. Dying and death memiliki proses atau tahapan yang sama seperti kehilangan
dan berduka sesuai dengan tahapan Kubler Ross, yaitu diawali dengan penolakan,
kemarahan, bergaining, depresi dan penerimaan.
Terdapat beberapa perubahan tubuh setelah kematian, diantaranya : rigor mortis (kaku)
dapat terjadi sekitar 2-4 jam setelah kematian, algor mortis (dingin) suhu tubuh perlahan-
lahan turun, dan post mortem decomposition yaitu terjadi livor mortis pada daerah yang
tertekan serta melunaknya jaringan yang dapat menimbulkan banyak materi.
B. Saran
1. Bagi Pembaca
Agar lebih memahami tentang dying and death dan semua yang berkaitan.
2. Bagi Penulis
Agar lebih mengetahui tentang dying and death dan bisa menyampaikan informasi yang
benar.
6
7
DAFTAR PUSTAKA