Anda di halaman 1dari 12

KREDENSIAL

No.
: UKP/PDM-03/2016
Dokumen
Terbitan : 02
PEMERINTAH KOTA UPTD PUSKESMAS
SEMARANG PANDUAN No.Revisi : 01 HALMAHERA
Tanggal
: 1 April 2019
Berlaku
Halaman : 1 dari 12
Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas dr. Turi Setyawati
Halmahera NIP. 196802072002122003

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu


pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat penting di Indonesia. Adapun
yang dimaksud denga Puskesmas adalah satuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat dierima,dan terjangkau oleh masyarakat. Peran dan kedudukan
Puskesmas bila ditinjau dari sistem pelaanan kesehatan masyarakat di
Indonesia, maka Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan
di Indonesia. Keberadaan staf medis dan paramedis dalam Puskesmas
merupakan suatu keniscayaan karena kualitas pelayanan puskesmas sangat
ditentukan oleh kinerja para staf medis puskesmas tersebut. Yang lebih penting
lagi kinerja staf medis akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di
puskesmas. Untuk itu puskesmas perlu menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan
amanat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan.
Undang-undang tentang Puskesmas yang baru ditetapkan menuntut puskesmas
untuk melindungi keselamatan pasien, antara lain dengan melaksanakan clinical
governance tersebut bagi para klinisnya. Setiap dokter dan tenaga medis di
puskesmas harus bekerja dalam koridor kewenangan klinis (clinical privileges)
yang ditetapkan oleh kepala puskesmas.
Salah satu faktor krusial dalam keselamatan pasien adalah kewenangan
dokter untuk melakukan tindakan medis yang saat ini tidak dikendalikan dengan
adekuat oleh komite medis puskesmas. Dalam hal seorang kurang kompeten
dalam melakukan tindakan medis tertentu karena sebab apapun, belum ada
mekanisme yang mencegah dokter dan paramedis untuk melakukan tindakan
KREDENSIAL

No.
: UKP/PDM-03/2016
Dokumen
Terbitan : 02
PEMERINTAH KOTA UPTD PUSKESMAS
SEMARANG PANDUAN No.Revisi : 01 HALMAHERA
Tanggal
: 1 April 2019
Berlaku
Halaman : 2 dari 12
Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas dr. Turi Setyawati
Halmahera NIP. 196802072002122003

medis tersebut di puskesmas. Pada gilirannya kondisi ini dapat menimbulkan


keselakaan pada pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan
oleh dokter dan tenaga medis yang kurang kompeten, puskesmas perlu
mengambil langkah-langkah pengamanan dengan cara pemberian kewenangan
klinis melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan oleh tim kredensial.
Beberapa pihak yang terkait dengan upaya ini adalah Kolegium Kedokteran
Indonesia (KKI) dan tim kredensial puskesmas. KKI dapat menjadi acuan untuk
menentukan lingkup dan jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap cabang ilmu
kedokteran. Tim Kredensial akan menentukan jenis-jenis kewenangan klinis bagi
setiap dokter dan tenaga medis yang bekerja di puskesmas berdasarkan
kompetensinya melalui mekanisme kredensial.
Untuk menjaga kualitas mutu staf medis dan paramedis, Puskesmas
Halmahera membentuk tim kredensial yang tugasnya yaitu mendapatkan dan
memastikan staf medis dan paramedis yang profesional dan akuntabel bagi
pelayanan di Puskesmas Halmahera. Dengan terkendalinya tindakan medis di
Puskesmas Halmahera maka pasien lebih terlindungi dari tindakan medis yang
dilakukan oleh dokter dan paramedis yang tidak kompeten.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk melindungi keselamatan
pasien melalui mekanisme kredensial dan rekredensial staf medis di
Puskesmas Halmahera.
2.Tujuan Khusus
 Membantu Ka TU dalam proses mendapatkan dan memastikan staf
medis dan paramedis yang kompeten dan profesional di Puskesmas
Halmahera.
KREDENSIAL

No.
: UKP/PDM-03/2016
Dokumen
Terbitan : 02
PEMERINTAH KOTA UPTD PUSKESMAS
SEMARANG PANDUAN No.Revisi : 01 HALMAHERA
Tanggal
: 1 April 2019
Berlaku
Halaman : 3 dari 12
Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas dr. Turi Setyawati
Halmahera NIP. 196802072002122003

 Memberikan panduan mekanisme kredensial dan rekredensial bagi para


dokter di Puskesmas Halmahera
 Merekomendasikan kewenangan klinis bagi setiap staf medis di
Puskesmas Halmahera.
 Merekomendasikan untuk diterbitkan kewenangan klinis bagi setiap
dokter untuk melakukan tindakan medis di Puskesmas Halmahera.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kredensial dan rekredensial staf medis, yaitu


1.Staf medis dan Paramedis yaitu dokter umum, dokter gigi, perawat, perawat
gigi, bidan , analis laboratorium, petugas laboratorium, gizi, yang akan
bergabung di Puskesmas Halmahera.
2.Staf medis dan paramedis yang sudah bekerja di Puskesmas Halmahera
yang masa kewenangan klinisnya berakhir sesuai kebijakan divisi medis
dan paramedis yaitu setiap 3 (tiga) tahun sekali.

D. Landasan Hukum
Landasan hukum proses kredensial dan rekredensial di Puskesmas Kampala
adalah :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Tim Kredensial dan
Rekredensial di Rumah Sakit.
2. Pedoman Kredensial dan Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) di Rumah
Sakit dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia tahun 2009.
3. Kebijakan Pelayanan Puskesmas.
4. Pedoman Mutu Puskesmas Halmahera
BAB II
DEFINISI

A. Proses Kredensial (Credentialing)

Proses kredensial (credentialing) adalah proses evaluasi oleh suatu


puskesmas terhadap seseorang untuk menentukan apakah yang bersangkutan
layak diberi kewenangan klinis (clinical privilege) menjalankan tindakan medis
tertentu dalam lingkungan puskesmas tersebut untuk suatu periode tertentu.

B. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing)

Proses rekredensial (re-credentialing) adalah proses re-evaluasi oleh


suatu puskesmas terhadap dokter dan paramedis yang telah bekerja dan
memiliki kewenangan klinis di puskesmas tersebut untuk menentukan apakah
yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu
periode tertentu.

C. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)

Kewenangan klinis (clinical privelege) adalah kewenangan klinis untuk


melakukan tindakan medis tertentu dalam lingkungan sebuah puskesmas
tertentu berdasarkan penugasan yang diberikan kepala puskesmas.

D. Surat Penugasan (Clinical Appointment

Surat penugasan (clinical appoinment) adalah surat yang diterbitkan


oleh kepala puskesmas kepada seorang dokter/ dokter gigi/ perawat/ perawat
gigi/ analis laboratorium/ petugas farmasi/ gizi untuk melakukan tindakan medis
di puskesmas tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan
baginya.
E. Staf Medis dan Paramedis

1. Staf medis adalah dokter dan dokter gigi


2. Staf paramedis adalah perawat, perawat gigi, bidan, analis laboratorium,
petugas farmasi, gizi
BAB III

TATA LAKSANA

A. Proses Kredensial

Kepala Puskesmas Halmahera menetapkan berbagai kebijakan dan


prosedur bagi staf medis dan paramedis untuk memperoleh kewenangan klinis
dengan berpedoman pada peraturan internal staf medis (medical staff by laws).
Selain itu, Kepala puskesmas bertanggung jawab atas tersedianya berbagai
sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan ini dapat terselenggara. Setiap
puskesmas mengembangkan instrumen tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Secara garis besar proses kredensial di Puskesmas Kampala, yaitu


sebagai berikut:
1. Dokter/ Perawat/ perawat gigi/ bidan / analis laboratorium/ petugas farmasi/
gizi mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis
kepada Ketua Tim Kredensial dan Rekredensialing Puskesmas Halmahera;
2. Ketua Tim Kredensial dan Rekredensialing Puskesmas Halmahera
menugaskan subkomite profesi Kredensial untuk melakukan proses
Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok);
3. Sub komite profesi kredensial melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi. Misalnya,
verifikasi ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), sertifikat kompetensi,.
4. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga kesehatan klinis
kepada komite medis
5. Tim Kredensial merekomendasikan kewenangan klinis staf medis dan
paramedis kepada Kepala Puskesmas
6. Kepala Puskesmas menerbitkan surat penugasan klinis (clinical
appointment) kepada staf medis dan paramedis tersebut jika staf medis
tersebut sudah bergabung dengan Puskesmas Halmahera

B. Proses Rekredensial

Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap staf medis (dokter


umum, dokter gigi umum,) yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical
privilege) dan surat penugasan klinis (clinical appointment) untuk menentukan
kelayakan kembali pemberian kewenangan klinis tersebut.
Walaupun seorang dokter/ perawat/ perawat gigi/ bidan/ analis
laboratorium/ petugas farmasi/ gizi telah mendapatkan surat penugasan (clinical
appointment) dari Kepala Puskesmas namun surat penugasan tersebut
mempunyai masa berlaku. Masa berlaku surat penugasan dari Kepala
Puskesmas Halmahera yaitu selama 3 tahun, hal tesebut sesuai dengan
kebijakan divisi pelayanan medis. Selain itu, surat penugasan dapat berakhir
setiap saat bila tenaga medis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk
melakukan tindakan medis tertentu.
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, puskesmas harus
melakukan rekredensial terhadap tenaga medis. Proses rekredensial ini lebih
sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan
diatas karena puskesmas telah memiliki informasi setiap dokter yang melakukan
tindakan medis dipuskesmas tersebut.
Proses Rekredensial mempertimbangkan

a. Perawatan pasien-praktis menyediakan perawatan pasien dengan belas


kasih, tepat, dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit, dan perawatan pasien terminal.
b. Pengetahuan medis/klinis akan bidang biomedis, klinis dan ilmu sosial yang
ada dan berkembang serta aplikasi pengetahuan tersebut pada perawatan
pasien dan menyalurkan ilmu kepada orang lain.
c. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik dengan menggunakan bukti dan
metode ilmiah untuk menyelidiki, mengevaluasi dan memperbaiki praktik-
praktik perawatan pasien.
d. Keterampilan interpersonal dan komunikasi yang memungkinkan
mereka untuk membangun dan mempertahankan hubungan profesional
dengan pasien, dan anggota-anggota tim perawatan kesehatan lainnya.
e. Profesionalisme tercermin dari komitmen untuk pengembangan
profesional berkelanjutan, praktik etis, pemahaman dan kepekaan terhadap
keragaman, sikap bertanggung jawab terhadap pasien, profesi mereka, dan
masyarakat.
f. Praktik berbasis sistem melalui pemahaman konteks dan sistem dimana
pelayanan kesehatan disediakan.

Proses rekredensial didokumentasikan dalam formulir penilaian


kinerja dokter dan paramedis
Berdasarkan hasil kesepakatan dari tim kredensial, secara garis besar
proses rekredensial di Puskesmas Halmahera yaitu sebagai berikut :
a. Kepala puskesmas mengajukan permohonan kepada Tim Kredensial dan
Rekredensial dan dilanjutkan kepada Sub Komite Kredensial untuk
melakukan rekredensial kepada staf medis.
b. Sub Komite Kredensial dan sekretariat Tim Kredensial dan Rekredensial
mengumpulkan berkas para kandidat rekredensial yaitu :
1. STR yang masih berlaku
2. Surat sehat atau hasil Medical Check Up
3. Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir
c. Kandidat rekredensial mengajukan permohonan kewenangan klinis
kembali kepada Kepala dengan mengisi formulir daftar kewenangan klinis
yang telah disediakan Puskesmas Halmahera.
d. Berkas di evaluasi oleh Tim Kredensial
e. Tim rekredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau
pengurangan kewenangan klinis staf medis tersebut kepada Ketua Tim
Kredensial dan Rekredensial.
f. Ketua Tim Kredensial dan Rekredensial meneruskan dan
merekomendasikan kewenangan klinis tersebut kepada Kepala
Puskesmas Halmahera untuk dijadikan penugasan klinis.
g. Kepala Puskesmas Halmahera menetapkan dan menerbitkan kembali
surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada para staf medis
tersebut.
BAB IV
PENUTUP

Puskesmas memiliki proses efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan


mengevaluasi kredensial (lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan
pengalaman) staf klinis yang diizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa
pengawasan. Untuk itu puskesmas perlu menyelenggarakan tata kelola klinis yang
baik untuk melindungi pasien. Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan
medis yang dilakukan oleh dokter dan paremedis yang kurang kompeten,
puskesmas perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan cara pemberian
kewenangan klinis melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan oleh tim
kredensial. Untuk menjaga kualitas mutu pelayanan yang diberikan oleh staf medis
dan paramedis, maka Puskesmas Halmahera melakukan kredensial dan
rekredensial untuk para staf medis-nya.

Kredensial dilakukan untuk staf klinis. Tujuannya membantu Kepala


Puskesmas Halmahera untuk menentukan kewenangan klinis hingga diterbitkan
surat penugasan klinis yang sesuai dengan kompetensinya. Selain itu dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun atau sesuai dengan masa diberlakukannya surat penugasan
klinis sebelumnya, staf medis tersebut di evaluasi kembali melalui proses
rekredensial.

Sehingga diharapkan dapat tercapai dan terjaganya mutu pelayanan medis yang
baik untuk diberikan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

PERSI. 2009. Pedoman Kredensial dan Kewenangan Klinis (clinical privilege) di


Puskesmas. Jakarta; PERSI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 755/Menkes/Per/IV/2011


tentang Penyelenggaraan Tim Kredensial dan Rekredensial di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai