Anda di halaman 1dari 14

ISLAM BUDAYA LOKAL

MAKALAH

Oleh:
SULKIFLI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD
(STAI-DDI) PINRANG
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilla atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala


berkat Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
lupa juga kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad
Shallallahu `alaihi Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua
ummatnya yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan tema islam sebagai tatanam hidup. Di dalam
makalah ini kami menjelaskan mengenai islam sebagai tatanam hidup
Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu
memenuhi harapan berbagai pihah. Aamiin.

Pinrang, 04 JULI 2020


DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumus.....................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. .   Apa pengertian dari budaya lokal........................................................2
B. . Bagaimana konsep dari budaya lokal .................................................3
C. . Apa saja ciri dari budaya lokal............................................................4
D. . Apa saja macam dari budaya lokal......................................................5
E. . Apa contoh dari budaya lokal di Indonesia.........................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................8
B. Saran .......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan lokal terkait langsung dengan daerah. Seiring dengan
perkembangan zaman dan sistem sosial budaya, dewasa ini budaya lokal dimaknai
sebagai pengetahuan bersama yang dimiliki oleh sejumlah orang. Dengan demikian,
budaya lokal dapat digunakan untuk merujuk budaya pedagang kaki lima, budaya
pengemis, bahkan budaya sekolah. Batasan – batasan budaya menurut wilayah menjadi
kabur dan tidak memadai lagi. Budaya lokal meliputi berbagai kebiasaan dan nilai
bersama yang dianut masyarakat tertentu.
Beberapa budaya lokal dapat langsung dikenali dari bahasa yang digunakan di
antara mereka. Bahasa merupakan simbol identitas, jati diri, dan pengikat di antara suku
bangsa. Ironisnya, terdapat kondisi yang memprihatinkan disebabkan semakin banyak
bahasa yang punah atau hampir punah di dunia, khususnya di Indonesia.
Krisis penggunaan bahasa di tanah air secara antropologis berdampak negatif
terhadap kelestarian alam. Tersingkirnya bahasa – bahasa lokal (daerah) di Indonesia
merupakan salah satu penyebab seringnya terjadi bencana alam (banjir, longsor, atau
kerusakan hutan). Kepunahan berbagai bahasa daerah di tanah air, baik disengaja
maupun tidak disengaja, telah menghilangkan kearifan lokal di berbagai bidang. Banyak
sekali idiom dalam bahasa lokal yang berhubungan erat dengan pengetahuan sosial,
ekologi, teknologi, pengobatan, bahkan kelestarian lingkungan. Berbagai bencana alam
yang semakin sering melanda Indonesia, terkait erat dengan pemahaman bahasa lokal
yang berhubungan dengan pengetahuan sosial dan ekologi. Kerusakan lingkungan alam
juga disebabkan oleh penyimpangan masyarakat dari pedoman kearifan tradisi yang
ditunjukkan dengan berbagai ungkapan nenek moyang dalam bentuk klasifikasi bahasa.
Proses mulai hilangnya bahasa – bahasa daerah di tanah air, juga diakibatkan semakin
berkurangnya penutur asli bahasa lokal, haruslah dipandang sebagai suatu bencana
sosial yang bersifat global.
Budaya masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman (pedesaan) yang tinggal di
daerah pantai berbeda. Budaya lokal masyarakat pedalaman (pedesaan) terlihat tenang
dengan karakteristik masyarakatnya yang cenderung tertutup. Adapun budaya lokal
masyarakat yang tinggal di daerah pantai terlihat keras dan karakterisitk masyarakatnya
relatif lebih terbuka. Kekayaan budaya lokal di Nusantara dijadikan laboratorium hidup
antropologi oleh para antropolog dengan budaya lokal yang bersifat tradisional yang
masih dipertahankan. Tidak semua nilai tradisional buruk dan harus dihindari. Justru
nilai tradisional itu harus digali dan digunakan untuk mendukung dan membangun agar
tidak bertentangan dengan nilai modern.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari budaya lokal?
2. Bagaimana konsep dari budaya lokal?
3. Apa saja ciri dari budaya lokal?
4. Apa saja macam dari budaya lokal?
5. Apa contoh dari budaya lokal di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari budaya lokal.
2. Mengetahui konsep yang terdapat pada budaya lokal.
3. Mengetahui ciri dari budaya lokal di Indonesia.
4. Mengetahui macam - macam dari budaya lokal di Indonesia.
5. Mengetahui contoh dari budaya lokal yang ada di Indonesia.
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Lokal


Kebudayaan lokal adalah suatu kebiasaan dan adat istiadat daerah tertentu yang
lahir secara alamiah, berkembang, dan sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah.
Indonesia adalah bangsa majemuk yang memiliki beragam budaya. Indonesia memiliki
letak sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam melimpah ruah.
Pengalaman masa lampau menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang sibuk dan
menjadi salah satu urat nadi perekonomian yang ada di Asia Tenggara dan dunia yang
menyebabkan banyak penduduk dari negara lain datang ke Indonesia. Menurut Anthony
Reid, negara Indonesia merupakan negeri di bawah angin karena penting nya posisi
Indonesia di mata dunia. Keadaan geografis yang strategis ini menyebabkan semua arus
budaya asing bebas masuk ke Indonesia. Hampir semua budaya setiap etnis mulai Asia
sampai Eropa ada di Indonesia. Budaya yang masuk itu memperkaya dan memengaruhi
perkembangan kebudayaan lokal yang ada secara turun temurun.
Budaya lokal merupakan sebuah kebudayaan yang muncul dalam suatu
masyarakat yang telah padu dan memiliki satu kesamaan dalam pola pikir dan
berkehidupan sosial sehingga mampu menumbuhkan suatu ciri tertentu biasanya berupa
kegiatan maupun aktivitas yang dilestarikan dan diagungkan oleh masyarakat bersuku
bangsa tersebut. Indonesia memiliki beragam jenis kebudayaan lokal yang lestari.
Pengertian budaya lokal dapat dirumuskan sebagai bentuk dari nilai – nilai lokal
yang terwujud dari hasil pemikiran serta perilaku masyarakat tersebut yang terbentuk
secara alami seiring dengan berjalannya waktu. Pada umumnya, ia dapat berwujud
sebagai hasil seni, tradisi, hukum adat, ataupun pola pikir. Oleh karena luas wilayah
Indonesia yang begitu luas serta memiliki bentuk masyarakat yang benar – benar
bervariasi maka terdapat beragam khazanah kekayaan lokal yang tercantum sebagai
kebudayaan lokal.

B. Konsep Budaya Lokal


Budaya lokal biasanya didefinisikan sebagai budaya asli dari suatu kelompok
masyarakat tertentu. Menurut J.W. Ajawaila, budaya lokal adalah ciri khas budaya
sebuah kelompok masyarakat lokal. Akan tetapi, tidak mudah untuk merumuskan atau
mendefinisikan konsep budaya lokal. Menurut Irwan Abdullah, definisi kebudayaan
hampir selalu terikat pada batas – batas fisik dan geografis yang jelas. Misalnya, budaya
Jawa yang merujuk pada suatu tradisi yang berkembang di Pulau Jawa. Oleh karena itu,
batas geografis telah dijadikan landasan untuk merumuskan definisi suatu kebudayaan
lokal. Namun, dalam proses perubahan sosial budaya telah muncul kecenderungan
mencairnya batas – batas fisik suatu kebudayaan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi secara global sehingga tidak ada
budaya lokal suatu kelompok masyarakat yang masih sedemikian asli.
Menurut Hildred Geertz dalam bukunya “Aneka Budaya dan Komunitas di
Indonesia”, di Indonesia saat ini terdapat lebih dari 300 suku bangsa yang berbicara
dalam 250 bahasa yang berbeda dan memiliki karakteristik budaya lokal yang berbeda
pula. Wilayah Indonesia memiliki kondisi geografis dan iklim yang berbeda – beda.
Misalnya, wilayah pesisir pantai Jawa yang beriklim tropis hingga wilayah pegunungan
Jayawijaya di Provinsi Papua yang bersalju. Perbedaan iklim dan kondisi geografis
tersebut berpengaruh terhadap kemajemukan budaya lokal di Indonesia. Pada saat nenek
moyang bangsa Indonesia datang secara bergelombang dari daerah Cina Selatan sekitar
2000 tahun sebelum Masehi, keadaan geografis Indonesia yang luas tersebut telah
memaksa nenek moyang bangsa Indonesia untuk menetap di daerah yang terpisah satu
sama lain. Isolasi geografis tersebut mengakibatkan penduduk yang menempati setiap
pulau di Nusantara tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa yang hidup terisolasi dari
suku bangsa lainnya. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh menjadi kelompok
masyarakat yang disatukan oleh ikatan – ikatan emosional serta memandang diri mereka
sebagai suatu kelompok masyarakat tersendiri. Selanjutnya, kelompok suku bangsa
tersebut mengembangkan kepercayaan yang berbentuk mitos – mitos yang hidup dalam
masyarakat.
Kemajemukan budaya lokal di Indonesia tercermin dari keragaman budaya dan
adat istiadat dalam masyarakat. Suku bangsa di Indonesia, seperti suku Jawa, Sunda,
Batak, Minang, Timor, Bali, Sasak, Papua, dan Maluku memiliki adat istiadat dan
bahasa yang berbeda – beda. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh dan berkembang
sesuai dengan alam lingkungannya. Keadaan geografis yang terisolir menyebabkan
penduduk setiap pulau mengembangkan pola hidup dan adat istiadat yang berbeda –
beda. Misalnya, perbedaan bahasa dan adat istiadat antara suku bangsa Gayo – Alas di
daerah pegunungan Gayo – Alas dengan penduduk suku bangsa Aceh yang tinggal di
pesisir pantai Aceh.
Menurut James J. Fox, di Indonesia terdapat sekitar 250 bahasa daerah, daerah
hukum adat, aneka ragam kebiasaan, dan adat istiadat. Namun, semua bahasa daerah
dan dialek itu sesungguhnya berasal dari sumber yang sama, yaitu bahasa dan budaya
Melayu Austronesia. Di antara suku bangsa Indonesia yang banyak jumlahnya itu
memiliki dasar persamaan sebagai berikut:
o Asas - asas yang sama dalam bentuk persekutuan masyarakat, seperti
bentuk rumah dan adat perkawinan.
o Asas - asas persamaan dalam hukum adat.
o Persamaan kehidupan sosial yang berdasarkan asas kekeluargaan.
o Asas - asas yang sama atas hak milik tanah.
C. Ciri Budaya Lokal
Ciri budaya lokal dapat dikenali dalam bentuk kelembagaan sosial yang dimiliki
oleh suatu bangsa. Kelembagaan sosial merupakan ikatan sosial bersama di antara
anggota masyarakat yang mengoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota
masyarakat. Lembaga sosial memiliki orientasi perilaku sosial ke dalam yang sangat
kuat. Hal itu ditunjukkan dengan orientasi untuk memenuhi kebutuhan anggota lembaga
sosial tersebut. Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara anggotanya sangat
bersifat pribadi dan didasari oleh loyalitas yang tinggi terhadap pemimpin dan gengsi
sosial yang dimiliki. Bentuk kelembagaan sosial tersebut dapat dijumpai dalam sistem
gotong royong di Jawa dan di dalam sistem banjar atau ikatan adat di Bali. Gotong
royong merupakan ikatan hubungan tolong menolong di antara masyarakat desa. Di
daerah pedesaan, pola hubungan gotong royong dapat terwujud dalam banyak aspek
kehidupan. Kerja bakti, bersih desa, dan panen bersama merupakan contoh dari aktivitas
gotong royong yang sampai sekarang masih dapat ditemukan di daerah pedesaan. Di
dalam masyarakat Jawa, kebiasaan gotong royong terbagi dalam berbagai macam
bentuk. Bentuk itu diantaranya berkaitan dengan upacara siklus hidup manusia, seperti
perkawinan, kematian, dan panen yang dikemas dalam bentuk keselamatan.

D. Macam Budaya Lokal


Berdasarkan daerahnya, wilayah Indonesia menurut Koentjaraningrat (1999)
terdiri dari beberapa budaya lokal, yaitu :

 Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang sangat sederhana.


Tipe masyarakat yang dengan keladi dan ubi jalar sebagai tanaman pokoknya
dalam kombinasi dengan berburu dan meramu. Penanaman padi tidak dibiasakan,
sistem dasar kemasyarakatannya berupa desa terpencil tanpa diferensiasi dan stratifikasi
yang berarti; gelombang pengaruh kebudayaan menanam padi, kebudayaan perunggu,
kebudayaan Hindu dan agama Islam tidak dialami. Isolasi tersebut akhirnya dibuka oleh
zending atau missie.
Contoh budaya lokal berdasarkan sistem berkebun yang sangat sederhana ini
terdapat pada kebudayaan Mentawai dan penduduk Pantai Utara Papua.

 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah


dengan padi sebagai tanaman pokok.
Sistem dasar kemasyarakatannya berupa komunitas petani dengan diferensiasi
dan stratifikasi sosial yang sedang dan yang merasa bagian bawah dari suatu
kebudayaan yang lebih besar dengan suatu bagian atas yang dianggap lebih halus dan
beradab di dalam masyarakat kota. Masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya itu,
mewujudkan suatu peradaban kepegawaian yang dibawa oleh sistem pemerintahan
kolonial beserta zending dan missie, atau oleh pemerintah Republik Indonesia yang
merdeka, gelombang pengaruh kebudayaan Hindu dan agama Islam yang tidak dialami.
Contoh budaya lokal berdasarkan tipe masyarkat pedesaan bercocok tanam
terdapat pada kebudayaan Nias, Batak, penduduk Kalimantan Tengah, Minahasa, 
Flores, dan Ambon.

 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di sawah dengan


padi sebagai tanaman pokoknya.
Sistem dasar kemasyarakatannya berupa komunitas petani dengan diferensiasi
dan stratifikasi sosial yang agak sempit. Masyarakat kota yang menjadikan arah
orientasinya mewujudkan suatu bekas kerajaan pertanian bercampur dengan peradaban
kepegawaian yang di bawa oleh sistem pemerintah kolonial. Pada tipe masyarakat ini,
semua gelombang pengaruh kebudayaan asing dialami, gelombang pengaruh agama
Islam dialami sejak setengah abad terakhir ini.
Contoh budaya lokal berdasarkan tipe masyarakat bercocok tanam dengan
diferensiasi dan stratifikasi sosial yang agak kompleks terdapat pada kebudayaan Sunda,
Jawa, dan Bali.

 Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri - ciri pusat pemerintahan


dengan sektor perdagangan dan industri yang lemah.
Contoh budaya lokal dengan tipe masyarakat perkotaan terdapat pada kota –
kota kabupaten dan provinsi – provinsi di Indonesia.

 Tipe masyarakat metropolitan.


Tipe ini mulai mengembangkan suatu sektor perdagangan dan industri yang
agak berarti, tetapi masih didominasi oleh aktivitas kehidupan pemerintahan, dengan
suatu sektor kepegawaian yang luas dan dengan kesibukan politik di tingkat daerah
maupun nasional.
Contoh budaya lokal dengan tipe masyarakat metropolitan terdapat pada
kebudayaan di daerah Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Palembang, dan
lain – lain.

E. Contoh Budaya Lokal di Indonesia


Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, di mana tiap pulau
memiliki suku bangsa yang berbeda – beda pula. Hal ini membuat kebudayaan
Indonesia benar – benar beraneka ragam. Kebudayaan itu sendiri sangat bermacam –
macam, mulai dari teknologi, bahasa, kesenian, dongeng, atau tradisi daerah yang
beragam. Setiap daerah di Indonesia, memiliki kebudayaan – kebudayaan itu dengan
ciri khas masing – masing. 
 Macam - macam rumah adat provinsi di Indonesia.

o Kebaya di provinsi DKI Jakarta.


o Kesepuhan di provinsi Jawa Barat.
o Rumah Panggung di provinsi Banten.
o Rumah Joglo di provinsi DI Yogyakarta.
o Joglo di provinsi Jawa Tengah.
o Rumah Joglo di provinsi  Jawa Timur.
o Rumoh Aceh di provinsi DI Aceh.
o Balai Batak Toba di provinsi Sumatera Utara.
o Nuwo Sesat di provinsi Lampung.
o Rumah Gadang di provinsi Sumatera Barat.
o Rumah Melayu di provinsi Riau.
o Rumah Panggung di provinsi Jambi.
o Bumbungan Lima di provinsi Bengkulu.
o Rumah Belah Bubung di Kepulauan Riau.
 Macam - macam lagu daerah provinsi di Indonesia.

o Lagu Ampar - Ampar Pisang dari provinsi Kalimantan Selatan.


o Lagu Anak Kambing Saya dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
o Lagu Angin Mamiri dari provinsi Sulawesi Selatan.
o Lagu Anju Ahu dari provinsi Sumatera Utara.
o Lagu Apuse dari provinsi Papua.
o Lagu Ayam Den Lapeh dari provinsi Sumatera Barat.
o Lagu Barek Solok dari provinsi Sumatera Barat.
o Lagu Batanghari dari provinsi Jambi.
o Lagu Bolelebo dari provinsi Nusa Tenggara Barat.
o Lagu Bubuy Bulan dari provinsi Jawa Barat.
o Lagu Bungong Jeumpa dari provinsi DI Aceh.
o Lagu Burung Tantina dari provinsi Maluku.
o Lagu Butet dari provinsi Sumatera Utara.
o Lagu Cik Cik Periuk dari provinsi Kalimantan Barat.
o Lagu Cing Cangkeling dari provinsi Jawa Barat.
 Macam - macam tarian daerah provinsi di Indonesia.

o Provinsi DI Aceh
 Tari Seudati
 Tari Meuseukat
o Provinsi Sumatera Utara
 Tari Serampang Dua Belas
 Tari Tor - Tor
o Provinsi Sumatera Barat
 Tari Piring
 Tari Payung
o Provinsi Riau
 Tari Tanduk
 Tari Joged Lambak
o Provinsi Jambi
 Tari Sekapur Risih
 Tari Selampit Delapan
o Provinsi Sumatera Selatan
 Tari Tanggai
 Tari Putri Bekhusek
o Provinsi Lampung
 Tari Jangget
 Tari Melinting
o Provinsi Bengkulu
 Tari Andun
 Tari Bidadei Teminang
o Provinsi DKI Jakarta
 Tari Topeng
 Tari Yapong
o Provinsi Jawa Barat
 Tari Topeng Kuncaran
 Tari Merak
o Provinsi Jawa Tengah
 TariSerimpi
 Tari Bambangan Cakil
o Provinsi DI Yogyakarta
 Tari Serimpi Sangupati
 Tari Bedaya
o Provinsi Jawa Timur
 Tari Remong
 Tari Reog Ponorogo
o Provinsi Bali
 Tari Legong
 Tari Kecak
o Provinsi Nusa Tenggara Barat
 Tari Mpaa Lenggo
 Tari Batunganga
 Macam - macam suku daerah provinsi di Indonesia

o Suku Aceh di kabupaten Aceh Besar, DI Aceh.


o Suku Alas di kabupaten Aceh Tenggara, DI Aceh.
o Suku Alor di kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
o Suku Ambon di kota Ambon, Maluku.
o Suku Ampana di provinsi Sulawesi Selatan.
o Suku Anak Dalam di provinsi Jambi.
o Suku Aneuk Jamee di kabupaten Aceh Selatan, kabupaten Aceh Barat
Daya, DI Aceh.
o Suku Aru di Kepulauan Aru, Maluku.
o Suku Asmat di provinsi Papua.
o Suku Abung di provinsi Lampung.
o Suku Balantak di provinsi Sulawesi Tengah.
o Suku Banggai di kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
o Suku Baduy di provinsi Banten.
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya lokal di Indonesia mempunyai berbagai perbedaan. Suku – suku bangsa
yang sudah banyak bergaul dengan masyarakat luar dan bersentuhan dengan budaya
modern, seperti suku Jawa, suku Minangkabau, suku Batak, suku Aceh, dan suku Bugis
memiliki budaya lokal yang berbeda degan suku budaya yang masih tertutup atau
terisolasi seperti suku Dayak di pedalaman Kalimantan atau suku bangsa Wana di
Sulawesi Tengah.
Perbedaan budaya tersebut bisa menimbulkan konflik sosial akibat adanya
perbedaan perilaku yang dilandasi nilai – nilai budaya yang berbeda. Oleh karena itu,
konsep budaya yang mengandung nilai kebersamaan, saling menghormati, toleransi, dan
solidaritas antar warga masyarakat yang hidup dalam komunitas yang sama sangat
dibutuhkan. Sikap toleransi antar masyarakat akan muncul apabila didasari prinsip
relativisme budaya yang memandang bahwa setiap kebudayaan tersebut berbeda dan
unik serta tidak ada nilai – nilai budaya suatu kelompok yang dianggap lebih baik atau
buruk dibanding kelompok lainnya.

B. Saran
Tidak bisa dipungkiri, budaya lokal yang ada di Indonesia sangat beragam. Akan
lebih bijaksana apabila kita sebagai masyarakat Indonesia masa kini tetap melestarikan
jenis – jenis kebudayaan Indonesia yang ada agar tetap hidup dan lestari. Sungguh
disayangkan apabila kebudayaan tersebut hilang ditelan zaman. Marilah terus
menyadarkan diri untuk tetap menjaga serta melestarikan khasanah kebudayaan lokal di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kitapunya.net/2015/12/contoh-contoh-budaya-lokal-di-indonesia.html
http://www.latarbelakang.com/2013/09/contoh-makalah-budaya-lokal-di.html
http://www.guruips.com/2016/11/pengertian-konsep-ciri-ciri-dan-contoh.html
http://artikel-az.com/pengertian-budaya-lokal/
http://www.gudangnews.info/2012/05/macam-macam-budaya-daerah-asal-provinsi.html

Anda mungkin juga menyukai