Anda di halaman 1dari 11
LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI SISTEMIK & NEKROPSI VETERINER hee TAHUN AJARAN 2020/2021 NEKROPSI TIKUS NAMA. : Wennie Tyas Adiningsih NIM + 185130101111034 KELAS 22018 D KELOMPOK D6 ASISTEN : Winda Destri Susanti LABORATORIUM PATOLOGI SISTEMIK & NEKROPSI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2021 Personal proective equipment (PPE) : ~ Indoor: jas lab, apron, boots, gloves, masker = outdoor : cattlepack, apron, boots, gloves, masker Alat : pinset, gunting-tajam-tajam (tata), gunting tajam-tumpul (tatu), spuit, label, tabung, cotton bud (untuk koleksi mikrobiologi), pinset, blade Bahan : Tikus dan Formalin 10% Nekropsi : suatu kegiatan pembedahan bangkai hewan untuk mengetahui suatu penyakit atau menyelidiki penyebab kematian hewan tersebut Pengisian Form Nekropsi yang berisi a. Nomor protokol : didapatkan dari instansi b. Sinyalemen : breed, sex, strain, dll . Tanggal Penerima : jika bangkai hewan didapatkan dari pengiriman c d. Preservasi : penyimpanan bangkai hewan BCS 1-9 Riwayat dan Anamnesa . Perubahan Eksternal : Perubahan sebelum dilakukan nekropsi re me . Pemeriksaan Internal : Pemeriksaan organ-organ dalam setelah dinekropsi . Pemeriksaan Lain (FNA, mikrobiologi, sampling organ) j. Diagnosa Tentative/Definitive No. Gambar Keterangan ‘Tumilah Tesi :2 ae Jenis lesi : nodul Dimensi : 0,5 cm Distribusi : fokal Demarkasi: jelas “pee Warna : putih us Et Bentuk : bulat Konsistensi : lunak Luas paparan : +/- 20% Lokasi : lobus hepar Diagnosa Tentatif : 1, Helminthiasis 2. Massa neoplasia 3. Kista hepar Distribusi :multifokal Demarkasi : jelas Warna : putih kekuningan Bentuk : bulat Konsistensi : lunak Luas paparan :+/-20% Lokasi : ginjal Diagnosa Tentatif : 1. Hyperplasia 2. Polycystic Kidney Disease ‘Jumlah lesi : 4 Tenis lesi : diskolorasi Dimensi : <1.em Distribusi : multifokal Demarkasi : jelas Warna : putih kekuningan Bentuk : bulat irregular Konsistensi : padat Luas paparan : +/- 20% Lokasi : lobus hepar Diagnosa Tentatif : 1. Hepatitis 2. Abses hepar 3. Massa neoplasia ‘Tumilah lesi: 3 Tenis lesi : nodul Dimensi : 0,5 cm Distribusi : fokal Demarkasi : jelas Warna :putih Bentuk : bulat irregular Konsistensi : padat Luas paparan : +/- 10 % Lokasi : ginjal, ureter Diagnosa Tentatif : 1. Renal cell carcinoma 2. Kista ginjal 3. tumor ginjal ‘Juma Tesi: 1 Jenis lesi :diskolorasi, nodul Dimensi : 1 em, 0,1 em Distribusi : difuse Demarkasi : moderat, jelas Warna : putih Bentuk : irregular Konsistensi : padat Luas paparan : +/-20% Lokasi : lobus pulmo Diagnosa Tentatif : 1. Kongesti pulmonum 2. Pneumonia 3. Edema Gambar Keterangan Diposisikan tikus rebah lateral, kemudian dilakukan inspeksi eksternal Dilakukan pemeriksaan pada mata, telinga, mulut, dan ekor Dilakukan insist pada bagian axilla menggunakan blade, lakukan juga pada ekstremitas bawah Dilanjutkan poongan Ke cranial dari potongan ekstremitas bawah dan buka agian kulit, diamati perubahan Diambil bagian tertinggi dari arcus costae dan gunting megikuti alur Diambil sampel biologi menggunakan cotton bud Dipotong diafragma mengikuti —_arcus, kemudian gunting dari tepi manbrium streni ke cranial Digunting costae dan diambil_cairan hydrothorax menggunakan spuit Diamati topografi dan inspeksi dari anterior hingga posterior Dilanjutkan insisi hingga ke mandibula Dipisahkan gastrointestinal dan thorax dengan memotong diafragma Dilakukan ekstraksi hepar tanpa_mengenai vena cava untuk menghindari bleeding Dilakukan ekstraksi intestine diambil dari bagian esofagus Dilakukan eksiraksi pluck dan dilakukan juga inspeksi pluck Dilakukan inspeksi organ masive yaitu hepar dan lien, pada hepar ditemukan beberapa nodul dan salah satu nodul berisi ing Dilakukan isnpeksi intestine, dengan melihat isi gaster, melihat adanya hemoragi pada saluran intestine dan pengambilan sampel organ Dilakukan isnpeksi pada ginjal dengan melihat ukuran ginjal, simetris, adanya nodul ataupun perubahan warna, serta insisi bagian dalam ginjal. Dilakukan isnpeksi urogenital, terdapat hemoragi pada uterus dan ada 6 fetus Tnspeksi otak dilakukan terlebih dahulu dengan ‘memisahkan kepala dari tubuh, kemudian bagian kepala dikuliti, dan diambil organ otak untuk dilihat adanya abnormalitas

Anda mungkin juga menyukai