Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA 1: PEMBIMBINGAN PERTAMA

(Dikerjakan oleh peserta pada kegiatan pembimbingan ke-1)

Nama : Dewi Pujining Nugraheni


Asal Sekolah : SMK N 1 Kaligondang Purbalingga

1. JUDUL DAN IDENTITAS PENULIS

MENINGKATKAN EMPLOYABILITY SKILLS SISWA SMK


PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF MELALUI
TOYOTA JOB INSTRUCTION

Dewi Pujining Nugraheni


SMK Negeri 1 Kaligondang - Purbalingga
dewipandit@gmail.com

KETENTUAN
Penulisan judul artikel harus spesifik, efektif dan informatif, ditulis dalam bahasa
Indonesia, tidak melebihi 12 kata, jenis font untuk judul artikel adalah times new
roman ukuran huruf 14pt, huruf kapital, cetak tebal dan rata tengah.

Identitas penulis1, Identitas penulis2, Berisi nama penulis (tanpa gelar)


Afiliasi (institusi tanpa alamat)
Isikan Email Penulis
Pengembangan Employability Skills bagi peserta didik SMK merupakan aspek penting
dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing menghadapi persaingan dan tantangan di
dalam perkembangan
2. ABSTRAK dan kebutuhan
DAN KATA KUNCI di dunia usaha dan dunia industri. Bekerja di dunia
usaha dan dunia industri berbeda dengan pada saat peserta didik berada di lingkungan
sekolah, sehingga selama peserta didik berada di sekolah diberikan bekal mengenai budaya
kerja industri. Penguatan Employability Skills siswa SMK, diperlukan metode pembelajaran
yang dapat mengoptimalkan partisipasi siswa secara aktif serta membentuk karakteristik
tuntutan dunia kerja masa depan diantaranya adalah kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan kolaboratif dan komunikatif ketangguhan dalam melaksanakan tugas maupun
menghadapi tantangan kerja. Toyota Job Instructions akan menumbuhkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap di lima bidang kompetensi dan beberapa pengaturan utama untuk
membangun lingkungan pembelajaran yang merata yang memajukan pembelajaran dan
pengembangan siswa.

Kata Kunci : Employability Skills; Siswa SMK; Toyota Job Instruction

KETENTUAN
Penulisan abstrak antara 200-250 kata, dalam dua bahasa, yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak Bahasa Inggris ditulis lebih dahulu baru
kemudian abstrak Bahasa Indonesia. Abstrak tidak berupa ringkasan yang terdiri
dari beberapa paragraf. Isi abstrak meliputi tujuan penelitian, data/objek
penelitian, metode, hasil atau simpulan.

Penulisan kata kunci atau keywords, menyesuaikan dengan bahasa dalam artikel.
Kata kunci ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci dipilih
dengan cermat, tepat dan mampu mencerminkan konsep/variabel yang
dikandung dalam artikel, dengan jumlah antara tiga sampai enam kata kunci.
Ditulis sesuai urutan abjad, antara kata kunci dipisahkan oleh titik koma (;).
3. PENDAHULUAN

Penguatan Employability Skills siswa SMK merupakan aspek penting dalam


menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil dalam pekerjaannya. Siswa SMK
harus dipersiapkan untuk menghadapi pekerjaan yang sesungguhnya yang ada di dunia
usaha dan industri. Bekerja di lingkungan industri berada dalam lingkungan yang berbeda
dengan lingkungan sekolah. Penguatan Employability Skills meliputi pembinaan ketahanan
mental, disiplin kerja, ketahanan fisik, dan juga perilaku atau sikap positif peserta didik.
Proser & Allen (1988), menyatakan bahwa pendidikan kejuruan yang telah berhasil
mempertimbangkan yang diminta oleh dunia kerja, kemudian mempertegas faktor efisiensi,
dan efektifitas. Oleh karena itu proses pembelajaran dan penilaian di SMK juga merupakan
refleksi dari yang terjadi di dunia usaha dan dunia industri, baik dari sisi budaya kerja,
proses produksi maupun pengecekan kualitas.
Employability Skills berpengaruh terhadap daya saing. Kompetensi dan
Employability Skills siswa SMK perlu ditingkatkan agar dapat bersaing di dunia kerja
(Hakim & Fitri, 2020)
Pengembangan Employability Skills bagi peserta didik SMK merupakan aspek
penting dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing menghadapi persaingan dan
tantangan di dalam perkembangan dan kebutuhan di dunia usaha dan dunia industri.
Bekerja di dunia usaha dan dunia industri berbeda dengan pada saat peserta didik berada di
lingkungan sekolah, sehingga selama peserta didik berada di sekolah diberikan bekal
mengenai budaya kerja industri. Penguatan Employability Skills siswa SMK, diperlukan
metode pembelajaran yang dapat mengoptimalkan partisipasi siswa secara aktif serta
membentuk karakteristik tuntutan dunia kerja masa depan diantaranya adalah kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan kolaboratif dan komunikatif ketangguhan dalam
melaksanakan tugas maupun menghadapi tantangan kerja.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto salah satu syarat
link and match   pendidikan kejuruan dengan dunia industri adalah pembuatan kurikulum
bersama. Di mana kurikulum tersebut harus disinkronisasi setiap tahun dengan industri.
(adit, 2020)
Metode pembelajaran merupakan salah satu bagian dari kurikulum dan masuk dalam
8 Standar Nasional Pendidikan yaitu pada Standar Proses. Toyota Job Instruction
merupakan cara mengajar atau metode mengajar yang digunakan oleh indutri khususnya
Toyota. Toyota mengembangkan program ini, perusahaan membekali pekerja dengan
keterampilan baru. Materi pelatihan Toyota Job Instruction berasal dari TWI (Training
Within Industries) yang meliputi instruksi kerja, hubungan kerja dan kaizen (peningkatan
pekerjaan). Melalui pelatihan di kelas formal, pelatih bersertifikat melatih pekerja dan
memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan tugas mereka. Toyota Job Instruction
terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan yang dibutuhkan agar
mereka dapat bekerja dengan baik dalam tugasnya masing-masing.
Employability Skills dapat ditingkatkan melalui penerapan praktek kerja industri
yang efektif, kesiapan belajar kerja pelatihan yang baik, dan keterampilan teknis berbasis
kompetensi vokasi dan non-keterampilan teknis (Fitriyanto & Pardjono, 2019)

ETENTUAN
Pendahuluan memaparkan latar belakang penting dan menariknya masalah diteliti,
motivasi penelitian, rumusan masalah (berisi pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan
antar-variabel atau fokus dan deskripsi fokus penelitian), dan tujuan penelitian.
Toyota Job Instruction (TJI)
Toyota Job Instruction(TJI) adalah metode yang sistematis, cepat, dan efektif untuk
mengajarkan melakukan pekerjaan dengan benar dan aman. Metode dengan perincian
langkah sederhana mudah dipahami dan diselesaikan. Dengan memberikan pelatihan seperti
itu untuk siswa dapat mengurangi risiko cedera atau kematian kepada pekerja, mencegah
perbaikan
4. KAJIAN PUSTAKAperalatan yang mahal, atau menghindari waktu kerja yang hilang.
Ada 4 langkah Job Instruction Training (JIT) yaitu :
1. Persiapan: Memberikan suasana belajar yang positif bagi siswadengan membuat mereka
tenang, mengevaluasi apa yang sudah mereka ketahui, dan menekankan kembali
pentingnya keselamatan kerja. Perlakukan siswa sebagai teman sebaya.
2. Presentasi: Daftar dan tunjukkan secara individual setiap langkah, menekankan poin-
poin penting, sementara siswa mengamati. Berikan kesempatan bagi siswa untuk
berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan.
3. Kinerja: Beri siswa kesempatan untuk menyelesaikan langkah-langkah proses
sementara mereka menjelaskan poin-poin penting. Jika siswa tidak dapat menjelaskan
poin-poin penting, mereka belum menginternalisasi instruksi dan penjelasan. Mereka
tidak benar-benar memahami pekerjaan dan cenderung melakukannya dengan tidak
benar atau tidak aman. Ulangi langkah ini hingga siswa berhasil menjelaskan dan
menyelesaikan tugas.
4. Tindak lanjut: Pantau kinerja siswa saat mereka menyelesaikan langkah-langkah, dan
perbaiki tindakan mereka sebelum mereka menjadi kebiasaan. Berikan pekerja sarana
untuk tindak lanjut dengan menunjuk kontak person untuk bantuan, dan dorong mereka
untuk mengajukan pertanyaan sesuai kebutuhan setelah menyelesaikan pelatihan.
Employability Skills
Employability Skills merupakan suatu keterampilan yang
memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau dapat tetap
bekerja, meliputi keterampilan personal, keterampilan interpersonal, sikap,
kebiasaan, dan perilaku (Lankard, 1990). Selanjutnya Overtoom (2000)
mendefenisikan employability skills sebagai “Transferable core skill
groups that represent essensial functional and enabling knowledge, skills,
and attitudes required by 21st century workplace necessary for career
success at all levels of employment and for all levels of education”.
Employability skills dalam bahasa Indonesia biasa disebut
Kecakapan Bekerja. Kecakapan ini merupakan keterampilanketerampilan
generik yang dituntut untuk diterapkan diberbagai variasi pekerjaan dan
disiapkan untuk memasuki lingkungan kerja. OECD mengidentifikasi 4
(empat) kompetensi generik dalam employability skils yaitu: 1. Multi-
fungsi – kompetensi dituntut mempunyai lingkup bervariasi dan sangat
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Relevan pada lintas banyak
bidang - kompetensi ini harus relevan untuk berpartisipasi pada industri,
pendidikan, pelatihan, politik, jejaring sosial dan hubungan interpersonal,
serta kehidupan keluarga dan pengembangan kepekaan terhadap kehidupan
sosial. 3. Berkaitan dengan tuntutan kompleksitas mental —
mengasumsikan suatu anatomi mental yang mencakupi pendekatan aktif
dan reflektif untuk kehidupan; dan 4. Multi-dimensional — terdiri atas:
know how, analytical, cultural and communication skills, and
commonsense.
Robinson (2000) membagi employability skills menjadi tiga kelompok keterampilan
yang meliputi: (1) keterampilan akademik KETENTUAN
dasar (basic academic skills), (2) keterampilan
Kajian literatur dituliskan dalam paragraf
berpikir tingkat tinggi, dan (3) kualitas personal mengalir. Kajian
(personal literaturSelanjutnya
qualities). memaparkan juga
tentang telaaholeh
diungkapkan dariRobinson
berbagai bahwa
referensihalyang
lain bersumber dari buku
yang lebih penting ilmiah
untuk umum, buku-
keberhasilan dalam
buku teoritis,
bekerja selainskripsi,
memiliki tesis, disertasiakademik
kemampuan dan jurnaldasar
ilmiah yang
yang erat
baik, jugahubungannya dengan
memiliki kemampuan
penelitian, penelitian
berpikir tingkat tinggi sebelumnya berkaitan dengan
yang baik. Kemampuan judul penelitian,
dalam berpikir, hipotesis
berargumentasi, dan
penelitian. Selain itu,merupakan
membuat keputusan kajian literatur berisi
hal krusial bagilandasan
pekerja teori
untuk yang
dapat ditampilkan
bekerja dengandalam
baik.
Seseorang yanglengkap,
kalimat-kalimat dapat ringkas,
berpikir serta
secara kritis, bertindak
benar-benar menggunakan
relevan dengan logika, dan
pendahuluan dan
mengevaluasi
tujuan situasi
penelitian. dalam membuat
Sebagai keputusanMoorman,
contoh: Niehoff, dan pemecahan masalah,
Blakely, merupakan
dan Fuller aset
(2001),
tenaga kerja bahwa
menyatakan yang sangat bernilai. Sementara
pemberdayaan mempunyaiitu the Enchancing
pengaruh Student
positif padaEmployability Co-
loyalitas. Kruja
ordination
dan Oelfke Team
(2009)(ESECT)
telah sebagai
melakukan sekumpulan dari keterampilan,
penelitian pengetahuan
pada Hotel Albanian dan atribut-
menemukan
atribut personal
bahwa yang membuat
pemberdayaan karyawan seseorang
adalahmenjadi
sebuahaman dan berhasil
komponen yangdalam jabatannya
penting dari
sehingga memberikan
pelayanan manfaat bagi
organisasi terutama dirinya perhotelan
di industri sendiri, dunia kerja,
dan masyarakat ekonomi
kadang-kadang secara
ini dianggap
umum (Yorke,
satu-satunya 2006).
cara bagi organisasi untuk bertahan hidup pada era global ekonomi yang
ditandaiEmployability
dengan tingginya skills sebagai
tingkat keterampilan-keterampilan yang relevan dengan
persaingan.
berbagai bidang pekerjaan dan profesi (Cassidy, 2006). Selanjutnya pendapat lain
menyebutkan employability skills merupakan keterampilan dasar dan bersifat generik, tetapi
sangat bermanfaat dalam membantu setiap orang untuk memasuki dunia kerja (ogbeide,
2006). Core skills, key skills, transferble skills, general skills, non-technical skills, soft skills,
essential skills merupakan beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk
menggambarkan employability skills (CVER, 2003).
Employability skills are those basic skills necessary for getting, keeping, and doing well
on a job Robinson, J. P. (2000). keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan, menjaga,
dan bekerja dengan baik. keterampilan, sikap dan tindakan yang memungkinkan pekerja yang
mampu bergaul dengan sesama pekerja dan supervisor dan kepada membuat keputusan yang
tepat dan penting.
5. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan adalah kajian pustaka/literatur yakni dengan
mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Teori dan pemikiran
yang tertuang dalam sumber pustaka digunakan sebagai dasar bagi peneliti untuk
mendeskripsikan, menganalisis dan memunculkan ide-ide baru dalam meningkatkan
Employability skills. Agar tujuan penelitian tersebut tercapai maka perlu mengetahui
metode penelitian yang akan digunakan. Peneliti menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan model analisis deskriptif (compare-contrast-critize-synthesize-
summarize)yang mana dalam penelitian ini menggambarkan dan menganalisa objek atau
subjek yang akan diteliti, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati bukan berupa
angka-angka serta rumus-rumus statistik. Pengambilan sumber data menggunakan data
sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa foto, brosur, leaflet,
internet, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan Masa Depan Kurikulum di
Pendidikan Vokasi dan mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan topik
penelitian. Teori dan pemikiran yang tertuang dalam sumber pustaka digunakan
sebagai dasar bagi peneliti untuk mendeskripsikan, menganalisis dan memunculkan
ide-ide baru dalam menjawab tujuan penelitian

KETENTUAN
Metode penelitian ditulis dalam bentuk paragraf mengalir (tidak dibuat numbering).
Metode penelitian memaparkan tentang desain penelitian yang digunakan (metode,
jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, variabel dan
pengukuran variabel atau fokus dan deskripsi fokus penelitian).
Artikel yang berupa gagasan / hasil pemikiran dapat menghilangkan bagian metode
penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai