Anda di halaman 1dari 2

Mereka berjalan makin lama makin kuat.

Mazmur 84:6-8

Mereka pergi dari satu kekuatan ke kekuatan selanjutnya.


Dalam KJV, They go from strength to strength.
Ada beberapa versi terjemahan perkataan ini, tetapi semuanya mengandung
makna kemajuan.
Terjemahan versi kita sudah cukup untuk sore/malam ini. "Mereka pergi dari satu
kekuatan ke kekuatan selanjutnya." Artinya, mereka semakin kuat.
Biasanya, ketika kita berjalan, kita yang kuat lama-lama menjadi lemah; kita
berangkat dengan segar dan dalam keadaan yang baik, tetapi seiring dengan
jalan yang semakin sulit dan matahari yang terik, kita duduk di pinggir jalan, dan
kemudian melanjutkan perjalanan kita yang melelahkan.
Setiap pria Yahudi menurut ketentuan hukum pada waktu itu diharuskan pergi menyembah
Tuhan ke Bait Allah di Yerusalem paling sedikit tiga kali dalam setahun. Banyak peziarah pada
waktu itu menemui kesulitan dalam menempuh perjalanan dari tempat asal mereka hingga tiba
di tujuan, mengingat terjal dan jauhnya jarak yang harus ditempuh.

Pada masa itu tidak ada alternatif jalan lain yang bisa ditempuh menuju Yerusalem selain harus
melewati Lembah Baka. Sekali seseorang melangkah memasuki Lembah Baka, maka ia baru
akan mengalami suatu keadaan nyaman setelah ia tiba di ujung perhentian, yaitu ketika
memasuki gerbang kota Yesrusalem.

Tetapi pemazmur menggambarkan seorang musafir Kristen yang memperoleh


persediaan anugerah yang segar, tetap bertenaga seperti saat ia memulai
perjalanan, walaupun telah bertahun-tahun melalui perjalanan dan pergumulan. Ia
mungkin tidak terlalu lincah dan gesit, dan juga mungkin ia tidak terlalu
bersemangat dan giat seperti sebelumnya, tetapi ia jauh lebih kuat dalam segala
hal yang dapat disebut kekuatan sejati, dan terus berjalan, andaikata lebih lambat
pun, dengan lebih yakin.
Mengapa seorang peziarah mampu berjalan makin lama makin kuat?
1. Memiliki kekuatan di dalam Allah
Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau (ay. 6a)
Fakta bagi kehidupan orang Kristen ialah hidup ini seutuh-nya adalah ziarah.
Seorang peziarah pada zama dahulu ketika hendak ke Bait Allah, dia harus
melewati berbagai macam perjalanan.
Hal ini menunjukkan bahwa Perjalanan yang harus kita tempuh panjang, penuh
tantangan. Lebih-lebih akhir-akhir ini bagi org Kristen Indonesia, bagi gereja.
Akan tetapi, org yg memiliki kekuatan di dalam Allah, ia tetap berbahagia. Sebab
kekuatan itu memberikan daya yg segar baginya. Di dalam ziarah inilah kita
ditempa untuk menghargai hadirat Allah

2. Kerinduan kepada Allah (ay. 6b)


Hasrat yg mendalam (ay. 4). Kerinduan kepada Allah, Digambarkan
bagaikan burung menemukan sarangnya (ay. 4). Kerinduan hangat itu
meringankan perjalanan, sehingga daerah tandus dan kersang nampak
memancarkan air dan disirami hujan lembut, Maz 84:7-8.
Beberapa veteran yang beruban pun masih sangat kuat dalam memegang teguh
kebenaran, dan giat dalam menyebarkan kebenaran, seperti ketika mereka masih
muda; tetapi, sayang, harus diakui justru sering terjadi yang sebaliknya, banyak
orang yang kasihnya mendingin dan kejahatannya semakin melimpah, tetapi hal
ini adalah dosa mereka sendiri dan bukan kesalahan dari janji yang sampai
sekarang masih tetap setia: "Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang
dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka
berjalan dan tidak menjadi lelah." [Yesaya 40:30-31] Roh ketakutan duduk dan
gelisah sendiri akan masa depannya. "Aduh!" katanya, "kita pergi dari satu kesusahan
ke kesusahan selanjutnya."
Hal ini sangat benar, wahai engkau yang kecil imannya, tetapi engkau pergi dari
satu kekuatan ke kekuatan selanjutnya juga. Engkau tidak akan pernah
menemukan suatu masalah yang tidak dibalut dengan anugerah yang cukup di
tengah-tengahnya. Allah akan memberikan kekuatan seorang manusia yang
matang dengan beban yang dipikul oleh bahu yang dewasa.

____________________

Anda mungkin juga menyukai